100 tahun yang lalu, seorang wanita bernama Xia Lin Yao, wanita yang memiliki banyak bakat, bahkan memiliki perguruan yang begitu besar. Pada suatu hari beberapa pembunuh bayaran berhasil menyelinap ke dalam perguruannya, saat dia sedang bermeditasi. Dan dia pun berhasil di tangkap oleh mereka.
Namun saat berhadapan dengan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran itu, dia meledakan diri untuk membunuh semua musuhnya, dan saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh seorang wanita yang begitu lemah.
"Dimana aku? Kenapa aku berada di dalam tubuh wanita yang lemah ini?
**
Jangan lupa untuk mendukung cerita Xia Lin 😊😊
Dan di mohon untuk tidak melakukan plagiat pada karya orang lain. Terima kasih 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #18
Selesai melihat-lihat paviliun bersama dengan Lin Yao, Feng Ying membantu Lin Yao membereskan barang-barang Lin Yao ke dalam kamarnya.
"Kamar ini lebih besar dari kamar ku di kediaman Liu." Ucap Lin Yao yang masih melihat kamarnya.
"Benar nona, kamar ini juga jauh lebih bagus di bandingkan dengan kamar nona dulu."
Lin Yao mengangguk, dia lalu membuka jendela kamarnya dan melihat taman kecil yang di penuhi bunga dan pohon-pohon yang tidak begitu tinggi.
"Feng Ying, besok kau minta seseorang untuk membuat kolam di samping kamar ini." Ucap Lin Yao yang tiba-tiba mendapatkan ide.
"Kolam, nona?"
"Benar, kolam dengan air yang mengalir dari sebatang bambu. Aku juga akan membeli ikan untuk di tempatkan di dalam kolam itu."
Feng Ying tidak begitu mengerti dengan aoa yang Lin Yao katakan, tetapi dia hanya menangguk saja.
"Baik nona, besok saya akan mencarikan seseorang untuk membuat kolam yang anda inginkan." Ucap Feng Ying.
Lik Yao mengangguk, lalu kembali menatap taman yang ada di samping kamarnya itu.
"Dulu kamarku terasa begitu sejuk, karena di samping kamar ada sebuah kolam. Dan aku harap, aku bisa merasakannya lagi disini."
"Apakah kau menyukai kamarmu, Lin'er?" Tanya tuan muda Xiao, yang melihat Lin Yao berdiri di depan jendela kamarnya.
Lin Yao menoleh, dia melihat tuan muda Xiao sudah berdiri di depan pintu kamarnya yang ternyata masih terbuka. Lin Yao lalu berjalan menghampiri tuan muda Xiao itu.
"Iya, kamar ini lebih besar dan lebih indah di bandingkan dengan kamar ku di kediaman Liu." Ucap Lin Yao.
"Baguslah jika kau menyukainya. Ini adalah salah satu kamar yang di lukis sesuai dengan apa yang bibi Wei inginkan."
"Benarkah? Pantas saja kamar ini sangat indah."
"Iya, bibi Wei sangat pandai dalam melukis dan juga menyulam."
Lin Yao mengangguk, dia baru tahu jika ibunya begitu pandai dalam dua hal itu.
"Kakak Ming Yu, boleh aku meminta sesuatu?" Ucap Lin Yao.
"Tentu saja, katakan apa itu."
"Aku berencana membuat kolam di samping kamar ku ini, agar setiap aku melihat keluar jendela, aku bisa melihat kolam dengan ikan yang begitu cantik dan tenang."
"Kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan disini, aku akan meminta seseorang untuk membuatkannya."
"Terima kasih kak Ming Yu."
"Kau adalah adikku, kenapa harus berterima kasih seperti itu."
Lin Yao hanya tersenyum seraya mengangguk.
"Baiklah, setelah selesai pergilah ke aula. Aku meminta koki untuk membuatkan makan siang untuk kita semua." Ucap tuan muda Xiao.
"Baik, aku akan segera kesana setelah selesai."
"Iya."
Tuan muda Xiao keluar dari kamar Lin Yao.
"Dia adalah laki-laki yang baik." Gumam Lin Yao.
Feng Ying berjalan menghampiri Lin Yao.
"Nona, semuanya sudah selesai." Ucap Feng Ying.
"Iya, kita ke aula sekarang. Setelah itu kita akan keluar untuk mencari sebuah toko yang akan di jual."
"Nona, untuk apa nona mencari toko yang akan di jual?"
"Tentu saja untuk toko ku sendiri nanti. Aku ingin membuka toko obat dan juga mengobati orang-orang yang sakit."
"Tetapi nona, anda harus mendapatkan izin dari perdana menteri untuk membuka sebuah toko."
Lin Yao terdiam, dia tidak tahu jika disini dia harus meminta izin dulu sebelum mempunyai toko sendiri.
...----------------...
Di istana pangeran Rong, Xiao Bo datang untuk memberitahu pada pangeran Rong, jika Lin Yao dan ibunya telah keluar dari kediaman Liu dan tinggal di sebuah paviliun milik keluarga Xiao (aslinya milik ibu Lin Yao).
"Lalu, apakah perdana menteri Liu tetap akan menikahkan putri dari selirnya itu, dengan anak perdana menteri Xu itu?" Ucap pangeran Rong pada Xiao Bo.
"Benar yang mulia."
Pangeran Rong hanya mengangguk "Kau bisa pergi."
"Baik yang mulia."
Xiao Bo lalu pergi dari istana pangeran Rong.
Pangeran Rong yang semula sedang membaca buku menatap lurus ke depan.
"Keluarga Xiao adalah salah satu keluarga bangsawan. Apa hubungan nyonya Liu dengan mereka?"
Selama ini pangeran Rong selalu berada di medan perang, karena itu dia tidak mengetahui jika keluarga nyonya Liu juga merupakan keluarga bangsawan, dan keluarga Xiao dengan keluarga bangsawan Xia memiliki hubungan yang sangat baik.
Dan tentu saja, dia juga tidak tahu jika paviliun itu sebenarnya adalah paviliun milik nyonya Liu.
"Nona muda Liu, aku ingin tahu semua tentang dia." Gumam pangeran Rong.
Pangeran Rong berdiri, dia akan keluar istana hari ini untuk melihat seperti apa paviliun yang Lin Yao tempati.
(Wah, mulai penasaran dan takut nih. Kalau Lin Yao akan dekat sama tuan muda Xiao 🤭).
w gak dapat motivasi hidup apapun dr cerita ini.
sekian. terima kasih
MC kaga sempurna Dimata w.
rumah bordil = rumah tempat pelacuran
rumah bordir = tempat untuk bordir ( semacam sulam ) untuk kain sebagai hiasan ataupun sebagai badge atribut
yee akan laucing pangeran kecil😊😘