NovelToon NovelToon
JODOH YANG TERTUNDA

JODOH YANG TERTUNDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Cinta Murni
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: ssabila

~Silahkan baca karya sebelumnya "Tiba-tiba Jadi Istri Pak Guru" supaya paham alurnya.


"Aku suka sama kamu"

"Tapi aku sudah menikah"

"Aku tunggu jandamu"

"Silakan saja"

Tidak ada yang menyangka, wanita yang menjadi dambaannya sejak lama ternyata istri dari sahabat nya sendiri.

Namun tidak ada yang mustahil di dunia ini, jodoh pasti bertemu.

Rafasya Dimas Anggara sejak lama mengagumi Tisya Andini, berulang kali dia menyatakan cinta pada Tisya namun Tisya selalu menolaknya. Tapi Dimas tidak menyerah begitu saja, setiap malam ia selalu meminta pada Tuhan untuk mempersatukan mereka.

Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️❤️❤️❤️❤️

Matahari sudah mulai tinggi, Dimas dan Tisya masih beristirahat di taman sembari menikmati siomay dan batagor abang-abang.

"Apa kamu buka usaha batagor aja yang?" Ucap Dimas.

"Hah?"

"Kalau ga siomay aja kan gampang itu bikinnya." Ucap Dimas.

"Ga mau, kakak aja yang buka usaha siomay, aku mah ogah" Ucap Tisya.

"Ihh buat apa usaha siomay, perusahaan kakak aja udah gede" Ucap Dimas.

"Sombong amat." Ejek Tisya.

"Harus dong, biar semua orang tahu perjuangan kakak merintis perusahaan itu." Ucap Dimas.

"Merintis apanya? Kakak itu pewaris bukan perintis." Ucap Tisya.

Kali ini Dimas kalah. Ia memilih diam dan menikmati batagornya.

"Pak, batagor itu makanan khas medan ya?" Tanya Dimas pada penjualan batagor.

"Bukan den, batagor khas Bandung." Jawab penjual batagor itu.

Tisya tertawa terbahak-bahak sambil memukul lengan suaminya.

"hahaha sejak kapan batagor dari Medan kak?" Ejek Tisya.

"Ya kakak kira dari Medan, soalnya kan ada itu makanan khas Medan yang dimakan pakai kuah hitam." Ucap Dimas.

"Apa?" Tanya Tisya bingung.

"Itu loh gorengan yang panjang-panjang terus ada yang isinya telur." Jawab Dimas.

"Pempek?" Tanya Tisya.

"Nah iya itu, ada kapal pesiarnya juga." Jawab Dimas.

"Haha kapal selam bukan kapal pesiar." Ucap Tisya.

"Iya itu pokoknya."

"Pempek bukan dari Medan kali kak." Ucap Tisya.

"Hah sejak kapan pempek bukan dari Medan?" Tanya Dimas.

"Sejak kakak masih jadi zigot" Jawab Tisya ngasal.

Setelah makanan mereka habis, Dimas mengembalikan piring kotornya pada penjualnya.

"Berapa pak?" Tanya Dimas.

"Siomay satu batagor satu jadinya tiga puluh ribu pak." Jawab penjual itu.

"Tiga puluh ribu yang." Ucap Dimas.

"Hah apanya?" Tanya Tisya bingung.

"Itu tadi makanannya." Jawab Dimas.

Tisya mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari belakang case ponselnya dan memberikan pada suaminya.

"Aku kira kakak mau bayarin" Ucap Tisya.

"Hehe kakak lupa ga bawa uang yang." Jawab Dimas.

Setelah selesai membayar Dimas dan Tisya langsung berjalan pulang ke rumah.

.

.

'Cekrek cekrek'

"Senyum pose"

"Okee"

"Cukup"

"Huhhhhhh"

"keren"

Jessika melepas jaket tebal yang ia kenakan.

"Bagus juga pose kamu, wajah kamu fotogenik banget jadi mau berekspresi seperti apa aja cocok."

"Saya suka"

"Terima kasih pak" Ucap Jessika.

"Selamat kamu diterima menjadi bagian agency kami."

"Wahh serius?" Tanya Jessika.

"Iya saya suka dengan hasil foto kamu"

"Pasti perusahaan-perusahaan akan tertarik untuk menjadikan kamu sebagai model produk mereka."

"Sekali lagi terimakasih." Ucap Jessika

Setelah dinyatakan dirinya diterima Jessika langsung keluar dari tempat itu dan kembali ke hotelnya.

****************

"Kak kita jadi lihat ruko yang mau dijual itu?" Tanya Tisya.

"Jadi yang, tapi kakak mau istirahat dulu, capek banget." Jawab Dimas.

"Ya udah aku mandi dulu." Ucap Tisya.

Rencananya siang ini Tisya dan Dimas hendak melihat ruko yang ada di dekat kantor Dimas. Sengaja Dimas mencari ruko yang dekat dengan kantornya.

"Kak bangun kak" Tisya membangunkan suaminya ketika ia sudah selesai mandi.

"Hemmmmm" Tubuh Dimas menggeliat, malas rasanya untuk bangun.

"Kak ayo jadi ga?" Tanya Tisya.

"Hoamm jam berapa yang?" Tanya Dimas.

Tisya melirik jam yang menempel di dinding kamarnya.

"Udah jam setengah sebelas kak, cepetan." Ucap Tisya.

Dimas bangkit dari tempat tidurnya kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi.

"Mandiin yang" Teriak Dimas dari dalam kamar mandi.

