NovelToon NovelToon
NYAI GANDARI

NYAI GANDARI

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: RoroAyu_Kimberly

"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?

Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨



_happy reading_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERTEMU MBAK JUM

Ryuka terus bergelimpangan di atas tempat tidur. terasa cengkeraman di leherinta begitu erat. sementara perutnya sperti di tusuk tusuk pisau berkali-kali.

Tiba-tiba hembusan angin kencang menerpa. suara kepakan sayap terdengar di telinga Ryuka. namun ia tak sanggup membuka mata.

ia merasakan seseorang memeluknya erat . Ryuka semakin ketakutan. ia berpikir ada makhluk kiriman dari orang jahat yang berniat mengusik nya.

padahal rasa sakit yang ia rasakan mereda. hingga kini ia tidak lagi merasa sakit lagi. Ryuka membuka mata. melihat sosok Erlangga yang masih memeluknya.

Erlangga melepas pelukannya. menyebabkan rambut Ryuka yang berantakan, dan mengelap keringat di wajah Ryuka.

"aku akan membalasnya! aku tidak Terima dia menyakiti kekasihku!"

Ryuka masih mengatur napasnya. antara terkejut dengan kedatangan Erlangga, juga masih syok dengan apa yang di alaminya.

"kamu baik-baik saja?" tanya Erlangga dengan cemas.

Erlangga membelai wajah Ryuka dengan lembut.

"maafkan aku terlambat menolongmu"

"Terima kasih sush datang menolongku, Erlangga! aku takut sekali, rasanya seperti mau mati. "

"jangan takut! ada aku di sini" Erlangga kembali memeluk Ryuka.

"lepaskan pelukanmu, aku sesak napas!" Ryuka mendorong pelan tubuh Erlangga.

"maafkan aku!"

brakk!

pintu kamar di buka dengan kasar. Egi masuk ke kamar Ryuka dan segera menarik Erlangga yang duduk berhadapam dengan Ryuka di atas ranjang.

"apa yang kau lakukan di kamar Ryuka!?"

Egi menghantam Erlangga berkali-kali.

"hentikan, mas! dia baru saja menolong ku!"

"apa?"

"iya!baru saja ada yang mengusik ku lagi , mas! rasanya lebih sakit dari pada yang kemarin. untung saja Erlangga datang menolongku!"

"kamu sedang tidak berbohong kan?"

"tidak mas!"

"awas saja kau Erlangga, kalau berani macam-macam sama Ryuka!"

"kalau aku mau, aku bisa dengan mudah membawanya ke alamku! tapi aku tidak akan melakukannya karena aku tahu dia tidak suka!"

"mas Egi, sudahlah! Erlangga tidak berniat jahat padaku. buktinya dia tidak marah waktu aku kabur darinya, dan dia tidak memaksa aku untuk ikut bersamanya"

"terus saja kau bela siluman itu! nampaknya kau sudah jatuh cinta!"

Ryuka yang kesal langsung saja melempar bantal ke arah Egi.

"aku akan pergi!"

Erlangga segera menghilang.

"kenapa bengong? tidak Terima aku mengusirnya?" tanya Egi sembari duduk di sebelah Ryuka.

"mas, kalau tidak ada dia, mungkin aku sudah mati. jadi jangan terlalu kasar padanya. "

"iya, tapi jangan sampai kamu terlena!"

"iya, mas. aku tahu kok!"

Tepat jan dia bekas tengah malam. terdengar suara teriakan panjang seorang wanita. persis seprti malam bulan purnama sebelumnya.

"kamu dengar itu Ryuka?"

"iya mas! seram sekali!"

"ah! kenapa tidak minta tolong Erlangga buat cari keberadaan Nining tadi," ucap Egi.

"nah! butuh juga mas Egi smaa dia!"ledek Ryuka.

"panggil dia Ryuka!" pinta Egi.

"mana aku bisa! aku tidak tahu bagaimana cara memanggilnya!"

