NovelToon NovelToon
Madu Dari Istriku

Madu Dari Istriku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Kaya Raya
Popularitas:83.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Asyifa rela jadi adik madu dari Naura, wanita cantik yang bersosialita tinggi demi pendidikan yang layak untuk kedua adiknya. Hanya saja, Adrian menolak ide gila dari Naura. Jangankan menyentuh Asyifa, Adrian malah tidak mau menemui Asyifa selama enam bulan setelah menikahinya secara siri menjadi istri kedua. Lantas, mampukah Asyifa menyadarkan Adrian bahwa keduanya adalah korban dari perjanjian egois Naura, sang istri pertama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Satu - Naura Sakit

Adrian membaca pesan dari Yoga. Akhirnya Yoga bilang pada Adrian kalau tadi dirinya bertemu Naura di area parkir Mall, dan terlihat sedang kesakitan. Yoga tidak bilang soal dirinya melihat adegan yang sama dengan apa yang Naura lihat. Namun, Yoga hanya meminta Adrian supaya pulang, melihat keadaan Naura.

“Apa benar Naura sakit? Dia di Mall? Sama siapa? Kalau dia pergi sama teman-temannya pasti selalu posting di sosial media, coba aku lihat di akun sosial medianya teman-temannya. Ah atau tanya dengan orang suruhanku yang selalu mengawasi Naura ke mana pun Naura pergi?” batin Adrian.

Adrian langsung mencari akun sosial media keempat teman Naura. Benar tadi mereka kumpul di sebuah restoran, makan bareng, bahkan nonton bareng, tapi tidak ada Naura di sana. Karena mereka melakukan foto bersama setelah Naura memutuskan untuk pulang, dan Naura bilang perutnya tiba-tiba tidak enak.

“Iya tidak ada Naura, Sebentar ini nonton film yang tadi aku tonton dengan Asyifa, kan? Ah mungkin mereka nontonya di jam tayang setelah aku nonton dengan Asyifa. Postingannya saja baru beberapa menit yang lalu?” ucap Adrian lirih.

Adrian mencoba menghubungi orang suruhannya yang selalu mengawasi Naura setiap hari. Jawaban mereka sama dengan apa yang Yoga katakan kalau Naura tadi sempat ke Mall sendirian, dan terlihat lemas, wajahnya juga pucat.

“Dia sakit? Tumben sekali sedang sakit gak telfonin aku? Dia juga gak bikin status apa-apa?” batin Adrian penuh tanda tanya.

Setelah menghubungi Adrian tadi, Naura sama sekali tidak menghubungi Adrian lagi. Adrian tahunya dia sedang bersama teman-temannya di luar, apalagi Adrian menolak untuk mengantarnya ke butik karena sedang bersama Asyifa.

Asyifa keluar dari kamar mandi, melihat Adrian yang sedang bengong, tatapannya kosong dan seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Mas? Kok ngelamun?” tanya Asyifa.

“Fa, Naura sakit,” ucap Adrian.

“Pulang dong, Mas? Kali saja Mbak Naura butuh Mas,” ucap Asyifa.

“Kamu gak apa-apa aku tinggal sendiri?” tanya Adrian.

“Mas ini kan memang harusnya mas ke rumah Mbak Naura?”

“Ya sudah aku pulang, ya? Jangan matikan ponselmu, aku ingin chat atau telefon kamu nanti.”

“Iya, Mas? Ya sudah, pulang gih?”

Adrian menciumi wajah Asyifa sebelum pulang ke rumah Naura. Ia sebetulnya penasaran dengan sikap Naura akhir-akhir ini, karena Naura sudah tidak seagresif seperti biasanya. Bahkan sekarang jarang sekali menemui dirinya ke kantor, setelah dirinya bilang ingin menceraikannya.

**

Adrian masuk ke dalam rumahnya. Rumah yang ia singgahi selama sepuluh tahun dengan Naura. Rumah yang menjadi saksi kebahagiaannya dengan Naura, dan setiap sudut ruangan di rumah itu, terukir berjuta kenangan indah dengan Naura. Manik mata Adrian mengedar ke seluruh sudut ruangan, hatinya berdesir mengingat semuanya, namun ada sedikit kecewa di hatinya, saat mengingat Naura yang menolak untuk menjadi seorang ibu.

“Mas? Sudah pulang?” Naura dari arah dapur melihat Adrian yang sedang berjalan dengan langkah kecil sambil mengingat semua kenangannya dengan Naura.

“Ya, baru saja. Kamu katanya sedang sakit?” tanya Adrian.

