Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Membantunya.
Setelah selesai makannya Jasmin, buru-buru membereskan dan menata strok makan yang di bawa Bima dan Cantika, tadi ke dalam kulkas yang tersedia di ruang rawat Reno, kemudian Jasmin, juga menata beberapa mainan yang di belikan oleh Bima, tadi. Selesai semua Jasmin, berniat menghampiri Bima dan Reno, yang sedang menonton kartun kesukaan Tripel dari hpnya Bima, karena ini sudah waktunya Reno, tidur tapi apa yang di lihatnya mereka berdua tertidur dengan saling berpelukan di tempat tidur Reno, Jasmin, yang melihatnya antara bahagia dan sedih ternyata apa yang dia lakukan selama ini belum lengkap, karena ketiga anaknya masih tetap membutuhkan sosok seorang Daddy kandungnya. Lalu Jasmin, memutuskan untuk kembali lagi ke sofa untuk duduk dengan melamun sampai-sampai saat Bima, ada di hadapannya dia tak tau.
"Jas, temani lah Reno tidur di kasur sana ? Dia sudah tidur biar aku yang jaga kalian di sini sambil aku mengerjakan beberapa kerjaan yang sengaja aku bawa ke sini" Ucap Bima pada Jasmin, setalah dia di hadapan Jasmin, yang sedang melamun.
" Astaga Mas Bima !!! Maaf, aku kaget kok tiba-tiba udah di sini kamu ..." Apa tidak merepotkan kamu nanti mas kalau aku tinggal tidur bersama Reno di sana? Tanya Jasmin, yang sedikit malu karena dirinya tidak tau kalau Bima, sudah di hadapannya.
" Nggak apa-apa Jas, sudah sana .... Takutnya dia tiba-tiba bangun " Jawab Bima setelah duduk di salah satu sofa sambil mengeluarkan laptopnya.
" Baik Mas Bima, kalau gitu aku ketempat Reno dulu " Jawanya lalu berjalan ke arah Reno yang sedang tidur.
Bima, pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya dan melihat Jasmin, berjalan ke arah tempat tidur Reno. Lalu tiba-tiba suara pesan masuk mengalihkan perhatiannya terlihat Galang, mengirimkan sebuah pesan yang mana tentang informasi keluarga orang tua Jasmin, dan betapa terkejutnya Bima, melihatnya kalau ternyata Pak Bram Papanya Cantika adalah Kakaknya Papanya Jasmin, Bima sedikit bingung kenapa mereka berdua bisa terpisah sahut Bima dalam hatinya.
Jasmin, terbangun akibat mimpi bertemu dengan kedua orangtuanya, lalu di melihat ke arah jam ternyata sudah jam 5 segera beranjak dari kasur pelan-pelan agar tidak membangunkan Reno. Dan dia tak sengaja melihat Bima, yang masih terlihat tidur di sofa dengan tenang dari wajahnya terlihat sekali wajah lelahnya. Selesai sholat dan mandi Jasmin lalu membuat 2 gelas teh hangat dan susu untuk Reno.
" Selamat pagi Jas ? Maaf, aku baru bangun " Ucap Bima yang berdiri di samping Jasmin.
" Pagi juga Mas Bima ? Tidak apa-apa ini juga masih pagi .... Maaf, aku hanya bisa membuatkan teh hangat saja karena di sini tidak ada kopinya" Ucap Jasmin pada Bima yang sedang berdiri di depannya.
" Tidak apa-apa Jas, ini sudah cukup ..... Oh iya tadi malam saat kamu tertidur dokter kesini mengecek keadaan Reno ....." Katanya keadaan Reno, sudah membaik dan di perkirakan besok sore sudah bisa pulang ..... Dan hari ini jadwalnya dia di cek keseluruhannya ... Maaf, aku tidak membangunkan mu tadi malam karena aku kasihan melihat mu sepertinya kecapekan ? Apakah hari ini kamu akan masuk berkerja Jas ? Tanya Bima sambil melihat hpnya terlihat Galang mengirimkan pesan padanya.
