NovelToon NovelToon
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Khaula Azur

Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Bab 26

"Sudah sana Bu, bukain pintunya siapa tahu penting." Laki-laki paruh baya.

Wanita paruh baya itu berjalan mendekati pintu.

"Mau cari siapa?."

Mobil berwarna hitam milik Husni berhenti di depan rumah sakit, tempat dimana Dita di periksa. Husni turun dari mobilnya, terlihat Rindu melangkah menggandeng putri sulung mereka hendak keluar.

"Itu ayah kamu sayang!." Rindu sambil jari manisnya menuding kearah Husni yang berdiri di depan mobil, memberitahu Dita.

Dita nampak senang ia melepas pegangan ibu kandungnya, Dita langsung berlari kearah sang ayah tercinta.

"Ayah..." Teriak Dita memanggil Husni.

"Hey... Sayang, jangan lari-lari kamu, kan. Lagi sakit!." Tegur Husni pada sang anak. Dita memeluk ayahnya erat, Husni membalas pelukan Dita.

"Eh, iya! Abis Dita kangen banget sama ayah." Dita salah tingkah, ia hampir saja lupa sedang pura-pura sakit.

"Ayah juga kangen banget sama kamu sayang, makanya ayah langsung kesini begitu denger kakak sakit." Husni mengelus rambut panjang Dita.

"Maaf ya, mas! Jadi ngerepotin kamu jadinya." Rindu yang sudah bergabung antara ayah dan anak itu.

"Gak masalah, justru aku akan marah kalau kamu tidak memberitahuku, kalau Dita sakit." Husni.

"Yess.. Ternyata bener juga kata ibu, kalau mas Husni paling tidak tega kalau tahu anaknya sakit, Hmm.. sepertinya aku bisa manfaatin Dita supaya aku bisa rujuk lagi dengan kamu, Mas! Dan menyingkirkan wanita itu dari kehidupan mas Husni." Rindu dalam hati yang diam-diam tersenyum licik.

"Ya sudah, aku antar kalian pulang, tidak ada keperluan lagi, kan. Disini?." Tanya Husni pada anak dan mantan istrinya.

"Iya, Mas. Ayo sayang masuk!." Titah Rindu.

Rindu dan Dita masuk mobil Husni, mereka duduk di jok belakang sementara Husni di depan sambil menyetir mobilnya. Husni melajukan mobilnya meninggalkan area rumah sakit. Dalam perjalanan mereka tak ada yang bersuara, hening.

"O, ya. Apa kata dokter? Dita sakit biasakan?." Husni memecahkan keheningan.

"Iya, Mas, Dita sakit biasa kok! Mungkin karena cuaca yang gak menentu aja." Rindu jawabnya.

"Alkhamdulillah."

Husni menghela nafasnya lega dan bersyukur.

"O ya, mas. Delia gak keberatan, kan. Kalau kamu jemput Dita." Tanya Rindu sok peduli.

Husni hanya mengangguk.

Setelah menempuh beberapa puluh menit, akhirnya mereka sudah sampai di rumah Bu Susi.

Rindu membantu Dita melepas selt bell nya.

"Sekali lagi makasih ya, mas!." Ucap Rindu basa basi.

Husni hanya mengangguk kepala saja. Dita dan Rindu keluar dari mobil milik Husni.

"Kamu mau mampir dulu gak, Mas?." Tanya Rindu.

"Gak, ini sudah malam! Lain kali saja." Husni tolaknya.

Rindu dan Dita pun masuk ke rumahnya.

Ketika mobil milik Husni hendak mundur untuk meninggalkan pekarangan rumah Bu Susi, Husni menoleh ke belakang. Ia melihat sesuatu yaitu sebuah kresek tergeletak di jok belakang, yang tadi di duduki Rindu. Tangan Husni terulur ke belakang mengambil kresek itu, Husni membuka kresek itu yang ternyata ada obat di dalamnya.

