NovelToon NovelToon
Hadiah Jodoh

Hadiah Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Slice of Life
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: PERMATABERLIAN

Bagaimana jadinya saat tiba - tiba ibumu menanyakan saat ini berapa umurmu dan menawari hadiah ulang tahunmu yang ke 21 dengan hadiah jodoh?.

"Nis, Nisa sekarang umurmu berapa?." Tanya Dewi tiba-tiba saat masuk kamar putrinya. Nisa yang ditanya sang ibu pun langsung menjawab tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun karena memang sang ibu terkadang sangat random. " Dua puluh tahun sebelas bulan ".

" Berarti sudah boleh menikah, hadiah ulang tahunnya jodoh mau? "Jawab sang ibu yang membuat Nisa kaget dan langsung tertawa.
Nisa yang sudah hafal betul tentang kerandoman ibunya pun berniat meladeni pembicaraan ini yang dia kira adalah candaan seperti yang sudah sudah.

" Boleh... Asal syarat dan ketentuan berlaku, yang pertama seiman, yang kedu-".Belum selesai Nisa bicara dia mendengar ibunya sudah tertawa lepas yang membuat Nisa juga ikut tertawa dan langsung pergi dari kamar putrinya.

Tanpa Nisa ketahui bahwa yang ia anggap candaan itu adalah sesuatu yang serius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PERMATABERLIAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7.Godaan

"Dimas!. " seruku terkejut.

Dimas adalah teman Nisa di bangku SMK dulu. Bisa dibidang mereka lumayan dekat dulunya.

"Sini dim, belum kok belum telat Nisa juga baru sampai" jawab Ami mempersilahkan Dimas duduk bergabung dengan kami.

Anehnya baru saja Dimas bergabung dengan kami Ita dan Ami pamit lebih dulu karena ada urusan mendadak katanya.

" Eh Nisa, Dimas sorry nih gue harus cabut duluan emak gue minta gue buat anterin dia ke arisan. " pamit Ita buru-buru pergi padahal aku belum sempat memberikan protes ku.

" Eh gue kayanya juga harus cabut deh, ini gue ada urusan kantor, emergency. " pamit Ami yang juga ikut-ikutan meniru jejak Ita.

Nisa hanya bisa menganga melihat kepergian kedua sahabatnya itu.

" Awas kalian berdua!." batin Nisa yang bertekat mengintrogasi kedua sahabatnya. Karena kedua sahabatnya itu terlihat seperti sengaja membiarkan dirinya hanya berdua saja dengan Dimas.

Setelah kepergian dua pulu-pulu itu sekarang tinggallah ia dan Dimas disana.

Awalnya memang canggung tetapi karena Dimas termasuk orang yang mudah menyesuaikan suasana maka kecanggungan itupun tidak bertahan lama.

Sambil menunggu pesanan makanan mereka datang keduanya sibuk bernostalgia tentang saat-saat masih duduk di bangku SMK dulu.

Dan karena terlalu asik baik Dimas maupun Nisa sama-sama tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang terus memperhatikan keduanya dari tadi.

Saat makanan yang mereka pesan telah datang barulah mereka menghentikan sejenak acara bernostalgia mereka dan fokus ke makanan masing-masing.

Disaat tengah menikmati makanannya terdengar Dimas mengatakan ada sesuatu yang ingin ia sampaikan kepadanya.

" Nisa sebenernya aku mau ngomong sesuatu ke kamu. "

Mendengar hal itu Nisa menghentikan makannya dan fokusnya langsung beralih kepada Dimas, kebetulan juga Nisa sudah selesai makan jadi ia bisa lebih fokus kepada apa yang akan disampaikan Dimas kepadanya.

" Mau ngomong apa Dim?. " tanya Nisa yang sedikit penasaran.

Satu detik dua detik Dimas belum juga mengatakan apapun, barulah detik kelima ia mulai mengatakannya setelah sebelumnya menyakinkan diri dan membulatkan tekat.

" Nisa sebenarnya aku suka sama kamu semenjak kita masih SMK dulu, dan aku berniat dalam waktu dekat mau melamar kamu. " ujar Dimas menyampaikan hal yang ingin ia sampaikan kepadaku sambil meraih tanganku.

" Kamu mau kan Nis nikah sama aku?. " sambungnya lagi sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam sakunya.

Saat kotak itu terbuka dan memperlihatkan sebuah cincin saat itu juga kesadaran Nisa kembali seratus persen. Nisa segera menarik tangannya yang digenggam oleh Dimas setelah sebelumnya hanya diam saja karena terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar.

" Maaf Dimas aku tidak bisa, aku sudah dilamar orang dan minggu depan kami akan melangsungkan pernikahan. " jawab Nisa langsung supaya Dimas tidak berharap lagi padanya.

Nisa tahu andai ia yang menjadi di posisi Dimas saat ini pasti sakit rasanya, tapi Nisa juga tahu bagaimana lebih sakitnya nanti jika ia memberikan harapan palsu kepada Dimas.

Setelah mengatakan penolakan dan alasannya serta membayar tagihan makanannya Nisa segera meninggalkan tempat itu. Karena tidak mungkin baginya berada disana lebih lama lagi setelah apa yang terjadi.

Tapi baru juga Nisa sampai didepan cafe tiba-tiba saja ada yang mencekal tangannya. Nisa berfikir bahwa itu adalah perbuatan Dimas.

Oleh karena itu tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang telah mencekal tangannya Nisa langsung saja menghempaskannya dengan kasar.

" Dimas aku sudah bilang aku tidak bisa, aku-. "Nisa tidak dapat meneruskan ucapannya setelah melihat siapa yang sebenarnya telah menghentikannya.

" Kak Bagas"seru Nisa sedikit terbata setelah mengetahui bahwa orang yang telah menghentikannya ternyata bukan Dimas seperti dugaannya melainkan orang lain.

Tadinya Nisa berfikir bahwa Dimas mengejarnya karena belum terima akan penolakan yang ia berikan serta menduga bahwa mungkin penjelasan yang ia berikan belum cukup jelas.

Bersambung...

Kalo suka cerita ini tolong tinggalkan jejak ya:) Terima kasih bye bye

1
ZUNAYIRA
lumayan seru lanjut baca
ZUNAYIRA
aku suka
ZUNAYIRA
aku suka nopel inih bagus
EelisazasileE
cocok untuk yang suka konflik-konflik ringan
Berlian
cerita dengan konflik-konflik ringan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!