Kedatangan seorang wanita sebagai manager baru grup Maverick membuat para member terkejut. Terlebih lagi tidak adanya alasan yang tepat untuk menerima manager baru saat ini. Lantas mengapa perusahaan harus merekrut orang di saat mereka sama sekali tidak memerlukan tenaga tambahan?
Namun karena petinggi perusahaan yang memberi keputusan semua hanya bisa diam dan menerima. Awalnya tidak ada yang salah, semua berjalan sesuai rencana, jadwal dan member semua dalam keadaan baik. Sampai bulan demi bulan terlewati dan masalah pun mulai bermunculan. Mulai dari peristiwa penggelapan dana, pergantian CEO hingga penculikan yang bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran.
Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa masalah datang silih berganti bersamaan dengan kehadiran sang manager baru? Apakah ada rahasia di balik ini semua atau memang semua ini adalah rencananya? Lantas bagaimana nasib para member setelah ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achazia_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
Uta mencengkeram bahu Alexa dengan kuat, kalimat Alexa yang mengatakan bahwa Taewon dijadikan pemuas nafsu oleh seseorang benar-benar membuatnya marah. Bagaimana bisa orang sebaik Taewon dijadikan mainan kotor seperti itu? Memang dosa apa yang sudah Taewon lakukan hingga ia pantas mendapatkan hal seperti itu?
“Kau tidak berbohong kan? Katakan padaku yang sebenarnya! Jangan berbohong seperti ini Alexa-ssi!” Uta semakin menguatkan cengkeraman tangannya‒seakan tidak terima‒hal ini membuat Alexa meringis.
Kemudian gelengan pelan Uta terima dari Alexa seakan sedang mengatakan “itu kenyataannya.” Rasa lemas segera menyerang lelaki berdarah Jepang itu, ia melepaskan cengkeramannya sambil bertanya, “kenapa?” dengan nada tak percaya.
“Aku juga tidak tau, aku hanya diminta mengatur jadwal mereka. Aku pikir … kalian sudah tau hal ini,” jawab Alexa, tatapannya lurus ke tanah seakan sedang menggambarkan rasa bersalah yang begitu besar.
“ARRRGH!” teriak Uta sambil memukul dinding yang ada di sebelahnya‒mencoba menyalurkan kekesalan. Lalu tanpa banyak bicara lelaki itu meninggalkan Alexa sendiri, sepertinya dia kembali ke dorm untuk berbicara dengan Taewon tentang masalah ini.
****
BRAK!
Suara pintu yang dibuka dengan kasar mengejutkan member Maverick yang sedang bersantai di ruang tamu, bahkan Hyejoon yang tadinya sedang tidur bersandar pada pundak Jones pun terbangun.
“Apa maksudmu Uta?” Jones bertanya, ada sedikit kekesalan dari nada bicaranya. Akan tetapi Uta tak peduli, ia malah memberikan bogeman mentah pada wajah tampan Taewon yang terlihat akan mengeluarkan kata-kata peringatan. Terkejut, kejadian itu benar-benar berhasil membuat semua member yang melihat terkejut, tapi bukannya berhenti kepalan tangan Uta malah kembali melayangkan beberapa tinjuan, Taewon yang tidak sempat menghindar terpaksa harus mengikhlaskan wajah tampannya menerima beberapa bogeman sebelum akhirnya Jones menahan tubuh Uta.
“Apa kau sudah gila, Hyung?! Kenapa kau bertindak seperti ini?!” Kali ini Dohyun yang bertanya setelah dirinya membantu Taewon berdiri bersama Jaehwa.
“Gila?! Coba kalian tanyakan pada leader kalian apa dia sudah gila? Kenapa dia melakukan hal bodoh dengan mengorbankan tubuhnya seperti itu?” Deg! Taewon yang sedari tadi berusaha mencerna situasi sekarang menatap Uta horor seakan sedang bertanya bagaimana lelaki itu bisa mengetahui semuanya. “Alexa-ssi sudah memberitahu semuanya, kenapa kau melakukan semua itu, Tae? Kenapa kau melakukan hal kotor itu?” Nada suara Uta melemah di akhir kalimat seakan tidak sanggup untuk menanyakan hal pahit seperti itu.
