NovelToon NovelToon
Duda Kaya Itu Suamiku

Duda Kaya Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Duda / CEO
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yayuk Handayani

Janda hanyalah statusku.


Nadira Ayu, seorang gadis muda yang berparas cantik. Tak pernah terbayangkan oleh Nadira, jika dirinya akan menjadi seorang istri diusianya yang masih begitu muda.


Lika liku serta permasalahan dalam hidupnya seolah telah berhasil membuatnya terlempar dari keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari, dengan tanpa sengaja, dirinya dipertemukan dengan seorang gadis kecil yang begitu cantik.


Dan alangkah terkejutnya Nadira, saat gadis kecil itu menginginkannya untuk menjadi sang mommy baginya. Namun sayang, daddy dari gadis kecil itu memandang dirinya dengan sebelah mata hanya karena ia berstatus sebagai seorang janda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluar Dari Kamarku

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Tubuh kekar itu masih setia menimpa dengan pelukan eratnya. Andra tersadar, jika tubuhnya saat ini sedang menimpa tubuh seseorang. Bahkan tubuh itu terasa lebih kecil dari tubuhnya. Merasakan hal ini, dengan segera Andra pun mulai melepas penutup mata yang sedari tadi begitu setia menghalangi indera penglihatannya. Andra telah berhasil melepaskan ikatan itu, hingga kini tatapan dari kedua bola mata biru miliknya benar - benar menatap wajah dari sosok yang dikungkung nya itu.

Deg....

Dan betapa terkejutnya Andra jika seseorang yang telah ia timpa tubuhnya adalah Nadira. Andra benar - benar sangat terkejut, namun dalam selang waktu yang hampir sama, rasa keterkejutan itu malah berubah menjadi rasa yang sulit diartikan.

Mereka saling memandang. Dapat Andra lihat dengan jelas tatapan kedua bola mata Nadira yang begitu sendu yang mampu meneduhkan hati. Andra sangat terkagum dengan kedua bola mata indah Nadira. Baru kali ini dirinya benar - benar menemukan sepasang bola mata indah dari seorang wanita. Tatapan Nadira benar - benar menyejukkan hatinya. Andra terlena. Ia benar - benar telah lupa, jika saat ini dirinya sedang berada di tempat umum.

" Ya ampun daddy ". Pekik si kecil Aida.

Sontak pekikan dari suara cempreng putri kecilnya itupun menyadarkan nya. Andra begitu sangat terkejut setelah mendapatkan teriakan dari putrinya, sehingga dengan sigap, pria bertubuh kekar itupun langsung berdiri tegak.

" Ya ampun daddy, apa yang daddy lakukan pada bunda?, daddy tahu, apa yang daddy lakukan itu bisa menyakiti bunda ". Cecar Aida.

Mendapati kemarahan dari sang putri, membuat Andra hanya terdiam. Sementara Nadira sendiri, juga terdiam dengan rasa malunya. Nadira menunduk malu dengan posisinya yang sudah berdiri. Ia sangat tak menyangka jika akan mengalami hal ini.

" Ayo daddy, sekalang daddy minta maaf pada bunda ". Seru Aida lagi, bahkan gadis kecil itu sudah berkacak pinggang.

" Kenapa daddy harus meminta maaf?, memangnya apa salah daddy? ". Sahut Andra.

" Ya jelas salah lah daddy, daddy kan sudah tindas bunda, itu pelbuatan yang salah, jadi daddy halus meminta maaf pada bunda ". Tegas Aida lagi, Aida tak ingin jika daddy nya tak mau mempertanggungjawabkan kesalahannya.

Mendapati ucapan tegas dari sang putri membuat Andra tak mungkin mengelak. Memang benar jika dirinya sudah mengungkung Nadira, jadi mau tak mau dirinya pun harus meminta maaf, meski apa yang dilakukannya adalah sebuah ketidaksengajaan.

" Ayo daddy cepat minta maaf ". Suruh Aida lagi.

" Baiklah, daddy akan minta maaf ". Pasrah Andra pada akhirnya.

Dan Andra pun mulai mendekati Nadira yang masih setia menunduk. Nadira benar - benar sangat malu. Bahkan dari saking malunya ia sampai tak memiliki keberanian untuk menatap Andra.

" Dira, maafkan aku, aku tadi tidak sengaja melakukannya ". Seru Andra, entah apakah dirinya benar - benar tulus meminta maaf.

" I-iya mas ". Sahut Nadira gugup.

" Kenapa kamu menunduk?, apa kamu malu? ". Lanjut Andra lagi, karena itulah yang dirinya tangkap dari raut Nadira.

Nadira tak menyahut, ia masih setia menunduk dengan wajah yang sudah nampak memerah. Dan jujur, mendapati sikap Nadira yang seperti ini membuat Andra pun menjadi sedikit bingung.

