NovelToon NovelToon
Derita Istri Penebus Hutang

Derita Istri Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Novel ketiga Author septi.sari
Karya asli dengan ide alami!!

Anissa terpaksa menerima perjodohan atas kehendak ayahnya, dengan pria matang bernama Prabu Sakti Darmanta.

Mendapat julukan nona Darmanta sesungguhnya bukan keinginan Anissa, karena pernikahan yang tengah dia jalani hanya sebagai batu loncatan saja.

Anissa sangka, dia diperistri karena Prabu mencintainya. Namun dia salah. Kehadiranya, sesungguhnya hanya dijadikan budak untuk merawat kekasihnya yang saat ini dalam masa pengobatan, akibat Deprsi berat.

Marah, kecewa, kesal seakan bertempur menjadi satu dalam jiwanya. Setelah dia tahu kebenaran dalam pernikahanya.

Prabu sendiri menyimpan rahasia besar atas kekasihnya itu. Seiring berjalanya waktu, Anissa berhasil membongkar kebenaran tentang rumah tangganya yang hampir kandas ditengah jalan.

Namum semuanya sudah terasa mati. Cinta yang dulu tersususn rapi, seolah hancur tanpa dia tahu kapan waktu yang tepat untuk merakitnya kembali.

Akankan Anissa masih bisa bertahan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 1

Mobil mewah Alpart baru saja tiba dihalaman rumah mewah.

Setelah acara pernikahan, Anissa langsung diajak pindah kerumah Prabu yang berasa dikota Magelang.

Senyum cerah selama perjalanan, kini sirna dalam sekejab, karena perubahan sikap sang suami, yang berbanding balik dari saat ijab qobul dimulai.

Wajah Prabu berubah datar tanpa ekspresi apapun. Begitu mobil berhenti, Prabu langsung melenggang turun begitu saja, tanpa peduli dengan wanita yang baru dipersuntingnya itu.

Degh

Anissa terperanjat melihat sikap suaminya barusan. Namun langsung dia enyahkan. Pikirnya, mungkin sang suami merasa lelah akibat acara pernikahan tadi. Anissa lantas segera turun walaupun hatinya terasa berdesir nyeri.

Langkahnya sempat menggantung diambang pintu. Rupanya Prabu sedang menunggunya didalam. Pria itu melirik kearah Anissa sekilas, lalu segera bangkit dari duduknya sembari melambaikan tangan mengisyarat Anissa untuk mendekat.

"Mas, apa yang terjadi?? Kenapa kamu dingin seperti ini?!" Anissa yang sudah tidak kuat menahan rasa heranya, langsung saja melontarkan pertanyaan kepada Prabu.

"Mas?? Jangan lagi kamu memanggilku dengan sebutan memalukan itu, Anissa...!! Aku terlalu jijik mendengarkannya!!" bantah Prabu memperlihatkan sikap tenangnya. Bahkan dia tak bergeming sedikitpun, saat istrinya merasa tidak terima atas perubahan sikapnya saat ini.

Dada Anissa seketika bergemuruh. Apakah mungkin dia sedang bermimpi. Lalu, sikap hangat beberapa waktu lalu yang telah dia dapatkan dari Prabu, apakah hanya tipuan muslihat semata.

Sebelum Prabu membalikan badan, akan beranjak. Dia menatap lurus kedepan, "Ingat Anissa...jangan pernah kamu tanamkan cinta dihatimu untuku!! Sampai kapanpun, aku tidak akan bisa membalas cintamu itu...." kata Prabu menekan disetiap kalimatnya.

Anissa melayangkan tatapan tidak terima. Wanita cantik itu mendekat selangkah, dengan air mata yang sudah menggumpal di balik pelupuk.

"Apa maksudmu, Prabu Sakti Darmanta?! Coba katakan, apa maksudmu.....??" tanya Anissa kembali, meyakinkan orang yang saat ini berada dihadapanya. "2jam yang lalu, kamu baru saja mengikatku dalam ikrar pernikahan. Sekarang....kamu berkata seolah pernikahan kita ini hanyalah lelucon?? Coba katakan, Prabu.....??!" bentak Anissa yang sudah lepas kendali atas emosinya.