_______________________________________

siang harinya, Ryuka berniat pergi ke rumah jimin. dia ingin menanyakan tentang baru permata yang pernah jimin ceritakan padanya.

di sebelah rumah jimin adalah rumah ayu. nampak ayu memperhatikan Ryuka dari depan rumahnya dengan raut wajah kesal.

Pintu rumah jimin terbuka. Ryuka melongok ke dalam.

"kulak nuwun!"

"eh, Ryuka! sini masuk, nduk." mbok darsih mempersilahkan Ryuka masuk.

"kang jimin ada,mbok?" tanya Ryuka.

"habis mandi dia baru saja pulang dari rumah pak Haryono. sebentar aku panggilkan dulu!"

"iya, mbok!"

tak lama kemudiaan, jimin muncul dengan rambutnya yang masih basah.

di luar, ayu mengintip dari balik jendela.

"kamu sudah benar-benar sembuh, Ryuka?"

"iya, kang! maaf mengganggu…"

"aku tidak merasa terganggu. ada apa? tidak biasanya kamu datang ke rumahku"

"aku mau tanya soal baru permata yang pernah kamu bicarakan. "

"oh, itu… ayo ikut aku ke dalam"

Jimin masuk ke ruang tengah di ikuti Ryuka di belakangnya.

"loh kok malah masuk, memangnya kang jimin mau nunjukin apa?" ayu penasaran.

"ini baru permata yang aku bilang waktu itu, " jimin menunjukkan kalung dengan liontin baru permata merah.

"ini baru permata merah! berarti kang jimin adalah pemilik batu permata ini?"

"Iya memang apa kegunaannya?"

"menurut simbah, ini adalah benda pusaka yang mampu membebaskan kutukan desa kembangan. ada lima batu permata. satu punyaku, satu punya aditama, dan satu lagi punya kang jimin. jadi ada dua yang belum di ketahui keberadaannya. "

"iya, le! mbah kakung kan pernah bilang suruh kamu pakai, tapi kamu tidak mau memakainya. pakai saja, nanti pasti akan berguna, "sahut mbok darsih.

"iya, mbok"

Jimin pun memakai kalung itu.

"baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, kang!" ucap Ryuka

"iya, Hati-hati!"

Ryuka mengangguk.

Keluar dari rumah jimin, Ryuka di hadang oleh ayu.

" heh! Ryuka! untuk apa kamu datang ke rumah kang jimin?"

"aku ada perlu!"

"dasar perempuan pembawa sial! harusnya kamu mati saja kenapa harus kembali!"

Ryuka malas menanggapi dan langsung pergi.

malam harinya.....

Ryuka termenung dalam kamar. ia kepikiran kalungnya yang hilang. ia khawatie jika seseorang menemukan dan menyalah gunakannya.

Tiba-tiba hembusan angin trasa menerpa dirinya. Erlangga muncul di hadapannya dengan senyum manisnya.

"kau mengagetkan ku!" sentak Ryuka.

"apa yang kau pikirkan?" tanya Erlangga.

"Tidak ada!"

Erlangga kemudiaan memberi Ryuka setangkai mawar merah.

"untukmu…"

Ryuka tak langsung menerima.

"jangan takut. tidak ada apapun pada bunga ini!"

Ryuka masih ragu. ia takut di perdaya oleh siluman elang itu.

Erlangga lalu menyelipkan bunga itu di atas telinga Ryuka.

"cantik sekali…"

"bisakah kau menolongku?" tanya Ryuka.

"untukmu semua bisa"

"bawa aku ke rumah Nyai Gandari"

"apa?! kau mau kembali ke sarang iblis? aku tidak bisa membiarkanmu dalam bahaya!"

"aku janji akan baik-baik saja. atau kau temani aku sampai musikus berhasil. aku harus mengambil sesuatu yang tertinggal di sana!".

"maafkan aku! aku tidak bisa masuk kesana, karena rumah itu punya pagar ghaib yang tidak dapat aku tembus"

"kalau begitu, antar saja aku sampai belakang rumah itu. aku akan masuk sendiri!"

