Sepasang suami istri yang saling mencintai dengan ekonomi kehidupan yang telah mapan harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa sang wanita tak mampu memberi keturunan! Hal itu membuat Beril Destia kecewa atas dirinya sendiri!
Sementara sang suami Bastian Devald juga pihak keluarganya telah begitu mengidamkan sosok malaikat kecil diantara mereka! apakah Beril akan dengan sengaja membagi belahan hatinya pada wanita lain demi seorang keturunan? atau dia justru mengundurkan diri sebagai seorang istri dan merelakan segala kenangan indah bersama sang lelaki pujaan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Hebat Milik Bastian!!
Hari-hari berlalu,
Wajah berbinar juga senyum cerah kini tampak senantiasa menghiasi wajah Beril! meski sering merasa tertekan karena nasehat dari kedua orang di dalam kediamannya! tapi jauh dilubuk hati Beril-, ia merasakan kebahagiaan yang tak mampu ia ungkapkan dengan kata-kata! pasalnya bukan hanya Bastian juga Jessica yang terlihat begitu khawatir pada dirinya melainkan Nyonya Mina juga Tuan Dimitri sang mertua kini turut posesif atas diri Beril.
Kehadiran janin yang dinantikan selama hampir 9 tahun itu membuat Beril benar-benar membatasi kegiatan nya,
"Beril!!! ibu akan berbelanja perlengkapan kebutuhan bayi untuk Jessica juga dirimu, kau beristirahat lah saja di rumah! atau kau ingin turut pergi bersama kami?" Nyonya Mina menutup sendok juga garpu dia atas piring saji sembari menatap ke arah sang menantu yang duduk tepat di samping Bastian.
"Tidak ibu, sebenarnya-, aku ingin mengurus beberapa pekerjaan di galeri,"
"Astaga, Nak!!! tak bisakah kau mendengar perkataan ibu juga suamimu?? kau ini sedang hamil Beril!"
"Ibu ..., aku mengerti! lagipula aku hanya-,"
"Tidak!!! tetaplah di rumah sampai ibu kembali!!!" Nyonya Mina berujar ketus sebelum akhirnya beranjak dan mengisyaratkan pada Jessica untuk mengikuti langkah nya.
Bastian menghela nafas dalam, Beril yang seketika tertunduk hening membuat pria itu akhirnya menggenggam telapak tangan sang istri dengan senyum yang terlampir indah di bibir.
"Mau ikut bersamaku, honey??!"
"Akan lebih baik jika diriku di rumah saja bukan?" Beril berucap lirih dengan kepala yang seketika bersandar pada pundak Bastian saat pria itu mengusap lembut kepala Beril.
"Aku tak akan membiarkan istri juga calon anakku ini merasakan kebosanan seorang diri! jadi-, ikutlah bersamaku!"
"Tapi-, bukankah dirimu harus ke kantor my pookie!??" Beril mendongak, ia justru memainkan dagu Bastian dan memperhatikan jakun dari sang pria pujaan.
"Mmmm-, ke kantor?!! aku memang harus ke kantor! tapi apa kau lupa? suami mu ini merupakan seorang boss, honey!! jadi-, sedikit keterlambatan rasanya masih bisa di toleransi!!"
"Kau ini!!!"
"Aaaa-awwwwhhh!!!" Bastian pun memekik meski ia terus membelai pipi sang istri.
"Apa kata para karyawan mu nanti!? bagaimana jika sampai mereka memberontak!??" Beril turut menggenggam lembut telapak tangan Bastian yang tak kunjung beralih dari pipinya.
"Mmmmuuuchh!!! jangan memikirkan apapun! aku bisa mengatasi semuanya! percayalah!!"
"Mmmmuuuchh!!! i love you Bastian Devald!!!"
"Bisakah aku meminta lebih!??"
"A-apa??!" Bastian yang tiba-tiba melumat bibirnya seketika membuat Beril memejamkan mata.
"Mmmmpphhhh!! Bast-, ian!! kau membuat ku kesulitan bernafas!!!" telapak tangan Beril seketika terayun serta memukul pelan dada bidang Bastian.
