3 bulan begitu cepat berlalu!
Alam manusia berada dalam masalah besar. Dewa-dewa itu turun ke alam manusia, melakukan pembunuhan besar, penghancuran yang sangat mengerikan.
Lin Bing telah terbunuh, pangeran naga Xiao Xuan bersumpah untuk membalaskan dendamnya.
Sang pangeran naga Xuan bersama para ahli bela diri dari alam manusia, bekerja sama untuk menyelamatkan alam manusia dari kekacauan besar ini.
Melawan para dewa-dewa kuat yang menyebabkan kekacauan di alam manusia.
Akankah sang pangeran naga berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 18
Pertempuran pembuka di Padang rumput hijau!
"Yao Tang, siapkan pasukan, periksa semua persenjataan, kita akan segera bergegas menuju Medan peperangan!" teriak Yao Gang memberikan perintah kepada bawahannya.
"baik kepala keluarga, semuanya sudah disiapkan, pasukan pun sudah tertata rapih dan siap untuk berangkat menuju Medan pertempuran!" jawab Yao Tang kepada Yao Gang.
"baguslah!" jawab Yao Gang.
Lalu, ia pun bangkit dari tempat duduknya di aula utama kediaman keluarga Yao. Memegang tombaknya yang berwarna kuning keemasan, ia berjalan keluar dari aula utama kediaman keluarga Yao dengan raut wajah yang sangat serius.
Ribuan pasukan tempur keluarga Yao telah berbaris di halaman depan kediaman keluarga Yao. Menggunakan set armor tempur yang lengkap, dengan ciri khas mereka yang mempunyai warna merah pada armor tempur yang di kenakan nya.
Seratus kapal perang udara pun terlihat berjejer di luar gerbang kediaman, kuda kuda yang kuat, dengan kecepatan lari yang sangat kencang pun sudah berada di depan gerbang.
Pasukan udara dan pasukan darat keluarga Yao pun siap untuk bertempur.
"berangkat...... Hancurkan semua musuh yang mengganggu!" teriak Yao Gang dengan sangat tegas.
Angin berhembus kencang, mengibaskan jubah merahnya laksana bendera yang berkibar, Yao Gang mengenakan sebuah pelindung kepala dengan jambul rambut berwarna merah diatas nya. tatapannya begitu tajam, ia tidak sabar untuk melihat seperti apa Medan pertempuran di Padang rumput yang hijau.
Namun, mereka tidak mengetahui, dewa air Yan Luo tengah menyiapkan pasukannya untuk menyusul Yan Shi yang tengah berada di Medan pertempuran.
Di halaman depan istana dewa air, ribuan praktisi bak lautan manusia, mereka semua berbaris dengan pakaian berwarna putih birunya. Prajurit faksi dewa air pun bergegas berangkat menuju Medan pertempuran.
.
.
Di puncak gunung Nirwana. Xiao Xuan yang tengah mempersiapkan diri dan bersiap untuk membantu Luo Zheng di Medan pertempuran, tiba tiba langit langit di puncak gunung nirwana terpecah belah, memperlihatkan celah ruang kekosongan yang terbuka lebar.
Semua orang di puncak gunung nirwana tercengang, mereka sangat begitu terkejut ketika melihat retakan ruang yang sangat besar.
"muncullah, aku siap melayani kalian kapanpun!" ucap Xiao Xuan kemudian mengeluarkan pedang cahaya api matahari nya.
Xiao Xiao, Yao Yao, dan beberapa praktisi wilayah timur pun merapat dengan Xiao Xuan.
Suasana di sore hari yang begitu kelabu, dibawah hamparan kabut yang begitu pekat, ribuan praktisi muncul dari retakan ruang itu.
Xiao Xuan memegang pedangnya, hendak melancarkan serangan diam-diam, namun, ia terhenti, ketika melihat tetua Yuan Zun tiba dengan seribu pasukan ras naga.
"tetua Yuan?" ucap Xiao Xuan sangat bertanya-tanya.
Lalu, angin kembali berhembus dengan kencang, itu bukanlah angin biasa, itu bisa disebut lebih tepatnya dengan badai angin.
Pohon-pohon seakan-akan tertidur, tertiup angin yang sangat kencang.
Perkemahan pun hampir hancur, namun Xiao Xuan menggunakan energi spiritual nya, menahan hembusan angin yang ganas itu.