“Sakit? Dari mana mas tahu aku sedang sakit?” jawab Naura terkesan dingin.

“Yoga, dan orang suruhanku,” jawab Adrian.

Naura mengernyitkan keningnya. Ia memang bertemu Yoga saat di Mall tadi, dan bilang perutnya sakit. Namun, ia baru ingat kalau selama ini ke mana pun dia pergi selalu diawasi oleh orang suruhan Adrian. Bahkan sampai Naura ke luar negeri pun, ia tak lepas dari pengawasan orang suruhan Adrian.

“Oh iya, aku ketemu Yoga di parkiran, waktu mau jalan ke arah mobil, karena tidak tahan perutku sakit sekali, jadi aku berjongkok dengan bersandar tiang, lalu Yoga menemuiku. Dia bilang baru menemui mantan istri dan anaknya,” jelas Naura.

Naura yakin kalau orang suruhan Adrian melihat dirinya yang menyaksikan Adrian bersama Asyifa melakukan adegan panas. “Tapi kenapa bilangnya sama Mas Adrian aku sakit?” batin Naura bingung.

“Sekarang sudah mendingan?” tanya Adrian.

“Lumayan,” jawabnya.

Adrian melihat wajah Naura memang pucat, matanya sembab, dan memerah. Ia tidak tahu seberapa rasa sakitnya sampai Naura terlihat kusut sekali, seperti orang yang sadang merasakan sakit yang amat dalam.

“Kamu sudah makan, Mas?” tanya Naura.

“Sudah tadi sore. Kamu tanya aku sudah makan apa kamu masak?”

“Iya, aku masak tadi. Bibi gak datang, jadi aku masak sendiri, kamu mau makan? Kamu selalu menolak mencicipi masakanku, padahal kalau kamu pulang ke sini aku pasti masakin buat kamu. Dan, aku mau kali ini jangan nolak, ya? Sekali saja cicipi masakanku,” pinta Naura.

“Hmm ... baiklah, kamu juga ikut makan, ya?”

“Oke, aku juga lapar lagi rasanya,” ucap Naura.

Adrian melihat tubuh Naura kali ini semakin berisi. Biasanya Naura tidak ingin badannya sampai terlihat gendut, apalagi dia masih punya kontrak kerja dengan beberapa agensi.

Naura menata masakannya, dan mengambilkan makanan untuk Adrian dan dirinya. Mereka duduk saling berhadapan. Adrian dari tadi melihat Naura yang sedang menyiapkan makanannya sampai mengambilkan makanan untuknya. “Benar dia terlihat sedikit berisi badannya. Padahal dia tidak pernah mau memiliki badan yang cukup berisi seperti sekarang ini?” batin Adrian.

“Mas kenapa lihatin aku begitu?” tanya Naura yang berhasil mengagetkan lamunan Adrian.

“Kamu gak diet, Ra? Aneh kamu makan jam segini?”

“Enggak apa-apa, kan menemani suamiku makan? Apa salah? Aku tetap jaga pola makan, hanya saja aku sedang menambah berat badanku sedikit, ada kontrak kerja yang mengharuskan aku menambah sedikit berat badanku,” jawab Naura.

“Oh begitu?” ucap Adrian.

“Iya, memang kenapa, Mas? Ada yang salah?”

“Ya heran saja, kamu sudah beberapa hari ini jarang ke kantor, jarang minta yang aneh-aneh, ya aneh saja,” jawab Adrian.

“Untuk apa aku menghabiskan waktu untuk berdebat dengan orang yang sudah tidak ada rasa lagi denganku?” ucap Naura.

“Ra, aku minta maaf, tapi ini yang aku rasakan,” ucap Adrian.

“Dimakan, Mas. Dicicipi masakanku, mungkin gak seenak masakan Asyifa,” ucap Naura.

“Iya aku cicipi, tapi ini mana minumnya, Ra?”

“Oh iya lupa, sebentar aku ambilkan. Sampai lupa saking senangnya kamu mau makan masakanku.”

Naura mengambilkan air minum untuk Adrian. Ia meletakkan di sisi Adrian. “Selamat makan,” ucap Naura.

“Ya, selamat makan juga, Ta.”

Adrian mulai menikmati masakan Naura. Rasanya tidak terlalu mengecewakan. Cukup enak dan lezat, sampai Adrian merasa heran, sejak kapan Naura bisa masak cukup enak, meski tetap juaranya adalah Asyifa.

“Bagaimana, Mas? Enak?” tanya Naura.

“Enak, kamu kok bisa masak?”