Prabu tetap diam, seolah apa yang baru saja dia dengar hanyalah angin berlalu. Kemarahan istrinya tidak pernah didengar. Bahkan, Prabu masih bersikap tenang tak bergeming sedikitpun.

Desahan nafas Prabu yang terdengar kasar, begitu nyaring di telinga Anissa saat ini. Dia masih menatap suaminya selekat mungkin menampakan raut wajah tidak terima.

Prabu menoleh sekilas, setelah itu dia menarik lengan Anissa masuk kedalam. Melihat cengkraman ditangan kirinya, Anissa hanya terdiam menahan rasa yang begitu sesak dalam sekejab.

Setiap lorong rumah megah itu terasa sunyi bagai mati ditelan masa. Beberapa sketsa lukisan wanita cantik yang terbingkai rapi disetiap sudut ruangan, seolah sedang menyambut langkahnya yang kian terasa lemah. Anissa mendongak sekilas, berharap air matanya tidak jatuh ditempat yang salah.

Satu pelayan sudah berdiri menunduk setengah badan didepan pintu salah satu kamar, yang kini menghentikan langkah Prabu. Cengkraman tangannya terlepas dari tangan Anissa.

Anissa menatap culas kearah pintu kamar tersebut. Pintu itu bukan selayaknya pintu kamar biasa dengan satu daun pintu. Melainkan dua belah pintu mewah dengan ukiran disetiap sisinya. Pikiran Anissa melayang, apakah dia akan dibawa suaminya memasuki kamar pengantin mereka.

Namun, pikiran kosong Anissa seakan ditepis oleh sang suami, disaat Prabu mulai menariknya masuk kedalam.

Dapat Anissa lihat. Didepan kaca besar dengan tirai terbuka, terdapat seorang wanita cantik yang sedang duduk dengan tenang. Tatapanya kosong lurus kedepan, dengan sesekali diiringi tawa pecah tanpa sebab. Wanita itu tidak sendiri, dia ditemani satu pelayan parubaya yang kini tengah menyisir rambut lurusnya.

"Kamu bisa lihat, disana ada seorang wanita yang tengah asik dengan dunianya sendiri.....?! Dialah kekasihku~Ailin!!" Prabu berkata tanpa memalingkan tatapanya, dari wanita cantik yang sedang duduk tenang tersebut. Suara yang semula terdengar dingin serta tegas, kini terasa lebih parau dan sedikit bergetar.

Prabu tidak mampu meninggikan suaranya didepan sang kekasih~Ailin. Dia begitu menjaga kekasihnya yang saat ini tengah mengalami depresi berat, sehingga membuat jiwanya sedikit terganggu.

Degh

Tubuh Anissa terasa lebih lemas dari sebelumnya. Kedua kakinya seakan tidak mampu menopang tubuh lemasnya saat ini. Dia memundurkan kakinya beberapa langkah, dengan air mata yang sudah berjatuhan melewati rahang kerasnya.

Demi apa, dada Anissa saat ini bagai dihantam benda besar, tanpa dia tahu seperti apa bentuknya. Dia sesekali menggelengkan kepala, berharap apa yang baru saja didengar hanyalah lelucon dari mulut suaminya~Prabu.

"Nggak...nggak mungkin!! Katakan sekali lagi padaku, siapa wanita itu Prabu....??" tangisan Anissa pecah, setelah dia mencoba menolak takdirnya saat ini.

Bagimana bisa dia diperistri, jika suaminya menyimpan wanita lain didalam rumahnya. Pernikahan macam apa ini. Anissa masih terisak dalam tangisanya, walaupun bibirnya mengukir senyum kecut.

Jiwanya terpatah dalam sekejab. Tangisanya masih deras berjatuhan, tanpa mendapat jawaban yang memuaskan. Dadanya bergemuruh hebat semakin teriris.

Prabu memutus pandanganya menjadi menunduk sekilas, lalu menatap kearah istrinya yang saat ini masih terdiam dalam tangisnya, sembari menatap kearah wanita disebrang.

