NovelToon NovelToon
Ditalak Sebelum 24 Jam

Ditalak Sebelum 24 Jam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / patahhati
Popularitas:34.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Apa yang kamu rasakan, jika pernikah impian yang kamu gadang gadang akan menjadi first and last marriage, ternyata hanya bertahan kurang dari 24 jam?

Kenyataan pahit itulah yang sedang dirasakan oleh Nara. Setelah 8 tahun pacaran dan 6 tahun dilalui secara LDR, Akhirnya cintanya dengan Abi berlabuh juga di bahtera pernikahan.

Kejadiaan memilukan itu mempertemukan Nara dengan pemuda bernama Septian. Pikirannya yang kacau membuatnya tak bisa berpikir logis. Dia menghabiskan waktu semalam bersama Septian hingga mengandung janin dari pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FIRASAT

Nara menunggu Abi sambil berselancar di sosial media. Rata rata semua temannya mengunggah foto saat menghadiri pernikahannya. Entah itu saad akad, maupun resepsi. Bakan mereka kompak memberi tagar #AbiNarawedding_samawa.

Nara duduk diatas sofa dengan kedua kaki ditekuk bersilang. Meletakkan ponsel didepannya, sambil menikmati sebuah apel segar. Nara melihat ratusan foto di tagar tersebut. Bibirnya tak berhenti tersenyum melihat foto foto pernikahannya. Perfect wedding, seperti impiannya.

"Aww..." Pekik Nara saat tak sengaja, pisau yang dia gunakan untuk memotong apel mengenai jarinya. Dan yang membuatnya tertegun. Setetas darah jatuh mengenai ponsel yang berada dibawah tangannya.

Darah itu jatuh tepat diatas layar yang sedang menampilakan foto akad nikahnya dengan Abi. Nara buru buru menyeka darah tersebut dengan ibu jarinya. Tapi bukannya bersih, noda itu malah terkesan melebar hingga kebaya putihnya tampak sedikit merah.

"Sial." Umpat Nara sambil berdiri untuk mengambil tisu. Dia sama sekali melupakan jarinya yang terkena pisau. Dia hanya fokus membersihkan ponsel.

"Ish, kenapa perasan gue jadi gak karuan gini. Ini bukan firsatkan? Enggak enggak, gue gak boleh over thinking." Nara mengenyahkan pikiran pikiran buruk yang sempat mengusik ketenangannya.

Dia melihat jam, sudah satu jam lebih tapi Abi belum juga kembali. Nara mengambil ponsel dan berniat menghubungi Abi. Tapi sebelum itu terlaksana, Abi sudah lebih dulu datang.

"Sayang, baru aja aku mau nelfon kamu." Ujar Nara sambil berjalan mendekati Abi. "Ada apa?" Dia melihat wajah Abi yang seperti sedang dalam masalah.

Abi menggeleng sambil tersenyum. Namun senyumannya terkesan dipaksakan.

"Mau makan sesuatu, atau minum mungkin?Kamar ini ada fasilitas pantri. Aku bisa buatin sesuatu jika kamu mau."

Lagi lagi Abi menggeleng. "Tidurlah," ujarnya lembut sambil membelai rambut Nara.

Nara menatap tak percaya ke arah Abi. Tidur? yang benar saja. Bukankah ini malam pengantin mereka? Bahkan kalau saja mertuanya tak telepon, mungkin malam pertama itu sudah terlaksana. Tapi kenapa mendadak Abi seperti tak berniat untuk menyentuhnya.

"Tidak apa apa kan kalau malam pertamanya ditunda besok. Aku capek sekali. Lagi pula, besok pagi kita harus terbang ke Jepang. Jangan sampai karena semalaman tak tidur, kita malah ketinggalan pesawat."

Nara tersenyum mendengar alasan Abi. Semua yang dikatakan Abi benar. Besok pagi mereka harus bertolak ke Jepang untuk honeymoon. Sangat konyol jika besok pagi mereka ketinggalan pesawat hanya karena malam ini lembur sampai pagi. Pernikahan adalah ibadah terpanjang, mereka masih punya banyak waktu selain malam ini.

