NovelToon NovelToon
VERSUS

VERSUS

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Gangster / Enemy to Lovers
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.

Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.

Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?

Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 25

Akita menyandarkan dagunya ke kepala Sofia. Sementara tangan yang satu lagi memeluk kepala wanita itu, seolah memberitahu Sofia bahwa ia akan melindunginya, dan semuanya pasti akan baik-baik saja. Ah! Jaminan palsu! Kru pesawat dan menara pengawas pun tak ada yang berani menjamin kalau pesawat itu pasti selamat sampai tujuan.

Saat turbulensi mereda yang bisa diketahui lewat pengumuman di speaker, Sofia perlahan menjauhkan wajahnya dari lengan Akita. Namun Akita tetap memegang kepala Sofia dan itu malah berujung pada saling tatap di antara mereka.

Mata biru safir itu kembali menghipnotis Akita, dan selanjutnya masing-masing mata indah itu mendapat kecupan dari Akita. Sumpah! Andaikata tidak ada cadar yang menutupi wajah Sofia, Akita mungkin akan bertindak lebih jauh. Sungguh lembaran kain penyelamat, yang mencegah mereka dari perbuatan tak sopan di ruang publik.

Akhirnya Sofia memilih menyandarkan kepalanya di lengan Akita dan tak melepaskan genggaman tangannya. Ia merasa nyaman dan bahagia.

Akita kemudian mengalihkan pandangannya ke tempat duduk Ryu. Ada jarak yang merupakan jalur sirkulasi di antara mereka. Namun terlampau sempit hingga sangat memungkinkan bagi Ryuu untuk melihat kelakuan kedua suami isteri itu. Lihatlah, wajah yang tadi cemberut sudah berubah sinis dan seolah mencela. Akita mengangkat dagunya sesaat seolah menjawab ekspresi yang diberikan Ryuu. Memangnya kenapa? Apa dia sudah berbuat salah? Dan jawaban Ryuu adalah melengos dan mencibir. Dasar tak tahu malu! Atau dia hanya iri? Sepertinya memang itu.

Perjalanan yang sangat panjang dan membuat sakit pinggang itu akhirnya berakhir juga. Ryuu mengumpat dalam hati pada Alex. Bagaimana mungkin orang itu membelikan mereka tiket kelas ekonomi untuk perjalanan jauh, sementara uang yang dimilikinya bahkan mampu membeli sebuah pesawat?

Ryuu tak paham kalau semua itu demi keamanan. Sesuatu yang umum akan lebih mudah terlepas dari kecurigaan serta susah untuk dideteksi dan diseleksi.

Narita Airport, itulah tempat mereka pertama kali memijakkan kaki di tanah Jepang setelah lebih tiga tahun. Tanah kelahiran Akita dan Ryuu yang sangat mereka rindukan.

Dari situ mereka memutuskan melanjutkan perjalanan ke kota Kobe. Dan kembali mereka harus menuruti pesan Alex, transportasi paling umum dan termurah adalah yang terbaik.

Bus, itulah yang akan mereka tumpangi. Setelah istirahat seperlunya, mereka harus rela pinggang mereka kembali disiksa selama lebih dari sepuluh jam.

********

"Permisi...", seru Ryuu di depan rumah seseorang.

Sementara Akita dan Sofia berdiri di belakangnya.

Tak perlu lama pintu itu terbuka, karena sang tuan rumah memang sudah menunggu mereka.

"Ryuu... anakku! Bagaimana kabarmu?", seorang wanita paruh baya menepuk keras kedua lengan Ryuu dengan wajah haru.

"Ah... Akita? Bibi senang bisa melihat kalian lagi", sambungnya, kemudian melirik ke arah Sofia dengan tatapan heran.

"Bibi Katsumi, kenalkan ini Sofia, isteriku", Akita mendekatkan Sofia pada Katsumi untuk memperkenalkan diri.

Tampilan Sofia yang tak biasa membuat Katsumi sedikit kikuk, demikian juga Sofia yang merasa sungkan karena mengetahui ketidaknyamanan wanita itu.

"Bibi, sebaiknya kita masuk dulu. Nanti aku bicarakan semuanya saat di dalam", pinta Ryuu yang khawatir kalau ada yang mengenali mereka. Untungnya hari sudah hampir gelap. Jalanan di sekitar perumahan tersebut sudah sangat sepi. Tak ada satupun sosok berwujud manusia yang kelihatan di luar rumah, kecuali mereka.

