Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.26
Sudah tiga hari kampung desa mati Aman dan tentram sejauh ini, satria dan teman teman nya akan memutuskan untuk pulang ke kota, sudah banyak pengalaman pahit dan senang saat berada disini.
Mereka berpamitan akan pulang menggunakan motor pick up Tejo yang mengantarkan ke stasiun bus.
"Eyang terima kasih atas perhatiannya kepada kami selama ini, terima kasih sudah mau menerima kami dengan baik, terima kasih juga kepada mbok Marni, Mbak Sari, kami diberikan makanan, serta obat obatan ucap satria dengan senyum tipis nya.
"Hiksss terima kasih eyang, atas bantuan nya menyembuhkan teman kami gio, terima kasih kepada mbak sari dan mbok Marni udah mau ngajarin Caca menjadi lebih baik.
"Tidak usah berterima kasih nak, kalian adalah generasi hebat, yang membawa perubahan di kampung ini, kalian berjasa bagi kami, seharusnya yang berterima kasih adalah kami , dan maafkan kami yang tidak bisa menyelamatkan teman kalian, semoga lain waktu kita bisa berjumpa lagi nak, hati hati ya saat kalian kembali, cuman ini yang bisa saya berikan, sebuah bingkisan oleh oleh dari kami semua nya ucap sesepuh.
"Terima kasih eyang, ucap Wendi yang memeluk pria tua itu dengan penuh kasih sayang.
"Sampai jumpa di lain waktu nak, semoga kita berjumpa lagi di season selanjut nya, ucap eyang.
Setelah berpamitan, kini mereka telah sampai di stasiun bus, menunggu bus melaju ke arah kota tujuan.
"Mas Tejo Terima kasih sudah mengantarkan kami ke sini, hati hati di jalan mas, ucap Wendi.
"Kalian juga jaga diri baik baik, sampai bertemu kembali ya assalamualaikum ucap Tejo lalu melajukan mobil nya agar tak terlalu malam saat kembali ke desa mati.
"Walikumsalam ucap mereka dengan serentak.
Sesampainya di bus mereka menikmati perjalanan menuju ke kota Dnegan diringi musik yang menenangkan jiwa dan raga.
"Vita gue kangen banget sama Lo, maafin kita yang pulang tanpa Lo vit ucap Mita dalam hati nya menatap sendu ke arah jalan.
"Vita terima kasih atas semua kenangan baik nya,Lo adalah teman terbaik gue batin Caca yang meneteskan air mata nya.
Satria juga termenung memikirkan sahabat nya yang tinggal disana, dan tak kembali lagi bersama mereka.
"Vita terima kasih udah menjadi sahabat kami, selamat beristirahat, dunia terlalu berisik buat orang sebaik Lo, gue sebagai ketua di geng kita tak akan pernah melupakan semua kebaikan dan juga nasehat yang Lo berikan, Lo adalah orang yang paling spesial di hati kita semua ucap nya dalam hati menatap pohon yang berlalu lalang.
"Gue berharap kita bisa terus bersama sama, gue mencintai Lo Vita, gue sayang sama Lo sebagai seorang yang spesial, maafkan gue yang terlalu pengecut buat ungkapin rasa gue ke Lo, tapi gue berharap kita berjumpa lagi dilain waktu, terima kasih udah mau ngenal gue vit, gue bakalan terus mengingat apa yang udah Lo berikan kepada gue, baik itu kasih sayang maupun nasehat nya,gue selalu berdoa agar Lo baik baik aja di atas sana, sering sering lah datang ke mimpi gue Vita , gue bakalan bahagia saat liat senyum manis Lo, gue janji akan selalu jaga hati gue buat lo, terima kasih atas segala nya i love you Vita batin Wendi yang melamun dan mengeluarkan air mata nya.
Perjalanan menuju ke kota membutuh kan waktu sekitar 6 jam, jadi mereka masing masing merenungkan diri tentang hal hal baik maupun hal hal kebersamaan saat berada di desa mati.