Emily Gabriella Putri seorang gadis cantik berumur 25 th terpaksa harus bersandiwara menggantikan saudari kembarnya Emilia Karmila menjadi tahanan seorang mafia,karena telah melukai adik seorang mafia berkuasa bernama Albert wheeler.
Emily akan berusaha kuat untuk melindungi keluarganya.
Dan bagaimana perasaan Emily ketika mengetahui jika seseorang yang ia cintai adalah seseorang yang telah membuat ia merasa terpuruk selama 5 tahun lama nya.
“Tidak mungkin..laki-laki itu tidak mungkin Albert”gumam Emily dalam hati
Penasaran?
Yuk mampir
Selamat berhalu ria!!!!!!!!
Selamat berhalu ria
MOHON MAAF UNTUK KETIDAKNYAMANAN KALIAN DALAM MEMBACA CERITA INI. KARYAKU YANG INI MASIH DALAM PROSES REVISI PERBAB, GUNA MENYEMPURNAKAN TATA BAHASA MAUPUN TANDA BACANYA YANG MASIH SANGAT BERANTAKAN. BAGI KAIAN YANG SUDAH MEMBACA, MOHON MAAF JIKA TERGANGGU DENGAN NOTIF UPDATENYA. JIKA BERKENAN, KALIAN BISA MEMBACA ULANG.
TERIMA KASIH UNTUK PENGERTIANNYA
HAPPY READING🫶🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Beberapa menit kemudian Dion sudah selesai memeriksa Emily,dia merapikan kembali peralatan medisnya.
Dion beranjak dari ranjang dan berjalan ke arah Albert.
“Baiklah sudah selesai”ucapnya
“Bagaimana keadaannya?”tanya Albert
“Tidak ada yang perlu di khawatirkan,dia hanya perlu beristirahat saja,seperti nya dia phobia akan tempat gelap”jelas Dion
“Baik kau boleh pergi sekarang!”perintah Albert
“Aku permisi”membungkukkan badan seraya pergi meninggalkan mansion Albert
Setelah kepergian Dion,kini tinggallah Albert dan Leon di kamar itu.
Albert yang menyadari bahwa putranya kini sudah tidur di gendongannya bangun dengan sangat hati-hati dari posisi duduknya agar Leon tidak terbangun.
Dia mencoba berjalan dengan pelan ke arah ranjang,menidurkan sang putra di samping Emily.
Albert memberi sedikit jarak antara Leon dan Emily dengan menaruh guling di tengah-tengah mereka.
Setelah memastikan semua aman,dia mencium dahi sang putra dan beranjak pergi dari kamar itu.
Kini Albert sudah berada di kamarnya,dia membersihkan diri dan segera mengganti pakaiannya,tidak lupa dia mengambil anggur favoritnya.
Berdiri di balkon kamar dengan segelas anggur sambil memikirkan rencana kedepannya.
“Aku tidak bisa membiarkan Leon berada di mansion saat ini sampai aku tahu maksud dari wanita itu.Aku tidak mau dia memanfaatkan Leon untuk menjadi kelemahanku”gumamnya
Memang benar,kelemahan Albert saat ini adalah sang putra,tidak bisa di pungkiri bahwa cinta nya kepada sang putra melebihi apapun.
“Aku rasa Leon harus aku titipkan sementara waktu sampai masalah ini selesai.”Gumam nya lagi
Albert segera merogoh saku celana nya meraih benda kotak yang sangat canggih itu,dia berusaha menghubungi seseorang di sebrang sana.
“Hallo dad”sapa nya kepada seseorang di sana
“Ada apa Albert?”tanya seseorang yang tak lain ayah Albert yaitu wheeler
“Dad aku butuh bantuanmu”pinta nya
“Apa kau mulai lemah saat ini hingga kau meminta bantuanku?”
“Aku tidak selemah yang daddy bayangkan”
“Lalu?”
“Aku sedang menghadapi masalah serius kali ini dan Leon terlibat di dalamnya,aku tidak mau musuh menjadikan Leon sebagai kelemahan dan daddy tahu sendiri aku sangat mencintai Leon.Untuk sementara waktu aku akan menitipkan Leon di mansion daddy sampai masalah ini selesai.”
“Siapa yang berani mengusik cucu kesayanganku?...apa mereka bosan hidup?”
“Untuk masalah ini biar aku yang menghandle dad...daddy cukup menjaga putraku saja.”
“Tapi Leon pasti akan menolak untuk tinggal bersama ku..mengingat dia suka menangis dan aku benci orang yang menangis.”
“Untuk hal itu akan yang akan membujuknya,dan juga daddy bisa melatihnya agar tidak cengeng,aku takut jika dia seperti itu terus,,musuh-musuhku akan dengan mudah memanfaatkannya,buatlah dia menjadi seseorang yang tangguh,,daddy bisa mendidiknya dengan cara daddy dan kali ini aku tidak ikut campur.Namun jangan sampai dia membenci daddy karena didikan daddy.
