Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Dua bulan telah berlalu dan sudah selama itu Li Ya ya menempati raga Zhou Yi, dan hubungan Fu Sihan dengan Zhou Yi masih di tahap yang sama seperti sebelumnya, meskipun keduanya sudah tidak tidur terpisah lagi, namun sampai saat ini mereka berdua belum melakukan hubungan suami istri pada umumnya, lebih tepatnya Zhou Yi yang selalu menghindar saat ada yang membahas prihal keturunan padanya.
Pagi ini Fu Sihan mengantarkan Zhou Yi untuk pulang ke rumah kedua orang tuanya, karna dirinya harus pergi ke luar negri untuk melakukan perjalanan bisnis bersama asisten Hans, dan mungkin Fu Sihan harus meninggalkan Zhou Yi selama dua minggu lebih.
'' Ayah, Ibu, saya titip Yi yi '' ucap Fu Sihan dengan sopan.
'' Kamu tenang saja, Ibu pasti akan menjaga Yi yi debgan baik, kamu fokus saja sama pekerjaan kamu di sana '' sahut Nyonya Zhou.
Zhou Yi yang berdiri di samping ibunya tersenyum, dan perlahan melangkah maju mendekat pada Fu Sihan.
'' Paman jangan lama lama di sana '' ucapnya yang terdengar manja di telinga Fu Sihan.
Fu Sihan menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. '' Aku usahakan untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat ''
'' Aku pergi dulu ya, jaga diri kamu baik baik, jangan lupa makan tepat waktu, kalau bosan belanjalah sepuasmu, jangan khawatir tentang uangnya '' pesan Fu Sihan mengelus rambut hitam Zhou Yi dengan lembut.
'' Em,, siap '' sahut Zhou Yi tegas.
Fu Sihan terkekeh pelan, istrinya ini paling semangat kalau sudah di suruh menghamburkan uangnya.
Setelah selesai berpamitan Fu Sihan segera masuk ke dalam mobil, sebelum itu dia juga tidak lupa untuk mengecup dahi Zhou Yi terlebih dahulu.
'' Nona, Tuan , Nyonya, saya pamit dulu '' ucap asisten Hans dengan membungkuk sopan.
'' Iya, kalian hati hati '' sahut Tuan Zhou.
Setelah mobil yang di tumpangi Fu Sihan dan Asisten Hans pergi meninggalkan halaman keluarga Zhou, kedua orang tua Zhou Yi dan Zhou Yi masuk ke dalam mansion.
'' Yi yi, istirahatlah, nanti sore Ibu ingin mengajakmu berkebun '' tukas Nyonya Zhou.
'' Ok, Ibu ''
Zhou Yi segera pergi ke lantai dua, dimana kamarnya berada, meskipun ini menjadi yang pertama kali untuknya setelah menempati raga Zhou Yi, tapi jiwa di dalam raga Zhou Yi sudah tahu letak kamar pemilik tubuh asli.
Ceklek
Krekkkk
'' Wahhh,,, luas sekali kamarnya '' pekiknya tertahan saat melihat betapa lebarnya kamar pemilik tubuh asli, bahkan kamarnya di villa sijin tak seluas kamar ini.
Perlahan Zhou Yi melangkah masuk ke dalam, matanya menelisik ke setiap sudut kamar, yang penuh dengan foto foto pemilik tubuh asli, kamar pemilik tubuh asli tidak hanya luas, melainkan terlihat mewah dan elegant, dimana kasur king size yang berada di tengah tengah ruangan, seperti kasur seorang putri kerajaan, dan juga walk in closet yang penuh dengan deretan baju bermerk serta tas dan sepatu yang berjejer memenuhi ruang ganti.
'' Kamu benar benar beruntung Zhou Yi '' gumamnya pada pemilik tubuh asli.
Sedangkan di tempat lain, sejak hari dimana Gu Yancheng dan Lin Mie Mie di usir oleh Zhou Yi dari Villa sijin, hubungan mereka berdua lebih sering di isi dengan perdebatan, Gu Yancheng mulai kecewa saat Lin Mie Mie menolak untuk segera memiliki anak dengannya, dan alasannya pun Lin Mie Mie tidak mengatakannya padanya, sedangkan para tetua keluarga Gu selalu mendesaknya untuk memberikan keturunan pada keluarga Gu.