"aku tidak mau! kau bisa celaka"

"aku mohon! kali ini saja. aku janji setelah aku ke luar dari sana, aku akan…"

Ryuka berpikir. hal apa yang bisa membuat Erlangga mau membantunya.

"akan apa? menikah denganku?"

"T-tidak!jangan dulu. masih banyak tugas yang belum aku selesaikan. "

"kenapa kau tidak tinggal di tempatku saja. di sana tidak akan ada yang berani mengusik mu!"

"kalau tidak mau membantuku tidak apa-apa. aku bisa pergi sendiri!"

"baiklah, jangan marah! aku akan mengantarmu!"

Ryuka pun tersenyum senang.

Erlangga membawa Ryuka melesat bersamanya. dengan sekejap merekatelah sampai di perbatasan alas jati. sepanjang perjalanan, Ryuka tak berani membuka mata dan memeluk erat tubuh Erlangga, karena Erlangga membawanya terbang dengan laju sangat cepat.

"sudah sampai! apa kau akan terus memelukku seprti ini?"

Ryuka segera melepas pelukannya. ia merasakan dadanya yang masih berdebar. melihat sekeliling, ternyata memang benar dia sudah berada di perbatasan alas jati.

"aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini!"

"Terima kasih! aku akan jalan ke rumah Nyai Gandari!"

"aku akan datang ketika kau keluar dari sana. pastikan dirimu baik-baik saja !"

"aku janji!" Ryuka memeluk Erlangga sebentar lalu pergi.

Erlangga memandangi Ryuka sampai ia masuk kawasan yang tertutup pagar ghaib dan ia sudah tidak dapat melihatnya lagi.

"kamu memang gadis pemberani dan keras kepala!" Erlangga pun terbang ke atas dan menghilang.

Ryuka sampai di belakang rumah Nyai Gandari. kali ini siapa sudah hapal seluk beluk dan penjagaan di rumah itu. dengan mudah ia masuk lewat halaman belakang.

ia menyusuri sekeliling rumah, mencari celah untuk masuk ke dalam rumah. sampai perhatiannya tertuju pada sebuah ruangan yang ia pernah lihat dalam mimpi, ketika karwati hendak di jadikan tumbal.

terdengar teriakan seorang wanita dari dalam kamar itu. Ryuka mendekat ke jendela. ia mengintip dari luar. di lihatnya seorang wanita yang sedang berusaha melepaskan diri dari cengkraman Prakas Bhayangkara.

Prakas Bhayangkara menggagahi seluruh tubuhnya dengan bringas. tanpa terlewatkan sedikitpun. wanita itu terus berteriak dan memohon. hingga tubuhnya lemah tak berdaya.

Tubuh Ryuka gemetar menyaksikan kekejaman siluman macam itu kepada wanita lemah yang tidak tahu apa-apa

ketika Prakas Bhayangkara sudah puas mempermainkan tumbalnya, ia menggigit leher wanita itu dan menghisap seluruh darahnya.

meski merasa ngeri, Ryuka masih memperhatikan dengan seksama. mencoba memastikan, apakah wanita yang ada di dalam itu adalah Nining.

Tiba-tiba seseorang membekap mulutnya dari belakang. keringat dingin mengucur di sekujur tubuhbya. ingin menoleh tapi orang itu tak membiarkannya bergerak sdikit pun.

Satu tangan membalap mulut Ryuka, dan satu tangan lagi membekap tubuhnya. Ryuka di seret hingga ke taman belakang dekat kolam penyucian.

begitu orang itu melepaskan. Ryuka bersiap untuk memukul. Ryuka membalikkan badan dan mengangkat tangannya, namun dengan sigap orang itu menggapai tangan Ryuka.

"aditama?" Ryuka terkejut ketika menyadari bahwa yang sedang ia hadapi hanyalah aditama.

"aku tidak akan membiarkanmu memukulku!"

