Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.Aku Hanya Cemburu
Linda terkejut ketika tangan nya di tarik oleh seseorang di saat diri nya baru keluar dari toilet. Linda yang melihat mantan suami nya buru-buru menarik tangan nya.
"Mau apa kau?" tanya Linda sedikit ketakutan.
"Bagaimana bisa kau berubah seperti ini, kemana saja aku selama ini?" tanya Davin yang sangat penasaran dengan mantan istri nya ini.
"Aku tidak berhak menjawab pertanyaan mu." kata Linda dengan tegas nya.
"Aku bertanya pada mu, berani nya kau mengacuhkan ku!" mata Davin sedikit melebar marah.
"Siapa kau?" tanya Linda, "Kau dan aku sudah tidak memiliki hubungan lagi. Kau tidak berhak mengacau hidup ku!" dengan berani nya Linda melawan ucapan Davin.
Linda kemudian hendak keluar namun lagi-lagi Davin menarik tangan nya. Tentu saja Linda berontak, entah apa yang ada di dalam pikiran Davin sekarang.
Tiba-tiba saja Davin jatuh tersungkur, Linda dan Davin sangat terkejut ketika melihat wajah dingin Alan yang menatap tajam ke arah Davin.
"Ini adalah peringatan pertama dan terakhir untuk mu. Sekali lagi kau menyentuh calon istri ku, akan ku patahkan tangan mu!" suara Alan terdengar mengerikan di telinga Linda.
Alan menarik tangan Linda, mengajak wanita itu pergi. Davin berdiri, merapikan pakaian nya lalu kembali ke pesta. Wajah Helen masam karena Davin pergi tanpa memberitahu nya.
"Dari mana saja kau?" tanya Helen berbisik.
"Dari toilet, aku kebelet!" bohong Davin.
Mata Davin juga liar mencari Linda yang ternyata sudah pergi. Davin menarik nafas dalam, sejak pertama kali melihat Linda dengan penampilan baru nya, wajah Linda langsung terbayang.
Sementara itu, sepanjang perjalanan Alan hanya diam saja. Membuat Linda merasa tidak enak hati bahkan untuk memulai bicara pun Linda sedikit takut.
"Alan, apa kau marah?" tanya Linda hati-hati.
"Tidak!" jawab Alan singkat.
"Tapi kenapa kau diam saja?"
"Tidak!"
"Apa kau marah pada Davin yang menarik aku tadi?" tanya Linda yang mengerti di mana letak kesalahan nya.
"Ya, tentu saja aku marah! sudah ku bilang, biar ku antar tapi kenapa kau menolak?" suara Alan sedikit meninggi.
"Tapi, aku tidak tahu jika Davin ada si sana."
"Seharusnya kau bisa menghindar dari nya!"
"Aku sudah menghindar tapi dia malah menarik tangan ku."
"Apa kau senang jika mantan suami mu menarik tangan mu?" tanya Alan yang sangat kesal.
"Tidak, kau salah paham Alan. Aku benar-benar tidak tahu jika Davin ada di sana."
"Halah, bohong. Lalu kenapa kau tiba-tiba ingin pergi ke toilet?"
"Alan...!" suara Linda kali ini jauh lebih tinggi, membuat Alan langsung menghentikan mobil nya, "Aku sudah berkata jujur pada mu. Lalu kenapa kau malah menuduh ku? jika kau tidak suka pada ku, turunkan aku di sini." ujar Linda yang benar-benar tidak terima dengan tuduhan Alan.
Linda langsung keluar dari mobil, Alan sungguh terkejut dengan sikap Linda. Buru-buru laki-laki itu keluar mengejar Linda.
"Sayang, aku minta maaf!" ucap Alan sambil mengejar Linda.
"Pergi sana, kau sama saja seperti mereka!"
"Aku tidak bermaksud menuduh mu," kilah Alan.
"Lalu yang kau katakan tadi itu apa?" tanya Linda kesal, "Ungkapan cinta?"
"Aku hanya cemburu!" seru Alan menghentikan langkah Linda, "Aku benar-benar tidak terima jika wanita ku di sentuh laki-laki lain." ucap Alan dengan jujur.
"Benarkah begitu?" tanya Linda tidak percaya.
Alan meraih tangan Linda, mencium punggung tangan Linda dengan lembut, "Aku hanya cemburu. Jangan marah lagi, ayo masuk mobil. Sudah sangat malam,"
Linda membuang nafas kasar, pada akhirnya Linda kembali masuk ke dalam mobil lagi. Alan juga bisa bernafas lega karena baru pertama kali nya Alan melihat Linda marah.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan