Menceritakan seorang laki-laki dingin yang jatuh cinta terhadap seorang wanita…….
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hotler Siagian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Calvin berdehem, "Ehmmm"
"Eheehehe, bercanda... Bos. peace" ampun Yasha sambil menunjukkan kedua jarinya
Yasha berbelok ke arah kiri, menuju jalanan hutan
Membawa mobil itu ke sebuah rumah kayu besar
"Ini dimana, Vin?" tanya Alika
"Kamu akan tau saat kamu sudah didalam. Tenang saja" jawab Calvin meyakinkan Alika
Sesampainya mobil berhenti di depan rumah kayu besar itu, mereka semua turun
"Ini kita mau ngapain, Yash. Disini?" tanya Dio
"Udah, ikutin aja... Bos-ane ada surprise menanti didalem sana, it's gonna be cool" jawab Yasha lirih yang masih di dengar Alika
Alika menatap ke arah Calvin, dan Calvin kembali mengangguk sebagai jawaban
'tidak apa-apa'
Yasha maju pertama dan membuka pintu rumah itu
KRIEEEETTTTTTT
Suara denyitan pintu kayu besar yang terlihat tua itu terdengar sangat keras di telinga. Sepertinya terbuat dari pohon jati, terlihat saat Yasha tadi membukanya. Masih, sangat kokoh.
Yasha mempersilahkan mereka semua masuk kedalam
Ada beberapa orang didalam sana yang sedang terikat tangan dan mulutnya, dan banyak bodyguard Calvin yang hampir memenuhi rumah itu sedang mengawasi mereka
Rupanya beberapa dari mereka yang terikat itu memakai kemeja ada juga yang memakai setelan baju polisi
"Vin" panggil Alika
Calvin merangkul bahu Alika
"Mereka semua ini adalah orang-orang yang merugikan orang lain karena selalu bersikap memihak"
"Keterpurukan desa Kosarek yang kita semua lihat, mereka semua penyebabnya" lanjut Calvin
"Korupsi, intervensi, berpihak tidak adil sudah lama mereka lakukan. Kami dari kemarin sudah mempelajari dan mengumpulkan bukti-buktinya. Kami juga sudah menangkap mereka sendiri, karena hal itu tidak akan bekerja kalau langsung kita serahkan mereka ke kepolisian yang ada disini. Mengingat mereka-mereka semua ini adalah kepalanya"
"Saya bisa membawa bukti-bukti berita itu dan menunjukkannya ke publik. Tapi, kalian juga harus serahkan masalah ini langsung ke pengadilan Negara. Agar mereka semua bisa di adili" jawab Alika yakin
Alika menatap ke arah Dio. Dan Dio pun mengangguk
Tidak berlama-lama, mereka semua keluar dari rumah itu.
"Jadi, hal ini yang dari kemarin sedang kamu rencanakan, Vin?" tanya Alika
Calvin mengangguk
"Apa kamu takut?" tanya Calvin
Alika menghentikan langkahnya,
"Aku nggak takut sama sekali, Vin. Karena ada kamu. Terimakasih karena sudah berusaha sangat keras untuk masalah ini" jawab Alika
Bisa dibayangkan, Calvin dan para pengikut-pengikutnya itu bahkan mungkin tidak tidur beberapa hari karena harus menyelidiki orang-orang yang merugikan rakyat itu.
"Gue kenapa agak takut ya pas ngeliat mereka semua ditahan, Vin" ujar Dio yang sedikit merasa ketakutan karena tatapan preman-preman tadi. Yasha memukul perut Dio pelan, "Mereka semua udah ngebahayain temen ente, jubaedah. Come on, don't be scared, Man!" protes Yasha logis agar Dio berani.
"Itu sudah konsekuensi mereka, karena sudah berusaha mencari masalah dengan orang terdekat saya. Saya tidak akan membiarkan orang-orang saya tergores bahkan sedikitpun" jawab Calvin
deg
kata-kata itu lagi. Membuat Alika sekali lagi merasa kalau dirinya sudah dianggap sebagai orang terdekat Calvin. Teman dekatnya.
"Apa ada lagi hal-hal yang kamu rencanakan, Vin?" tanya Alika
"Saya berencana membuka cabang kantor saya di Kosarek. Saya juga akan mendukung perbaikan infrastruktur yang ada di sana bersama pemerintah pusat. Secepatnya. " jawab Calvin yakin kearah depan
Alika tersenyum kembali,
(Aku beruntung, bisa mengenal orang baik dan sangat bertekad kuat seperti kamu di hidup aku, Vin) batin Alika merasa begitu bangga dengan pria kutub didepannya.
'Ternyata seorang beruang kutub paling dingin, pun. Juga memiliki sisi paling hangat yang jarang diketahui siapapun. Dan aku sudah menemukan itu, dalam diri kamu, Vin'
Pengalaman indah di Kosarek kemarin masih teringat jelas di benak Alika.
Pengalaman itu bahkan terbawa ke alam bawah sadar wanita berusia 24 tahun yang masih tertidur nyenyak di kasurnya itu
sampai suara pesan masuk membangunkan mimpi indahnya itu
ding ding
"Engghhhh, Hoammmm" Alika menguap,mengucek matanya, dan meraba Iphone di rak buffet sebelah kasurnya
"Haloo" ujar Alika dengan kedua mata yang masih terpejam
"Pagi, Alika"
"Ehhh... " Alika melihat nama penelfon itu di handphone-nya sambil mengucek-ngucek matanya
"Pagi, Pak Reza" jawab Alika gelagapan
"Kamu pasti masih tidur, maaf ya saya ganggu jam libur kamu" ujar pria disebrang itu
"Oh... tidak apa-apa kok, Pak. Ada apa ya, Pak kalau boleh tau?" tanya Alika
"Hari ini, saya mau kamu ngeliput di Kantor pusat Waymond Group, Alika. Salah satu perusahaan terbesar di Surabaya" jawab pria itu ditelfon
Deg
Waymond group
Calvin
Alika kembali berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya, dan mendengarkan Reza dengan seksama
"Kemarin pewaris Waymond Group, Calvin. Baru saja berkontribusi dalam penyelesaian isu korupsi yang ada di Papua. Hari ini, perusahaan mereka mengadakan press conference tentang rencana pembukaan kantor cabang mereka di Kosarek dengan dukungan penuh oleh pemerintah. Beritanya sudah sangat ditunggu-tunggu, dan berita nya pasti trending" jelas Reza
"Ooohhh... baik Pak kalau begitu. Saya bisa meliput hari ini. Kira-kira saya perlu datang kesana jam berapa ya Pak? berhubung saya juga belum ada persiapan sebelumnya" ujar Alika
"Acaranya dimulai jam 1 siang, Alika. Usahakan kamu sudah berada di tempat jam segitu ya" jawab pria disebrang itu kembali
"Baik, Pak. Kalau begitu akan saya usahakan. Apa ada hal lain, Pak? " tanya Alika memastikan sebelum mengakhiri handphonenya
"Kemarin saya juga sudah kirim tim untuk observasi persiapan press conference itu disana. Nanti, saya suruh manager saya untuk kirim ke kamu biar kamu juga bisa persiapan. Tapi, saya yakin kamu sudah cukup tau keterangan dan profilnya karena kalian sempat bertemu di Kosarek kemarin kan? " jawab Reza
(Dio pasti laporan banyak) batin Alika
"eheheh, iya Pak. Betul. Tapi, mungkin saya masih sangat memerlukan hasil observasi tim kita. Karena, saya dan beliau juga tidak terlalu dekat" jawab Alika profesional
(Meskipun pekerjaan gue jurnalis, gue ga mau manfaatin hubungan koneksi yang gue punya untuk pekerjaan) batin Alika mengingat kembali prinsip yang selalu dipegangnya untuk bekerja
"Baik, kalau begitu Alika. Kamu bisa siap-siap sekarang. Nanti, saya suruh Diana meneruskan file-nya ke kamu" jawab Calvin
"Baik, Pak. Terima kasih banyak" ujar Alika berterimakasih
"Semangat Alika! " ujar pria di telfon itu sebelum mengakhiri panggilannya
Tak lama, Alika memegang handphone ada notifikasi 1 pesan masuk dari Whatsappnya
Dari Calvin
Kamu sudah sampai?
"panjang umur ini orang" gumam Alika melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya pagi-pagi
Dari, perjalanan pulang ke Kosarek kemarin Alika memakan waktu hampir 24 jam, dan ia baru saja sampai tadi malam
Note : Bantu vote yah GUYS dengan memberikan bintang 5 di ulasan