NovelToon NovelToon
Isekai Summoner

Isekai Summoner

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: king in yellow

seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

investigasi

Goven, Astra, dan Gail berjalan ke pemandangan yang mengerikan. Yang awalnya hutan hijau sekarang terbakar menjadi abu. Pepohonan tinggi segar sekarang hanya arang. Namun api itu tidak menyebar lebih besar. Namun alasan mereka di situ hanya ada satu.

Seorang ksatria menghampiri Gail, lalu membawa sesuatu di tangannya. Dia menunjukkannya kepada Gail dan yang lainnya. "pak ! Ini bendera Black serpent, kelihatannya mereka mundur dan membakar hutan ini untuk tidak meninggalkan jejak, namun..." ada keraguan di suaranya.

"aku benci mereka... Namun tidak biasanya mereka selalu melakukan banyak hal dengan rapi..." ucap Goven melihat bendera itu, dan bekas tenda di antara hutan arang.

"yah... Makannya aku bingung... Astra, kamu punya teori ?" Astra menggelengkan kepalanya.

Seorang ksatria berteriak dari kejauhan, sambil menarik sebuah tong dari sisa tenda. "kapten ! Lihat ini" dia menggulingkan tong itu, dan air bersih keluar darinya. "dan ini..." ksatria itu lalu melempar keluar persenjataan, buku sihir. "kelihatannya mereka meninggalkan banyak hal di sini..."

Melihat ini Gail melamun sebentar. "hmm... Mereka pergi teburu-buru... Tapi, kenapa ?"

Goven mengerutkan alisnya, perutnya mulai sakit karena memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di hutan itu. Dia telah menghadapi Black serpent ratusan kali. Namun manuver apa yang mereka lakukan sekarang.

Seorang penyihir putih menghampiri Goven dan menunjukan tulang hitam di atas kain. "tuan Goven... Lihatlah ini..."

Goven melihat tulang hitam itu. Aura tidak mengenakan keluar darinya. "dari mana kamu mendapatkan ini ?"

"Saya menemukannya di antara pepohonan yang terbakar... Yang lain juga menemukannya dan mereka sekarang mengumpulkannya untuk di teliti..."

Gail dan Astra menghampiri mereka dan melihat tulang hitam itu. "apa itu... Tulang belulang member Black serpent ?" tanya Gail dengan penasaran.

Goven menggelengkan kepalanya. "tidak... Aku merasakan energi underworld darinya... Apapun ini, kelihatannya mereka di panggil"

"di summon yah..." Gumam Astra. Lalu ia mengingat dan melihat wajah di benaknya. "Sasha... Kita bisa bertanya kepadanya soal ini"

Gail langsung mengangguk dengan spontan. "dia itu spesialisasinya kan ? Kalau begitu ayo kumpulkan tulang belulang dari mahkluk apapun ini..."

Mendengar mereka akan bertemu dengan Sasha kembali alis Goven terangkat. "oh... Summoning adalah spesialisasinya ? Seberapa hebat ia dengannya ?"

Gail pergi bersama penyihir putih untuk mengumpulkan tulang belulang. Di sisi lain Astra menggelengkan kepalanya. "kami tidak tahu pasti, namun kami tahu dia seorang summoner yang sangat ahli... Dia juga yang pertama yang memberi tahu kita soal bellum"

Goven diam sebentar kelihatanya berpikir. "menurutmu seberapa kuat dia ?"

Astra kemudian dia sebentar dan terlihat bingung. "entahlah... Bagaimana aku menjelaskannya yah... Aku sendiri bingung. Maksudku dia berhasil mempertahankan diri dari reed assassin dan menang melawan Ielen dalam duel"

Goven terlihat terkagum mendengar itu. "reed assassin... Di juluki juga sebagai predator murni para penyihir... Dan Ielen, salah satu dari penyihir tempur paling mengerikan dalam satu lawan satu... Dan dia menang sebagai seorang summoner ? Hah ! Menarik sekali..."

Gail kembali membawa beberapa tulang belulang hitam dan pesang berkarat. "baiklah... Aku rasa ini cukup, sekarang kita cari Sasha"

Tiga jam kemudian Sasha memasuki ruangan di dalamnya Goven, Astra dan Gail telah menunggunya. "ada apa memanggilku lagi ke penjara ? Aku di curigai sesuatu lagi ?" Sasha dengan kesal dan terganggu.

Sasha lalu melihat tulang belulang dari hell skeleton. Tanpa penjelasan Ia menghampirinya dan mengeceknya. Dia tahu apa dan dari mana itu, pada akhirnya dia adalah pelakunya. Namun dia memasang wajah meneliti dan seakan mencari tahu apa itu.

"k-kamu tahu sesuatu soal tulang itu ?" tanya Astra dengan skeptis.

Sasha mengangguk. "dari mana kalian mendapatkan Hell skeleton ?"

Gail langsung saja menjelaskan. "para petualang melaporkan kebakaran hutan pagi ini otomatis para ksatria datang untuk menyelidiki... Namun kami malah menemukan kamp Black serpent, dan tulang belulang ini, jujur saja banyak hal janggal di sana..."

Goven bertanya sambil mengambil salah satu tulang dari meja. "hell skeleton... Makhluk apa itu ?"

"mereka monster underworld... Seperti undead skeleton... Hanya saja mereka tidak terhitung undead. Seperti monster underworld lainnya mereka terlahir di underworld"

"lalu kenapa kami tidak pernah melihat mereka bermanifestasi ? Seperti hell hound atau... Entitas iblis lainnya ?"