“Karena aku menginginkannya,” jawab Taewon lemah sembari tangannya memberi kode pada Jaehwa dan Dohyun untuk melepaskan topangan mereka.
Jawaban tidak jelas Taewon hampir membuat Uta kembali melayangkan bogeman jika tidak Jones tahan. “Kenapa?! Itu yang aku tanyakan, Tae?! Apa kau bodoh?!”
Taewon tak segera menjawab, ia malah membisu sambil menunduk dan hal itu sukses memancing decakan kesal keluar dari mulut Uta. Tak ingin perkelahian kembali muncul, Jones segera angkat bicara untuk menengahi. “Apa sebenarnya yang terjadi Uta? Kenapa kau begitu marah dan apa permainan kotor yang kau maksud?”
Helaan napas berat terdengar dari mulut Uta, ia menyugar rambutnya ke belakang seakan hal itu bisa menghilangkan rasa frustasi yang mampir ke kepalanya sejak tadi. “Dia menjual tubuhnya untuk jadi pemuas seseorang. Aku tak tau jelasnya tapi sepertinya agensi tau, bahkan mereka yang mengatur jadwalnya.”
Kalimat itu seakan menjadi akhir bagi Taewon. Akhir dari rahasia yang Taewon tutup rapat selama ini. Jika begini mau tak mau pasti ia harus bicara bukan? Tapi sejujurnya ia takut, bagaimana jika setelah tahu fakta pahit ini mereka akan melawan agensi atau bahkan yang lebih parah mereka akan melawan Liu Huaen, tak bisa ia bayangkan hal buruk apa yang akan membernya hadapi jika berakhir seperti itu.
“Aku memang melakukan ini atas keputusanku sendiri, agensi sama sekali tak memaksaku,” Taewon yang sejak tadi diam mulai angkat bicara, walau kepalanya masih menunduk, pelan-pelan ia menyusun kata-katanya, “aku melakukan ini karena aku merasa bersalah sebab debut kita hampir gagal.”
“Apa maksudmu, Hyung? Bersalah karena apa?” Dohyun dengan tak sabar menanggapi perkataan Taewon.
“Karena skandal yang aku buat, grup kita terancam gagal, bukan?” Oh, skandal itu ya. Semua member jelas tau skandal apa yang Taewon maksud, itu adalah skandal lama. Ada seorang teman sekelas Taewon yang mengatakan bahwa dulu Taewon membullynya. Sejujurnya itu sangat sulit dipercaya mengingat bagaimana sikap Taewon selama ini, tapi bukti yang disebarkan cukup kuat dan hal itu sukses membuat grup Maverick yang baru saja menjejaki lantai dunia hiburan terancam harus bubar.
“Tapi skandal itu tidak benar Hyung. Skandal itu juga berhasil dibantah.” Kali ini Marvin yang bicara.
“Tentu saja itu tidak benar, tapi bukti yang tersebar di internet sudah berhasil membuat banyak komentar kebencian tertuju pada kita dan saat itu agensi sedang terpuruk jadi mereka berencana untuk membubarkan Maverick. Aku tidak ingin itu terjadi, aku tidak bisa membiarkan impian orang lain hancur, pastinya kalian sudah menunggu momen dimana kita bisa bernyanyi bersama di panggung dan menyapa penggemar, jadi bagaimana aku bisa menghancurkan semua itu? Bagaimana aku bisa menghancurkan mimpi keluargaku seperti itu?” Air mata Taewon ikut menetes disela penjelasannya. Ia menghentikan penjelasannya sambil mencoba menata hati, “kemudian Sajang-nim menawarkan hal lain, ia memintaku untuk bermain dengan Nona Liu dengan imbalan grup kita tak akan bubar dan skandal itu akan ditutup. Aku menyetujuinya. Maaf... karena telah mengecewakan kalian.”
mampir balike ke ceritaku juga "30 hari"
semoga semakin rame yaaa
Trimakasih kak sudah berkunjung 💜