" Terima kasih Mas Bima, tadi malam aku benar-benar tidak mendengar apapun ..... Apa itu berhubungan dengan hasil darah yang kemarin Mas Bima donorkan pada Reno ....? Aku izin beberapa hari Mas, aku tidak enak meminta tolong pada Papa sama Mama terus untuk menjaga Reno di sini ....... Kemarin juga aku sudah izin dengan Cantika kalau tidak bisa masuk kerja dulu sampai Reno keluar dari sini " Jelas Jasmin panjang lebar pada Bima.
"Begitu juga lebih baik yang penting Reno sembuh dulu ..... Iya Jas, semoga nanti hasil pemeriksaannya bagus dan cocok di tubuh Reno, berarti 2 Minggu sekali aku harus mendonorkan darah untuknya ....." Dan untuk kerja sama kita aku akan meminta Galang, nanti menghubungi Cantika, kalau untuk diskusinya di lanjutkan setelah kamu masuk ke kantor kembali saja karena itu kan idenya dari kamu Jas. Apa kamu mau sarapan bubur ? Nanti sekalian aku belikan di bawah karena aku juga mau ke bawah mengambil baju kerjaku yang di bawa oleh asistenku ucap Bima.
"Apa tidak merepotkan Mas Bima" Ucap Jasmin.
" Tidak santai saja, kalau gitu aku ke bawah dulu ya, " Katanya Bima lalu berjalan keluar ke arah Galang sedang menunggunya.
****
" Makasih ya Lang, baju dan sarapannya? Kamu bisa sarapan dan ngopi di kantin dulu, aku akan bersiap-siap lalu kita ke kantor " Ucap Bima setalah berada di hadapan Galang sambil menerima semua pesanannya tadi.
" Ya sudah aku ke kantin dulu jawab Galang."
Lalu keduanya pun berpisah arah Galang, ke arah kantin rumah sakit sedangakan Bima, kembali lagi ke ruang rawat Reno. Dari luar ruang terdengar suara tangisan begitu kencang sepertinya suara Reno, tebak Bima dalam pikirannya.
" Kenapa Jas, kok Reno menangis " Apa ada yang sakit ? Tanya Bima, setalah berada hi hadapan Jasmin yang terlihat kesusahan menenangkan Reno.
"Daddy tenapa tadi endak ada di cini, " Hiks .... hiks .... hiks....Tenapa tindal tindal Leno na ladi cih ...? Tanya Reno sambil menangis sesenggukan meminta di gendong sama Bima.
" Maaf ya Reno ? Tadi Daddy beli sarapan dan ambil baju ganti di mobil ....... Jadi sekarang Reno, berhenti ya nangisnya" Jawab Bima sambil memangku Reno dan memeluknya.
"Tadi dia, menangis mencari kamu padahal sudah aku jelaskan tapi dianya tidak percaya Mas Bima," Jelas Jasmin, yang mengambilkan susunya Reno dan mengambil piring untuk sarapan dirinya sama Bima.
"Ini di minum dulu susunya nak, setelah itu sarapan dan minum obatnya ya? Biar bisa maen lagi sama-sama Abang Rio dan Adek Riana jadi Reno nya harus rajin minum obatnya " Ucap Jasmin, sambil menyerahkan susu pada Reno yang sudah tidak menangis lagi.
" Macacih mommy Jawanya setalah menerima susunya."
"Daddy mandi dulu ya nak? Reno sama mommy dulu nanti kita sama-sama sarapan" Kata Bima pada Reno yang berapa di pangkuannya.
" Eundak tipu tipu pelgi ladi tan !!!! Awasss ya talau pelgi endak bilang bilang ladi" Ujar Reno sambil berpindah tempat duduk di sebelah Jasmin.
" Tidak nak, Daddy, mandinya di situ" Jawab Bima menunjuk arah kamar mandi lalu dirinya segera berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Semoga tidak terjadi apa" sama Jasmin
Lanjut thor ttp semsngat 💪
semangat kak author