perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Satu jam lama nya ina menunggu rasya selesai meeting.Ina baru ter ingat bahwa belum ngabarin sinta dan meta apalagi sudah dua hari dia berada di ibu kota.Untuk menghilangkan bosan ina pun mencoba menelpon sinta,kalau meta pasti jam segini sedang bekerja ,tapi ina akan ngabarin lewat pesan untuk saat ini ina ingin menelpon sinta.
*Calling Bu Tata (Sinta*) .....
Lama menunggu hingga dua kali mencoba akhir nya di angkat.
Hallo, ina lo kemana aja sih ,lo udah lupa mentang-mentang jabatan lebih tinggi sekarang.Cerocos sinta.
Pelan-pelan gue gak budek ya bu sinta,dan kalau mau nanya satu-satu.
Oke fine,sekarang jawab pertanyaan gue,lo kemana aja gak ngabarin setelah di bawa tiba-tiba.
Gue sibuk,kemarin di ajakin mama nya rasya katanya first time date,dan gue gak enak nolak,hari ini pertama kerja disini.
*Bentar-bentar lo baru beberapa hari udah bilang mama sama nyokap gue.ucap sinta keceplosan.*
*Maksud gue mama pak rasya.Lanjut sinta*.
Nyokap? Apa jangan-jangan lo ade nya ka rasya? jujur deh sin apa yang lo sembunyikan dari gue,atau jangan-jangan selema ini hanya di anggap sebagai atasan dan bawahan saja. Ucap ina sedikit sendu.
Jangan mikir macam-macam ya lo,dari awal lo tau gue anggap lo sebagai saudara gue. Ucap nya tegas.
Lo bakalan tau nanti setelah gue pulang deh,atau kalau penasaran tanya sama ka rasya aja,kalau emang dia cinta sama lo pasti jujur ko. Jelas sinta
Oke nanti gue tanyain ,walaupun pengen tau tapi itu hak lo mau jelasin ke gue atau enggak.Tapi gue harap jika lo siap menjelaskan gue siap untuk mendengar kan.
Makasih ya na lo selalu ngertiin gue,kalau gitu gue matiin dulu hari ini lumayan sibuk,gak papa kan.
Gak papa ,salam buat meta sama caca sin.
Oke nanti gue sampaikan,bay na jangan lupa kabarin kalau ada apa apa.
Iya siap bay.
Tut tut tut .
Ina pun mematikan telpon setalah cukup lama ngobrol dengan sinta.Rasya dan sam tak kunjung datang.Ina dengan sabar terus menunggu dan melihat sosial media ina.Mau nelpon anak nya tapi waktu ina gak banyak,sedangkan ina ketika telponan sama anak nya akan memakan waktu yang cukup lama.
***
Di ruangan sebelah tepat nya di ruang yang saat ini di jadikan pertemuan dengan klien nya,di buat sedikit alot.Apalagi rekan bisnis nya membawa anak nya,rasya yang melihat pun tau alibi dari rekan bisnis nya.Bukan sekali dua kali orang datang untuk merayu rasya.
Rasya yang peka terhadap sekitar sadar bahwa anak dari klien nya terus menatap,sedangkan sam menjelaskan dan sesekali rasya juga bicara.
Cukup lama membahas soal kerja sama akhir nya selesai,tapi rasya belum menyetujui dia akan memberi jawaban besok.
"Baik kami akan kasih kabar besok untuk jawaban kerja sama kita" ucap Rasya tegas.
Setelah berjabat tangan rasya pun beranjak dari hadapan klien nya tapi ketika beberapa langkah rasya di tarik tangan nya oleh seseorang.
"Jangan sentuh saya" ucap nya dingin sambil melepas dengan kasar.
"Maaf tuan,tapi bisa kah kita ngobrol sebentar" ucap nya dengan genit,walaupun takut mendengar ucapan rasya yang dingin tapi wanita tersebut memberanikan.
"Tidak ada yang perlu di obrolkan kembali,dan saya tidak punya waktu untuk itu" aura yang di keluarkan rasya begitu dingin apalagi tatapan nya yang tajam saat menatap wanita yang bersama klien nya.
Sam yang melihat pun berpamitan kepada klien nya ,dan berlalu menyusul rasya.
"Kenapa kau bodoh ,merayu gitu saja tidak bisa".
"Maaf pah ,besok aku akan mencoba cara lain,kan masih belum di jawab soal kerja sama papa" ucap nya sambil tersenyum licik.
"Bagus baru itu anak papa, ayo kita pulang"
\*\*\*\*
Rasya pun memasuki ruangan di mana ina berada.Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu rasya langsung masuk.
