Seorang istri yang mau nggak mau harus merelakan dirinya dimadu.
Namun ketidakadilan suaminya membuat dirinya harus berpaling dan mengakhiri hubungan yang menyakitkan tersebut dan menikah dengan seorang CEO yang tak lain adalah atasan dari suaminya.
Awalnya hubungannya dulu hanya sebuah sandiwara namun malah mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pamer
Vera yang sangat senang mencoba mobil barunya untuk berkeliling kompleks. Dia merasa kalau Ilham jauh lebih sayang padanya daripada Rara buktinya baru sebentar saja Ilham membelikannya dia mobil.
Puas berkeliling Vera kembali ke rumahnya,
"Sekarang sudah puas berkeliling kan, jadi sekarang waktunya untuk masak karena aku sudah lapar," kata Ilham
Vera langsung memasak untuk Ilham, dia membuatkan Ilham mie instan dan juga telur.
"Adanya mie dan juga telur mas, kamu makan ini ya." Vera meletakkan mie dan telur di meja makan
Ilham kesal pasalnya dia nggak begitu suka mie instan.
"Aku nggak suka mie instan Vera," protes Ilham
"La terus makan apa dong mas?" tanya Vera
"Ya di dapur adanya apa, kenapa kamu nggak belanja sih Vera. Memangnya uang belanja yang aku kasih kamu gunakan buat apa?" kesabaran Ilham sudah diambang batas.
"Iya ya mas, besok aku akan belanja." Vera mencoba membujuk Ilham
"Baiklah, pokoknya jika kamu nggak nepatin janji kamu, mobil aku jual," ancam Ilham yang membuat Vera tersenyum sinis
Kini mereka pergi ke cafe, Vera yang di belikan mobil baru berniat untuk memanas-manasi Rara. Dia mengajak Ilham untuk ke cafe Rara.
"Mas kita ke cafe Rara yuk, aku kangen dengan Rara. Udah beberapa hari nggak ketemu dia." Vera pun berbohong pada Ilham
Ilham yang juga kangen dengan Rara menyetujui keinginan Vera untuk ke cafe Rara.
Mobil Vera memasuki parkiran cafe Rara, saat Ilham dan Vera keluar mobil bersamaan Leo dan Rara juga hendak masuk mobil untuk pulang.
"Malam pak Leo," sapa Vera
"Eh, malam Vera" sapa Leo balik
Rara tersenyum pada Vera dan juga Ilham, mereka berempat pun akhirnya mengobrol di parkiran sambil berdiri.
Vera merangkul pinggang Ilham, pikirnya dia ingin memanas-manasi Rara. Leo yang tau sikap Vera, dia juga merangkul pinggang Rara.
"Gimana kabar kamu Vera?" tanya Rara basa-basi
"Baik banget Ra, tadi sore mas Ilham baru saja membelikan aku mobil," jawab Vera dengan pamer
Rara sedikit pun tidak iri pada Vera bahkan dia senang sekali Ilham bisa menyayanginya.
"Wah selamat ya Vera, kamu kan hamil jadi kalau kemana-mana enak bawa mobil sendiri," sahut Rara
"Iya Ra, mas Ilham sungguh perhatian sama aku," timpal Vera
Ilham yang merasa nggak enak dengan Leo maupun Rara pun menarik Vera untuk masuk namun Vera enggan masuk karena dia ingin melancarkan aksi pamernya sama Rara.
"Kalau kamu ingin mobil aku bisa memberimu sayang atau kamu mau beli baru?" tanya Leo pada Rara
"Eh mas Leo, memangnya kamu nggak takut kalau aku punya kendaraan sendiri aku jadi suka keluar." jawab Rara dengan tersenyum
"Iya ya, pokoknya kalau kamu ingin nyetir sendiri tinggal bilang ya," sahut Leo
Vera yang awalnya mau manasi malah dia kesal sendiri, pasalnya Leo sangat perhatian sekali sama Rara
"Leo apa-apaan sih care sekali sama Rara, kenapa coba nggak aku yang dicintai Leo" batin Vera
Karena kesal Ilham pamit masuk ke dalam, dan meninggalkan Vera. Akhirnya mau nggak mau Vera harus ikut Ilham masuk dan meninggalkan Rara dan Leo.
Leo dan Rara juga masuk mobil dan pulang.
