Cowo dingin namun mempunyai wajah yang nyaris sempurna dipertemukan dengan cewe cerewet dan ceria tidak bisa diam sedikit susah untuk di atur
Namun di dalam kecerewetan dan keceriaan nya dia menyimpan banyak luka
Akankah happy and atau sad and? Stay tune terus yah guyss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MonAmour19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu pesan (26)
Hari sudah gelap namun Ethan baru saja sampai di rumah Olivia untuk menjemput Ava, dirinya langsung mengetuk pintu dan muncullah seorang wanita paruh baya yang Ethan yakini itu adalah mama dari Olivia
"Ava ada Bu?" Tanya Ethan sopan walaupun dengan wajah datarnya mama Olivia sebut saja dia lyli segera tersenyum dan menggelengkan kepalanya
"Ada, mari masuk nak" ucap lyli mempersilahkan Ethan masuk, namun Ethan menggeleng tanda dirinya tidak ingin masuk
"Bisa tolong panggilkan Ava?" Tanya Ethan to the poin dan lyli hanya mengangguk dan langsung saja menuju kamar anak gadisnya
"Haiiii" Panggil Ava kepada Ethan dengan sangat ceria dan riang Ethan tersenyum manis melihat itu
"Lama sayang?" Tanya Ethan dengan lembut namun lyli yang melihatnya terpaku di sana, tadi berbicara dengannya anak muda itu datar bahkan bisa di bilang lumayan tajam tapi dengan Ava pacarnya sangat lembut dirinya yakin bahwa lelaki itu mencintai Ava dengan tulus
"Enggak kok, aku sama oliv lagi nonton" ucap Ava kepada Ethan dengan sangat lembut
"Mau lanjut nonton?" Tanya Ethan memastikan bahwa gadisnya sedang dalam mood baik karena moodnya sangat berubah-ubah
"Engg-" ucapan Ava terpotong kala suara di belakangnya berteriak kencang
"AVA KEMAna lo" awalnya suara Olivia melengking tinggi namun begitu melihat ada Ethan disana dirinya langsung menurunkan intonasi bicaranya dan tersenyum kikuk entahlah dirinya sangat malu jika Ethan bicarakan ini pada Gino, padahal Ethan bukan tipikal orang seperti itu dirinya masa bodo
"Ini Oliv, gue pulang duluan yah" ucap Ava kepada sahabatnya
"Bunda Ava pulang duluan yah, pacar Ava udah jemput" setelahnya Ava langsung Salim dan berpamitan kepada sahabatnya dan pergi meninggalkan rumah Olivia
"Pacar Ava memang seperti itu?" Tentu lyli penasaran dengan pacarnya Ava dirinya memang tidak tahu menahu soal ini karena dirinya selalu sibuk dengan pekerjaan kantornya karena ayah dari Olivia sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu, Olivia yang mendengarnya langsung menganggukkan kepalanya
"Iyah Bun, emang gitu, kalo sama pawangnya aja lembut, manja dan nurutnya minta ampun" ucap Olivia dan bundanya hanya terkekeh mendengarnya
Di lain tempat kini kedua remaja itu sedang berada di dalam mobil milik Ethan, Ava menatap Ethan dari samping tumben-tumbenan sekali cowok ini tidak membuka suaranya saat tidak ada masalah di antara mereka
"Kenapa?" Tanya Ava lembut dan menyentuh lengan Ethan, Ethan langsung menoleh memperlihatkan senyum manisnya dan langsung menggenggam tangan gadisnya
"Gapapa sayang" ucap Ethan dengan lembut dan senyuman yang tak luntur setelah mengatakan itu dirinya fokus kembali ke arah depan, hening di dalam mobil itu tidak ada yang membuka suaranya kembali, Ava yang memang notabenenya gadis yang tidak bisa diam kalo tidak ada masalah langsung membuka suaranya
"Kamu gak kaya biasanya kaya gini Ethan, cerita sama aku" ucap Ava yang geram melihat Ethan sedari tadi diam tak membuka suaranya
"Aku gapapa Ava" ucap Ethan kekeh namun Ava tak percaya dengan itu semua Ava melihat ke depan ke arah jalanan yang cukup sepi
"Berhenti, kamu harus cerita sama aku" ucap Ava awalnya dengan nada lembut
"Ngapain?" Tanya Ethan sembari mengernyitkan dahinya
"Berhenti Ethan" ucap Ava lagi dengan suara yang meninggi
"Oke, nanti aku cerita tapi gak disini juga" finalnya