"huh! aku pikir kamu penjaga!"

"memang aku sedang berjaga. makanya aku mengamankanmu! kenapa kau kembali lagi setelah susah patah aku membantumu keluar dari sini?"

Aditama terlihat kesal.

Ryuka malah cengengesan.

"apa?mau uji nyali lagi? mengintip siluman yang sedang…"

Ryuka segera menutup mulut aditama.

"jangan terus mengomel! aku mencari kalung ku yang hilang! aku takut orang jahat menemukannya!"

"kalung mu ada pada mbak jum!"

"apa?"

"dasar ceroboh! bagaimana kau bisa menjatuhkannta! tidak bisa menjaga benda pusaka!"

"mana aku tahu!aku panik waktu itu, yang aku pikirkan hanya berlari keluar!"

"aku akan memanggil mbak jum untuk menemuimu"

"apa tidak berbahaya? bagaimana kalau dia melapor pada Nyai Gandari?"

"kai tahu bahaya tapi masih saja nekat masuk ke sini! tunggu di sini sampai aku kembali!"

Aditama pergi meninggalkan Ryuka. Ryuka duduk sambil mengawasi keadaan sekitar.

tak lama kemudian, aditama datang bersama mbak jum.

"mbak jum! jangan kau ingkari janjimu! kau sudah berjanji akan mengembalikan kalung itu jika Ryuka datang menemuimu. sekarang dia sudha dtang, berikan kalungnya!" kata aditama.

"aku perlu bicara empat mata dengan Ryuka! kau pergilah dulu" ucap mbak jum.

"apa aku bisa mempercayai mu?" aditama memandang dengan tatapan tajam.

"percayalah! semua akan baik-baik sja!"

Aditama pura-pura pergi. dia bersembunyi di balik dinding penyekat di tepi kolam.

"siapa kau sebenarnya? apa kau cucu Mbah Sutijah ?" tanya mbak jum

Ryuka tersentak kaget mendengar nama simbahnya di sebut.

"iya! memangnya kenapa?" jawab Ryuka.

tanpa berkata lagi, mbak jum memeluk Ryuka sambil menangis.

"aku sudah menduga... wajahmu juga sifatmu sangat mirip dengan mbakyu marinah" mbak jum kian terisak.

Ryuka masih tak mengerti.

"dari mana mbak jum tahu tentang keluargaku?"

"aku juga keluargamu, nduk! aku bibi mu!"

pernyataan mbak jum membuat Ryuka semakin terkejut.

"bibi?"

"iya!sudah dia puluh tiga tahun aku berada di sini. aku di culik Nyai Gandari sejak umur lima belas tahun, tiga hari setelah ibumu menikah dan keluar dari desa ini!"

"j-jadi… mbak jum adalah bibi juminten yang di nyatakan hilang sejak umur lima belas tahun?"

"benar sekali! aku sengaja menyimpan kalungmu, karena takut orang lain menyalahkan gunakannya.jangan terlalu percaya pada siapa pun, nduk! termasuk aditama. itulah kenapaa ku tidak mau memberikan kalungmu padanya"

"Aditama itu orang baik, bi"

"tdiak ada orang baik di rumah Nyai Gandari! semua orang di sini bisa bermuka dia, ingat itu!"

Ryuka tertunduk.

"ini kalungmu. pakailah dan segera pergi!" perintah juminten.

"aku belum selesai, bi ! aku harus memastikan apakah wanita yang menjadi tumbal purnama ini adalah mbak Nining !"

"yang pasti dia bukan dari desa ini. dia baru datang dua hari lalu"

jadi…?"

"memang kemarin Nyai Gandari sudah menyiapkan gadis dari desa, namun sebelum ritual penumbalan di laksanakan, Nyai Gandari memeriksa gadis itu, ternyata sudah tidak prawan. beruntung ada dua gadis masuk ke sini,maka Nyai Gandari memutuskan untuk mengambil satu di antaranya untuk menggantikan wanita itu."

