Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.26
Selesai makan,mereka berdua kembali duduk menuju Sofa.
"Kamu yakin nggak apa-apa,Aku mau melihat pekerjaanku lagi." Ucap Zein.
"Aku nggak apa-apa kok,kerja lah kamu sana.." Ucap Olivia.
"Baiklah...Aku keluar dulu.." Ucap Zein bangun ingin pergi namun saat itu Olivia kembali memegangi perutnya yang entah kenapa sakit kuat sekali saat itu.
"Aku tidak suka di bohongi Olivia..!!" Ucap Zein membuka Jasnya lalu mengangkat tubuh Olivia lalu membawanya menuju kamar.
"Zein...Biasanya nggak sakit seperti ini..." Ucap Olivia mencengkram kuat bahu belakang Zein manahan nyeri perutnya terasa sakit sekali.
"Kalau biasa seperti ini kenapa kau terlihat sakit menahannnya.." Ucap Zein.
Zein membaringkan Olivia diatas tempat tidur itu lalu dia segera menghubungi Rustam untuk membawakan dokter wanita keatas. Rustam sangat kaget apalagi Velita. Mereka segera mengambil dokter wanita lalu membawanya menuju ruangan atas.
15 menit kemudian,Dokter datang keruangan Zein diatas.
"Cepat periksa..." Ucap Zein.
"Baik Tuan.."
Dokter itu masuk kedalam kamar,lalu mulai memeriksa Olivia.
"Apa Nona sedang datang tamu bulanan..?" Tanya Dokter.
"Benar Dok.." Jawab Olivia.
"Apa ini hari pertama Nona..?" Ucap Dokter itu menatap Olivia.
"Iya Dok..Biasa nyerinya tidak sekuat ini.." Ucap Olivia.
"Baiklah...Nyerinya kuat sekali?" Ucap Dokter itu.
"Iya Dok..Sakit sekali..." Ucap Olivia kembali meringis sakit.
"Nona..Maaf,Melihat keadaan Nona,ini bukan nyeri biasa Nona..Apa Nona sebelumnya mengalami benturan atau sakit?" Tanya Dokter.
"Dok..sebenarnya Saya memang pernah mengalami masalah di rahim saya Dok,Karena kecelakaan dulu saya alami.." Ucap Olivia.
"Ceritakan Detailnya nona..?" Ucap Dokter.
"Dokter janji tidak akan mengatakan dengan siapapun.." Ucap Olivia.
"Baiklah.."
"Emm..Saya pernah mengalami kecelakaan di kampus,8 bulan yang lalu,perut saya terbentur kearah sisi pagar pembatas dan 2 hari kemudian saya mengeluarkan bercak darah dari organ intim saya Dok.saya pun melakukan pemeriksaan, Dokter mengatakan Rahim saya mengalami luka,ada pembengkakan serius.Saya kembali memeriksanya 2 bulan lalu, pembengkakan semakin parah,di sarankan dokter rahim saya harus di angkat demi keselamatan saya,tapi saya tidak mau, saya memilih melakukan pengobatan herbal..
pengobatan herbal itu saya hentikan 3 bulan lalu karena saya merasa sudah baik keadaan saya.. Tapi semenjak sejak 3 bulan ini saya sering sakit lagi kalau datang bulan.." Ucap Olivia di angguki Dokter itu.
"Begitu...Nona saran saya,sebaiknya bawa periksa kembali ya,saya takut masih ada gumpalan darah itu di rahim nona..sebaiknya secepatnya di periksa lagi.Saya akan mencoba membantu mengobati nona tampa harus operasi atau mengangkat rahim Anda..semoga saja belum terlambat.." Ucap Dokter itu.
"Dokter bisa menyembuhkannya?.." Ucap Olivia.
"Banyak yang mengalami itu,puji Tuhan saya bisa menyembuhkan mereka.." Ucap Dokter itu.
"Baik Dok,saya Mau dok,terimakasih Dok..."Ucap Olivia.
"Sama-sama Nona..saya keluar dulu..."
"Baik Dokter.." Ucap Olivia.
"Bagaimana Dok..?" Tanya Zein saat Dokter keluar dari kamar.
"Tuan Zein,bisa kita bicara berdua..?" Ucap Dokter.
"Mari Dok.." Zein membawa Dokter menuju ruangannya.
"Gimana Dok..?" Ucap Zein.
"Tuan..Nona sebaiknya harus segera di periksa kerumah sakit.. Tuan.Saya takut Karena benturan itu Rahim nona masih ada gumpalan darah di dalamnya.. Istri anda mengatakan dia pernah di minta dokter untuk melakukan Operasi pengangkatan rahimnya karena rahimnya bermasalah serius..."
Zein sangat terkejut mendengar itu.
"Dok..Dokter bilang apa,kecelakaan..Kecelakaan apa..?" Ucap Zein bingung.
