Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Maid 26
Zenvia bangun pagi seperti biasanya dan merapikan serta membersihkan penthouse dalam waktu satu jam saja.
Semua keranjang loundry dibawanya keluar ketika petugas binatu datang untuk mengambil pakaian Kal yang kotor.
Setelah itu, dia memasak dan kemudian menuju ke kamarnya kembali ketika sudah selesai memasak.
Untuk sarapan pagi, Zenvia selalu memasak makanan yang tak terlalu rumit dan karena mereka hanya berdua jadi hanya membuat makanan dalam jumlah sedikit saja.
Setengah jam kemudian, Zenvia sudah keluar dari kamarnya dan melihat Kal sudah ada di meja makan.
"Bersiaplah, kau akan ikut denganku ke Kroasia. Dua jam lagi kita berangkat," kata Kal.
"Mengapa mengajakku?" tanya Zenvia.
"Karena kau kerja denganku, bukan? Jadi kau akan ikut ke mana pun aku pergi. Aku akan berada di Kroasia selama seminggu. Kau akan menbantuku menyiapkan keperluanku," jawab Kal.
"Baiklah," jawab Zenvia pasrah.
"Duduklah," perintah Kal.
Zenvia mengangguk dan duduk di depan Kal. Mereka makan pagi bersama dan seperti biasa Kal selalu memandangnya hingga membuat Zenvia selalu salah tingkah karena dia tetap tak terbiasa dengan hal itu meskipun Kal selalu seperti itu padanya.
"Tak perlu membawa banyak baju karena aku akan membelikanmu baju di sana," kata Kal.
Zenvia mengangguk.
"Uang gajimu tak akan kupotong. Justru akan kutambah," lanjut Kal.
Zenvia kembali mengangguk.
"Terima kasih," ucap Zenvia akhirnya karena ia baru sadar Kal melihat tajam ke arahnya karena Kal tak suka jika Zenvia menjawab pertanyaannya hanya dengan anggukan saja.
Setelah makan pagi selesai, Zenvia membereskan dapur dan kemudian kembali ke kamar untuk mengemas bajunya. Zenvia mengemasnya di tas berukuran sedang karena ia tak memiliki koper.
TOK TOK TOK
Terdengar ketuka di depan pintu kamar Zenvia dan wanita itu segera membukanya.
"Ini koper untukmu," ucap Kal sembari memberikan koper sedang berwarna hitam pada Zenvia.
"Terima kasih," jawab Zenvia.
"Setelah selesai, kemas pakaianku dan segala kebutuhanku ke koperku. Aku tunggu di kamar," kata Kal.
"Baik," jawab Zenvia sembari mengangguk.
"Oke," kata Kal dan pergi dari hadapan Zenvia.
Pria itu menggelengkan kepalanya karena benar benar gemas dengan kediaman dan kekakuan Zenvia padanya.
"Lihat saja nanti," gumamnya berbisik.
*
Dua puluh menit kemudian, Zenvia masuk ke dalam kamar Kal. Dia tak melihat Kal di sana dan pintu kamar mandi tampak tertutup.
Lalu Zenvia segera mengemas pakaian Kal ke dalam koper dan beberapa kebutuhan Kal seperti parfum dan lainnya ke dalam koper.
Zenvia memilih apa yang dianggapnya penting dan dia pun mencatat apa yang sudah dimasukkannya tadi agar ia bisa menjawab dengan tepat jika Kal menanyakan hal itu.
Kal kemudian terlihat keluar dari kamar mandi. Zenvia otomatis menoleh ke arah pria yang hanya memakai handuknya saja di pinggangnya.
Zenvia langsung mengalihkan pandangannya pada koper dan segera mengemasnya dengan cepat.
"Apa saja yang kau bawa?" tanya Kal.
Lalu Zenvia menberika selembar kertas kecil pada Kal yang sudah ditulisnya tadi.
"Tambahkan dua dasi warna biru dan abu- abu serta 3 parfum lagi," kata Kal.
"Baik," jawab Zenvia yang kembali masuk ke dalam walk in closet.
Kal juga masuk ke dalam walk in closet karena akan memakai baju. Pria itu dengan santainya memakai baju di depan Zenvia yang membuat wanita itu menunduk dalam dalam dan memalingkan wajahnya dari Kal.
'Dasar pria tengil tak tahu malu,' batin Zenvia geram.