"Oh, tentu saja. Maafkan aku. Silahkan masuk", senyuman kembali terlihat di wajah Katsumi.

Mereka duduk di ruang tengah sambil berbincang santai. Hanya hal-hal remeh. Terutama tentang Nami, anak perempuan Katsumi yang ikut merantau bersama Ryuu ke Amerika.

"Dia tidak melakukan hal yang macam-macam kan? Setiap kali ku telpon, dia ingin mengakhiri panggilan itu secepatnya, seperti tak mau aku banyak tahu tentang kehidupannya di sana", wajah Katsumi terlihat begitu kesal. Ia sebenarnya hanya khawatir, tapi puterinya tak mengerti dan menganggapnya terlalu ikut campur.

"I..ya.. dia tak kan berani berbuat macam-macam selama ada aku yang mengawasinya", setelah berkata begitu, entah mengapa mata Ryuu otomatis melirik Akita yang membalas dengan tatapan sinis.

Bukankah dia yang sudah mengajak Nami berbuat yang macam-macam? Mulut Akita gatal untuk segera melaporkan kelakuan Ryuu.

"Iya bibi, selama ini Nami bersikap manis. Bahkan dia bekerja sangat giat, pelanggan kedaiku jadi bertambah karena keramahannya", ternyata Akita tak sanggup.

"Syukurlah. Dan.. kau Sofia. Apa kau orang Arab?", tanya Katsumi.

Akita menerjemahkan untuk Sofia.

"Bukan bibi, dia orang Amerika keturunan Italia", Ryuu yang malah menjawab untuknya.

"Oh, begitukah? Aku benar-benar tak menyangka. Kukira hanya orang Arab yang berpakaian seperti itu. Ternyata orang Italia juga ada", Katsumi terkekeh.

"Ah, Ryuu. Apa kau masih ingat Carmela? Bukankah ia juga orang Italia? Ia kembali ke Jepang ada satu bulan yang lalu dan sekarang tinggal di rumahnya yang dulu. Dia dan sepupunya membuka sebuah kedai masakan Italia di sudut jalan sana, bekas toko kelontong Tuan Saitoo", ucap Katsumi sambil menunjuk sebuah arah.

Ryuu melengos. Mengapa masalah orang Italia seperti mengikutinya ke manapun ia pergi?

1
Puspa Indah
Makasih reviewnya. Moga sukses dan sehat selalu 🤓
Puspa Indah
Tahu aja kamu kalau ambil inspirasinya dari beliau. Tapi Antonio gak bisa nyanyi, kayaknya..
deka
keren ceritanya gk bertele-tele. good job.
deka
wow Nami kereenn
deka
jangan bilang Antonio Bocelli saudaraan ama Andrea Bocelli ya thor
deka
hmm ... Ryu tutup mulutmu, orang jatuh cinta emang sulit di nasehati🤭
deka
hati² Akita jangan nyosor aja sama makanan dari sebrang
deka
oohh .. ternyata Sophia tidak sepolos yg kukira.
Akita duh nasibmu terancam
Oe Din
seru "Akita" ( atau Ryuu )
Puspa Indah: Eh, iya. Salah lagi /Facepalm/
Makasih buat koreksinya..
total 1 replies
Oe Din
Penumpang lain panik...
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
Oe Din
Mateo dan Alex ini cocok jadi pujangga ...
👍👍👍
Oe Din
Ryuu sang gembong Yakuza, bisa salah tingkah juga ...
😄😄😄
Oe Din
Satu ruang, dengan berbagai macam rasa dan raut muka ...
😅😅😅
Oe Din
geger otak atau gegar otak...?
Puspa Indah: Yup tul, gegar otak. Kalau Geger, malah kaya tempatnya Aa Gym ya. Geger Kalong 🤭
It's done! Thanks...
total 1 replies
Oe Din
Ha ha ha...
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Puspa Indah
To Oe Din, author ijin pake istilah "rakus" sama "kiriman beracun" nya ya.. Makasih.. 🤓
Oe Din
المسلم أخ المسلم ...
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Oe Din
Kau rakus, merebut "kiriman beracun" buat Akita....
Jadi kena juga !!!!
Oe Din
Putri Gengster Italia versus Putra Gengster Jepang....
Oe Din
Mantaplah....!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!