"Memang tidak salah yang kamu dengar barusan!! Wanita disana...." tunjuk Prabu kearah Ailin, "Dia adalah orang yang sangat berarti dalam hidupku. Dan yang perlu kamu garis bawahi. Aku memilihmu bukan tanpa sebab saja, Anissa...!! Melainkan untuk merawat kekasihku yang kini dalam masa pengobatannya. Dan satu lagi, kamu tidak bisa menentang peraturanku, karena Brahma sendiri yang sudah menjualmu kepadaku, alih-alih perjodohan palsu ini!!" tegas Prabu memberi alasan yang logis agar Anissa dapat mengerti.

Betapa hancurnya hidup Anissa yang telah terenggut ditanggan ayahnya sendiri. Bertahun-tahun mencari keadilan atas tanggung jawab dari sang ayah, karena sejak kecil sudah ditinggalkan. Kini malah mendapat tekanan mental, dengan dalih perjodohan palsu.

Anissa mendekat kearah suaminya, dengan raut wajah sesendu mungkin. Isakan tangisanya sudah mulai berkurang, dan dijadikannya kesempatan untuk menumpahkan segala kekecewaan yang ada.

"Kamu manusia yang begitu kejam, Prabu!! Aku kira, pernikahan yang kamu berikan padaku, dapat menyelamatkan aku dari jahatnya dunia luar!! Namun nyatanya, kamu seakan menuangkan gas beracun, agar aku dapat musnah bersama hatiku dalam sekejab!!" Anissa menumpahkan rasa kecewanya, benar-benar sakit, hingga urat dilehernya jelas terlihat ikut menonjol, saat dia menekan setiap kalimatnya.

Merasa pusing, Prabu hanya menghela nafas kasar lalu segera melenggang pergi keluar dari sana. Pikiranya benar-benar buntu, jika Anissa sudah menumpahkan segala jerit batinya. Dia pikir akan mudah saja meminta hati lain, untuk merawat pujaan hatinya. Namun harapanya seketika musnah, karena ucapan istrinya barusan.

Anissa cepat-cepat mengusap airmatanya. Dia memantapkan hatinya untuk berjalan kedepan mendekat kearah wanita cantik tersebut.

Tap...tap...tap

Langkahnya terasa berat sekali. Namun demi melawan dunianya yang terasa kejam, Anissa harus bisa bersikap layaknya orang asing yang baru memperoleh suatu penistaan.

"Tolong, tinggalkan kami berdua!! Tugasmu untuk merawat Ailin sudah selesai, karena aku yang akan mengambil alih merawatnya!!" suara Anissa terdengar bergetar, dengan airmata yang sesekali masih jatuh menetes.

Parubaya itu sejak tadi hanya diam, namun menyimak setiap kata yang terlontar dari kedua tuan dan nonanya. Mbok Marni namanya. Dia menghentikan aktivitasnya, lalu segera meletakan sisir kayu tersebut diatas meja rias berukir.

Wanita tua itu mengunci tatapan Anissa, seolah keberadaanya akan menjawab segala yang mengganjal dari kekasih suaminya itu.

"Selamat datang di rumah, nyonya!! Apa yang sedang anda saksikan saat ini, bukanlah bagian dari drama rumah tangga anda dengan tuan. Semua memiliki sudut pandang masing-masing dalam mengartikan masalah!! Begitu juga tuan dengan nyonya," mbok Marni mengulurkan tanganya menyentuh tangan Anissa, "Saya titip non Ailin!! Jika terjadi sesuatu, anda bisa memanggil saya. Saya permisi....!"

Anissa hanya terdiam, hingga uluran tangan itu terlepas dengan sendirinya. Ekor mata Anissa masih menatap kearah mbok Marni, hingga wanita tua itu telah hilang dibalik pintu.

Pikiranya benar-benar kalut, mencoba memahami arti ucapan pelayan tua itu. Namun tetap saja, Anissa sangat sukar untuk menemukan jawabanya.

"Kenapa berhenti menyisirku, mbok?? Ayo lakukan lagi. lusa aku akan menjadi wanita yang paling cantik dengan gaun indah!! Rambutku harus terurai sehat," seru Ailin dengan masih menatap lekat kedepan.

Anissa lalu beranjak kearah meja rias untuk mengambil sebuah sisir kayu tersebut. Dia lantas melakukan hal sama seperti yang mbok Marni lakukan tadi.

Helaian demi helaian rambut, Anissa sisir dengan begitu lembut, walaupun dadanya terasa sesak. Ruangan luas itu terasa hening, tanpa setetes suara yang terdengar. Anissa mencoba menguatkan hatinya, bahwa yang ada di hadapanya saat ini adalah wanita yang sangat berharga bagi suaminya.

"Lihatlah mbok...pangeranku akan tiba!! Dia baru saja turun dari langit...." gumam Ailin sembari menunjuk kearah dinding kaca. Tertawa renyah dengan dunianya sendiri.

Semakin Anissa mengurai rambut indah itu lebih dalam, maka semakin sesak yang dia rasakan. Dengan sikap tenangnya, dia berusaha tersenyum kecut hingga airmatanya tumpah kembali.

"Kamu sangat beruntung Ailin, kamu begitu dicintai oleh suamiku! Walaupun seperti ini, kisahmu lebih berharga dari pada hidupmu......" lirih Anissa mencoba berdamai dengan rasa sakitnya.

Mendengar suara yang sangat asing ditelinganya, Ailin sontak menoleh terperanjat. Kedua netranya membola lebar, namun bukan kebencian yang tersirat. Melainkan ketakutan yang begitu dalam, saat pertama kali melihat Anissa.

Anissa tersenyum nanar. Lalu meletakan kembali sisir kayu tersebut diatas meja rias.

TOKOH PEMERAN

~Prabu Sakti Darmanta~

~Anissa Candrakanti~

~Ailin Niken Sudrajat~

1
Milla
next min
Septi.sari: di tunggu next bab ya kak milla 😍🤗
total 1 replies
Lee Mba Young
semiskin miskin nya hidup ku kl posisi anisa juga ogah kali ngerawat wanita lain di rumah dng alasan kasian depresi. mnding cerai walau suami kaya raya. bhgia itu kita yg ciptakan bkn mengharap belas kasian.
Septi.sari: hai kak lee, tetap ikuti bab selanjutnya, makasih 😍😍🤗
total 1 replies
Septi.sari
hai kak, aku cuma mau kasih tahu.

✨🦋1 Atap Terbagi 2 Surga ✨🦋

udah update lagi ya dibab 62. nanti sudah bisa dibaca 🤗😍
Lee Mba Young
ngapain kasian, dia saja gk kasian ma hidup nya sendiri kok. bertahan bkn karena ibu mertuanya ya krn suami nya kaya raya, coba gk kaya, pasti dah di tinggal. dah suami gk sayang blm jebol perawan juga hrs nya kl sayang diri sendiri kn lngsung pergi ke luar negri beres semua. ini mlh balik ke suaminya lagi. definisi wanita lemah.
Lee Mba Young
Ternyata anisa yg kecintaan ma suaminya krn dia kaya sih. masih mau balikan katanya asal mengembalikan wanita gila itu. iuhhh. smp segitunya ngemis.
alasan ibu mertua minta cucu, bkn alasan krn kau saja yg ingin di tiduri suamimu.
tp ya gimana secara suaminya kaya raya sayang banget kan kl di tinggalkan, pdhl mumpung blm jebol perawan lbih baik cerai sekarang. Anisa yg bucin duluan 🤣🤣. lemah
Lee Mba Young
Mending pergi lah, jmn sekarang cm wanita bodoh yg bertahan dng pernikahan tdk sehat, dan mlh masukin wanita lain di rumah tangga.
mending ganti kartu atau HP di jual ganti baru trus menghilang. balik nnti kl sdh sukses. itu baru wanita keren. tp kl cm wanita pasrah mau tersiksa dng pernikahan gk sehat bukan wanita keren, tp wanita lemah dan bodoh.
jaman sdh berubah wanita tak bisa di tindas.
yg utang kn bpk nya ngapain mau di nikahkan untuk lunas hutang. mnding #kabur saja dulu# di luar negri hidup lbih enak cari kerja gampang.
Septi.sari: hai kak lee, tetap ikuti bab selanjutnya 😍😍
total 1 replies
IamEsthe
bergemuruh ini bisa diartikan sebagai luapan ya.

karena ini Annisa terkejut, bisa diganti ke rasa sakit seolah sembilu pisau ada di dadanya. maknanya, Annisa merasa tersakiti banget
IamEsthe
ini juga susunan dialog nya. boleh dijelaskan.
setahuku, penulisan dialog yang benar itu seperti ini.


