NovelToon NovelToon
Pendekar Jahat Legendaris

Pendekar Jahat Legendaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Galih Pratama

Era kekacauan telah tiba. Ramalan penyihir ratusan tahun telah terwujud.

Sang Penjahat telah tiba untuk menuntut ketidakadilan.

Menantang dunia dan surga.

Saatnya kalian semua membuka mata dengan kemunculanku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luo Yan(3).

Sejak bayi, Luo Yan sudah mulai mengumpulkan energi dalam dan menyimpannya dengan sangat hati-hati. Tentu saja, hal ini bukanlah sesuatu yang biasa diketahui orang lain.

"Besok kau akan mendapatkan guru bela diri, apa kau senang dengan itu?" tanya ibunya, Luo Yi.

“Tentu saja, Ibu! Tidak ada lagi yang lebih menyenangkan selain menggerakkan badan!” jawab Luo Yan, matanya berbinar penuh kegembiraan.

“Haa... Padahal aku mengira kau lebih berbakat dalam belajar. Kenapa tidak mencoba menjadi pejabat negara atau bahkan seorang sastrawan?” ujar Luo Yi sambil tersenyum.

Mendengar kata-kata ibunya, Luo Yan merinding. Seandainya saja ibunya tahu yang sebenarnya—bahwa semua ini bukanlah bakat, melainkan sebuah kecurangan—pasti dia akan berpikir dua kali sebelum berkata seperti itu. Namun, tidak bisa dipungkiri, Luo Yan telah menunjukkan kemampuan luar biasa; pada usia lima tahun, ia sudah bisa membaca dan menulis lebih cepat dari siapa pun.

“Nona Yi, guru untuk tuan muda sudah tiba.”

Seorang pelayan muncul membawa seseorang di belakangnya. Dengan rasa penasaran, Luo Yan mengintip dan tersenyum lebar saat melihat sosok yang berdiri di belakang pelayan tersebut.

“Salam kenal,” ujar pendekar tersebut, memperkenalkan dirinya.

“Aku adalah Si Pedang Liar, Wang Kai.”

Luo Yan kembali tersenyum. Namun, senyumnya kali ini dipenuhi perasaan lega; masa lalu yang diingatnya tidak berbeda dan masih tetap sama.

Dengan tenang, Luo Yan memperkenalkan diri. “Saya Luo Yan, nama yang diberikan oleh ibu saya, Luo Yi. Saya memberi hormat kepada anda, Guru Wang Kai, Si Pedang Liar.”

“Apa benar dia belum mempelajari bela diri sama sekali?” tanya Wang Kai, alisnya terangkat penuh rasa ingin tahu.

“Anakku luar biasa, bukan? Kupikir dia tidak lama lagi akan menjadi sosok jenius dalam dunia persilatan. Itu yang dirinya katakan dengan penuh percaya diri kemaren,” Luo Yi berkomentar bangga.

“Biarkan kita lihat bersama, Nyonya. Hal semacam itu tidak bisa disimpulkan begitu saja,” jawab Wang Kai, tertawa lembut mendengar candaan Luo Yi.

Setelah itu, Wang Kai meminta izin kepada Luo Yi untuk membawa Luo Yan, dan begitu mendapatkan persetujuan, mereka beranjak menuju sebuah tempat.

Keduanya melangkah menuju hamparan padang rumput hijau yang indah di dalam istana. Luo Yan menghirup udara segar di sana, menghembuskannya berkali-kali, dan wajahnya menampakkan keceriaan yang mendalam.

“Apa kau suka berada di alam?” Wang Kai bertanya, melihat anak itu dengan penuh perhatian.

Luo Yan mengangguk. “Yup. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada memahami alam lebih dekat,” jawabnya ceria, membuat Wang Kai terkekeh.

“Sekarang, bersila dan fokuslah. Di sinilah aku akan mengetahui apakah kau benar-benar berbakat untuk menjadi seorang pendekar bela diri.”

Dengan sikap santai, Luo Yan melambaikan tangan kepada ibunya yang tengah mengawasi dari kejauhan.

“Cobalah untuk menarik napas sekarang,” perintah Wang Kai.

“Apakah akan segera dimulai?” pikir Luo Yan dalam hati, seakan merasakan ketegangan yang mulai menyelimuti atmosfer.

Mengikuti instruksi Wang Kai, Luo Yan menutup matanya dan bernapas pelan, sembari tidak melepaskan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya, "Sesuatu yang besar akan segera terjadi."

“Pejamkan matamu dan lanjutkan bernapas pelan,” Wang Kai meletakkan telapak tangannya di punggung kecil Luo Yan. Ia pun memejamkan mata dan mulai mengalirkan energi ke dalam tubuh Luo Yan.

Tiba-tiba, “I-I-Ini…?!” suara Wang Kai terputus, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Ia merasa kesulitan untuk berkata-kata, tak percaya akan apa yang baru saja dia rasakan.

“A-Apa-apaan bakat bocah ini…”

1
Azekkin Ajah
Fist
Azekkin Ajah
first
Azekkin Ajah
pertama
Azekkin Ajah
first
Azekkin Ajah
zatu
Azekkin Ajah
satu
Azekkin Ajah
next
Azekkin Ajah
pertamax
Azekkin Ajah
satu
Azekkin Ajah
first
Azekkin Ajah
pertama
Azekkin Ajah
satu
Azekkin Ajah
neks
Azekkin Ajah
pertama
Azekkin Ajah
first
Azekkin Ajah
pertamak
Azekkin Ajah
satu
Azekkin Ajah
pertama
Azekkin Ajah
satu
Azekkin Ajah
first
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!