Perasaan cinta nggak bisa di tafsirkan oleh keadaan. Kemaren gue benci sama lo, Sekarang gue falling in love sama lo. Kemaren lo baik sama gue, Sekarang lo malah nyakitin gue.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
" ZIDAN, ke perpustakaan yuk!!!" ajak Zeva dengan penuh semangat.
Zidan mengalikan atensinya dari buku catatannya. " Ngapain?" Balasnya tidak minat. Masih tersimpan dendam karena balesan Zeva saat di gombalin kemaren di parkiran.
" Kita, kan free class. Sesekali gue mau ke perpus. " ucap Zeva seraya tersenyum manis berharap Zidan akan luluh dan mau menemaninya ke perpus.
" Mau ngapain?" ulangnya.
" Tidur. Lumayan di perpus nggak berisik kaya di kelas. " ucapnya tanpa merasa bersalah.
Zidan mendengus pelan sudah dia duga alasan Zeva mengajak ke perpus bukan untuk belajar tapi malah untuk tidur. Tanpa niat untuk membalas ocehan Zeva, ia bangkit dari duduknya, lalu berjalan keluar kelas. Meski berjalan sambil membaca buku, ia tahu kalau Zeva mengikuti langkahnya dari belakang. Namun, ia tak sadar jika ada orang lain yang berjalan dari arah berlawanan dengannya.
BRAKK!
Zidan jatuh dengan posisi terlentang dengan seseorang yang menabraknya berada di atasnya. Mata Zidan bertemu dengan mata Arga, mata keduanya sama-sama membulat sempurna melihat wajah satu sama lain.
" Aduh ..... So sweet_nya pasangan suami-suami ini. Masih pagi sudah main tindih-tindihan. " teriak Zeva di ambang pintu kel dengan posisi tangan yang menompang dagu.
Tersadar gan cibiran Zeva, Zidan pun langsung mendorong tubuh Arga agar menjauh darinya. " Minggir!!! "
Arga berdecak. " Santai, Bro!!"
" Bro?" zidan menatap sinis. " Lo, manggil gue kaya gitu?"
" Calon pacarnya Zeva." Balas Arga dengan santai. Yang mana membuat Zidan mengepalkan tangannya.
Zidan mengeluarkan smirk andalannya. " O, ya? Main basket aja lo kalah sama gue, Apalagi soal ginian. "
" Gue yakin bisa miliki Zeva seutuhnya, walaupun secara paksa ...."
Rahang Zidan mengeras. " Pengecut----"
Arga berdiri lalu memperbaiki bajunya yang kurang rapih begitupun dengan Zidan melakukan hal yang sama.
" Arga, gue pinjem dulu suami lo, ya? Ntar gue kembalikan ." kata Zeva.
Arga tersenyum, tidak memperdulikan penuturan Zeva sebelumnya. " Ke perpus bareng gue aja, mau nggak?" ajaknya.
" Bol--"
" Nggak usah. Dia bareng gue. " Sebelum Zeva menyelesaikan ucapanya.Zidan langsung memotong ucapan gadis itu dan menarik tangannya untuk menjauh dari hadapan Arga.
"Heh, Woy!!! Nggak usah tarik-tarik tangan gue, lo pikir gue apaan?" teriak Zeva marah akan sikap Zidan barusan terhadap dirinya.
Zidan tidak menanggapi kemarahan Zeva. Tangannya tanpa sadar mencengkram pergelangan tangan Zeva dengan erat. Sampai di perpustakaan, ia langsung mendudukan Zeva di kursi yang ada di pojokkan, lalu pergi mencari buku di rak.
Setelah melihat kepergian Zidan, Zeva mengusap pergelangan tangannya yang bekas cengkraman tangan Zidan, lalu menelungkupkan kedua tangannya di meja. " Dasar. "
Namun Zeva langsung terlelap di sana tanpa memperdulikan Zidan.
Zidan kembali ke tempat Zeva selang beberapa menit. Zidan menghela nafas panjang ketika melihat gadis itu sudah tertidur dengan pulasnya. Percuma mengambil banyak buku. Pasalnya, bukannya membaca buku, Zidan malah memandangi wajah Zeva.
" Jangan deket sama Arga, Zev. Dia nggak baik. " bisiknya sambil terus memandangi wajah Zeva yang damai saat tertidur.
" Hemmmm ......Gue nggak akan rebut Arga dari lo." Mata Zidan reflek melotot. "Zeva nggak tidur?" ucapnya dalam hati. " Zev? Lo nggak tidur? " ucapnya dengan suara berbisik.
Tidak ada sahutan dari Zeva, hanya terdengar bunyi yang di hasilkan oleh kolaborasi antara hidung dan mulut gadis itu alias ngorok.
" Ngigo?" Zidan terkekeh. " Ada-ada aja. " ujarnya
Tiba-tiba terlintas sebuah ide iseng dari kepala Zidan. Ia pun mendekatkan wajahnya kepada Zeva. " Zev, lo suka makan apa?" tanyanya.
" Mie ayam Mpok Sita." Jawab Zeva dengan suara tak jelas tapi masih terdengar oleh telinga Zidan.
" Kalau Hobi lo?" ujar Zidan lagi.
" Kentut sama Boker." jawabnya. Zidan berusaha sekuat tenaga menahan ketawanya karena sedang berada di perpustakaan. Andai saja ia membawa ponsel, mungkin diya sudah merekam adegan ini dan menunjukannya saat Zeva terbangun sabagai bahan ejekan.
Sebuah pertanyaan aneh pun muncul di benaknya. Zidan terdiam sebentar sebelum bertanya. " Lo .... Suka sama siapa? "
" Sama Zidan ...... " jawab Zeva.
Mata Zidan langsung melotot. Tiba-tiba ia merasa gugup. Sambil menarik nafas dalam-dalam, ia kembali berucap. " Lo suk...."
" ...... Gue suka main sama Zidan." ujar Zeva tanpa sadar dia berucap.
Jawaban Zeva membuat Zidan melongo." Nggak tidur nggak melek selalu ngeselin emang!!!!" Gerutu Zidan dalam hati. Sesaat kemudian, Zeva terbangun karena tersentak dari mimpinya. Zidan dengan cepat pura-pura membaca buku. Takut tertangkap basah sedang memperhatikan Zeva tertidur.
author makin byk an up episodenya bakal makin cakep loh😁