Retakan ruang kembali terjadi di langit puncak gunung Nirwana. Sosok legenda dewa naga telah kembali.
Semua praktisi dari ras naga membungkuk, memberi salam hormat dengan berkata. "hormat kepada yang mulia Long Hao tian!" ucap serentak para praktisi ras naga.
"hmmm.... Bangunlah, semuanya telah berkumpul, bersiap untuk menuju Medan pertempuran!" ucap Long Hao Tian dengan nada yang dingin namun itu sangat tegas.
Lalu, sosok Lin Tian jiwa naga yang selalu bersama dengan Xiao Xuan pun muncul dari celah ruang di langit.
Lin Tian kini telah mencapai tingkatan ranah demigod puncak 9 putaran, selangkah lagi untuk mencapai tingkat martial God tahap awal.
"Lin Tian?" ucap Xiao Xuan memasang raut wajah yang sangat marah.
"yoo.... Xiao Xuan... Lama tidak bertemu!" ujar Lin Tian dengan sikap riang nya.
Namun, aura spiritual keluar dari tubuh Xiao Xuan, dan itu sangat kuat dan mengerikan.
Lonjakan energi yang meluap itu membawa niat membunuh yang sangat hebat, pedang cahaya api matahari milii Xiao Xuan pun mengeluarkan api yang begitu berkobar.
Xiao Xuan melesat dengan cepat, menggunakan langkah kilatnya. Seketika tebasan pedang yang sangat ganas itu hampir mendarat tepat di tubuh Lin Tian.
Namun, dewa naga guntur Long Hao Tian dengan cepat menahan serangan Xiao Xuan.
"dasar tidak tahu diri, kemana kau selama ini, apa kau tahu bahwa kak Lin Bing telah gugu!" teriak Xiao Xuan sangat marah kepada Lin Tian.
"apaaaaa?....... Lin Bing mati?" terkejut lin Tian.
Xiao Xuan yang dalam keadaan marah, ia di tahan dan dipegangi oleh Long Hao Tian.
"Lepaskan aku, biarkan aku menghajarnya!" teriak Xiao Xuan sangat marah. Tatapannya begitu tajam, memendam amarah yang sangat besar.
"Xiao Xuan, aku pergi bukan untuk bersantai, namun aku mencoba mengumpulkan semua sisa-sisa ras naga guntur, dan beruntung, ternyata leluhur kami Long Hao Tian masih hidup dalam pengasingannya" ucap Lin Tian sembari menjelaskan badannya.
Lalu, sosok Xuan Yuki pun tiba, ia berjalan dengan sangat anggun. Gaun putih ungu nya itu menyapu permukaan tanah, lekuk tubuh yang sangat sempurna dengan memperlihatkan bagian kakinya yang sangat ramping.
"sayang, tenanglah! Luo Zheng telah mundur, pasukan alam manusia mengalami kerugian besar, bukaan saatnya untuk kita bertengkar seperti ini!" ujar Xuan Yuki dengan nada yang lembut namun tegas.
"bukankah ini wanita salju yang kala itu selalu membantu Xiao Xuan dibalik layar" ucap Lin Tian bertanya-tanya.
"Xuan Yuki bertemu dengan senior Lin Tian." ucap Xuan Yuki sembari membungkukkan badannya, memberi salam hormat kepada Lin Tian.
"keponakanku, apa yang dikatakan oleh wanita ini sangat benar, aku mengakhiri pengasingan aku dan datang ketempat ini, itu semua berkat usaha Lin Tian, ia sangat khawatir dengan saudara-saudara nya di wilayah timur ini, terutama ia sangat menghawatirkan mu Xiao Xuan, dan terlebih lagi kamu adalah pangeran naga di generasi ini, sebagai salah satu leluhur ras naga, aku tentu tidak dapat berdiam diri saja ketika kamu berusaha untuk mempertahankan alam manusia ini" ucap Long Hao Tian.
Emosi Xiao Xuan pun kian mereda. "terimakasih kepada leluhur Hao Tian karna bersedia untuk membantu, namun aku sangat tidak mengerti, kenapa faksi dewa air ingin menguasai alam manusia kita ini" ujar Xiao Xuan.
