Spin Off ANAK GENIUS: MENGANDUNG BENIH PRIA ASING. Sebelum membaca novel ini, silakan baca terlebih dahulu Novel S1 nya. Agar nyambung dan mengerti 🤗 Jangan lupa tap subscribe, tombol like, dan ulasan bintang 5 nya ♥️
*
Menikah adalah hal yang diinginkan oleh semua orang, begitu pun dengan Deana, dia sangat bahagia karena hari pernikahannya telah ditetapkan. Namun, siapa sangka jika calon suaminya malah berselingkuh di belakangnya tepat di hari ulang tahun kekasihnya itu sendiri.
Di saat sedang patah hati, seorang pria dewasa mampu meluluhkan hati Deana Pamungkas . Deana bisa move on karena pria itu, tetapi sebuah kenyataan terungkap jika pria itu adalah seorang duda.
Apakah Deana masih tertarik dengan duda tersebut dan dia tetap dalam tujuan utamanya?
Yuk simak kelanjutannya 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9 Sang Pahlawan
Viona membekap mulutnya sendiri karena melihat dua orang berbadan besar itu tersungkur di tanah. Seorang pria tampan berjalan dengan gagah dari arah belakang kedua penjahat yang ingin melecehkan Viona tadi.
"Apa kalian ini tidak punya rasa malu? Beraninya sama wanita! Cih, seperti hello Kitty saja." ejek pria itu membuat kedua penjahat tersebut menjadi kesal.
"Banyak omong!" keduanya berdiri dan memulai pertarungan dengan pria tampan itu.
"Ya Tuhan, selamatkan pria itu. Semoga saja dia bisa menang melawannya." gumam Viona berdoa.
———
Pria tampan itu berjalan ke arah Viona karena dia berhasil menghajar dua penjahat tadi.
"Kau baik-baik saja? Apa mereka melukaimu?"
"T—tidak! Untung saja kau cepat datang, mereka belum menyentuhku. Dan kau, apa kau baik-baik saja?" Viona menatap wajah tampan pria tersebut yang penuh dengan keringat.
"Ya, hanya luka kecil." jawab pria itu. "Katakan padaku, kau mau kemana? Aku akan mengantarmu sampai tujuan."
"Aku ingin pulang karena baru saja sampai di Indonesia."
Mereka berjalan sambil berbincang, sementara kedua penjahat tadi lari tunggang langgang dan sang pahlawan tidak berhasil menangkapnya.
"Beritahu alamat rumahmu, aku akan mengantarmu pulang. Mobilku ada disana, ayo!"
Viona mencuri pandang, dia tersenyum sendiri. Sepertinya ini adalah cinta pada pandangan pertama, entah mengapa jantung Viona berdegup kencang seakan ingin keluar melompat dari raganya.
Setelah beberapa jam perjalanan, kini Viona sudah sampai dirumah. Dia mengucapkan terima kasih pada pria yang menolongnya tadi lalu segera masuk ke dalam rumah.
"Mama!" teriak Viona dengan kencang membuat suaranya menggema di seluruh penjuru ruangan.
Zahra berlari keluar dari kamar, dia benar-benar kaget dengan kedatangan putri tunggalnya itu.
"Sayang!" Teriak Zahra tak kalah heboh.
"Mama! Aku merindukanmu." Viona memeluk Mamanya dengan erat.
"Putriku." Zahra pun mengecup seluruh wajah Viona. "Kenapa pulang tidak mengabari Mama? Dan, penampilanmu—"
"Viona akan menceritakan semuanya nanti, tapi katakan dulu dimana Papa? Viona ingin memeluknya." ujar Viona memasang wajah melas.
"Ck, dasar anak Papa! Mama sekarang ada di depanmu, tanyakan dulu bagaimana kabar Mama, apakah asam urat Mama sudah mendingan atau belum, atau yang lainnya. Kamu malah mencari papamu." Zahra cemberut seperti anak kecil. Walaupun usianya sudah senja, Akbar tetap memanjakan Zahra bak anak kecil. Maka dari itu, semua terbawa begitu saja.
"Astaga, baiklah. Maaf Mamaku. Maafkan anakmu yang cantik Paripurna ini."
"Cih, kamu meminta maaf tapi memuji diri sendiri."
Viona tertawa melihat wajah Mamanya. "Sudah-sudah, cukup marahnya! Sekarang katakan dimana Papa, Ma?"
Zahra baru saja hendak membuka suara, tetapi seseorang bersuara bariton muncul dari belakang Zahra.
"My Princess!" seru pria itu tersenyum bahagia melihat anak tunggalnya kembali kerumah.
"Papa!" Viona berlari dan menghambur ke dalam pelukan Akbar.
"Kenapa tidak mengabari dulu sebelum pulang?"
Viona mengurai pelukan, dia nyengir kuda. "Em, Vio sengaja, Pa. Tapi, tadi di perjalanan Vio kena musibah."
"Apa? Musibah? Apa yang terjadi, Sayang? Ayo sini, cerita sama Mama." Zahra menarik tangan Viona untuk duduk di sofa.
Mereka bertiga duduk di sofa. Viona mulai menceritakan semuanya pada Zahra dan Akbar.
"Papa akan lapor polisi! Berani sekali mereka menyakiti putri Papa yang cantik ini."
Viona mengangguk. "Harus, Pa!" dukung Viona.
Ya, Akbar sudah pensiun dari profesinya sebagai seorang polisi karena usianya yang sudah tua. Dia hanya ingin menikmati hari-hari bersama keluarga kecilnya saja.
"Untung saja sesuatu yang buruk belum sempat terjadi padamu, Nak. Mama sangat khawatir, lagian, kenapa kamu tidak mengabari kami terlebih dahulu kalau mau pulang?"
"Vio ingin membuat surprise, Mama."
"Lain kali jangan seperti itu! Kamu anak kami satu-satunya, jika terjadi sesuatu padamu, entah apa yang akan kami lakukan."
Viona mengangguk dan meminta maaf.
"Istirahatlah, Mama tau kalau kamu pasti lelah." Zahra mengusap rambut Viona dengan lembut.
BERSAMBUNG
selamat jadian ya maheer deana 🥰
PR besar nih buat deana utk taklukin emily,apa lagi klo emily sdh dihasut si nenek sihir debby
kalah cepat dong si fahri