" Kenapa dia sampai semalu itu?, dia kan sudah janda, sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti itu, tapi kenapa dia begitu malu?, aneh sekali ". Batin Andra yang merasa bingung.

" Sudahlah jangan malu seperti itu, anggap saja tidak pernah terjadi apa - apa ". Sahut Andra lagi dengan begitu santai.

Mungkin bagi Andra, kejadian intim yang baru saja terjadi adalah hal yang tak perlu terbawa ke dalam perasaan. Namun, bagi seorang Nadira yang masih belum pernah mengalami hal itu, pastilah membuat dirinya merasa sangat tak nyaman. Meski Andra sudah berstatus sebagai pacarnya, tetap saja dirinya merasa tak nyaman, karena Andra masih belum berstatus menjadi suaminya.

" Ya sudah, sekalang kita pulang, Aida sudah malas lanjut main lagi ". Seru Aida.

" Loh, sudah mau berhenti sayang? ". Sahut Andra yang merasa heran dengan putrinya.

" Iya, habisnya gala - gala daddy pelmainannya jadi tidak selu ". Sahut Aida.

" Ya sudah kita pulang, tapi bunda ikut ke lumah Aida ya, kita main di sana sampai sole, kalau sudah sole, balu bunda boleh pulang ". Lanjut Aida lagi.

Nadira cukup tersentak dengan keinginan Aida. Apa?, Aida ingin mengajaknya main ke rumahnya?, yang benar saja?, bagaimana kalau Andra malah melarangnya?.

" Sudahlah ikuti saja permintaan putriku, hanya untuk hari ini ". Seru Andra tiba - tiba.

Ternyata kekhawatiran Nadira salah. Andra malah mengajaknya juga.

" Ayo tunggu apalagi kita pulang daddy ". Ajak Aida.

" Baiklah putri daddy kita pulang ". Sahut Andra lalu pria berusia matang itupun mulai menggendong tubuh mungil putrinya.

Dan Andra pun juga meraih tangan Nadira untuk ia genggam dan ikut bersamanya.

" Ayo kita pergi ". Ajak Andra.

Dan akhirnya mereka bertiga pun sudah mulai pergi dari area taman itu sebelum akhirnya benar - benar masuk menuju mobil mereka.

*****

Mobil mewah berwarna hitam itu kini sudah mulai melaju masuk membelah halaman rumah yang begitu luas milik Andra. Setelah sekitar lebih dari sepuluh menit mengendara, akhirnya mereka sudah sampai di depan rumah mewah itu.

Jujur, sepanjang dirinya melihat area di sekitar rumah Andra, membuat Nadira menjadi menatap kagum. Nadira merasa begitu kagum dengan rumah Andra, bahkan meski dirinya hanya bisa melihat bagian luarnya saja, bisa Nadira pastikan jika di dalamnya pasti bagai sebuah istana yang sangat megah. Dari sini Nadira sudah paham, ternyata Andra adalah seorang yang begitu kaya raya dengan segala kemewahan yang dimilikinya.

" Ayo bunda kita tulun ". Seru Aida.

Lalu mereka bertiga pun sudah keluar bersama dari dalam mobil mewah itu.

Andra terus melangkah memasuki rumahnya dengan Aida dan juga Nadira yang begitu setia mengikutinya.

Hingga kini langkah kaki mereka telah sampai di ruang tamu. Nampak di sana sudah ada tiga orang pelayan wanita, dan salah satu dari mereka sudah Nadira kenal, karena dirinya sempat bertemu saat berada di taman.

" Selamat datang tuan nona ". Sapa ketiga pelayanan wanita itu dengan begitu ramah.

" Selamat datang bibi ". Sahut Aida.

" Ya sudah putri daddy, daddy mau ke kamar dulu ya, kamu dengan bunda mu duduk di sini dulu ". Seru Andra.

" Baik daddy, itu sudah pasti ". Sahut Aida dengan mengacungkan kedua jempolnya.

Lalu, setelah mengatakan hal itu, Andra pun kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju kamarnya.

Dan kini, di ruangan tamu itu, hanya tersisa Nadira dengan Aida, serta ketiga pelayanannya.

" Mari nona duduk dulu ". Seru bi Sari.

Lalu Nadira pun benar - benar duduk, dan kali ini Aida benar - benar tidak ingin lepas dari bunda nya.

Bi Sari mencoba mendekati Nadira dan juga Aida, sementara dua pelayan wanita yang lainnya malah undur diri menuju ke tempat mereka.

" Nona, nona ingin minum apa biar saya siapkan? ". Tanya bi Sari.