"Bukankah hanya ada kita berdua??! aku merindukan mu, honey!?"
"Hentikan Bastian!! kau ini sungguh mesum sekali!!" telapak tangan Bastian yang telah berhasil menyusup serta membuat pakaiannya acak-acakan membuat Beril kembali menutup wajahnya yang telah memerah.
"Aaaiiisshh!!! bagaimana bisa aku tak menggoda wanita ku ini, dirimu bahkan tampak imut juga seksi disaat yang bersamaan Beril Destia!! dan hanya kau yang bisa membuat ku menggila!! you're take my heart!! only you my dear!" Bastian berbisik sensual tepat di telinga Beril.
"Bastian-, stop!! kau membuat ku geli!"
Senyuman ini! tawa lepas inilah yang kunantikan dari dulu dari dirimu honey!! terima kasih Tuhan!! diriku sungguh tak ingin kehilangan wanita yang telah menjadi kehidupan bagiku! tolong jagalah Beril dimanapun ia berada,
Bastian tersenyum lebar sembari merapikan surai rambut Beril yang kini terduduk di pangkuan nya.
Hari itu, Bastian tampak menghabiskan waktu bersama Beril! ia sengaja menemani sang istri ke Levusc'o galeri demi memuaskan hati wanita yang ia cintai! namun beberapa panggilan yang terus masuk dan membuat ponsel Bastian tak berhenti berdering membuat Beril sedikit merasa bersalah.
"Bastian-, pergilah ke kantor! aku bisa pulang naik taksi!"
"A-apa?? tidak honey!!! aku sungguh tak bisa jika harus membiarkan dirimu menaiki kendaraan umum seorang diri!! terlebih di saat kau sedang hamil seperti sekarang!"
"Ayolah Bastian!! aku tahu-, kau ada meeting setelah makan siang bukan?!"
I-itu?? darimana ia tahu??
"Aku membuka notebook mini didalam kantong rahasia dari kemeja yang biasa kau kenakan, jangan heran!!!" Beril seketika tersenyum saat Bastian menampilkan raut wajah penuh tanya.
"Honey-, iam so sorry,"
"Ssssssttt!!! it's okay, i don't mind!! pergilah!! kita akan segera bertemu lagi saat makan malam!! aku janji akan tiba di rumah sebelum ibu kembali!! Jessica yang akan menghubungi ku!"
"Aaaagghhh!! kalian benar-benar pandai mengelabuhi ibu rupanya!!"
"Tolong rahasiakan hal ini dari ibu mertua ku, Tuan!! saya mohon!!"
"Kau ini!!! kenapa menggemaskan sekali!!?? jaga dirimu baik-baik honey!!"
Beril terkekeh, ia mengangguk serta mencium sepintas bibir Bastian sebelum akhirnya mengusir sang suami untuk segera pergi dari Levusc'o galeri.
Akhirnya bayi besar itu pergi juga!! haaah!!! dia sungguh membuat ku ingin selalu bersamanya,
"Honey-, daddy mu itu! dia sungguh berlebihan bukan?? tapi mom terlalu mencintai nya!! meski daddy sering membuat mom hampir pingsan setiap melayani nya!!" Beril berbicara seorang diri sembari melangkah memasuki ruangan.
"Nona-, Anda kemari?"
"Lora!? apa semua baik-baik saja?" Beril berbicara santun saat sang anak buah menampilkan raut wajah cemas.
"Nona Devald-, sebenarnya ..., ada sedikit masalah dari tadi pagi! hanya saja-,"
"Katakan, Lora!"
"Tuan Andrew-, dia berada di ruangan Nona sekarang,"
"A-apa??? Andrew??"
"Benar Nona!! saya telah mencoba untuk mencegahnya tapi-, sepertinya beliau dalam sedang dalam pengaruh alkohol saat tiba kemari!"
Astaga!!! pria muda satu itu-, apalagi yang terjadi padanya??? apa problematika dengan kedua orang tuanya tak kunjung menemukan jalan keluar??