"lalu, di mana wanita itu? apakh dia selamat?"

"Nyai Gandari membwanya entah kemana, bisa jadi dia di bunuh agar tidak menimbulkan kekacauan di luar. Seperti diriku yang hampir di bunuh karena tidak memenuhi syarat untuk di jadikan tumbal. "

"masih banyak pertanyaan di benakku," ucap Ryuka.

"ini bukan waktu yang tepat. sebentar lagi pagi menjelang xsemua orang akan bangun. lebih baik kau pergi dulu, lain kali akan aku ceritakan semua. "

Juminten berlalu pergi. Ryuka masih belum beranjak. aditama menghampiri.

"ayo ku antar keluar dari sini"

"tidak, aditama! aku ingin mencari mbak Nining !"

"siapa Nining?"

"dia gadis desa yang hilang. aku yakin Nyai Gandari yang menculiknya. kalau dia gagal di jadikan tumbal, mungkin ada kesempatan untuk menolongnya!"

"tidak perlu pedulikan orang lain! pikirkan keselamatanmu sendiri! yang jelas tumbal semalam adalah gadis dari desa luar kembangan. dan dia sudah dua malam brada di kamar itu bersama siluman macan!"

Ryuka bergidik ngeri mendengarnya.

"kalau kau tidak mau membantu, biarkan aku cari sendiri!"

"jurus ngambek seorang gadis desa!" ledek aditama ketika melihat raut muka yang cemberut.

Ryuka memalingkan muka.

"baiklah akan aku bantu menemukan gadis itu. dengan aturan syarat, kau harus menuruti perintah ku dan jangan bertindak sendiri!"

Ryuka setuju...

Di rumah Mbah Sutijah .....

"Egi, bangun le!" Mbah Sutijah menggedor pintu kamar Egi.

"ada apa mbah?"

"Ryuka tidak ada di kamar!"

Egi langusng membuka matanya lebar-lebar dan berlari ke kamar Ryuka.

"Ryuka!"

Egi mengecek setiap sudut ruangan kamar itu. jendela masih terkunci. tidak ada yang janggal dengan kamarnya. kasurnya tidak sedikit pun berantakan.

Kemudian perhatian Egi tertuju pada sehelai bulu yang tergeletak di lantai. sperti bulu burung berwarna hitam x namun ukurannya lebih besar dari buku burung pada umumnya.

"Erlangga! kurang ajar! pasti dia telah menculik Ryuka!" Egi meremas bulu dalam genggamannya.

1
Siti Yatmi
up thor..lama kali....kangen aku....thor...love2 sekebon
Siti Yatmi
olaah..jd egi anak nya seto...kasian egi punya bapa model begitu..
Siti Yatmi
thor..kapan up nya..penasaran..semangat yah
Siti Yatmi
ga prof banget sih...cari barang ramean koplak...
Siti Yatmi
kasian erlangga....sedih deh...jgn bikin mati thor....
Siti Yatmi
masih bingung..ryuka dengan siapa yah jodoh nya??
Siti Yatmi
semangat thor....
Siti Yatmi
kasian si elang...padahal cinta dia tulus..walau dia siluman..
Siti Yatmi
lanjut ding thor..saya suka....jgn menyerah yah...love222 sekebon kacang...
Siti Yatmi
terlalu kepo....jd ya begitu
Siti Yatmi
kasian nining
terpaksa deh...nikah sm org jahat
Siti Yatmi
jalan cerita bagus...ga bertele tele..saya suka
Siti Yatmi
bagus ko ceritanya...biasalah..kebanyakan cuma baca..tapi malas komen...
Siti Yatmi
lurah gila...ngorbanin rakyat nya sendiri
Siti Yatmi
selalu ada masa lalu yg kelam
Siti Yatmi
penasaran...awal yg bagus...
Achewalt
Fakta kehidupan
Fan Compás Chivi Ans
Mantap dong!
tasha angin
Kocak banget, ngakak ga ketulungan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!