"Baiklah, aku siapakan piyama kamu. Setelah itu kita tidur." Nara membuka koper milik Abi dan mengambil piyama dari sana.

Sampai hampir tengah malam, Abi tak bisa tidur. Dia kepikiran Arumi. Memikirkan kemungkinan terburuk yaitu bunuh diri.

Besok pagi, janin ini akan lenyap. Beserta ibu dari sang janin.

Ucapan Arumi terus terngiang dikepalanya. Kenapa jadi seperti ini? Ini semua jelas diluar perkiraan. Dua tahun tak pernah ada masalah, tapi kenapa masalah itu tiba tiba datang saat dia baru saja menikah dengan Nara. Kenapa harus sekarang? Pernyataan itu terus saja dia ucap dalam hati.

"Kamu belum tidur?" Abi terkejut kerena suara Nara. Dia bahkan tak tahu sejak kapan Nara memperhatikannya.

"Kenapa kamu bangun?" Abi malah balik bertanya.

"Aku mimpi buruk."

"Mungkin karena kelelahan. Tidurlah lagi." Abi meraih tubuh Nara agar lebih mendekat padanya lalu memeluknya.

"Dalam mimpiku, kita sedang berada dalam keramaian. Kita bergandengan tangan. Tapi tiba tiba, tangan kita terlepas, kita terpisah. Aku terus mencari kamu. Tapi aku tak bisa menemukanmu. Mimpi itu seperti nyata, Bi. Aku takut." Beberapa butiran bening mulai lolos dari sudut mata Nara.

"Hanya mimpi, jangan terlalu dipikirkan. Tidurlah." Abi memposisikan kepala Nara diatas lengannya lalu mencium puncak kepala wanita yang dinikahinya tadi pagi itu.

Abi membelai punggung Nara hingga wanita itu kembali terlelap. Tapi tidak dengan Abi. Walaupun tubuhnya terasa amat lelah, tapi matanya sama sekali tak ingin terpejam. Dia masih saja memikirkan Arumi.

2 Tahun yang lalu.

"Pak, Pak Abi." Arumi memukul pelan bahu Abi. Cowok itu memang menghadap komputer, tapi pandangan matanya tampak kosong.

"Astaga, ada apa, Rum?" Abi baru tersadar jika Arumi berada diruangannya.

Arumi dan Abi bekerja diperusahaan yang sama. Atas rekomendasi Nara, setahun yang lalu, Arumi magang di kantor Abi. Setelah lulus, Arumi langsung di rekrut menjadi karyawan. Dia menjadi sekretaris Abi yang saat itu baru naik jabatan menjadi manajer.

"Bukannya minggu depan Nara pulang. Harusnya seneng, bukan muka malah ditekuk mulu. Kalian jadi tunangankan?" Jika hanya berdua, mereka memang bersikap biasa. Karena keduanya sudah kenal sejak jaman SMA. Abi kakak kelasnya, beda dua tingkat denganya. Sebagai sahabat Nara, dia jelas kenal baik dengan Abi.

"Nara mau lanjut S2."

"Dimana? Jakarta?"

Abi menggeleng. "London."

"What, gak salah denger gue. Betah banget sih Nara di London. Udah 4 tahun disana, masih aja mau nambah lagi. Gila tuh cewek. Semangatnya menuntut ilmu patut diapresiasi. Jadi lo bengong dari tadi mikirin itu?"

Abi mengangguk. Dia dan Nara sudah 4 tahun LDR. Dan itu tidak mudah. Saat dia berharap tahun ini bisa bersama lagi dengan Nara. Nara justru memberinya kabar, bahwa dia mendapatkan beasiswa S2 di kampus yang sama. Dan itu artinya, LDR mereka akan diperpanjang 2 tahun lagi.

"Emang lo gak bilang keberatan gitu sama dia?"

