Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
Deg...
Jantung Niu seolah berpacu dengan waktu, dia tak menyangka jika permaisuri Huang Yue Li akan meminta dirinya untuk mencicipi terlebih dahulu, makanan yang telah dikirimkan dari dapur istana kekaisaran itu, apalagi saat ini kaisar Yu Qing San tengah duduk di hadapannya.
Niu menggelengkan kepalanya, gadis pelayan itu mencoba untuk memutar otak agar tidak mencicipi makanan beracun yang dibawanya itu, dia masih sangat menyayangi nyawanya, sehingga tidak mungkin jika dirinya mau menjadi kelinci percobaan dari racun mematikan yang telah dia campurkan sendiri ke dalam makanan yang memang sengaja dikirimkan menuju ke Paviliun phoenix.
"Maafkan hamba yang mulia. Tapi hal itu sangatlah tidak pantas, jika seorang pelayan mencoba untuk mencicipi makanan yang disajikan dari dapur istana." jawab Niu beralasan.
Huang Yue Li tersenyum tipis mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh pelayan itu, kemudian dia pun segera menjawab kembali, "Selama ini dapur istana tidak pernah mengirimkan makanan, aku tak terlalu yakin jika semua makanan yang dikirimkan ini sehat. Siapa yang akan menjamin jika tidak ada racun di dalamnya? Jika kau memang tidak merasa bersalah, maka ambil mangkuk itu dan segera cicipi semua makanan yang kau bawa sendiri dari dapur istana." ucap permaisuri Huang Yue Li.
Kaisar Yu Qing San berusaha untuk menghilangkan kecurigaan dari hati permaisurinya, namun satu kedipan mata dari permaisuri, berhasil membungkam mulutnya, dia tak bisa berkata-kata, hanya menatap wajah permaisurinya dengan penuh rasa gemas.
Permaisuri kembali menyerang Niu dengan kata-kata yang sangat menusuk. "Selama ini ibu suri sangat tidak menyukaiku, bahkan berkali-kali dia mengirimkan racun ke paviliun ini, sehingga membuat aku menjadi sangat lemah dan juga memiliki wajah yang sangat buruk."
"Aku tak yakin jika makanan yang dia kirimkan tidak mengandung sesuatu yang akan memperburuk kesehatanku, jadi demi memperbaiki citra buruk ibu suri di hadapanku, sebagai seorang pelayan kepercayaannya, sudah sepatutnya jika kau mengambil mangkuk kecil itu dan segera mencicipinya." ucap permaisuri Huang Yue Li kembali.
Beberapa orang pelayan yang berdiri di belakang Niu segera mengambil mangkuk, kemudian menuang beberapa makanan dari dalam piring saji ke dalamnya dan mengambil sumpit untuk kemudian dia pun akan mencoba menyuapkan makanan itu ke mulutnya.
Tapi permaisuri Huang Yue Li segera mencegah tindakan yang dilakukan oleh pelayan itu, dia tidak mungkin membiarkan pelayan dapur mati, hanya karena kebodohannya yang tidak mengetahui jika sebenarnya makanan yang dikirimkan ke paviliun phoenix telah dicampur racun oleh Niu atas perintah dari ibu Suri.
Niu membelelakan matanya, dia tak menyangka jika permaisuri Huang Yue Li ternyata diam-diam mengetahui perbuatannya, gadis pelayan itu pun mencoba untuk kembali menggunakan otak liciknya agar bisa segera keluar dari Paviliun Phoenix.
Namun ternyata Wei Wei sudah berjaga di pintu sambil menyorotkan pandangan yang penuh penghinaan kepada Niu yang saat ini terlihat sudah mulai pucat pasi, dengan keringat yang mengucur deras di sekujur tubuhnya.
"Apa yang terjadi denganmu, pelayan Niu? Kenapa wajahmu terlihat pucat? Apakah ini berarti jika majikanmu memang telah mengirimkanmu kemari untuk memberikan racun yang mematikan agar segera mengirim permaisuri ini menuju Dewa Yama?" tanya Huang Yue Li.
Niu tak bisa berkata-kata, namun sudut mata gadis pelayan itu terlihat menitikan tetes bening, dia pun segera mengambil sumpit dan juga mangkuk yang berada di tangan pelayan yang satunya, kemudian memakan hidangan itu dengan perasaan yang sangat takut.