"Hai,maaf lama nunggu" ucap nya sambil duduk di samping ina dan bersandar di bahu ina.
"Gak papa ko,gimana lancar kerja sama nya"
"Belum di putus kan,kaka harus tanya papa dulu karna menurut kaka ada masalah dalam perusahaan nya tapi kaka belum menemukan apa permasalahan nya" jelas rasya
"Emmm kalau gitu nanti pulang dari sini kaka bicarakan sama papa" usul ina.
"Papa belum pulang sayang jam segini, kan kita yang ijin untuk pulang lebih awal".
"aahh iya,kalau gitu nanti malam aja,jadi dinner kita besok aja pekerjaan kaka lebih penting".
"Gak ada yang lebih penting dari kamu"
"Idih gombal" ucap ina,walau pun jujur dalam hati ina bahagia mendengar ucapan rasya barusan.Sederhana tapi bermakna.
Sambil menegak kan tubuh nya dan melihat ke arah ina,mengambil tangan ina "Kamu gak lihat keseriusan kaka,aku serius sama kamu na,bahkan untuk mastiin bahwa kaka cinta sama ina bukan hanya sekedar kagum itu butuh waktu lama,karna kaka sendiri belum pernah rasa nya jatuh cinta apalagi begitu takut kehilangan" ucap nya yang terdengar tegas.
Ina yang mendengar sua tegas rasya pun,menatap nya bukan gak percaya ina hanya ingin lebih yakin,dan belum percaya bahwa ina di cintai dan di sayangi seperti ini.Apalagi dengan orang tua rasya.
"Maaf bukan aku gak percaya ka,aku sendiri percaya bahkan saat ini pun aku nyaman ketika bersama kaka,walaupun ini terlalu singkat ,tapi cinta seseorang tidak akan tau kapan datang nya dan tidak bisa di cegah .Ina meminta waktu sama kaka waktu untuk kaka sendiri bisa menerima ina ,ina yang seorang single parents dan ina pun mempunyai ibu dan adik,yang biaya semua kebutuhan ina yang tanggung" ucap ina jeda.
"Kaka pasti tau kan soal kehidupan ina,ina hanya ingin kaka menerima ina dan semua tentang ina terutama anak ina,karna jika kaka cinta dan sayang sama ina,maka kaka juga harus sayang dan cinta sama anak ina.Sebenar nya aku meminta waktu bukan untuk diriku sendiri tapi untuk kaka berpikir ,apa keputusan kaka benar dan siap menerima segalanya.Dan satu hal yang harus kaka tau,walau pun aku sudah menikah dengan kaka ,aku minta tetap ijin kan bekerja,sampai ibu mempunyai usaha yang bisa di kembangkan" jelas ina .
Ada rasa sedih dan lega sekaligus setelah mengutarakan apa yang di pendam selama ini.Sekarang terserah mau lanjut atau memang cukup tidak di perjuangkan lagi.
"Dengerin kaka baik-baik.Sebelum kamu meminta kaka sudah melakukan nya,menerima kamu,anak mu dan keluarga mu,bahkan kaka berniat ketika kita menikah akan membawa ibu dan adik mu yang kelak menjadi ibu ku,soal anak kamu jangan kwatir kaka akan menyayangi rayyan seperti anak kaka sendiri,walau kaka belum pernah memiliki anak.Kaka sudah merencanakan ini dan bicara sama ibu ketika kita mau pergi ke ibu kota,bahkan sebelum nya kaka pernah menemui ibu dan juga rayan"
Ina yang mendengar jawaban rasya pun kaget dan terharu, sebegitu berjuang nya buat bisa menikah.Ina sendiri bingung harus menjawab apalagi ,karna tanpa di tanya pun pasti kekuatan untuk mencari tau bagi rasya mudah.
"Sekarang gimana masih ragu sama kaka" sambil menggenggam tangan ina dan melihat ina yang tertunduk.
Hanya gelengan kepala sebagai jawaban ina.
"Lihat kaka"sambil mengangkat dagu ina supa menatap nya "Kaka sayang dan cinta sama ina, apakah ina mau jadi istri kaka,menemani kaka kemana pun dan dimana pun,dan sampai tuhan yang memisahkan" ucap nya dengan lembut.
Ina ingin memberi kesempatan kepada rasya,untuk membuktikan bahwa dia memang lelaki terbaik.Semoga selamanya.Batin ina.
"Iya ka ,ina mau" jawab ina.
Rasya yang mendengar jawaban tersebut pun memeluk ina "Makasih banyak sudah mau menerima"
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya