NovelToon NovelToon
Akankah

Akankah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Pendekar Cahaya

Silva, Marco dan Alex menjalin persahabatan sejak kelas 10. Namun, saat Silva dan Marco jadian, semuanya berubah. Termasuk Alex yang berubah dan selalu berusaha merusak hubungan keduanya.
Seiring berjalannya waktu, Alex perlahan melupakan sejenak perasaan yang tidak terbalaskan pada Silva dan fokus untuk kuliah, lalu meniti karir, sampai nanti dia sukses dan berharap Silva akan jatuh ke pelukannya.
Akankah Silva tetap bersama Marco kelak? Atau justru akan berpaling pada Alex? Simak selengkapnya disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pendekar Cahaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 (Kenalan Baru)

Pagi ini, Marco mulai untuk melamar pekerjaan. Apapun pekerjaan yang dia dapat nanti, dia tidak peduli, yang terpenting kerjaan itu halal dan bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya dan juga ibunya.

Marco memanaskan motornya sebentar, lalu langsung pergi. Saat dia baru mau jalan, seseorang yang tidak dia kenali datang kerumahnya.

"Maaf, kamu cari siapa yah?" Tanya Marco pada seseorang itu, yang ternyata perempuan. Kalau dilihat dari perawakannya, perempuan tampaknya seumuran dengan dirinya.

"Aku lagi nyari rumahnya Marco, alumni SMA 14" jawabnya.

"Aku Marco, ada apa cari aku?" Tanya Marco yang tampak penasaran.

"Jadi, gini, kemarin aku kan ke cafe dan gak sengaja tabrakan sama kamu, kamu ingat gak, yang aku buru-buru pergi itu. Nah... Sesampainya dirumah aku baru ingat kalau kartu pelajar aku tuh jatuh dan aku ingat kalau kartu itu jatuh di cafe" terangnya.

"Singkat cerita aku tanya ke salah satu pelayan, katanya dia emang Nemu kartu pelajar dan langsung di kasi ke kamu dan dia juga tahu nama kamu dan juga sekolahmu, aku datangi sekolah kamu dan tanyakan alamat kamu, akhirnya aku sampai sini deh" perempuan itu mengakhiri penjelasan panjangnya.

"Emang nama kamu siapa? Aku emang simpan kartu pelajar itu, siapa tahu ada yang nyari, aku selalu bawa dan aku taruh di dompet" kata Marco.

"Aku Zea Adisty Pratiwi" jawabnya dan memberitahukan namanya.

"Berarti benar dia pemilik kartu pelajar itu" batin Marco. Marco mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu pelajar itu, lalu menyerahkannya pada Zea.

"Wah... Makasih yah, Marco, aku senang kartu ini ketemu, soalnya disitu aku selipkan kartu ATM aku, aku takut banget kalau sampai ATM itu hilang dan disalahgunakan oleh orang lain" Zea tampak senang kartu pelajarnya itu ketemu.

"Kamu harus lebih berhati-hati lagi, untung aku yang nemuin, coba kalau orang lain, gak tahu deh gimana jadinya" Marco sedikit menasehati.

"Kalau gitu, aku langsung pamit yah, kartu pelajar aku juga udah ketemu, sekali lagi terima kasih banyak yah, Marco" Zea langsung pamit dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada Marco.

"Aku anter aja yuk, kebetulan aku juga mau keluar kok" Marco menawarkan tumpangan.

"Gak usah, aku bisa naik taksi" Zea menolaknya.

"Ayolah, anggap aja ini sebagai salam perkenalan kita" Marco berusaha membujuk. Zea pun akhirnya menyerah dan menerima tawaran dari Marco. Mereka berdua pun melaju menuju rumah Zea yang letaknya cukup jauh dari rumahnya.

Sekitar setengah jam kemudian, mereka pun sampai di rumah Zea. Berhenti di depan sebuah rumah dengan pagar yang menjulang tinggi dan terparkir 3 buah mobil di halaman rumah. Dihiasi taman kecil nan hijau, membuat mata jadi sejuk saat memandangnya. Marco benar-benar takjub melihat rumah Zea yang kalau dibandingkan, bahkan lebih besar dari rumah Silva.

"Zea, kamu anak orang kaya raya yah, rumahmu gede banget, terus mobilmu juga ada 3 lagi" kata Marco yang berdecak kagum melihatnya.

"Apa sih, ini semua bukan punyaku, ini semua punya orang tua aku, aku mah belum punya apa-apa, sekolah aja masih dibiayain orang tua" Zea merendah.

"Udah yuk, masuk" Zea langsung menarik tangan Marco dan mengajaknya masuk kedalam rumah. Meskipun Marco menolak, tapi, Zea tetap memaksa dan mau tidak mau Marco pun hanya bisa mengikuti keinginan dari teman barunya itu.

"Kamu duduk disini dulu yah, aku ambilkan minuman di dapur" kata Zea saat mereka sudah berada di ruang tamu.

"Gak usah repot-repot deh, Zea" Marco menolaknya.

"Kan tadi kamu yang maksa buat anterin aku sampai rumah, sekarang gantian aku yang maksa kamu untuk duduk disini sambil minum softdrink" balas Zea.

"Lagian kita abis jalan jauh, masa sih gak haus, pasti haus kan, udah, kamu duduk diam disini, aku ke dapur bentar, oke" lanjut Zea, kemudian berlalu menuju dapur dan mengambil minuman dingin didalam kulkas. Lalu setelah itu, kembali ke ruang tamu dengan nampan berisi 2 softdrink dan juga sepiring kue.

"Nih, minumnya, terus ini kuenya, silahkan dicicipi" Zea meletakkan nampan tersebut diatas meja, lalu menatanya di depan Marco.

"Harusnya kamu gak usah sampe segitunya juga, Ze" Marco merasa tidak enak hati dengan teman barunya itu.

"Halah! Cuma gini doang, gak apa-apa lah, santai aja" Zea menanggapinya dengan santai.

"Anggap aja ini sebagai salam perkenalan" lanjut Zea. Marco dan Zea saling menatap, lalu sedetik kemudian tertawa bersama. Entah apa yang membuat mereka berdua tiba-tiba tertawa seperti itu.

1
Raska Dipsy
itu tergantung dri feeling sih sbnrnya 😁
NT.RM
kadang suka ketebak sih curi curi orang naksir kita. tp, kadang gak bisa yakin 100% 😁😁
NT.RM
Hah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!