Mendapati pertanyaan semacam itu, entah mengapa terbesit dalam pikiran Nadira tentang dapur. Nadira ingin pergi ke dapur. Ia ingin menyiapkan sendiri minumannya.

" Bi, saya mau buat minuman sendiri, karena saya ingin membuatnya sendiri ". Tutur Nadira.

" Oh, nona ingin membuat minuman sendiri?, ya sudah, kalau begitu akan saya antarkan nona ke dapur, kita buat minuman sama - sama ". Sahut bi Sari dengan senang hati.

" Terima kasih bi ". Sahut Nadira yang begitu senang.

" Bunda, Aida ikut ke dapul juga ". Lanjut Aida.

" Iya sayang ". Sahut Nadira.

Nadira begitu senang karena mendapat kesempatan untuk masuk ke dapur. Mungkin karena tadi sempat bermain di taman, membuat Nadira ingin meluangkan waktunya sejenak meski hanya untuk menghilangkan rasa kebosanannya.

" Ya sudah, tunggu apa lagi?, kita ke dapur sekarang ". Ajak bi Sari.

Dan akhirnya ketiga wanita yang berbeda generasi itupun mulai melangkah bersama menuju dapur.

Di saat telah memasuki area dapur, membuat pandangan Nadira cukup takjub. Nadira merasa sangat takjub dengan beberapa suguhan bahan - bahan untuk memasak. Ternyata di dapur milik pacarnya ini sudah terdapat banyak bahan masakan yang sudah tertata rapi di dalam sebuah lemari kaca yang cukup besar. Melihat hal itu tentu membuat Nadira begitu sangat ingin membuat suatu kreasi masakan yang dapat dinikmati oleh semua orang. Namun dirinya tak mungkin melakukan hal itu, mengingat dirinya masuk ke dapur ini karena ingin membuat minuman. Dan Nadira juga tak ingin jika terlalu lancang untuk banyak melakukan aktivitas di rumah besar pacarnya ini. Apalagi dirinya hanya sebagai seorang tamu.

" Ayo non, katanya mau buat minuman, di sana sudah ada beberapa bahan untuk membuat minuman, nona bisa melakukannya sendiri ". Seru bi Sari pada Nadira.

" Oh iya bi terima kasih ". Sahut Nadira, lalu gadis cantik itupun mulai melakukan aktivitasnya.

Dengan begitu terampil sepasang tangan mungilnya itu mulai membuat minuman favorit yang biasa dibuatnya. Dan nampaknya Nadira membuatnya lebih dari segelas minuman.

" Non, kenapa minuman yang dibuat ada empat gelas? ". Tanya bi Sari yang merasa heran.

" Saya memang sengaja membuat empat gelas bi, karena saya akan memberikannya juga pada mas Andra, Aida dan juga bibi ". Sahut Nadira.

" Hem, nona bisa saja ". Sahut bi Sari dengan tersenyum.

Jujur, bi Sari merasa begitu sangat senang bahkan menyukai kepribadian Nadira. Menurutnya, Nadira adalah sosok gadis yang baik dan begitu ramah. Bi Sari merasa sangat senang, karena nona Aida nya dan juga tuan Andra, mau dekat dengan wanita seperti Nadira.

" Minumannya sudah jadi, ini untuk Aida, ini untuk bi Sari ". Seru Nadira dengan meletakkan minuman itu di dekat mereka.

" Telima kasih bunda, pasti minuman ini enak lasanya ". Sahut Aida.

" Terima kasih ya non, jadi terbalik ini hihihi... ". Sahut bi Sari cekikikan.

" Tidak apa - apa bi, ya sudah, kalau begitu saya mau ke kamar mas Andra dulu, mau mengantarkan minuman ini juga ". Pamit Nadira pada akhirnya.

Dan kini, Nadira pun mulai melangkah menuju kamar Andra yang terletak di lantai atas. Tak perlu bimbingan dari para pelayan agar dirinya bisa mengantarkan minuman ke kamar Andra, karena Nadira sendiri tadi sudah sempat melihat kemana Andra menuju kamarnya.

Hingga kini, sepasang kaki jenjangnya telah berada tepat di depan pintu kamar Andra. Untuk sesaat Nadira merasa gugup, namun setelah itu dirinya pun berhasil menetralkan kegugupan nya. Sebenarnya pintu kamar Andra sendiri sudah sedikit terbuka, namun menjaga kesopanan adalah hal yang sangat penting, apalagi dirinya berada di rumah ini sebagai seorang tamu.

Tok... tok... tok....

" Permisi ma... ".

" Masuk ". Sahut Andra dari balik kamarnya. Sontak sahutan itupun membuat ucapan Nadira menjadi terhenti.

Karena merasa sudah di suruh masuk, akhirnya Nadira pun benar - benar masuk ke kamar Andra.