Sepanjang perjalanan Rara terdiam dengan pandangan ke depan. Leo yang melihatnya heran ada apa lagi dengan wanitanya.
"Apa yang kamu pikirkan sayang?"
Rara yang masih dalam lamunannya tidak menjawab pertanyaan Leo.
"Sayang? panggil Leo
"Eh iya mas," sahut Rara dengan terbata
"Kamu mikirin Ilham dan Vera ya?" tanya Leo
Rara hanya tersenyum,
"Tadi Ilham pinjam uang pada perusahaan sayang mungkin untuk membelikan mobil Vera tadi," imbuh Leo
Rara kaget mendengar kata-kata Leo,
"Buat apa sih beli mobil dengan uang hutang, rumah saja masih cicil, belum lagi keperluan yang lain." gerutu Rara
Walaupun dia tidak bersama Ilham lagi namun Rara memang nggak suka jika ada yang boros. Apalagi mengambil keputusan untuk berhutang.
"Kamu marah ya sayang?" tanya Leo
"Nggak mas, heran saja sama mas Ilham, sudah punya mobil ngapain beli mobil lagi apalagi untuk Vera yang pekerjaannya sebagai Ibu rumah tangga" jawab Rara
"Mungkin Vera yang minta sayang," sahut Leo
"Tadi pinjam Tiga ratus juta dia" imbuh Leo
Rara pun kaget, dulu awal-awal saat Ilham masih menjadi staf biasa, Rara selalu mewanti wanti supaya Ilham tidak berhutang di kantor namun ini kok malah dia berhutang segitu banyaknya.
"Apa mas?" tanya Rara kaget
"Ilham hutang tiga ratus juta sayang, aku pikir dia gunakan uangnya untuk memberi kamu tunjangan selama mas Iddah kamu" jawab Leo
"Aku masih bisa nyari uang sendiri, aku nggak berharap pemberian Mas Ilham." sahut Rara
Asik mengobrol hingga nggak sampai mobil telah sampai di basemen apartemen.
Mereka masuk ke dalam apartemen bersama.
"Huh enaknya rebahan," kata Rara sambil rebahan di tempat tidurnya
Leo yang melihatnya tersenyum lalu menyusul Rara
"Huh enaknya rebahan di samping calon Istri," sahut Leo
Rara memiringkan badannya dan menatap Leo, Leo yang ditatap Rara entah mengapa kikuk,
"Ada apa sayang?" tanya Leo
"Nggak ada apa-apa mas, aku cuma berfikir saja kalau aku tu beruntung banget mendapatkan kamu yang paket komplit" jawab Rara sambil terkekeh
Ilham yang gemas langsung mengungkung Rara, tangannya memegangi tangan Rara sehingga Rara tidak bisa berkutik sama sekali.
Leo menjatuhkan ciumannya di bibir Rara, bahkan dia juga bergerilya ke leher Rara. Tanda cinta terlukis indah di leher Rara.
"Ra, aku kok menginginkannya ya," kata Leo
"Sabar mas, kita nggak boleh menjadi pengikut saiton -saiton yang berkeliaran diantara kita" sahut Rara
Tanpa aba-aba Leo menyambar bibir Rara lagi setelah itu mereka membersihkan diri masing-masing.
Malam ini Leo berniat untuk pulang karena sudah beberapa hari ini dia tidak tidur di rumah.
"Aku pulang dulu ya sayang?" pamit Leo
"Iya mas, hati-hati ya?" pesan Rara.
Leo keluar apartemen dan pulang sedangkan di rumah mama yang cemas meminta Ray untuk mencari Leo, Ray berniat untuk mencari Leo di apartemennya
Leo yang baru datang mencari mamanya di kamar, dia mencium punggung tangan mamanya lalu memeluknya .
"Kamu dari mana saja sih Leo? kenapa nggak pulang?" tanya mama
"Maaf ma, Leo banyak urusan ma, jadi Leo tidur apartemen
Leo pamit untuk kembali ke kamarnya namun sebelumnya mama meminta Leo untuk menghubungi Ray karena dia tadi pergi mencari Leo ke apartemen
Tentu hal itu membuat Leo kaget pasalnya di apartemennya ada Rara.
Jadikn masalalumu pelajaran Ra ojok karepe dewe