"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
1 bulan berlalu
kini hubungan Citra dengan Marcello pun semakin dekat, bahkan Bella yang sudah mengatur banyak rencana sepertinya tak akan melaksanakan rencananya sebab Citra dengan daddy nya sudah jauh lebih dekat tanpa campur tangan Bella. hal itupun tentunya sangat membuat Bella bahagia mempunyai keluarga yang utuh dan harmonis.
Saat ini Bella dan Citra tengah berada di kelas, sepanjang pelajaran Citra benar benar tidak bisa fokus, entah mengapa tubuhnya merasa tak enak, kepalanya pusing, perutnya pun serasa bergejok. Citra yang tak tahan pun akhirnya meminta izin ke dosen untuk pergi ke toilet. Bella yang melihat wajah Citra nampak tak baik baik saja sebenarnya ingin menemaninya namun di tolak oleh Citra.
"aku temani saja ya, sekalian aku antar ke ruang kesehatan" ucap Bella sambil berbisik.
citra pun menggeleng pelan " nggak usah Bell, aku nggak apa apa kok, mungkin aku salah makan, jadinya oerutku nggak enak, kamu disini aja aku bisa pergi ke toilet sendiri kok" jawab Citra.
"tapi nanti kalau ada apa apa cepat hubungi aku ya" ucap Bella lagi.
"iya" ucap Citra kemudian segera keluar.
di dalam toilet Citra terus mual mual dan kepalanya semakin pusing, kemudian ia memutuskan untuk menuju ke ruang kesehatan. belum sampai ia di ruang kesehatan, pandangan citra kini terasa kabur dan menghitam, kemudian ia tak sadarkan diri.
bruukk
badan Citra langsung limbung, tak jauh dari tempat Citra ada beberapa mahasiswa yang kebetulan lewat dan melihat Citra yang pingsan mereka segera mengangkat Citra menuju ruang kesehatan.
setelah beberapa saat, akhirnya Citra pun terbangun. ketika baru saja ia bangun, samar samar ia mendengar suara dari luar yang sedang membicarakan dirinya.
'*apa bener dia wanita nggak bener? "
"gila tuh cewek, bisa bisanya dia hamil, emang dia udah nikah apa? "
"mungkin jadi sugar daddy nya om om kali, eh gak taunya kebablasan*"
dan masih banyak lagi kata kata pedas yang ia dengar.
"sudah bangun nona, apa kepalamu pusing? " tanya seorang dokter yang memang bertugas disana
"iya dokter, kepala saya sedikit pusing" jawab Citra.
"saya ingin menyampaikan sesuatu, tapi mungkin ini agak sedikit Sensitif " kata dokter sedikit ragu sebab ia juga mengira Citra belum menikah.
"apa dok? "
"dari hasil pemeriksaan, nona saat ini sedang mengandung" jawab dokter tersebut.
"apa dok, saya hamil? " tanya Citra memastikan.
"iya nona, untuk lebih jelasnya anda bisa memeriksakannya ke dokter kandungan" ucap sang dokter.
"baiklah, terima kasih dok. " ucap citra sembari tersenyum
dokter yang melihatnya pun di buat semakin bingung, bagaimana bisa gadis yang belum menikah dan sekarang sedang mengandung malah bahagia, pikir dokter tersebut.
tak lama kemudian pintu ruang kesehatan pun di ketuk dengan sangat keras dan langsung di buka. nampak Bella yang datang dengan terengah rengah.
"citraaa.. " teriak Bella menghampiri Citra kemudian memeluknya.
"hei, kenapa muka mu merah padam begitu? " tanya citra yang heran melihat Bella yang nampak seperti sedang menahan amarah.
"tidak, aku tidak apa apa. kamu nggak papa kan, mana yang sakit? " elak Bella kemudian mengalihkan pembicaraan.
"aku nggak sakit Bell, hanya saja tadi kata dokter " jeda citra membuat Bella semakin penasaran.
"aku sekarang tengah mengandung bell" ucap citra kemudian tersenyum lebar.
"a aapa, benarkah kamu sedang mengandung? " tanya Bella yang masih belum yakin
"iya bell" jawab Citra mengangguk.
"alhamdulillah, akhirnyaaa.. selamat ya Citra " ucap Bella kemudian memeluk citra lagi.
dokter yang menyaksikan mereka pun hanya menggeleng tak percaya, bagaimana bisa temannya hamil tanpa suami dia malah bahagia seperti itu. pikirnya lagi.
"aku keluar dulu, aku harus menyumpal mulut busuk mereka " ucap Bella kemudian melenggang pergi.
*****
Sedangkan di tempat lain, Marcello yang sedang berada di kantor kini perasannya begitu sangat cemas, namun entah apa yang membuatnya cemas, iya sendiri pun tidak tahu.
di tengah kegelisahan hatinya, tiba tiba teleponnya berdering, ia segera menjawab panggilan telepon tersebut.
"hallo " ucap Marcello
".... ......" ucap seseorang di seberang sana.
"baiklah saya akan segera kesana " ucap Marcello kemudian mematikan panggilan teleponnya.
*****
brraakkk
Bella tiba tiba datang kemudian mengebrak meja salah satu mahasiswi yang tadi mencibir Citra.
"kau, " tunjuk Bella kepada wanita yang bernama Elsa itu.
"stop menyebar berita hoax tentang Citra, " ucap Bella emosi.
"Citra? oh wanita yang hamil di luar nikah itu ya? uppss sorry, tapi aku bicara fakta ya bukan hoax " jawab Elsa yang masih nampak sombong.
"yang kau katakan itu tidak benar dasar *******"
plaakk
Bella langsung menampar pipi mulus Elsa hingga memerah.
"kau menamparku " teriak Elsa tak terima
"iya, memangnya kenapa? itu balasan yang pantas buat wanita jahat macam lo" jawab Bella emosi.
"gue bicara fakta ya, citra memang hamil diluar nikah, dia itu simpanan om om tua " ucap Elsa
"apa lo bilang, tua? memangnya lo tau apa tentang Citra hah? sampai sampai lo menyebarkan berita bohong seperti itu " tanya Bella.
"aku nggak bohong, citra emang hamil. kalau lo nggak percaya, tanya aja sama dokter disana" ucap Elsa.
" hei dengar ya kalian semua " kata Bella
"wanita yang kalian jadikan bahan gunjingan itu adalah istri dari Marcello Steven Smith pemegang saham terbesar di kampus ini. jadi dia bukanlah wanita jal*ng seperti apa yang wanita itu katakan " ucap Bella lantang menunjuk keearah Elsa.
"dan kau, berani berani nya kau membicarakan adikku sebagai anak haram, berani sekali kau mengatai ibu tiriku seorang *******, jadi sekarang terimalah akibatnya, aku akan mendepak kau keluar dari kampus ini" teriak Bella.
Elsa yang mendengar penuturan dari Bella pun kini diam mematung, tubuhnya seakan tak bisa di gerakan. dadanya seakan di hantam batu besar. jika saja dia tahu siapa sebenarnya citra dia pasti tak akan mengganggu Citra dan pasti semua ini tak akan terjadi. namun rasa iri dengki yang telah menyelimuti hatinya membuat ia melakukan segala cara untuk menyingkirkan Citra, sebab semenjak Citra berada di kampus kini pandangan semua lelaki hanya tertuju pada citra, Elsa yang dulu nya menjadi primadona kampus pun seakan hilang ketenarannya semenjak kedatangan citra.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...