"hmmm.... Pada jaman dahulu kala, alam manusia adalah alam yang sangat indah dan kaya akan sumber daya spiritual. Namun, pertempuran terjadi dimana-mana, alam manusia yang indah ini pun terpecah belah, menjadikan 4 benua, diantaranya adalah benua timur yang dikenal dengan praktisi energi spiritual, di benua Utara dikenal juga dengan praktisi energi spiritual, di benua barat dikenal dengan praktisi Dou Qi, dan di benua selatan dikenal sebagai para pengendali roh."
"setiap benua mempunyai keistimewaan nya masing-masing, namun para leluhur alam manusia telah menetapkan larangan di setiap perbatasan benua, sehingga para praktisi antar benua tidak dapat memasuki benua lainnya, kecuali jika ia memang mampu menerobos formasi larangan tersebut. Setiap benua mempunyai pelindung nya masing-masing, contohnya benua timur di lindungi oleh ras naga dan dewa laut pada masa silam, namun ras manusia pada saat itu telah melakukan kesalahan besar yang membuat ras naga kehilangan martabatnya" ujar dewa naga Long Hao Tian.
Xiao Xuan pun terdiam termenung.
"apakah benua lainnya mengalami masalah yang sama? Apakah mereka juga menghadapi serangan seperti ini?" tanya Xiao Xuan sangat antusias.
"aku rasa tidak, faksi dewa air menargetkan benua timur alam manusia, itu karena tombak trisula dewa laut yang saat ini berada pada tangan Xian Ni Qiu. Namun sayang sekali, wanita itu belum menyadari bahwa senjata yang berada ditangannya sangatlah berharga. itulah penyebab utama dewa air melakukan invasi besar ini terhadap alam manusia, jika saja tombak trisula itu jatuh ke tangan dewa air, maka kedudukannya di alam dewa tidak akan terbatas, mungkin faksi dewa air akan mampu bersaing setara dengan dewa api dan dewa malaikat dari faksi dewa cahaya" ucap Long Hao Tian menjelaskan.
"hmmm.... Ternyata masih begitu banyak hal yang tidak aku ketahui!" ucap Xiao Xuan.
"keponakanku, dunia bela diri ini sangatlah luas. Saat ini, kamu merupakan sosok kuat di benua timur ini, namun kamu belum tentu mempunyai kualifikasi untuk bersaing di benua lainnya, apalagi di alam dewa, bertambah kuat lah, hingga kamu benar-benar dapat melindungi apa yang ingin kamu lindungi, ada aku disini, aku akan menjadi tameng terkuat mu hingga kamu benar-benar menjadi pangeran naga terkuat sepanjang sejarah ras naga!" ucap tegas Long Hao Tian.
Seketika semua orang pun bersorak, meneriakkan nama pangeran naga Xiao Xuan dengan serentak.
Puncak gunung nirwana pun bergema, dengan sorakan sorakan yang menceritakan nama pangeran naga Xiao Xuan.
Disisi lain, di Medan pertempuran Padang rumput hijau.
Luo Zheng telah benar-benar kewalahan untuk menahan setiap gempuran dari pasukan yang di pimpin oleh Yan Shi.
Luo Zheng bertahan sembari perlahan menarik mundur pasukannya.
Namun, pasukan udara keluarga Yao yang di pimpin secara langsung oleh Yao gang pun tiba di Medan pertempuran.
Luo Zheng, melihat laki-laki paruh baya itu berdiri di dek kapal di barisan paling depan, memegang tombak panjang berwarna kuning keemasan.
"Yao Gang." ucap Luo Zheng.
Soso laki-laki paruh baya dengan jubah merahnya itu terlihat sangat berwibawa dan elegan.
Rombongan seratus kapal terbang itu melintasi Medan pertempuran. Sosok Yao Gang pun berteriak, ia memberikan komando penyerangan tanda pertarungan keluarga Yao melawan kelompok Yan Shi pun dimulai.
Sedangkan Yao Gang turun dari dek kapal, menghampiri Luo Zheng yang sedang bersama pasukannya yang tersisa dengan luka yang cukup serius.
"mundur lah anak muda, biarkan pak tua ini yang akan mengurus sisanya!" ujar Yao Gang dengan nada yang sangat berwibawa.
"terimakasih tetua Yao atas bantuannya" ucap Luo Zheng membungkuk memberi hormat.
"hmmm.... ini adalah kewajiban ku, melindungi alam manusia, sebaiknya kau panggil pak tua Luo Feng itu, jika tidak, alam manusia mungkin akan tenggelam dalam lautan darah ini!" ujar Yao Gang.
ayam