“Baiklah Albert dengan senang hati aku akan melatih cucu kesayanganku itu.”
“Thank you dad”
Albert menutup telpunnya sembari tersenyum sinis.
Dia berharap Leon tidak membenci nya karena sudah menjauhkannya dari seseorang yang di anggap sebagai mommy nya.
*****
“Hhmmm”Emily mulai sadarkan diri
Dia mencoba membuka mata nya perlahan dengan mengerjap beberapa kali.
“Dimana aku?”gumamnya
Dia memperhatikan sekeliling,mencoba mengingat tempat berbaringnya saat ini,tiba-tiba dia tersenyum ketika mata nya menangkap sosok kecil yang tengah tidur dengan lelap di sampingnya.
“Apakah malaikat kecil ini yang menyelamatkanku tadi?”gumamnya dalam hati
Ketika merasa sudah tenang,Emily duduk dan meminum segelas air yang berada di atas meja.
Setelah menghabiskan segelas air tadi,dia kembali berbaring di samping Leon sembari memeluknya.
“Terima kasih sudah menyelamatkanku”ucapnya dan mencium pucuk kepala Leon.
Mereka berdua tidur layaknya seorang ibu dan anak kandung.
******
Udara pagi yang sejuk dan kicauan merdu burung di luar sana membuat diri tidak ingin beranjak bangun dari ranjang.
Itulah yang dirasakan oleh Albert saat ini,jika di hari biasa dia harus bangun lebih pagi,lain halnya di hari minggu ini,Albert memilih untuk membaringkan tubuhnya lebih lama lagi.
Bukan berarti Albert adalah seorang yang malas,namun dia butuh istirahat yang cukup di hari libur untuk mengumpulkan tenaga nya menghadapi pekerjaan yang menunggunya di hari biasa.
Aroma sedap tiba-tiba menyeruak masuk kedalam kamarnya,hal itu sontak membuat Indra penciumannya bereaksi.
“Bau apa ini?...kenapa tercium sangat enak?”gumamnya dengan mata yang masih terpejam
Pelan-pelan Albert membuka matanya karena saat ini perutnya telah bereaksi dengan bau enak yang masuk ke dalam kamarnya.
Dia bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di tempat lain seorang perempuan tengah asik bergelut dengan peralatan dapur dan bahan masakan.
Sepertinya mood nya untuk memasak sudah kembali,hal itu bisa dilihat ketika dia berhasil menciptakan menu lezat yang membuat seisi mansion lapar.
Beberapa maid terlihat menatap ke arah Emily dengan kagum,mereka sedikit heran dengan tingkah laku nyonya di mansion ini,bagaimana tidak nyonya mereka yang dulu adalah sosok yang arogan dan sombong namun sekarang berubah menjadi sosok ramah dan ceria.
“Nyonya....apa boleh saya membantu nyonya?”tanya salah satu maid
“Ahh...tidak perlu,ini tugasku dan sebentar lagi akan selesai,kalian bisa lakukan pekerjaan lain”ucapnya dengan ramah
“Baik nyonya,kami permisi”seluruh maid menundukkan kepala dan pergi meninggalkan Emily
Tidak butuh waktu lama semua makanan sudah matang dan Emily mulai menatanya di meja makan.
Senyumnya tidak pernah pudar sedari tadi,entah apa yang terjadi hari ini dia merasa sangat senang.
Saking sibuknya,Emily tidak menyadari sepasang mata tajam tengah memperhatikannya dari atas sana.
“Kenapa dia terlihat sangat senang?”gumam Albert
Tidak ingin memikirkan hal itu terlalu jauh,Albert menuruni anak tangga dengan santai nya.
Aroma sedap semakin menusuk-busuk Indra penciumannya,rasa nya semua makanan yang di hidangkan di atas meja tengah memanggilnya dan siap untuk di santap.
Albert mulai duduk di kursi,mununggu seseorang menuangkan makanan ke dalam piringnya.
“Ekkhhmmm.”Albert mencoba memberi signal kepada seseorang
“Tuan Albert?...sejak kapan anda disini?”tanya Emily lembut
“Apa itu penting untuk aku jawab?” Albert malah bertanya balik
“Tentu saja tidak tuan”ucap Emily sembari menuangkan makanan ke dalam piring Albert
Setelah selesai dia hendak beranjak ke dapur,namun Albert menahannya
“Duduklah temani aku sarapan”perintahnya
“Maksud tuan?”emily bingung
“Apa kau begitu bodoh?”ucapnya
“Baik tuan saya akan duduk”
Suasana di meja makan sangat hening tidak ada dari mereka yang hendak berbicara,hanya suara sendok dan garpu yang sesekali memecah keheningan.