“Aku belajar masak dengan Mami kemarin. Mami sering ke sini kalau siang, setelah aku debat kusir dengan papi kemarin,” jawab Adrian.

“Ini enak, sering-seringlah masak, kamu ini perempuan, seorang istri pula?”

“Iya, aku ingin belajar, dan aku juga ingin hamil, Mas,” ucap Naura.

“Habiskan makananmu, Raa,” ucap Adrian mengalihkan pembicaraan dengan Naura, karena sudah menjurus ke arah kalau Naura ingin memiliki anak.

Naura mengangguk, tersenyum saat Adrian meneguk air putih yang ia suguhkan tadi.

“Kena kamu, Mas!” batin Naura dengan mengulum senyum kemenangan.

1
rahma dhani
kata ny tau diri,sadar posisi trus ngapa juga meski nangis² ngelurin air mata pas tau adrian lg ngasih nafkah batin ma naura hmmm cemburu bilang sayang🤣🤣
rahma dhani
gerget sndri c ma c asyifa😤😤
kya g tau diri ja jatoh ny,dah d byar dah d cintai ma suami kontrak ny,tp msh ja nyangkal soal perasaan sbner ny,sbner ny mau mntaati prjanjian/kontrak pa emng trllu bodoh c yg jd asyifa🤬🤬
afaj
enak bgt sih ini Adryan
afaj
terima kasih autor
afaj
oh senang nya dlm hati kata Adrian wkkwkwkkwkw menang banyak kwkwkwk
Ma Em
Semoga akur terus Naura dan Asyifa padahal kalau didunia nyata mah tdk ada yg akur seperti ini malah seperti anjing dan kucing kalau bertemu madu berantam terus.
Ratih Komala
baca ini jd serasa liat keluarga temenku.

dr ibu pertma anaknya 4 perempuan smua
dr ibu kedua anaknya 2 laki2 smua.
SMP skrang smua anak2 sudah berkeluarga dan mereka tampak akuuur bgt.. sering liburan bareng.

salut si sma yg bisa kaya bgtu,
Yuliana Tunru
adrian siap2 pusing ya istri pada hamil lagi..tp selamat deh rezki
Ma Em
Makanya Asyifa kenapa kamu mau tinggal satu rumah dgn madumu kalau emang kamu sdh tdk kuat tinggal bersama Naura lbh baik pergi bawa anak2 mu jgn ditinggalkan bersama Naura karena skrg Naura sdh ada putranya juga , sebaik baiknya ibu tiri lbh baik tinggal bersama ibu kandungnya sendiri.
Ana: Thor buat lah syifa pergi dri Adrian kenapa, biar dia bahagia bersama kedua anak, aq gak rela asyifa jdi y kedua.
total 1 replies
Ma Em
Enak banget ya jadi Adrian punya dua istri tinggal dirumah yg sama istrinya akur2 tapi walaupun baik istri pertama pada istri kedua lbh baik tinggalnya terpisah daripada tinggal satu rumah namanya sama madu pasti akan ada yg merasa tdk adil mungkin, buktinya skrg Naura blm apa apa sdh merasa iri sama Asyifa
Si Penjahat
suatu saat asyifa akan pergi, nikmati kebersamaan kalian Adrian, biarlah untuk sementara waktu syifa makan hati
Yuliana Tunru
maka x di pisah z krn.pasti rasa cemburu dan tak enakqn itu adq yg pqsti lbh bebas berekpresi krn tak perlu saling jaga hati jujur pqsti qda rasa kesal dan cemburu
Puput Tari
Asif korban knpa maura hrus bhgia jg
Puput Tari
Ksian syifa skrng suaminya lebih dominan sma naura
Ambo Nai
Asyifa kamu masih muda pergi saja yg nama poligami gak akan peradil.
Zahbid Inonk
Adrian mh ga konsisten 😡👊
jdi laki ko serakah ga ada tuh perempuan yg bnr" ikhlas d madu toh rasa nya kaya racun pergi ja lh Asyifa dari pada makin sakit mana ga berdarah itu lebih berbahaya
chiara azmi fauziah
pergi az asyfa bawa anak2mu sekalian krn kamu cuma pelampiasan cari kebahagianmu dan anak2 juga adik2mu
Zahbid Inonk: bener Kaka Asyifa tuh harus nya pergi
total 1 replies
afaj
jgn satu rumah lah
afaj
jgn pergi semua hrs berakhir bahagia
Ma Em
Selamat untuk Adrian , Naura dan Asyifa semoga kalian bertiga bahagia dgn ketiga buah hati dan selalu sehat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!