season 1
Zahira, gadis cantik berhijab itu di haruskan menikah dengan Abimanyu, bos dingin dan sombong. Putra dari Tuan Alex, orang yang memberikan suntikan dana kepada perusahaan ayahnya.
"Sebaiknya kita bekerja sama untuk membahagiakan orang tua kita. Aku mempunyai kekasih." (Bima)
"Aku akan menikah denganmu dan mencari ridho Allah SWT, aku akan mencoba merebut hatimu"(Zahira)
Season 2
Khalista dan Andika terpaksa menikah karena sebuah Misi. Pada akhirnya suatu kecelakaan membuat khalista hilang ingatan.
Mampukah Andika membuat istrinya jatuh cinta, jika dalam ingatan khalista Andika adalah orang yang menjengkelkan dan menyebalkan sedunia? 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 26. kamar Aqila
setelah sarapan pagi di Hotel, kedua orang tua Bima dan Aqila sudah pulang dulu, dijemput oleh Andika, tinggal Bima Dan Zahira yang kini masih berada di dalam kamarnya.
"Hari ini kita kerumah Mama dan Papa, tapii mulai besok kita harus segera pindah ke apartemen"
"aku ikut rencana mas saja,
" Bagus,
"oh iya mas, aku hanya diberi cuti 3 hari, lusa aku sudah kembali bekerja, jadi bagaimana?
Bima merogoh sakunya, kemudian membuka dompet nya, ia menyerahkan,kartu tanpa batas dan menyerahkan pada Zahira.
" itu untuk keperluan mu, gunakan sesukamu"
"Apa maksud mas aku harus berhenti bekerja?
" Aku tidak menyuruhmu berhenti, aku hanya menjalankan nafkah lahir untukmu"
Zahira tersenyum tipis,
"kalau mas tidak menyuruhku berhenti bekerja, Maka aku akan tetap bekerja, tapi mas tenang saja mas tetap prioritas utama bagiku"
Zahira mengambil kartu tanpa batas itu dan memasukkan nya didalam dompet nya.
"Aku trima nafkah lahir darimu mas, aku harap mas akan memberimu nafkah batin juga"
celetuk Zahira, kemudian pergi membawa koper nya. Bima menggelengkan kepalanya melihat tingkah Zahira.
"Kita lihat saja nona, sampai kapan kemampuanmu bertahan didekatku"
Bima dan Zahira berada didalam mobil menuju rumahnya, Suasana Hening, Zahira menyalakan lagu dari hpnya.
Aisyah,..romantisnya cintamu dengan nabi
dengan baginda kau pernah main lari-lari
selalu bersama hingga ujung nyawa kau disamping Rasulullah
Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu
bukan persis novel mula benci jadi rindu
kau istri tercinta
ya aisyah, ya humaira
rosul sayang rosul cintamu
suara Zahira menggema menirukan lagu dari HPnya, Bima terdiam tak merespon apapun, namun hatinya bersesir entah perasaan apa yang mengusiknya. 30 menit berlalu, mereka sudah sampai didepan rumah, Zahira mengambil kopernya dibantu oleh pelayan kemudian berjalan beriringan dengan Bima, Bima menggenggam erat tangan Zahira, Zahira terkejut dengan perlakuan Bima, iapun mengikuti arah langkah kaki Bima.
"Selamat datang mantu tercinta,,,, "
Mama dan papanya sudah berdiri menyambut mereka, Zahira mencium papa dan mamanya. kemudian mereka duduk diruang keluarga.
"papa, mama, terimakasih telah menerima Zahira menjadi bagian dari keluarga ini, Zahira Bahagia"
"Sayang, jangan berkata seperti itu, kami menyayangimu,, jangan sungkan, anggap lah kami seperti orang tuamu sendiri"
"ia Zahira, mama benar, kamu adalah anak kami, jadi kalau Bima menyakitimu, bilang saja, papa tidak segan-segan untuk menghukumnya"
ucap pak alex sambil melirik Bima yang tanpa ekspresi itu.
"Pa ma, Besok Bima ingin segera pindah ke apartemen, jadi kami menginap disini sehari saja"
"Waduh... pengantin baru, sukanya tidak ada yang mengganggu, memangnya kakak mau main berapa ronde sih, cepet amat mau pindah"
ucap Aqila yang baru saja datang dan duduk diantara Bima dan Zahira. keempat orang itu tertawa mendengar ucapan Aqila,
"Anak kecil, otak mesum"
"Biarin,,, yang penting tidak bertindak mesum"
"kak zahira, ayo ke kamarku, aku mau kau mengajariku cara berhijab seperti ini,,
Zahira tersenyum, kemudian mengikuti langkah Aqila menuju kamarnya. Mereka sampai diruang kamar Aqila, kamar yang luas yang tertata rapi, setara dengan kamar dirumahnya.
Aqila memeluk erat Zahira.
" Apa kakak bahagia?
"iya, kakak bahagia, "
Aqila melepaskan pelukan nya ,mencoba mencari kebenaran dimata Zahira. tidak ditemukan kebohongan disana.
"kakak, terimakasih, kau mau menjadi bagian dari kami, aku bahagia, aku tau kesulitan kakak, aku yakin kakak kesulitan menghadapi sikap kak Bima"
Zahira tersenyum, ia sudah faham arah pembicaraan Aqila, ia memeluk Aqila. gadis yang baru saja dikenalnya, dan telah menjadi adik iparnya.
"hey, jangan mengkhawatirkan aku, aku bukan wanita lemah, Kakak akan memenangkan hati kak Bima, kamu tenang saja gadis kecil,, mungkin saat ini kakak belum mendapatkan hati kakak mu, tapi kakak bahagia memiliki adik sepertimu, memiliki papa dan mama yang baik pula,,, doakan kakak, kakak akan berusaha memenangkan hati kakak mu, sampai kakak lelah dan benar-benar menyerah"
Aqila mengeratkan pelukan nya, dirinya bahagia mendapatkan kakak ipar yang baik seperti Zahira.