Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
Derren yang merasa risih sedikit melepas tangan Bianca, "aku lelah" ucap Derren dan pergi meninggalkan Bianca dan meliya. Bianca menatap kepergian derren dan di ikuti langkah meliya masuk kedalam pun memanggil nama nya "Derren" sambil menghentakkan kaki nya, tetapi siapa sangka seorang Derren tidak memperdulikan dirinya.
sebelum meliya melangkah pergi Bianca memanggil meliya "hai you come here" Bianca menyuruh meliya mendekati dirinya, "Derren itu, tunangan saya, jangan berani pikat dia okey?!"
meliya yang mendengar Bianca berucap seperti itu hanya memutar bola mata nya malas,
"sorry, not my taste" "you understand?" "bye" ucap meliya dalam bahasa inggris yang artinya "maaf bukan selera saya" "kamu faham?" "selamat tinggal" dan meliya pun meninggal Bianca berdiam diri di tempat nya sembari menahan amarah nya.
Di sisi Bianca dia pulang kerumah mommy nya dan mengadukan tentang meliya,
"momy tolong katakan pada Tante leliya, bahwa perempuan itu tidak pantas bekerja di sana, dia sudah kurang Ajar terhadap ku," Bianca mengadukan Perbutan meliya pada ibu nya,
"apa yang sudah di perbuat perempuan itu pada mu?" tanya mommy Lela pada Bianca,
"momy kalau mommy tadi ikut momy akan merasa ingin menghajar perempuan sialan itu!!, dia kerja di situ hanya karna dia mau mendekati Derren, dasar perempuan tidak tahu malu" ucap Bianca panjang lebar pada mommy nya "IHH dasar memang perempuan jalang, kalau begini aku akan kasih tau pada leliya" ucap mommy Lela yang sudah kena kompor sama Bianca "iya mommy nah sekarang mommy kasih tau pada Tante leliya tentang kelakuan dia, cepat mommy cepat, kalau tidak nanti dia akan sesuka hati nya!!" rengek Bianca pada mommy nya sambil menggoyang bahu mommy Lela.
"sabar lah, kau juga yang aku pukul nanti" ucap momy Lela yang kesal atas kelakuan Bianca.
"aku sangat membenci perempuan itu". ucap Bianca dengan mata menajam,
mommy Lela menekan hand phone nya dan menelefon leliya tetapi tidak ada jawaban.
"tidak di angkat, besok mommy akan kerumah mereka kamu tenang saja, tidak ada yang bisa merebut Derren dari kamu, ucap mommy Lela menenangkan anak nya ituu.
Di rumah Derren, Derren menatap langit sambil berdiri di tepi kolam, "Derren, kenapa kamu tidak menemani Bianca?" mama leliya menghampiri anak nya,
"kenapa mama, apakah Tante Lela ada bicara macam" pada mama? Hadehh kenapa lah mereka ini tidak mengerti bahasa, Derren tidak ada rasa suka pada bianca" ucap Derren sambil memasukkan tanggan nya kedalam saku celana nyaa.
"kalau begitu sampai kapan kamu akan sendiri seperti ini?" ucap mama leliya,
Derren diam seribu bahasa akan tetapi "maaf mama Derren sudah menikah".
"apaa?? Bagaimana bisa Derren? Tapi kalau kamu sudah menikah, lalu istri kamu kemana? apakah hidup atau tidak? Mama sendiri tidak pernah tahu kalau anak mama sudah menikah,!" bertubi tubi pertanyaan mama leliya pada Derren, "Derren apa yang sudah terjadi? Ceitakan pada mama" ucap leliya tetapi tiba" hand phone Derren berbunyi "maaf mama ada klien telfon, lain kali saja Derren Cerita" Derren mengangkat telfon nya dan meninggal kan mama leliya.
Keesokan pagi nyaa dirumah Derren sudah ada tamu yang tidak di undang, ternyata adalah Bianca dan mommy Lela, saat Derren hendak turun kebawah, dia malas sekali bertemu dengan wanita" yang ada di ruang tengah itu, tetapi dia harus tetap kekantor dan mau tidak mau melewati mereka, tetapi saat hendak melangkah kedepan, Derren di panggil oleh Bianca.
"Derren, ayo sini duduk dulu," ucap Bianca dan hanya di tatap oleh Derren leliya yang melihat tingkah anak nya pun sedikit tidak enak pada kakak nya "Derren" panggi leliya memanggil anak nya itu, saat Derren duduk, saat duduk tiba" telfon derren berdering
"maaf mama, Tante, bian, aku harus kekantor sekarang" ucap Derren dan melangkah pergi.
Derren meninggalkan ketiga wanita ituu
"kau lihat saja itu, anak mu sengaja menghindari aku" kata mommy Lela pada adik nya, "kakak, mungkin saja Derren mempunyai tugas penting hari ini makanya dia pergi terburu buru, jangan berprasangka buruk pada anak ku" ucap leliya sopan.