Di dalam kamarnya, nampak Andra sedang duduk di ranjang kasurnya dengan tatapannya yang masih fokus ke layar handphone nya. Andra sama sekali tak melihat jika Nadira sudah benar - benar masuk dan bahkan sudah berada di dekatnya.

" Ini mas minumannya, aku sengaja membuatnya juga untuk mas Andra ". Tutur Nadira dengan meletakkan segelas minuman itu.

Mendapati suara yang tak begitu asing dalam indera pendengarannya, sontak hal itu membuat Andra pun langsung mengangkat pandangannya.

Deg...

" Heh, apa yang kamu lakukan di sini?, kenapa kamu masuk ke kamarku? ". Sentak Andra.

Sontak saja, Nadira pun menjadi begitu sangat terkejut dengan suara sentakan Andra.

" Apa yang kamu lakukan di sini?, kenapa kamu berani masuk ke kamarku? ". Sentak Andra lagi.

" Ma-maafkan aku mas, aku hanya ingin mengantarkan minuman untuk mas Andra ". Sahut Nadira dengan begitu takut.

" Seharusnya kamu izin dulu padaku jika ingin masuk, bukan lancang seperti ini ". Jawab Andra lagi, bahkan kedua manik mata birunya benar - benar memancarkan aura kemarahan.

Nadira benar - benar takut, sangat takut. Sikap Andra benar - benar berubah seratus delapan puluh derajat, padahal tadi sikapnya tidaklah seperti ini. Nadira hanya bisa diam menunduk dengan perasaannya yang begitu bercampur aduk. Bahkan kini kedua manik mata indahnya pun sudah mulai berkaca - kaca tanpa Andra mengetahuinya.

" Tunggu apa lagi?, cepat keluar dari kamarku ". Usir Andra. Ia benar - benar marah karena menurutnya Nadira sangatlah lancang.

Dan dengan segala kepiluan hatinya, Nadira pun mulai berbalik badan dan melangkah menuju keluar dari kamar Andra.

Nadira benar - benar menjatuhkan air matanya. Ia tak pernah menyangka jika akan mendapatkan perlakuan seperti ini. Apa yang sudah terjadi pada kekasihnya?, mengapa sikapnya begitu berubah drastis seperti itu?. Bukankah tadi dirinya sudah meminta izin untuk masuk dan itupun sudah diizinkan. Jika memang Andra ingin agar dirinya bisa keluar dari kamarnya saat ini juga, mengapa harus dengan menyentak nya?, hal itu kan bisa dilakukan secara baik - baik.

Nadira benar - benar tak tahu harus berbuat apa lagi agar air matanya berhenti mengalir. Mungkin berdiam diri di balik tembok dengan tanpa diketahui oleh siapapun akan lebih baik dilakukan.

Bersambung..........

🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤

🌿🌿🌿🌿🌿

1
reni puspitasari
Luar biasa
reni puspitasari
Lumayan
pejuang rupiah😶‍🌫️
Biasa
Tri Utari Agustina
Rasakan Ria diberhenti oleh Andara karena mengasih minyak goreng dikolam renang
Tri Utari Agustina
Suster Ria mau dengan Andara kaca suster ria
Sandisalbiah
mohon maaf sebelumnya.. bukankah saat ini posiai Andra baru akan keluar rumah sakit ya... itu pas kecelakaan bukanya kondisi tangan Andra ada yg patah.. terus kok bisa gendong Nadira..?? 🤔🤔🤔🤔
Tri Utari Agustina
Rasakan Santi dan Siska dibentak oleh Andara
Tri Utari Agustina
Semoga Celine berbohong masalah penyakitnya semoga ketahuan oleh Andara
Sandisalbiah
mungkin setelah kecelakaan otak Andra jd lebih waras dan sikap egoisnya jd berkurang
Sandisalbiah
bodoh apa pura² bego si Andra ini...
Sandisalbiah
preett lah Ndra.. kalau kata maaf bisa menyelesaikan semua masalah.. dan kata maaf bisa menghilangkan rasa sakit di hati maka dunia ini tdk memerlukan hukum dan peraturan..
Sandisalbiah
hadeh.. lemah banget MC ceweknya.. gampang banget di tindas..
Runik Runma
rasain kmu ndra
Runik Runma
ntar bucin loh
Sandisalbiah
laki² egois si Dani ini... pengecut banget sikapnya
Indira Ira
Luar biasa
Tri Utari Agustina
Dasar Dani tidak tahu diri menyuruh Dira menjaga anaknya
Tri Utari Agustina
Jahat mama Santi terhadap Dira semoga ada balasannya
Tri Utari Agustina
Apa Dira anak pungut atau anak kandung thor
Layla 🌹
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!