"Tuan Tidak tau kalau istri Tuan pernah mengalami kecelakaan jatuh dari tangga kampusnya lalu perutnya terbentur keujung pembatas balkon,akibatnya membuat rahim nona luka di dalam bahkan bengkak,Nona terlambat mengobatinya karena Nona pikir tidak akan bermasalah besar. Jika tidak segera di obati dengan penanganan yang tepat,kemungkinan nona akan susah bisa hamil atau tidak bisa hamil Tuan.." Ucap Dokter kembali mengejutkan Zein.
Zein benar-benar terkejut saat itu,dia benar -benar tidak tau apa yang terjadi dengan olivia. Dia dekat sekali dengan Olivia saja baru 1 bulanan ini.
"Dok..Saya tidak tau kalau dia mengalami kecelakaan itu.Begini dok,apakah dia harus segera di bawa kerumah sakit menurut dokter..?" Tanya Zein.
"Iya Tuan..sebaiknya harus segera,biar kami lansung mengambil tindakan pengobatan untuk Nona..." Ucap Dokter.
"Okey..Dokter siapkan semuanya,saya pastikan hari ini juga saya akan membawa dia kerumah sakit..terimakasih Dok.." Ucap Zein ingin keluar.
"Tunggu Tuan..Saya tau Tuan pasti marah kan sama istri Tuan..saya mohon jangan marahi Nona tuan,Nona pasti melakukan ini takut,dia tidak bisa memberikan anda keturunan nantinya.." Ucap Dokter itu.
"Saya tau apa yang harus saya lakukan,siapkan saja apa yang saya minta Dok.." Zein lansung keluar dengan cepat menuju kamar Olivia.
"Veli...8 bulan lalu kemana kau lengah menjaga Olivia..!!" Bentakan Zein membuat Rizal,Rehan dan Rustam kaget.
"Tuan...8 Bulan lalu saya masuk rumah sakit selama 1 bulan..yang menjaga Nona,anda menyuruh Harum Tuan.." Ucap Veli tenang membuat Zein baru mengingatnya.
Harum anak buah Zein yang sudah menghianati dirinya.dia menghianati Zein dengan jadi mata mata musuh Zein.
"Tam..Cari Harum,jangan bunuh dia,aku mau dia hidup-hidup." Perintahnya.
"Baik Bos.."
"Kau selamat Veli..segera siapkan mobil,Aku akan membawa Olivia kerumah sakit.." Ucapnya mengejutkan Mereka bertiga berempat lagi.Zein masuk kedalam kamar dengan wajahnya yang sangat menyeramkan.
"Zein..." Olivia memanggil.
"8 Bulan lalu,apa yang terjadi Olivia.." Olivia lansung teringat kejadian itu membuat Olivia terdiam. Ternyata Dokter mengingkari janjinya tidak mengatakan kesiapa pun mengenai itu.
"Zein..."
"Apa Kamu memberitahu papi dengan Mommy kejadian 8 bulan lalu,jawab aku Olivia..!" Ucap Zein begitu dinginnya membuat Olivia menjadi takut.
"Maaf..." Olivia Menunduk sedih. Zein mengusap wajahnya ingin marah sekali saat itu dengan Olivia.
"Olivia...Kenapa...Kenapa kamu sembunyikan masalah sebesar ini dari kami...hah...?" Ucapnya.
"Aku tidak ingin kalian mengkuatirkan aku..Aku juga ngak apa-apa.." Ucapnya
"Kamu bilang nggak apa-apa hah..Jelas ini masalah besar Olivia..rahim kamu rusak karena benturan itu,akibatnya kamu bisa tidak akan bisa memiliki anak nanti.." Ucap Zein.
"Aku nggak apa-apa..Lagian aku tidak ada niat buat menikah lagi,bagaimana bisa aku akan memiliki anak.." Ucap Olivia.
"Kamu..." Zein geram namun dia berusaha mengontrol emosinya agar tidak menyakiti Olivia.
Dia mendekati Olivia lalu lansung mengangkat Olivia kedalam gendongannya.
"Zein..kamu ngapain,mau bawa aku kemana?" Ucapnya.
"Aku mau menghukummu! Kalau kamu bukan wanitaku,sudahku hukum kamu saat ini juga.." Ucap Zein lalu membawa Olivia keluar dari kamar sedangkan Olivia tercengang mendengar ucapan Zein.
"Kamu akan melakukan pengobatan..." Ucap Zein.
Rizal dengan Rehan saling pandang,melihat Bos mereka tengah membopong Olivia keluar dari kamar menuju keluar yang lansung di ikuti mereka.
Saat ini Mobil Zein menuju rumah sakit.
"Zein lepasin.." Ucap Olivia karena Zein terus memangkunya saat sudah berada di dalam mobil.
"Diam!!jangan membuatku marah Olivia!!" Ucapnya menatap Olivia.
"Turunkan aku..Aku bisa duduk sendiri." Ucapnya.
"Zein lepaskan aku...."
"Zein...." Olivia sangat terkejut dengan apa yang Zein lakukan saat itu kepada dirinya.