"lalu dimana perempuan itu?, aku ingin melihat perempuan seperti apa dia?" mommy Lela menatap leliya dengan penuh selidik, leliya seakan tau siapa yang sedang di tanyakan oleh kakak nya, tetapi dia tidak mau kalau meliya dapat amukan dari kakak ny, karena dasar nya meliya tidak bersalah, "ah ya apakah yang Kakak maksud penjaga mama?, sekarang dia lagi pergi keluar bersama Eny untuk berbelanja, Kakak jangan permasalahkan soal perempuan itu ya, dia tidak sedikit pun membuat kesalahan di dalam rumah ku!, jadi jangan sesekali memarahi orang" yang ada dalam rumah ini, sebelum kesalahan yang pasti!," ucap leliya panjang lebar, dia tidak mau kalau seandainya meliya tau, pasti Oma Ira akan kehilangan keceriaan nya kembali, jadi leliya melindungi meliya di balik badan nya,.
Lela yang melihat kalau adik nya tidak Senang dengan pertanyaan nya pun memutar bola mata nya malas, dia tidak ingin bertengkar dengan adik nya itu, karena bisa saja kalau nanti anak nya bakal di jauhkan dari Derren, jadi kali ini dia mengalah, "baiklah kalau begitu, ayo bian kita pulang saja, dirumah ini orang" nya sama saja" ajak mommy Lela pada bian "tapi mommy kita belum selesai bicara pada Tante leliya" Bianca yang tidak mau pergi menarik tangan mommy nya, "BIAN!!" teriak mommy Lela pada anak nya, Bianca yang tersentak pun langsung berdiri dan berjalan terlebih dahulu, "kakak pulang dulu." tanpa menoleh mommy Lela melangkahkan kaki nya keluar, leliya hanya geleng" kepala melihat dua ibu dan anak itu,
Siang berganti malam, kini Devan berada di dalam kamar Oma Ira, Devan baru saja menemani Oma nya tidur, sampai tertidur pulas, Devan menarik selimut Oma Ira, setelah itu Devan melangkahkan kaki nya keluar kamar, saat meraih daun pintu tiba" saja Derren juga ingin masuk, "apakah oma sudah tidur?" "astaga, sutsss terkejut aku, kau pelan kan suara mu, kau lihat itu, Oma sedang tidur" Devan yang terkejut akan kehadiran adik nya pun menutup mulut adik nya.
"kak", panggil Derren dengan suara pelan, "ya?" Jawab Devan singkat, "sampai kapan kau tidak memberi tahu mama permasalahan mu dengan Elisa?" kata Derren yang tau permasalahan kakak nya dengan kakak ipar nyaa, Devan mengangkat bahu nya "nanti lah, kalau mama tau sekarang tentang Elisa, aku rasa mati hidup pulang kerumah pun mama tidak akan biarkan Elisa menginjak rumah ini lagi, sekarang ini aku hanya memikirkan nenek saja." kata Devan menanggapi adik nyaa,
"kau tau tidak, aku sudah berkali kali jumpa dengan dia, kau tau, dia itu masih saja sama dengan sifat degil nya itu," ucap Derren yang memang sedikit tidak suka dengan kakak ipar nya, Devan menarik nafasnya dalam dan membuang nya kasar, ", "itu lah, kalau saya kemarin aku sedikit sabar saja, pasti semua ini tidak akan terjadi," kata Devan menundukkan kepala nya.
"kau masih sabar dengan orang seperti itu?, hei memang pantasnya kau lakukan itu dari dulu," Derren menatap malas kakak nya itu, "yaa aku tau kau memang tidak suka dengan dia," Devan menatap adik nya, "lalu kau mau memaafkan dia begitu saja??, dia sudah keterlaluan kak, dia bilang ke wartawan, permasalahan kalian bercerai karena kau yang memukul nya, setelah itu, kau diam begini saja, ada apa dengan mu?" Derren memarahi kakak nya.
"sekarang ini aku malas membesarkan masalah ini, nanti kau tau, jika Tante Lela tau tentang ini, pasti dia akan memarahi mama." kata Devan sambil menatap adik nya itu, "aku tau sesuatu kak, tentang meliya, kakak mau membuat dia merasa bersalah kan? dan bertanggung jawab atas kejadian kemarin, dan sebenar nya buka seperti yang kakak bilang." Devan menatap adik nya dalam" ," ya aku terpaksa, karena Oma harus ada yang menemani," Kata Devan sedikit merasa bersalah, "kalau terjadi apa", kau harus pandai" selesaikan ini kak" kata Derren sambil meninggalkan kakak nya"
Devan hanya terdiam mendengarkan adik nya,
dalam hati dia akan menanggung apa yang terjadi pada meliya, karena permintaan dan pemaksaan dirinya meliya harus bertanggung jawab mengganti rugi, padahal, di waktu itu Devan akan mengejar mantan istri nya, tetapi saat itulah meliya hampir tertabrak nya, jadi dia kehilangan jejak mantan istrinya, dan dari situ lah Devan berinisiatif untuk membuat meliya merasa bersalah dan meninggalkan pekerjaan nyaa untuk bekerja menjaga Oma Ira, Devan membuang nafasnya kasar dan ntah apa yang di pikirkan Devan sekarang, dia mematikan lampu kamar Oma dan menutup pintunya.