"Mas? Aku tak suka dengan panggilanmu itu Terlalu menjijikan untuk didengar, Annisa," ucap Parbu dingin dengan ekspresi seolah diri Annisa ini sebegitu menjijikan di mata Prabu.

Tahu maksudnya?
"BLA BLA BLA,/!/?/." kata/ucap/bantah/seru.
IamEsthe
perhatikan dialog nya ya.

Boleh kasih jawaban kenapa setiap pertanyaan di dialog ada dobel tanda baca. semisal, ?? dan ?!. Bisa jelaskan maksud dan mungkin kamu tahu rumus struktur dialog ini dapet dr mana? referensi nya mungkin.
IamEsthe
kalimat terakhir, dibandingkan Prabu yg udah duduk malah bangkit lagi. lebih baik ganti ke prabu yang duduk tak bergeming, dengan sikap angkuh nan dingin, tangannya melambai seolah mengisyaratkan Annisa untuk segera menghampiri.
IamEsthe
kalimat pertama terlalu belibet.
bisa diganti ke
Langkahnya terhenti tepat di ambang pintu kamar mereka (kamar Prabu yang kini menjadi kamar mereka)
IamEsthe
kata 'barusan' ini, ganti ke

Annisa mulai menyadari sikap dingin Prabu yang mulai terlihat (ia tunjukkan).
IamEsthe
kalimat ke tiga kurang tepat. kurang epik dan mulus aja pemilihan katanya.
IamEsthe
dibandingkan wajah datar, apa enggak lebih bagus 'sikap dingin' artinya sama aja tp lebih terkesan cuek KLO sikap dingin ini
IamEsthe
bukan dipersunting tp yg ia persunting
IamEsthe
diboyong. jangan 'diajak' ini konsep kalimatnya pernikahan, bukan bermain. jadi lebih baik penggunaan katanya 'diboyong'.


BLA BLA BLA, Annisa langsung diboyong ke kediaman Prabu yang berada di kota Malang.


dan kata di kota bukan dikota.
kamu harus tahu penggunaan kata 'di' sebagai penunjuk tempat dan kalimat
IamEsthe
di halaman, bukan dihalaman. di menunjukkan tempat bukan 'di' sebagai awalan kalimat.
IamEsthe: kamu harus bedakan bahasa teenlit sama adult romance gini
Septi.sari: hai kak terimaksih atas masukanya. bab selanjutnya akan diperbaiki.😍😍🤗
total 2 replies
Siti Aeni
knapa jd anisa gk prgi jauh ajh buat surat,,cerita semua beban hati,,, mau di cerai atau gk yg pnting prgi. bahagia in diri sendiri,, klo gugat cerai. kn gk mungkin,, biar prabu kepikiran trus dan jd dilema antara anisa dan ailin
Septi.sari: hai kak siti. tetap ikuti bab selanjutnya untuk terus tahu perkembangan cerita 🤗😍😍
total 1 replies
NuLa
lanjuttt thorrr baguss
Septi.sari: MASYA ALLAH, syukron kak nula 🤗😍
total 1 replies
Lee Mba Young
knp gk pergi saja, drpd makan hati. cm wanita bodoh yg bertahan nikah sbg penebus hutang. kn punya duit drpd ngemis belas kasian drpd untuk nglunasi hutang ortu yg tak punya hati. mending buat pergi ke luar negeri. hilang kan jejak naik bus, naik kapal laut br ke bandara. kl anisa pinter sih tp kl bodoh ya ttp saja cm gitu gitu saja! nongas nangis ngemis cinta dr suami yg jelas gk cinta. drama sinetron indosiar. coba kl anisa wanita masa kini dimana dia di tindas akn pergi dan jadi sukses. bgitu cara mainnya.
Siti Aeni: stuju sy ayo dong Thor buat anisa pergi ngilangin jejak biar prabu kepikiran dan dilema,,,anisa jngn jf prumpuan. oon ngemis cinta prabu yg nyata nya arogan dan main fisik
Septi.sari: Hai kak lee, senang sekali bisa bertemu. jangan lupa tunggu update an terbaru dari kami 😍🤗😍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!