"Gue gak mau dia salah paham. Dia pasti mikirnya kalau gue gak ngedukung dia. Cita cita nya adalah menjadi dosen. Lo tahukan, bokapnya rektor, dan Nara ingin bisa menjadi seperti bokapnya."

"Terus pertunangan kalian gimana?"

"Tetap sesuai rencana. Hanya pernikahan kami yang ditunda dua tahun lagi."

"Sabar ya," Arumi menepuk pelan bahu Abi. "Kalian udah pacaran 6 tahun. 2 tahun gak akan lama," lanjutnya sambil tersenyum. "Oh iya, mobil gue dibengkel. Lo bisa gak nganterin gue pulang. Gue traktir sebagai gantinya."

Abi mengangguk lalu melanjutkan pekerjaannya.

Sesuai permintaan Arumi. Hari itu Abi mengantarnya pulang. Arumi tinggal sendirian disebuah kontrakan kecil. Kerena sedang hujan deras. Arumi meminta Abi untuk mampir dulu sambil menunggu hujan reda.

"Kopi, atau teh?" tawar Arumi sambil berjalan menuju dapur kecil di rumahnya.

"Kopi, gulanya dikit aja."

"Udah hafal selera lo."

Abi hanya terkekeh. Sudah jelas Arumi hafal. Satu bulan sudah gadis itu menjadi sekretarisnya.

"Rum, lo ada film gak. Otak gue pusing gara gara mikirin Nara. Nonton yuk, biar bisa lupa sama Nara nih otak gue."

Arumi yang tengah merebus air didapur langsung ketawa mendengarnya. Sepertinya, bos nya itu sedang galau akut sekarang.

"Ada, cari aja di laptop gue. Baru dikirimin sama Ken. Judulnya apa ya, gue lupa." Arumi coba mengingat ingat.

Abi langsung membuka laptop Arumi yang kebetulan pulang kantor tadi dia letakkan diatas meja. Saat mencari film, tak sengaja dia malah menemukan sesuatu yang menarik perhatian.

"Apaan nih, judulnya kok Ah Ah." Abi iseng membukanya. Ternyata dugaanya benar, itu adalah film dewasa.

Arumi yang baru kembali dari dapur terkejut mendengar suara de sa han perempuan. Sudah bisa dipastikan itu berasal dari laptopnya.

"Abi, lo nonton apaan?" Arumi melotot melihat film yang ditonton Abi.

"Baru tahu, ternyata lo suka nonton ginian. Dah gitu, banyak banget koleksi film dewasa lo."

Wajah Arumi seketika memerah. Dia sangat malu ketahuan menyimpan banyak film dewasa di laptopnya.

"Gak usah malu gitu kali. Kita udah sama sama dewasa. Gue kalau gabut kadang juga nonton ginian."

"Matiin Bi, ganti nonton yang lain aja." Tangan Arumi terulur untuk mematikan film itu. Tapi Abi justru menahannya.

"Nanggung, Rum. Lo tahu kan, segala sesuatu yang nanggung itu gak enak. Lo ngapain berdiri aja, sini duduk." Abi malah menarik tangan Arumi agar duduk disebelahnya.

Suasana mendadak canggung. Keduanya saling diam. Meski sudah biasa menonton film dewasa, namun menonton berdua dengan lawan jenis, jelas menimbulkan sensasi yang berbeda. Film terus berjalan, menimbukan keresahan serta kegelisahan pada dua insan yang sedang menonton tersebut.

"Lo kenapa?" Abi menyadari jika Arumi mulai gelisah.

"Matiin," titah Arumi.

Bukannya mematikan Abi malah makin mendekatkan tubuhnya pada Arumi. Abi jelas sudah tak bisa menahan diri lagi. Dia menyatukan bibirnya dengan bibir Arumi. Mengecapi rasa manis bak madu yang berasal dari bibir ranum Arumi.

Arumi tak menolak, dia malah menikmati apa yang Abi lakukan padanya. Karena sebenarnya Arumi menyukai Abi sejak mereka masih SMA. Sayangnya Abi justru memilih Nara.

