Tuan Alaxander Almahendra adalah seorang CEO dan tuan tanah. Selain memiliki wajah yang tampan ia juga pintar dan cerdas dan nyaris sempurna. Namun, siapa sangka di balik kesempurnaan fisik dan kecerdasannya tuan Alex terkadang sangat kejam terkesan tidak berprikemanusiaan. Ia seperti tenggelam dalam lorong hitam yang menggerogoti jiwanya.
Nayla De Rain gadis canti dengan paras sempurna. Setelah mengalami kegagalan dengan Fandy ia memutuskan untuk menikah dengan Zainy lelaki yang tida di cintainya. Namun, sebuah peristiwa membuatnya tertangkap oleh anggota tuan Alex dan di bawa ke menara dengan seribu tangga memutar.
Nasib baik atau buruk yang menimpa gadis bernama Nayla iti malah mempertemukannya dengan tuan Alex. Entah tuan Alex dan anggotanya akan akan menyiksa Nayla seeprti yang lainnya atau malah menjadikannya tahanan abadi. Novel 'REMBULAN YANG TENGGELAM' adalah kisah cinta dan balas dendam. Para tokoh mempunyai karakter unik yang membuat mu jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dongoran Umridá, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan masa lalu
Berani sekali kamu menggoda ku dengan cara memakai hijab ini, sungguh tidak punya harga diri." Tuan Alex membuka pintu lalu mendorongnya keluar dengan keras. Saat ia membuka pintu matanya mendapati Andan dan Raffy sedang berdiri di pintu. Raffy langsung membantu gadis itu berdiri. Tuan Alex masih marah. Lelaki itu menarik kerah baju Andan lalu mendorongnya ke dinding.
"Apa kamu sungguh ingin mati?" Ancamnya dengan geram. Ramly dan pengawal satu lagi mendekat.
"Tuan sungguh ingin kami menghajarnya?"
"Diam!"
Kedua pengawal itu mengangguk hormat.
"Maaf tuan! Niat ku sungguh baik, aku ingin anda berkencan seperti lelaki lain dengan normal."
Gumam Andan tanpa berusaha melepaskan diri dari cengkraman tuan Alex.
"Kamu tidak pernah melakukan kesalahan, ini kesalahan pertama mu, jika kamu membuat kesalahan lagi, jangan harap akan melihat mentari pagi lagi." Tuan Alex melepas kerah baju Andan dengan kasar. Andan menghela nafas dengan lega.
"Tuan! Sebenarnya saya hanya ingin tuan punya seorang kekasih yang membuat tuan bisa senang, saya ingin melihat tuan bahagia dan bisa menikmati kekayaan tuan."
Gumam Andan lagi.
"Lain kali jangan terlalu mengurus hal-hal yang tidak ku perintahkan pada mu, jika kamu masih ingin hidup."
"Baik tuan!"
"Kamu juga! Jangan sok dekat" Ancamnya pada Raffy. Raffy mengangguk hormat.
"Sekali lagi kalian mencoba mengirim gadis untuk menggoda ku atan ku pastikan ia keluar tak bernyawa lagi. Ingat itu, tidak bernyawa lagi" Ancam tuan Alex.
"Mengerti." Jawab Andan dan Raffy bersamaan. Si gadis yang mendengar penuturan tuan Alex yang marah jadi ketakutan.
Tuan Alex kembali masuk ke dalam kamar, merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk. Matanya memandangi langit-langit kamar, ia kembali teringat masa lalu di mana ia kehilangan banyak hal. Terlalu banyak hal yang hilang sehingga hatinya tidak bisa menerima. Peristiwa menyakitkan yang di alaminya itu membuatnya terobsesi untuk melakukan balas dendam pada orang yang telah melakukan hal keji padanya dan keluarganya beserta para pekerja dan sahabat-sahabat ayahnya. Setiap kali peristiwa itu di ingatnya jiwa balas dendamnya semakin menggebu-gebu.
Andan mondar-mandir di depan pintu hotel, untuk yang satu ini ia tidak bisa memahami tuan Alex. Ia tidak mengerti kenapa tuan Alex tidak bisa jatuh cinta atau hanya sekedar tertarik pada gadis-gadis cantik manapun. Apa salahnya bersenang-senang dengan gadis-gadis cantik itu? Tidak mungkin tuan Alex menyukai lelaki. Sejauh ini Andan tidak pernah melihat bahwa tuan Alex menyukai lelaki. Pasti ada sebabnya. Sepertinya ia belum mengetahui segalanya tentang tuan Alex.
"Untuk sementara jangan ikut memberinya kejutan seperti ini lagi." Gumam Andan pada Raffy. Raffy mengangguk dan membawa gadis itu bersamanya.
Tuan Alex menghela nafas panjang. Ada semacam belati menusuk-nusuk jiwa dan hatinya, dadanya terasa sesak dan sakit. Peristiwa masa lalu masih segar dalam ingatannya. Apapun yang terjadi dalam hidupnya ia masih mengingat semuanya dengan jelas. Karna kecerdasannya tuan Alex memiliki daya ingat yang kuat dan tajam. Bahkan wajah orang-orang yang bertemu dengan ayahnya sewaktu ia masih kecil di ingatnya dengan jelas. Apalagi peristiwa yang berkesan dan menyakitkan. Tidak mungkin bisa ia lupakan begitu saja.
Ada beberapa tetes air mata jatuh di pipinya. Ya itu Air bening yang hangat, menandakan air mata itu sungguh air mata sakit dan bentuk dari gejolak dalam hatinya. Tubuhnya memang sedang terbaring di kasur, namun fikirannya melayang ke dua puluh tahun yang lalu.
Saat itu gadis kecil yang cantik, matanya indah di hiasi alis tebal dan bulu mata panjang lentik, rambut panjang yang lurus. Ketika tersenyum lesung pipi menghiasi senyumnya. Kecantikannya sempurna dengan tubuh semampai nan anggun.
"Besok temui aku di sini, sudah sore, aku akan kembali." Gumam gadis kecil di kala itu. Tapi sungguh sayang ternyata itulah pertemuan terakhirnya dengan gadis kecil itu. Ternyata ke esokan harinya ia melihat gadis itu di bunuh di depan matanya sendiri, namun lagi-lagi ia selalu terjatuh dan keseleo sehingga tidak bisa berbuat apapun.
Kejadian itu selalu terasa masih baru terjadi kemaren sore dalam bayangan tuan Alex. Hingga kini peristiwa itu selalu masih baru saja terjadi.
Dulu sewaktu SMA ia pernah menyukai seorang gadis di sekolahnya, namun, ia tidak mengutarakan isi hatinya, ia terlalu sibuk belajar dan bekerja membangun perusahaannya sendiri yang kini sudah menjadi perusahaan besar daan berpengaruh. Ia tidak punya waktu untuk berkenalan dengan para gadis apalagi berkencan dan pacaran hingga perasaanya itu
