"Itu di kulkas banyak bahan makanan, lo masak lah. Tugas lo sebagai istri itu masak, ngerti lo!" Ucap Raka dan masih berusaha merebut HP nya dari tangan Ryana.
"Gue gak bisa masak!" Kata Ryana langsung mendengus, "Bukannya lo yang bilang kalau lo bisa masak. mending sekarang lo aja yang masak, gue gak mau tau. Lo masak atau HP lo gue buang!"
Setelah mengatakan itu, Ryana pun langsung pergi kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
"Istri gak becus lo!" Teriak Raka dengan kesal.
"Bodo amat!" Balas Ryana tak perduli.
Dua manusia yang berbeda sifat, selalu bertengkar dan tidak pernah akur, namun saling perduli dan peka satu sama lain di kala masa sulit. akankah rumah tangga mereka bertahan sampai akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanpa kaca mata
...~Happy Reading~...
Setelah beberapa saat tertidur di Sofa. Kini jam sudah menunjuk angka empat dini hari. Raka mulai bangun dan mengerjapkan mata nya. Ia tersadar bahwa dirinya berada di sofa ruang tamu.
"Kepala gue pusing," gumam nya dengan suara yang begitu serak, "Ini apaan lagi main nempel nempel ke gue!" imbuh nya ketus dan langsung membuang bantal sofa yang berada di pelukan nya.
"Aduhh!" pekik nya saat ia berjalan dan menabrak beberapa benda di sana, "Kalian gak suka ya sama gue? Gue mau jalan, mau lewat kesini, bisa minggir gak! Jangan sengaja ngalangin jalan gue!" seru nya marah terhadap lemari dan juga meja yang baru saja ia tabrak.
Dengan berjalan sempoyongan, Raka kembali melangkahkan kaki nya menuju lantai dua dimana kamar istrinya berada.
Cklek!
Entah kebetulan atau emang sengaja, Ryana tidak mengunci pintu kamar nya. Sehingga membuat Raka begitu mudah untuk memasuki kamar tersebut.
"Oh masih tidur hihihi," gumam nya terkekeh saat melihat gadis yang masih tertidur pulas di bawah selimut.
"Cantik nya istri ku, emang gak salah kan gue pilih istri. Meskipun cerewet, tapi dia cantik dan gemesin."
Raka membuka selimut itu sedikit dan hendak masuk ke dalam nya. Namun, saat ia akan memeluk Ryana, seketika itu juga ia terdiam saat tangan nya tanpa sengaja menyenggol sesuatu.
"Apa itu?" gumam Raka pelan mengerutkan dahi, lalu kembali menatap ke arah Ryana.
Dengan perlahan dan sangat hati hati, Raka kembali membuka selimut itu lebih banyak. Sehingga terlihatlah jelas tubuh istrinya yang sedang tertidur dengan posisi terlentang.
Bukan posisi nya yang membuat Raka salah fokus. Melainkan suatu benda kecil yang tercetak jelas di sana membuat Raka seketika langsung membulatkan mata nya dengan sempurna.
'Dulu lo gak pake baju tapi pake kaca mata. sekarang, lo pake baju tipis tanpa kaca mata. Lo mau mancing gue atau mau pamer sih Na?' gumam Raka langsung mengusap wajah nya dengan kasar.
"Kalau mau pamer, gue gak iri kok. Karena gue juga punya, walau pun kecil sih." Raka menundukkan kepala nya melihat dada nya sendiri yang terlihat datar, lalu ia terkekeh.
"Na, izin pegang ya. Dikit aja," bisik Raka begitu pelan hampir tak terdengar.
'Iya Raka silahkan. Ini milik kamu kok,' jawab nya sendiri lalu tersenyum lebar.
Ia yang bertanya, dan ia juga yang menjawab. Begitulah cara Raka untuk meminta dan mendapatkan izin dari Ryana.
Euhgghh!
Ryana menggeliat kan badan nya saat merasakan sentuhan di area tubuh nya. Tangan nya terulur untuk mencari dimana selimut nya yang ternyata sudah di buang oleh Raka.
"Dingin," gumam Ryana serak mencari selimut.
"Sini gue angetin," bisik Raka tersenyum, seketika itu juga membuat mata Ryana yang tadi terpejam langsung terbuka lebar.
"Rakaa!" pekik nya terkejut. Seketika, gadis itu langsung beranjak bangun dan duduk.
Glek!
Raka semakin menelan saliva nya saat melihat lekuk tubuh istri nya yang hanya mengenakan daster mini tanpa kaca mata dalam.
"Lo ngapain disini!" seru Ryana yang masih belum sadar akan penampilan nya.
"Gue mau tidur lah, emang mau ngapain? Mau ngajak ngapa ngapain, gue juga mau kok," jawab Raka terkekeh.
"Lo minum!" tanya Ryana langsung menutup hidung saat mencium aroma napas dari suami nya.
"Na, manusia itu pasti butuh minum. Kalau gak minum, ya mati lah!" jawab Raka memanyunkan bibir nya kesal.
"Anjirr minum alkohol maksud gue!" seru Ryana langsung memukul. kepala Raka.
"Sakit Na, kepala ku udah pusing jangan di pukul lagi kenapa sih. Kan makin pusing," rengek nya tiba tiba langsung merebahkan kepala di pangkuan Ryana.
"Ini apaan sih, pergi gak! Lepas!" pekik Ryana berusaha menyingkirkan kepala Raka.
"Sebentar Na, gue kangen tau sama lo. Gue pulang kerja lo, duit gue udah banyak Na. Jadi kalau lo. mau beli apa apa tinggal minta sama gue. Mau shoping atau belanja sayur yang banyak juga gapapa. Apapun itu kalau buat elo, pasti gue kasih Na. Tapi sebentar aja, gue pengen kaya gini, gue kangen sama lo," gumam Raka meracau lirih, dengan mata terpejam di pangkuan Ryana.
Kerja! Seketika itu juga Ryana langsung terdiam. Raka kerja apa? Mengapa bisa sampai mabuk? batin nya bertanya tanya.
...~To be continue......
seruuuuu