Alisa seorang gadis tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya juga tidak memiliki teman ataupun sahabat. Mencoba mencari kebahagian melalui game "Love Story" sampai akhirnya dia mencapai end yang membahagiakan dalam game itu. Tapi dirinya mendapat tawaran untuk mesuk ke dalam game itu. Dia pun menerimanya karena dia sudah lelah dengan kehidupannya. Tapi ternyata dia justru menjadi antagonis dalam game ! Dirinya melawan 3 malaikat maut apakah dia masih bisa bertahan hidup ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoshua Yora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
'Definisi buah jatuh tak jauh dari pohonnya, sama-sama tsundere juga'
Ada banyak orang yang langsung menatap ke arah kereta kudanya yang mewah dan Natasha hanya tersenyum saja dari jendela.
Kereta kuda akhirnya memasuki kediaman Baron Albert, Natasha terpana meski kediaman ini kecil jika dibandingkan dengan kediaman Euria. Tapi penataan dan arsitekturnya cukup bagus.
Nathan keluar lebih dulu dari kereta, dia membuka pintu kereta dan berdiri di sampingnya sambil mengulurkan tangannya agar Natasha bisa turun dengan mudah. Nathan melakukan ini karena ini adalah bentuk etika yang harus dilakukan untuk menjaga nama baik keluarga.
Natasha yang mengerti juga menggenggam tangan Nathan, dia turun sambil 1 tangannya menyibak gaunnya agar mudah turun. Xaiver juga langsung turun begitu saja.
Saat ini semua warga berkumpul di sekitar kediaman Desmond. Untuk pembukaan festival dan beberapa patah kata.
Seorang kepala pelayan langsung datang menyambut Nathan dan Natasha, dan menunjukkan tempat duduk mereka terlebih dulu dalam kediaman.
Nathan tetap bersikap dingin sementara Natasha menganggukkan kepala dengan tersenyum. Saat mereka menaiki tangga menuju pintu masuk, seketika semua orang melihat natasha.
Banyak diantara mereka yang berbisik-bisik dan merasa tidak percaya. Karena rumor yang beredar mengatakan Natasha dibenci oleh Ayah dan Kakaknya.
Natasha yang mendengar semua itu angsung menoleh ke belakang, seketika semua orang terdiam karena terpesona oleh Natasha.
'lho kok diemm ?! Pas dibelakang aja pada diomongin pas gue liatin malah diem semua' dengus Natasha dengan kesal.
Nathan yang peka terhadap terhadap apapun karena terbiasa bertarung, mendengar apa yang mereka katakan. Dia pun langsung berbalik dan mengeluarkan aura dingin dan membunuhnya.
Seketika semua orang yang awalnya melongo menatap Natasha langsung menunduk ketakutan.
Nathan langsung berjalan saja sambil menyeret Natasha. Kepala pelayan membawa mereka ke atas balkon kediaman Desmond. Dan diatas balkon terdapat meja bundar dengan banyak makanan serta 6 kursi yang mengelilinginya.
Natasha melihat Nicholas mengobrol dengan Albert di tepi balkon sambil menghadap semua orang-orang.
"Ayah !! Paman !" Natasha melepaskan tangannya dan berlari ke arah mereka, karena di balkon hanya ada mereka saja. Natasha berpikir tidak perlu terlalu formal, apalagi dia diminta datang sebagai tanda persahabatan antara Euria dan Desmond.
"Semoga berkat dan cahaya selalu menyertai wilayah ini, Paman Albert" ucap Natasha.
Albert tersenyum,
"Ini baru Natasha yang kukenal,"
"Bagaimana perjalananmu kesini ?" Tanya Nicholas.
"Semuanya berjalan dengan lancar" Natasha tersenyum pada mereka berdua.
Kepala pelayan berdehem pelan menunjuk jam tangannya, Albert yang mengerti langsung berbalik dan menghadap rakyatnya lagi. Sementara Natasha, Nicholas dan Nathan memilih untuk duduk.
Albert mengucapkan beberapa patah kata untuk pembukaan festival panen wilayah Desmond.
"Dengan ini Festival Panen tahunan resmi dimulai !!" Albert mengangkat tangannya dan mengeluarkan sihir api untuk membakar tumpukan kayu yang ada di tengah orang-orang. Semua orang bertepuk tangan dan bersuka cita merayakan kerja keras mereka tahun ini terbayar dengan hasil yang melimpah.
Natasha menatap Albert yang sudah duduk di depannya.
