Karena malu calon suaminya kabur di acara pernikahannya akhirnya Angela terpaksa mencari calon suami Pengganti yaitu Juna pria muda yang drop out dari kuliah karena kesulitan biaya. selisih usia Angela dan Juna terpaut cukup jauh Angela berusia 35 tahun dan Juna baru 23 tahun.
Akankah timbul benih cinta di pernikahan mereka atau kandas di tengah jalan karena perbedaan usia, strata dan pemikiran Angela yang tentu lebih dewasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Merasa di Bohongi
Juna bergegas pergi ke rumah kakeknya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. ia tidak menyangka jika kakeknya mencari tahu dan mengawasi hidupnya selama ini. kakeknya bahkan tahu pernikahan Juna dengan Angela.
Angela pasti marah padaku...
Juna memarkir motornya di halaman rumah kakeknya ia berlari memasuki rumah menatap sinis pada anak buah sang kakek yang berdiri berjajar menyapa dirinya.
"Sialan kalian semua!" umpat Juna kesal.
Juna berjalan memasuki ruang tengah, Angela menatapnya dengan mata bulatnya. hampir tidak ada reaksi di wajah cantik Angela saat Juna datang.
"Bocah tengik! kenapa tidak bilang kalau kau sudah menikah?!" kakeknya marah tersinggung karena tidak di undang hadir di pernikahan Juna.
Juna menatap Angela dengan cemas, sorot matanya mengungkapkan permintaan maaf pada istrinya itu.
"Aku akan bicara lagi nanti" kata Juna pada sang kakek.
"Angela ayo kita pulang" Juna meraih tangan Angela menggenggamnya berjalan keluar dari rumah kakek.
"Sampai jumpa mas Juna" sindir pimpinan anak buah kakek Risyad.
Juna tak menghiraukan mereka yang ia cemaskan sekarang adalah tanggapan Angela tentang dirinya. sejak tadi Angela hanya diam saja. Angela membonceng motor Juna hingga tiba di rumah.
"Angela aku akan jelaskan semua..."
Juna meraih pinggang Angela, wanita itu memandangnya dingin.
"Lepaskan aku! ku tidak suka dengan pembohong seperti mu!"
Angela berlari ke kamarnya, Juna mengejarnya tapi pintu kamar segera di kunci oleh Angela.
"Sayang dengarkan aku, jangan marah aku sama sekali tidak bermaksud membohongi mu Angela, tolong buka pintunya"
Angela terdiam di kamar tidak mau membuka pintu.
"Angela buka pintu atau aku dobrak!" Juna mulai kesal dan terpancing emosi. ia begitu kalut jika Angela marah padanya.
"Angela jangan marah padaku, aku bisa gila!" teriak Juna.
Bibi sampai melihat pertengkaran itu karena cemas mendengar Juna berteriak.
"Angela buka pintunya" Juna terduduk di depan pintu kamarnya dan Angela yang terkunci dari dalam. wajahnya kalut dan frustasi.
Juna tidak bermaksud membohongi Angela soal asal usul keluarganya. tapi siapa sangka Angela tahu semua justru dari sang kakek.
"Sayang buka pintunya" suara Juna kembali lembut.
"Pergi Juna aku tidak ingin melihatmu, kau permainkan aku? kau tidak tahu bagaimana aku tulus padamu?" suara Angela terdengar habis menangis.
pintu masih terkunci Angela bicara tanpa membukanya.
"Aku tahu Angela, aku sangat mencintaimu aku hanya belum siap menceritakan tentang diriku. aku minta maaf aku tidak bermaksud mempermainkan mu sayang"
Hening....
Angela benar-benar kecewa pada Juna selama ini ia pikir Juna pemuda biasa, dari kalangan bawah. setiap kali di hina oleh papa Angela ia hanya diam tidak melawan. Angela berusaha membantu Juna agar pria muda itu sukses dan berhasil. siapa sangka Juna yang tadinya sopir ternyata adalah pewaris perusahaan besar dan bisnis yang menjamur dimana-mana. ia cucu seorang konglomerat. Angela mengingat bagaimana Juna hanya diam ketika keluarga Angela menghinanya. Angela malu dan merasa di permainkan.
Semalaman Juna hanya duduk di depan kamar menunggu Angela membuka pintu. hingga pagi tiba saatnya Angela pergi ke kantor. Juna terlihat tertidur di depan pintu.
Angela menatapnya iba tapi juga kesal karena Juna membohongi dirinya.
Angela bergegas pergi ke kantor tanpa sarapan seperti biasanya. ia ingin bertemu Bram untuk mengembalikan cek lima miliar yang Bram berikan beberapa hari yang lalu.
"Kenapa di kembalikan Angel? apa Juna sudah tidak berminat membuka usaha?"
"Bukan begitu, terimakasih atas bantuan mu Bram tapi aku rasa Juna tidak membutuhkan uang itu"
"Kenapa?"
"Nanti kau juga tahu, aku permisi"
Angela terlihat murung, ia sedang memikirkan nasib perusahaan papanya. ia tahu perusahaan papanya ada di bawah naungan perusahaan milik kakek Juna. sewaktu-waktu Juna bisa saja membuat perusahaan papanya hancur karena selama ini telah merendahkan Juna.
Martha duduk di depan meja kerja Angela, ia sudah tahu semua yang di ceritakan Angela tentang Juna.
"Aku yakin Juna memiliki alasan kenapa ia tidak bercerita semua ini padamu Angela" kata Martha yang selalu jadi pembela Juna.
"Entahlah" Angela seperti kecewa dengan Juna ia sedang malas membahas suaminya itu.
Sementara Juna Pergi ke kantor Angela ia ingin menjelaskan pada Angela semua tentang permasalahan keluarganya. pagi ini Juna mengenakan jaket denim berwarna hitam dan kacamata hitam berjalan menyusuri kantor Angela. para staf menatapnya seperti sedang melihat artis.
Pintu ruang kerja Angela terbuka, Juna berdiri menatap Angela. ia melepas kaca mata hitamnya.
"Ayo Piter kita pergi" kata Martha pada asistennya begitu melihat Juna datang.
Angela jengah melihat Juna ada di hadapannya sekarang. ia berpaling menghadap ke dinding kaca memandang gedung tinggi di depan sana.
"Angela aku ingin kita bicara"
papa hari sangat canggung sm juna selama menghina dan merendahkan juna.....
pak hari dan bran sangat terkejut ternyata arjuna pewaris utama pak hari sll menghina dan merendahkan status juna horang miskin...
lanjut....
Perusahan kakeknya juna lbh besar dan juna tidak mau jujur ke angela....
Juna tidak dihina dan diperlakukan sm papanya angela statusnya adalah anak horang kaya...
sampai juna jd supir pribadi martha...
Juna akhirnya mengaku salah dan meminta maaf pd angela dan tidak kan mengulang lg kesalahannya balap liar lagi....
Angela sangat resah dan gelisah suami berondong blm plg2.....
pagi dpt kabar suaminya berondongnya ditangkap polisi....
pasti akan marah besar dan angela tidak jujur juna uang dipinjam sr Bram...