"Ga mau" Jawab Tisya yang tengah menyiapkan pakaiannya dan suaminya.

Dimas menyalakan shower kemudian berdiri di bawahnya.

Setelah menyelesaikan kegiatannya di dalam kamar mandi Dimas keluar tanpa sehelai benang pun.

"Sayang handuknya mana?" Tanya Dimas.

Tisya mengambil handuk dari dalam lemari kemudian memberikan kepada suaminya.

"Keringin" Ucap Dimas.

"Manja." Ucap Tisya.

"Biarin wleee" Jawab Dimas.

Tisya mengusap-usap tubuh suaminya dengan handuk hingga kering. Setelah itu ia memberikan pakaian gantinya.

.

.

.

"Angga Group" Ucap Jessika saat melewati depan perusahaan Dimas.

Jessika tersenyum puas ketika melihat perusahaan Dimas.

"Akhirnya gue tahu di mana kantor Dimas." Ucap Jessika.

.

.

Dimas dan Tisya keluar dari mobil bersamaan. Mereka berjalan bergandengan menuju ruko yang ada tulisan "DIJUAL"

Dimas menghubungi seseorang melalui telepon.

"Selamat siang, saya sudah sampai." Ucap Dimas.

📞 "Baik saya ke sana sekarang."

'tut tut'

Dimas dan Tisya duduk di kursi yang ada di depan ruko tersebut sambil melihat keadaan sekitar itu.

Letaknya cukup strategis, dekat kantor dekat kampus pasti karyawan kantor dan anak-anak kampus akan sering mampir ke butik.

Tapi ada sesuatu yang membuat Tisya tidak cocok, ruko tersebut tidak memiliki lahan parkir yang memadai.

"Selamat siang Pak Dimas" Ucap Yadi pemilik ruko itu.

"Siang Pak Yadi." Jawab Dimas sembari berdiri.

Yadi membuka pintu ruko tersebut dan memperlihatkan keadaan di dalamnya.

"Silakan masuk pak buk" Ucap Yadi.

Dimas dan Tisya melangkahkan kakinya memasuki ruko yang masih gelap itu.

'Klek' Yadi menyalakan saklar lampunya dan langsung terlihat keadaan di dalam ruko itu.

Dimas dan Tisya melihat-lihat setiap sudut di dalamnya.

Ruko berukuran 5x5 itu tidak cukup luas jika dijadikan butik.

Tisya menarik lengan suaminya kemudian membisikkan sesuatu.

"Kak aku ga cocok sama tempatnya."

"Iya nanti kakak bilangin." Jawab Dimas.

Tisya dan Dimas masih melihat-lihat di dalam.

Dimas berjalan ke belakang melihat kamar mandinya.

"Cukup bersih" Ucap Dimas.

Dimas keluar dari kamar mandi dan

'bruk'

"Awwwwww" Teriak Dimas.

Yadi dan Tisya langsung menghampiri Dimas yang tengah terkapar di lantai.

Yadi membantu Dimas berdiri dan terlihat pantat Dimas basah.

"Kakak kenapa?" Tanya Tisya.

"Kepleset." Jawan Dimas

Dimas dan Tisya memutuskan untuk pergi dari ruko itu dan tidak jadi membelinya.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju ruko yang ke dua. Kali ini tempatnya cukup jauh dari kantor Dimas.

"Sampai" Ucap Dimas.

Mereka turun dari dalam mobil langsung disambut oleh seorang pria berkemeja merah.

"Selamat datang Pak Dimas." Ucap Budi.

"Terima kasih." Jawab Dimas.

"Mari" Ucap Budi.

Dimas dan Tisya mengikuti langkah kaki Budi yang membawanya ke sebuah ruko yang sangat bersih dan rapi.

Pertama Tisya melihat bangunannya ia sudah jatuh cinta.

Bangunannya masih baru, tempatnya luas, bersih, ditambah lahan parkirnya sangat memadai.

"Aku suka" Bisik Tisya di telinga suaminya.

Hampir tiga puluh menit mereka bernegosiasi hingga akhirnya pemilik ruko itu melepas rukonya dengan harga yang ditentukan oleh Dimas.

"Ceknya mana yang?" Tanya Dimas.

Tisya mengeluarkan cek dari dalam tasnya kemudian memberikan kepada suaminya.

"Saya bayar setengah dulu, nanti kalau surat-suratnya sudah selesai baru saya lunasi semuanya." Ucap Dimas.

"Baik pak." Jawab Budi.

TBC.

Jangan lupa LIKE dan VOTE ❤️🩶❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

1
Zayyin Arini Riza
Dimas juga gak mau ngalah.. 😀
Tata
😍
Tata
semangat thor
Tata
😂
Tata
semangat kak
Zayyin Arini Riza
Semangat Thor...
Eh itu yang bakal jadi ulet bulu kok banyak ya... Stefi dan Jesica.
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Purmiati Purmiati
keren kak up terus kakak
aca
tau kan mantan mu emank murahan
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
Reni Anjarwani
lanjut thor
Purmiati Purmiati
up lagi dong kak
lama gak up
Purmiati Purmiati
lama gk up triple dong
Reni Anjarwani
doubel up thor
nick
kenapa pas ada Allahu Akbar gue baca nya kaya orang kaget 😭
aca
makin hot/Curse//Curse/
Reni Anjarwani
lanjut thor
sabun
lanjut kk
Reni Anjarwani
lanjut
Zayyin Arini Riza
Sebentar lagi Tisya bisa menerima Dimas lahir batin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!