'Meski wilayah ini kecil tapi memang makmur dan sejahtera, terlihat dari dari antusias rakyatnya. Biasanya pasti aja ada tikus tikus makan hasil rakyat'
Natasha yang awalnya fokus menjadi teralihkan karena belakang mereka datang Nyonya Charlotte, istri dari Albert. Dan seorang gadis dengan rambut merah muda yang bersembunyi di belakangnya.
"Salam pada pemimpin dan mentari wilayah barat semoga cahaya dan berkat selalu menyertai anda sekalian, Tuan Nicholas De Euria, Tuan muda Nathan De Euria dan Nona Natasha Alea De Euria"
Ucap Charlotte dengan lembut dan mengangkat samping gaunnya.
"Tidak perlu formal seperti, Char" ucap Nicholas dengan senyum.
Charlotte mengangguk, lalu ia menatap Diana yang masih sembunyi dibelakangnya. Dia mendorong pelan bahu putri kesayangannya ke depan.
"Anu.. Salam pada anda sekalian" ucap Diana dengan menundukkan kepalanya.
'Gilakkk Egek !! Cantik banget !! Kawaii~~~~'
"Itu... Saya sudah lama ingin bertemu dengan anda, nona Natasha" ucap Diana dengan meremas gaunnya.
Natasha yang mendengar namanya disebut langsung berdiri, dia mendekat ke Diana. Sedangkan Diana mundur kebelakang karena terkejut,
"Senang bertemu denganmu, Diana" ucap Natasha dengan senyuman. Dirinya refleks mengulurkan tangannya, seketika suasana membeku. Semua orang menatap Natasha yang dianggap berperilaku aneh.
'Gue lupa ... Ini kan budaya perkenalannya beda astogee !!'
"Ulurkan tanganmu juga seperti ini,"
Natasha meraih tangan mungil Diana dan menjabat tangannya.
"Ini adalah tanda kita berteman !" Ucap Natasha lagi.
"Ehhh.... " Pipi Diana merona karena terkejut, dirinya tidak menyangka akan semudah ini untuk berteman dengan seseorang yang dia idolakan.
"Pftt... Diana antar Nona Natasha berkeliling festival ini, dia baru pertama kali datang ke sini. Pastikan kalian kembali tepat waktu." Ucap Charlotte yang mengerti jika putrinya ingin mengobrol banyak hal dengan Natasha tapi terlalu malu karena ada Nicholas dan Nathan yang terus mengawasi Natasha.
Diana langsung tersenyum senang dan menarik Natasha,
"Saya akan menunjukkan jalannya nona"
"Mohon bantuannya" balas Natasha tersenyum.
Xaiver menatap sinis pemiliknya yang pergi begitu saja tanpa melihatnya,
'Tega-teganya dia ngajak aku ke sini, terus ninggalin aku gitu aja' Batin Xaiver yang berada di pangkuan Nathan.
'Tch, sayangnya aku harus sabar menjadi kucing sampai aku menemukan gadis dengan berkat dari Dewi Athena ataupun Dewi Hera.' batin Xaiver yang mulai memutar bola matanya dengan malas.
...
"Pemimpin, apa anda yakin akan pergi melakukan perjalanan ini sendirian ?" Tanya seseorang bertopeng.
"Ya, aku akan pergi untuk mencari bunga keabadian dari Agartha" ucap pria berambut putih dan mata ungu. Dia mengancingkan pin yang ada dijubahnya.
"Sebenarnya apa tujuan anda mencarinya, bunga itu memang bisa meningkatkan elemen sihir dengan drastis dan memberikan kekuatan abadi, tapi semua itu sangat beresiko. Yang mulia tolong pikirkan lagi rencana anda." Ucap pria itu lagi dengan membungkuk.
"Aku sudah memikirkannya" ucap pria berambut putih dengan dingin. Dia tidak ingin ada orang yang ikut campur urusannya.
"Selama aku tidak ada kelola organisasi dengan baik. Karena kemungkinan aku akan pergi dengan waktu lama. Karena aku juga berniat untuk menjelajahi banyak tempat." Ucap pria dengan rambut putih.
"Semoga berkat dan cahaya selalu menyertai anda, Pangeran William Van Deventer" ucap pria bertopeng membungkuk dengan hormat.
Pangeran William mencari keberadaan negeri yang hilang Agartha, selama 1 bulan lebih dia akhirnya menemukan gerbang untuk masuk ke dalam Agartha. Di dalamnya dipenuhi puluhan monster tingkat tinggi yang menjaga gerbang.
Namun semua itu bukanlah rintangan yang berarti baginya, yang terbiasa bertarung dengan semua jenis monster. Dia mengeluarkan sihir cahaya dari tangannya seketika, semua monster terlahap oleh cahaya itu dan menghilang.