Tiba-tiba saja Niu merasakan sensasi yang sangat panas di dadanya, kemudian nafasnya terasa sangat sesak diiringi dengan kepalanya yang berdenyut pusing dan mata yang berkunang-kunang, sehingga membuat gadis pelayan itu akhirnya ambruk di atas lantai marmer di paviliun phoenix.
Bruk...
Tubuh Niu terlihat kejang-kejang sebentar, tak lama kemudian dia pun segera menghembuskan nafas terakhirnya, terlihat busa putih meleleh dari sudut bibirnya yang menandakan jika saat ini pelayan itu telah mati keracunan karena makanan yang dibawanya atas perintah dari ibu Suri Yun Jian untuk membunuh permaisuri Huang Yue Li.
Kaisar Yu Qing San langsung bangkit dari kursi yang sejak tadi didudukinya, dia tak menyangka jika ibu kandungnya sendiri bahkan berniat untuk melenyapkan istrinya, padahal selama ini dia selalu saja memberikan kekuasaan tertinggi di kekaisaran kepada sang Ibu.
Namun ternyata hal itu tak membuat wanita tua itu puas, dia terus saja merongrong kehidupannya dan mencoba untuk melenyapkan wanita yang saat ini telah merebut hati putranya. hal itu tentu saja membuat Kaisar Yu Qing San menjadi berang, sehingga dia pun segera memanggil prajurit untuk mengangkat tubuh Niu yang saat ini telah membiru, karena racun itu telah menyebar ke seluruh tubuhnya.
Kemudian dia pun segera memerintahkan agar seluruh pembesar istana segera berkumpul di aula rapat termasuk dengan ibu suri Yun Jian.
Tak lama para petinggi istana kekaisaran pun segera hadir, mereka nampak bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya saat ini terjadi, sehingga Kaisar Yu Qing San mengumpulkan mereka semua di aula rapat.
Begitu juga dengan ibu Suri Yun Jian, namun wanita itu menyunggingkan senyuman tipis, dia sangat senang dengan apa yang dilakukan oleh putranya saat ini, karena hanya dengan cara itu dia akan terbebas dari tuduhan bahwa racun yang dikirimkan ke paviliun phoenix itu adalah ulahnya.
Sehingga dengan sangat cepat wanita tua itu pun segera memanggil beberapa orang pelayannya untuk membantunya bersiap dan langsung bergerak menuju aula rapat istana kekaisaran.
Kaisar Yu Qing San langsung saja bergerak dengan sangat cepat menuju ke aula rapat istana kekaisaran, dia harus segera memberikan keadilan untuk permaisurinya.
Jika dulu Kaisar Yu Qing San hanya mendengar tentang kekejaman ibu surinya itu dari cerita orang-orang, namun saat ini dia bisa melihat dengan mata dan kepalanya sendiri, bagaimana racun yang mematikan itu dikirimkan ke paviliun phoenix milik permaisuri Huang Yue Li, hanya karena wanita tua itu merasa tersaingi oleh menantunya, sehingga membuat dia kalap dan akhirnya melakukan berbagai macam cara untuk bisa melenyapkan Huang Yue Li dari istana kekaisaran.
"Yang mulia Kaisar Yu Qing San memasuki aula." teriak salah seorang prajurit yang berjaga di pintu masuk.
Semua orang pun bergegas bangkit dari posisi duduknya, mereka segera membungkukkan badan untuk memberikan hormat kepada orang nomor satu di kekaisaran Feniks emas itu.
"Salam kepada yang mulia kaisar. Semoga panjang umur dan selalu diberikan kesehatan." ucap mereka semua dengan sangat tulus.
Tak lama Kaisar Yu Qing San pun segera mengibaskan lengan hanfunya kemudian dia berjalan menuju ke singgasana. Semua orang pun segera bangkit dan langsung Kembali menuju tempat duduk mereka masing-masing.
"Zhen sengaja mengumpulkan kalian semua, karena saat ini ada seseorang yang telah berusaha untuk melenyapkan permaisuri zhen dengan mengirimkan racun mematikan ke paviliunnya." ucap Kaisar Yu Qing San tanpa berbasa-basi membuat semua orang merasa kaget dan langsung memelototkan matanya.