"CK.. ceroboh sekali dia." Husni berdecak, terpaksa Husni turun dari mobilnya untuk memberikan obatnya pada mereka.

Husni melangkah kakinya di depan rumah Bu Susi. Samar-samar ia mendengar orang berbicara, ketika Husni sudah sampai di depan pintu yang sedikit terbuka.

"Ternyata ibu benar, mas Husni dia tidak tega jika tahu anaknya sakit." Suara seorang wanita yang tentu tak asing bagi Husni, ya, suara itu adalah suara Rindu.

"Ibu juga bilang apa! Husni itu mana tega liat anaknya sakit." Suara wanita yang juga Husni kenali yaitu suara Bu Susi.

"Ternyata mas Husni itu gampang banget ya, Bu. Di bohongi sama kita? Padahal kan Dita gak sakit apa-apa." Rindu ucapnya tanpa tahu jika Husni mendengar percakapannya dengan ibunya.

Deg..

Seketika dada Husni bergemuruh panas. Ia pun teringat ucapan sang istri, Delia. Yang memberitahu Rindu berbohong. Namun sayangnya justru ia sendiri yang tak mempercayainya ucapan Delia. Husni sudah tidak dapat menahan emosinya.

Prok..

Prok..

Prok..

Suara tepukan tangan Husni mengagetkan kedua ibu dan anak itu, Bu Susi dan Rindu yang langsung membulatkan mata mereka. Mereka langsung gugup dan panik takut Husni mendengar percakapan mereka.

"He.. bat. Luar biasa! Akting kalian sungguh sangat bagus." Husni dengan ketus tatapannya sangat tajam membuat Rindu dan Bu Susi takut.

"Mm.. mas. Ka. Kamu?." Rindu gugup.

"Kenapa? Terkejut ya, aku sudah dengar semuanya." Husni bentaknya tak peduli pada rasa hormat untuk mantan ibu mertua.

"Kamu keterlaluan, Rin. Kamu manfaatkan anak kecil untuk berbohong. Apalagi berbohong tentang sakitnya." Husni murka.

"Mas, aku minta maaf. Aku lakuin itu karena aku mau rujuk sama kamu." Rindu.

"Rujuk? Jangan mimpi, kamu! Aku bahkan tidak berpikir atau membayangkan untuk rujuk sama kamu." Husni.

"Nak, Husni. Tolong kembali lah sama anak saya Rindu, dia ternyata masih mencintai kamu." Bu Susi tuturnya.

"Kenapa Bu Susi meminta saya rujuk sama Rindu? Bukannya kata ibu, Rindu bisa mendapatkan laki-laki yang lebih segalanya dari saya? Bahkan ibu yang terus memaksa saya menandatangani surat cerai, karena saya pria yang gak berguna? Itu yang ibu katakan waktu itu bukan?." Husni mengingatkan perbuatan masa lalu mantan ibu mertuanya pada dirinya.

Bu Susi terdiam seketika tak mampu melawan ucapan Husni lagi.

"Dan, kamu Rindu, jangan harap setelah ini aku akan percaya lagi sama kamu." Husni memberi peringatan.

Husni melempar kresek obat itu ke lantai. Ia pergi meninggalkan rumah Bu Susi dengan membawa amarah yang berkecamuk.

"Giman ini, Bu? Mas Husni marah besar sama Kita." Rindu pada ibunya.

"Lagian kamu sih? Kenapa gak pastiin Husni udah pergi atau belum." Bu Susi menyalahkan anaknya.

"CK.. ya. Mana aku tahu, Bu?." Rindu yang tak ingin di salahkan.