"karena..." Sasha mengambil segelas air dan menyiramkannya ke arah kerangka hell skeleton. Dan iru langsung rubuh menjadi abu arang basah. Sekalinya mereka tersiram air mereka akan langsung hancur..."

"tunggu jadi maksudmu alasan mereka ditak pernah terlihat karena air membunuh mereka ?!" tanya Astra dengan bingung.

"ya, apalagi dengan area yang hujan terus. Hell skeleton tidak akan punya kesempatan. Tapi di gurun... Mereka biasanya bertahan lebih lama di sana. Di sisi lain berbeda dengan hell hound. Hell skeleton memiliki kepintaran mereka sendiri, dan mereka tahu dunia kita berbahaya untuk mereka."

Goven mulai berjalan bulak balik. "jadi... Kelihatanya , black serpent berusaha untuk melakukan ritual yang memanggil Hell skeleton... Namun mereka gagal dan mereka di serang oleh mahkluk yang mereka panggil. Pertanyaanya adalah... Bagaimana mereka gagal... Seperti yang kita tahu mereka sangat ahli dalam necromancy..."

Sasha menggelengkan kepalanya. "kau tidak dengar yah... Aku bilang mereka tidak di hitung sebagai undead... Mereka di hitung sebagai hellspawn... Atau jiwa jahat. Berbeda dengan undead yang dapat mudah di kendalikan karena mereka tidak punya akal. Hell skeleton seperti hell hound namun lebih parah karena mereka punya kepintaran mereka sendiri."

"lalu bagai mana dengan skeleton hell yang tersisa ? Haruskah kita mencari mereka ?" tanya Gail debgan khawatir.

"tidak perlu... Tunggu saja hujan mereka akan mati..."

"o-oh... Walau begitu aku akan tetap mengeluarkan perintah siaga bagi para petualang dan warga sipil"

"terserah... Lakukan yang kamu mau"

Astra kemudian menghela nafas lega. "hah ! Aku tidak menduga black serpent akan melakukan kesalahan sebesar ini... Dengan begini kita dapat mengumumkan kota telah aman"

"dan keadaan kota akan kembali pulih kan ?" tanya Sasha sambil tersenyum.

"i-iya... Tentu... K-kenapa kamu tiba tiba tersenyum"

Alis Sasha langsung mengerut. "apa maksudmu itu ? Aku tidak boleh senang begitu ?"

"b-bukan begitu ! Aneh saja... Kamu... Ah sudahlah..."

Sasha kemudian menghela nafas. "oh iya... Katakan kepada sang raja aku akan pergi"

Mendengar ini semua orang terkejut. "pergi ? Kemana ?" tanya Astra dengan bingung. "kami masih membutuhkanmu soal Bellum"

"aku ini seorang pengembara... Aku sudah menetap di sini terlalu lama. Rasanya kakiku gatal ingin berjalan..."

"kenapa terburu buru begitu ? Memangnya kamu mau ke mana ?"

"entahlah... Aku rasa aku ingin mengunjungi negeri tetangga di benua ini mungkin Forlass..."

Gail menggelengkan kepalanya. "kamu tidak bisa pergi ke Forlass... Kita memang sudah menghentikan perang. Namun mereka masih bersiaga"

"kalau begitu..."

"bagaimana kalau sancthum ?" tanya Goven

"aku berencana pergi ke solier dari pada sancthum"

Mendengar ini hati Goven terasa terpukul. "t-tapi kenapa ?"

Astra menggelengkan kepalanya. "solier sedang dalam perang saudara. Bukan tempat yang menyenangkan maupun aman"

Gail lalu menghela nafasnya. "kamu bisa ikut kami pergi ke sancthum... Kami di sana ingin membicarakan soal Bellum. Aku janji tidak akan melibatkanmu di dalam diskusi ini... Lagi..."

Wajah Sasha terlihat kesal. "tidak... Aku mual soal janjimu. Yang sebelumnya saja tidak di tepati kan ?"

Dengan suara kesal sambil menoleh ke arah Astra. "ini semua salahmu !"

"salahku ?!"

"kalau kau tidak menyebutkan nama Sasha saat melapor kepada ayah, aku tidak akan mengikari janjiku. Kau tahu sebagai sekrang ksatria janji itu adalah segalanya"

"t-tapi ayah ingin tahu kita tahu ini semua dari siapa ?! Kamu ingin kita berbohong kepadanya ?!"

(yaah... Mereka malah berantem... Sancthum yah... Dari namanya saja terdengar berbahaya bagi vampir sepertiku... Tidak ah...)

Namun Goven kemudian berbicara. "baiklah... Kalau kamu tidak bisa percaya perkataan Gail... Kenapa tidak aku saja ? Aku punya posisi dan pengaruh yang kuat di sancthum aku dapat menanggung janji itu... Bagaimana ?"

Sasha terlihat tidak percaya sama sekali. "kenal seminggu atau dua aja belum... Sudah janji-janjian... Sama saja seperi waktu itu aku dengan Gail. TIDAK."

Mendengar ini Goven terlihat sedih. "sangat di sayangkan kalau begitu..."

Di sisi lain Sasha melamun (kalau si pikir pikir sancthum terdengar menarik sih... Walaupun berbahaya... Bagaimana yah... Aduh ! Aku bimbang ! Kau tahu apa ? Aku akan melakukannya aku terlalu penasaran dan ingin tahu negeri lain selain Angran)

Sasha lalu menghela nafas. "baiklah... Aku akan ikut"

"lah ! Tadi ngomong gak mau" Astra dengan spontan.

"aku memikirkannya ulang... Jadi, kapan kita akan pergi ?"

Goven tersenyum lebar. "besok"

1
Xaviere
gass up lagi thor 😁😁👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!