Seperti pagi ini Gu Yancheng dan Lin Mie Mie pergi ke perusahaan dengan duduk satu mobil, namun keduanya sedang perang dingin, tadi saat baru bangun Gu Yancheng kembali membahas tentang anak pada Lin Mie Mie dengan baik baik, sayangnya Lin Mie Mie lagi lagi menanggapinya dengan penolakan , yang mana membuat amarah Gu Yancheng tersulut, dan akhirnya keduanya kembali berdebat.
'' Mie Mie, sebenarnya apa yang kamu beratkan jika kita punya anak? '' tanya Gu Yancheng datar setelah beberapa saat suasana mobil hening.
'' Aku masih ingin bisa menggapai impianku untuk menjadi desainer terkenal '' sahutnya ketus.
" Cih, tentu aku tidak mau memiliki anak denganmu, karna ternyata kamu tidak sekaya Paman Sihan " batinnya dengan perasaan marah dan kecewa, apalagi saat mengingat kembali kalau ternyata Fu Sihan adalah pemimpin Fuji Group, yang mana semakin membuatnya menyesal sudah menerima cinta Gu Yancheng, padahal dulu perhatian Fu Sihan padanya juga tidak kalah dari Gu Yancheng, hanya saja dulu dirinya tidak tahu kalau Fu Sihan jauh lebih kaya dari Gu Yancheng, jadi dirinya hanya menjadikan Fu Sihan sebagai tempat keluh kesahnya saja.
Gu Yancheng terdiam mendengar alasan Lin Mie Mie, tapi Gu Yancheng masih ingat betul saat awal awal mereka bertunangan, Lin Mie Mie dengan yakin berjanji padanya untuk memberikan keturunan untuknya setelah mereka menikah nanti, bahkan dulu Lin Mie Mie lebih memilih untuk melangsungkan pernikahan dengannya, dari pada pergi keluar negri untuk mengikuti lomba desain, karna kebetulan tanggalnya bersamaan dengan acara pernikahannya, tapi kenapa sekarang Lin Mie Mie tidak mau dengan alasan ingin menjadi desainer terkenal, apa itu hanya alsannya saja, dan sebenarnya ada alasan yang lain yang tidak boleh di ketahui olehnya.
Setiba di perusahaan Gu Yancheng langsung masuk ke ruangan wakil direktur, sedangkan Lin Mie Mie pergi ke meja kerjanya.
Selama dua bulan ini, sejak Gu Yancheng mengatakan padanya kalau Fu Sihan adalah Presiden Fuji Group, Lin Mie Mie diam diam terus mencari cara untuk bisa menemui Fu Sihan, dia ingin berusaha mengambil kembali perhatian Fu Sihan yang sebelumnya selalu di berikan padanya, karna dia tidak ingin membiarkan Fu Sihan di milliki oleh Zhou Yi, bahkan dirinya sudah berencana meminta Gu Yancheng untuk menceraikannya jika dirinya sudah berhasil merebut Fu Sihan dari Zhou Yi.
Sayangnya Lin Mie Mie tidak pernah berfikir, jika rencana yang ia susun tidak akan pernah berjalan dengan semudah itu, meski andai suatu saat bisa mengambil kembali perhatian Fu Sihan, bukan berarti Fu Sihan akan meninggalkan Zhou Yi untuk bisa bersama Lin Mie Mie, selain itu Fu Sihan paling anti dengan hubungan hasil dari merebut milik orang lain.
Saat jam makan siang tiba, Lin Mie Mie yang biasanya langsung pergi ke ruangan Gu Yancheng untuk makan siang, kini Lin Mie Mie masih tetap berada di meja kerjanya seperti tidak ada niatan untuk pergi makan siang bersama Gu Yancheng, yang mana membuat asisten Gu Yancheng sampai datang menemuinya atas perintah Tuannya.
" Nyonya, Tuan Muda, menunggu anda untuk makan siang di ruangannya '' ucap asisten Gu Yancheng.
'' Ck, malas sekali '' sahutnya ketus lalu bangkit dan melangkah pergi ke ruangan Gu Yancheng dengan malas.
Asisten Gu Yancheng hanya bisa menggelengkan kepalanya, kini bertambah hari dia semakin tahu watak asli Lin Mie Mie yang sombong dan angkuh, membuatnya diam diam memendam rasa tidak suka pada Nyonya Mudanya.
'' Huh, padahal dia hanya anak yatim piatu yang beruntung di besarkan oleh keluarga Zhou, dan kebetulan di nikahi oleh pewaris keluarga Gu, tapi sifatnya lebih sombong dari putri pewaris keluarga Zhou sendiri '' gumamnya.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