"Kalo gak disini dimana? Kapan? Mau nyembunyiin sesuatu lagi dari aku? Berhenti Ethan aku bilang berhenti yah berhenti" ucap Ava dengan ngegas entahlah menlohat Ethan yang seperti ini membuatnya geram
Ethan terpaksa memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang cukup sepi, karena kalo sudah begini dan Ethan tidak mendengarkan ucapannya sudah di yakini bahwa gadisnya tidak akan mau bicara dengannya
"Sekarang ayok cerita" ucap ava menoleh penuh pada Ethan namun tatapan tajam dari cowok itu masih mengarah ke arah depan
"Setelah lulus nanti aku kuliah di Paris" ucap Ethan dengan menoleh menatap ekspresi dari Ava, benar apa kata Ethan ava akan terkejut mendengarnya
"Ke_ke_napa" ucap Ava terbata namun masih mampu menanyakan hal itu pada ethan
"Papa mau uang terbaik buat aku, tapi apapun itu aku gak bakal lepas kamu" ucap Ethan dengan yakin dan lembut
"Aku ngerti, tapi aku harus kuliah di sini" ucap Ava mulai tercekat dengan suaranya sendiri, memang Ethan baru di hidupnya namun tetap saja rasanya tak ingin jauh dari Ethan setelah perlakuan semua yang Ethan berikan padanya
"Kamu disini, tunggu aku pulang setelah semuanya selesai kita akan menikah aku janji" ucap Ethan sembari membawa Ava kedalam pelukannya
"Tapi kalo kamu ketemu cewek yang lebih aku di sana gimana?" Tanya Ava bagaimanapun Ethan juga laki-laki normal dan banyak yang minat padanya
"Gak akan sayang, apapun yang terjadi aku tetap milih kamu jadi teman hidup aku" ucap Ethan sembari mengecup singkat pucuk kepala gadisnya
Bagaimanapun Ethan dia akan tetap memilih Ava, jika di tawarkan seribu wanita yang lebih dari Ava dirinya akan tetap memilih Ava menjadi teman hidupnya selamanya
"Kita pulang yah" ucap Ethan melepaskan pelukannya dan menatap mata indah sang gadis yang sembab akibatnya
"Aku gak suka liat kamu kaya gini, lagian masih lama sayang" ujarnya dan menghapus sisa-sisa air matanya Ava
"Tapi nanti kita masih bisa berkomunikasi kan?" Tanya Ava seraya mendongak menatap manik tajam Ethan
"Bisa sayang" ucap Ethan sembari mengecup kedua mata gadisnya
"Aku mau titip satu pesan ke kamu, walaupun ini masih lama tapi aku harap kamu bisa menuhinnya" ucap Ethan dan Ava menganggukkan kepalanya dengan tersenyum
"Seandainya nanti dunia jahat lagi sama kamu, kamu bakal apa?" Tanya Ethan pada Ava dengan mengelus pipi
gadinya
"Aku bakal lari ke Abang kalo gak ada Abang aku bakal lari ke kamu" ucapnya masih dengan nada sesegukan
"Kalo misal yang jahatnya aku atau Abang gimana?" Tanya Ethan namun sepertinya Ava tidak suka dengan pembicaraan nya sehingga dia memilih lepas dari Ethan dan duduk tegak di samping Ethan
"Aku mungkin bakal marah ke kamu dan" Ava sengaja menggantungkan ucapannya dan membuat Ethan mengernyit lalu membuka suaranya
"Maafin aku?" Tebak Ethan dan Ava menatap Ethan dengan tersenyum
"Mungkin, sejahat-jahatnya manusia pasti Allah maafin, aku gak bisa kalo gak maafin orang yang udah aku cintai Ethan, aku udah terlanjur cinta sama kamu" ucap Ava tak terasa air matanya keluar lagi
"Aku percaya sama kamu, seandainya nanti kalo aku jahat kamu tinggal aduin ini ke mama papa aku yah diem sama mereka" ucap Ethan dengan memeluk gadisnya
"Ko ngomongnya gitu?" Tanya Ava tidak suka
"Enggak sayang, kita pulang yah" Ethan melepaskan pelukannya dan menghapus air mata gadisnya, Ava hanya mengangguk sembari tersenyum, setelahnya ethan segera melajukan mobilnya untuk Sampai di rumah Ava
•••
Gimana part kali ini seru ga guysss?
Guyss emang cerita ini, cerita Ethan dan Ava jadi dominan mereka yang sering muncul di ceritanya, kalo ada saran tulis aja di kolom komentar yah sayang-sayangnya author
Jangan lupa vote and komen yah guyss ikuti juga akun akuuu maksa nih 😭 🤣 🙏