"Lo udah basah banget Rum." Ujar Abi saat pagutan bibir mereka terlepas. Saking menjiwaianya ciuman itu, Arumi bahkan tak sadar jika tangan Abi sudah masuk kedalam rok kerjanya.

Ciuman Abi mulai turun, cuping telinga dan leher jenjang Arumi menjadi sasarannya. Arumi benar benar dibuat melayang oleh sentuhan Abi. Sentuhan seperti yang barusan ia lihat di film dewasa.

Arumi dia buat tak berdaya. Dia hanya bisa melenguh dan men de sah. Dia baru sedikit tersadar saat merasakan benda besar menerobos miliknya. Terasa sangat sakit.

"Tahan, cuma bentar sakitnya," ucap Abi saat melihat Arumi meringis kesakitan.

Seperti tersihir, Arumi menganggukkan kepalanya. Dia mengesampingkan sakit itu. Berharap apa yang diucapkan Abi benar, hanya sebentar.

Ucapan Abi terbukti, sakit itu tak lama, karena segera berganti dengan kenikmatan tiada tara. Dia seperti diterbangkan kelangit ketujuh. Bermain main awan yang putih dan lembut. Lalu terhempas dan meledak. Sungguh kenikmatan luar biasa yang pernah dia rasakan.

Sejak saat itu, kedua makin dekat. Bahkan mereka kerap kali melakukan perbuatan dosa yang menyenangkan itu. Pembawaan Arumi yang kalem dan selalu mau menjadi pendengar setia, membuat Abi merasa nyaman bersamanya. Hubungan tanpa ikatan yang jelas, namun intim dan merasa saling membutuhkan. Itulah yang mereka jalani selama 2 tahun.

Hingga puncaknya, dua minggu kemarin. Abi memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, karena dia dan Nara akan segera menikah.

1
May Keisya
aku kurang suka ma Nara...dia itu sll ingin di mengerti,kurang menghargai suami.manja,karna org kaya kali ya...
May Keisya
dr awal Septian hrs sll ngalah n lbh ngertiin Nara...ngerasa gitu ga sih pada😅
May Keisya
🤣🤣🤣 somplak 😂
May Keisya
ngeselin bgt😭😭😂
Chita Hasan
karya yang sangat luarbiasa, alur cerita yang sangat menarik..semangat buat karya² author semoga sukses🤲🥰👍
May Keisya
kampret🤣🤣🤣
May Keisya
memaafkan memang mudah. tapi maaf klo aku blm bisa memaafkan..biarkan waktu yg berjln dan seiringnya waktu pasti keadaan mental akan lbh baik dan pasti akan memaafkan...inget ikhlas,sabar dan memaafkan itu butuh waktu melewati beberapa fase tersiksa,terpaksa lalu terbiasa...
May Keisya
apa dr dl Arumi udah suka sama tuh cowok gila🙄...
May Keisya
bnran hamil ga ya sbnrnya...inget km bkln ngerasain lbh SKT dr itu
May Keisya
dasar bajingan😭😭
Immawanti Dimukuk
Luar biasa
Akmal Azzam
bagus
Akmal Azzam
Buruk
Tety Yuni Astuti
sudah baca semua novelny Thor.... ceritanya asyik semua
DozkyCrazy
wkwkwk
DozkyCrazy
udah bac story anak" nyaa ternyataaa story ortunyaaa gak kalah seruuuuuuu👏👏💃
viva vorever
ceritanya bagus pakai banget,yg bingung nyari cerita bagus ku rekomendasikan baca novel ini,dijamin nyandu karena dari awal cerita sampai akhir ceritanya gak lebay,gak belibet ...keren authornya🥰🥰
viva vorever: sama2 kakak
yutantia 10: Makasih banyak kakak 🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
DozkyCrazy
makin heboh boong nya wkwkw
DozkyCrazy
😭😭👏👏👏
DozkyCrazy
ngakak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!