Husni yang masih dalam perjalanan pulangnya, menyetir mobilnya sambil melamun. Sungguh ia merasa telah di tipu mentah-mentah oleh mantan istrinya. Dan betapa bodohnya ia tak mempercayainya istrinya yang jelas-jelas sudah memberitahu. Husni termenung, ia teringat pertengkarannya dengan sang istri, sebelum ia menemui anaknya yang "katanya" sakit. Husni memejamkan matanya mengingat ucapannya yang menyakiti hati Delia. Husni membuka mulutnya dan menarik nafasnya yang sesak. Husni akui dia sudah di bodohi dan sudah sangat melukai hati sang istri atas perilakunya dan ucapannya. Husni memukul setir mobilnya beberapa kali.

"Arrgghh.." teriak Husni frustasi.

"Delia, semoga kamu memaafkan aku, sayang!." Husni.

"Ya, aku harus meminta maaf sama Delia." Ucap Husni pada diri sendiri.

"Harusnya aku lebih mempercayai kamu, Del! Aku memang bodoh." Husni merutuki kebodohannya sendiri.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA GUYS..

1
murni l.toruan
Syukurlah Delia pergi, makanya jadi suami itu harus percaya sama istrinya. Sudah pergi sibuk nyari sampai ke ujung kulon
Khusnul Khotimah
walaupun g suka karakter Husni tp AQ sukaodelan cerita yg author buat g bertele tele
Khaula Azur: makasih kak
total 1 replies
murni l.toruan
Syukurlah kalau sudah sadar dan menyesal karena Delia sudah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Makanya jangan duakan cintanya Delia, belajar dari pengalaman tentang kelicikan mantanmu
murni l.toruan: Hehehe... terlalu semangat kakak Author
Khaula Azur: duakan cintanya ma anaknya Husni hihi
total 2 replies
Khusnul Khotimah
moga sakit beneran hingga metong,,,,,moga kebongkar kebusukan mantan,,,,moga Delia pergi jauh dan mandiri,,,,,,moga Delia mampu bahagia bersama buah hati,,buang jauh lelaki yg g bisa jaga hati istri,
murni l.toruan
Good ideas Delia.. biar Husni hidup dalam penyesalan karena ilmu licik Rindu dan maknya, semoga Dita sakit berat seperti ucapannya Rindu, karena ucapan adalah doa'
murni l.toruan
Capek bacanya, kalau Husni tidak senang kamu hamil, tinggalin saja toh kamu punya kehidupan sendiri Del, sudah mpet banget sama ceritanya Rindu
Khaula Azur: makasih kak udh mampir
total 1 replies
murni l.toruan
Jangan sampai ada penyesalan akibat mantan istri terlalu banyak ikut campur. Rindu cocok jadi bintang sinetron televisi burung terbang. Husni karma sedang menunggu di kehidupanmu
Khaula Azur: makasih mba udh mampir
Khaula Azur: terima kasih mba murni I.toruan
total 2 replies
murni l.toruan
Ampun deh nihh si Husni...kok bisa percaya sama mantan nenek lampir Rindu. Istrimu kamu bilang baik, ketemu mantan kok jadi tunduk sama nenek lampir ya, yang baik dan tulus dan terus tidak dipercayai lama-lama kita suruh saja pergi jauh.
Khaula Azur: makasih udh mampir kak
total 1 replies
murni l.toruan
Rindu orang stres... yang perlu ke psikiater itu Rindu karena gila. Anaknya Mia masih kecil di tinggal pergi... datang2 mau ambil dengan cara ngak ada aturan
murni l.toruan
Kok pengen nimpuk kepala nih orang ya, Husni jangan kasih kesempatan sama mantan istri yang tidak ada akhlak.
murni l.toruan
Keluarga yang tidak manusiawi, mama kandung kembali mau merusak mental Mia. Tolong jangan sampai nenek lampir juga ikutan ngak punya otak
Khaula Azur
menarik
Kang Malik
mantep lanjutkan kak
pine
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Khaula Azur: ya di tunggu terus ya, makasih udh mampir🤗
total 1 replies
Khaula Azur
dukung terus dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian para readers,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!