Lady Clarisse

Di pelelangan yang sudah hampir selesai Jake merasa kesal dengan Alexander yang terlalu lama bergerak menuju tempat ini. Padahal pria itu tidak biasa nya melakukan kelalaian seperti itu.

"kita harus menemukan pria yang membeli pedang tersebut dia pasti belum jauh dari tempat ini". Ucap Alexander setelah Jake menanyakan tentang pedang yang mereka cari atas perintah kaisar kepada pemilik pelelangan haram itu.

"jika saja kau tidak khawatir pada istri mu pasti kita tidak akan tertinggal. Dan kehilangan pedang tersebut. Aku heran dengan mu jika kau tidak menyukai nya kenapa kau seperti orang gila mencari lady Clarisse tadi?". Jake sedikit kesal dengan sepupu nya ini akibat ulah nya mereka jadi terlambat ke pelelangan ini dan kehilangan pedang yang sangat langka itu.

Pasal nya tadi saat masuk ke pusat kota pria itu melihat kereta kuda kediaman Maximilians yang membawa istri nya untuk berbelanja gaun terparkir tak jauh dari pintu masuk utama pusat kota. kusir dan beberapa pengawal yang sebelumnya dia suruh untuk mengawal Clarisse malah tidak ada. Alexander mulai hilang akal saat sang kusir mengatakan jika Clarisse sengaja tidak membawa pengawal untuk menemani nya berbelanja dan bahkan menyuruh sang kusir untuk menunggu nya di tempat di mana dia sekarang berada.

Entah perasaan aneh apa yang di rasakan Alexander ketika tau Clarisse pergi berbelanja hanya dengan di temani seorang pelayan wanita yang sangat lemah. Tanpa melihat Jake dan memikirkan perintah awal dari kaisar Alexander malah mencari keberadaan istri dan pelayan pribadi wanita itu yang pergi tidak di kawal oleh pengawal.

Kelakuan Alexander tadi memang benar-benar di luar dugaan Jake. Hingga hampir setengah jam Alexandre dan Jake mencari keberadaan Clarisse dan pelayan nya namun mereka tidak berhasil menemukan wanita itu hingga mereka masuk ke setiap butik gaun di kota ini, namun masih tetap sama Alexander tidak menemukan Clarisse dan pelayan nya. jika saja Jake tidak menghentikan aksi gila Alexander pasti mereka akan benar benar terlambat dan kehilangan informasi tentang pedang tersebut dikarenakan pelelangan haram ini selesai dan tutup.

"aku mencari nya bukan karena khawatir atau menyukai nya. Aku hanya tidak ingin jika orang-orang tau istri Grand Duke Maximilians berjalan di pusat kota seperti orang miskin, aku hanya takut jika tersebar gosip yang tidak-tidak, lagi pula kenapa wanita itu pergi tanpa pengawal. Dasar merepotkan!" ucap Alexander yang masih tidak ingin mengakui jika dirinya memang benar benar khawatir terhadap Clarisse. mendengar ucapan dari Alexander tersebut membuat Jake menatap malas ke arah pria itu.

"terserah kau saja. sebagai saran ku jangan pernah menangis atau menyesal ketika wanita itu pergi".

"kau tidak perlu khawatir dengan hal itu. Wanita seperti Clarisse tidak akan pergi dari ku bahkan jika aku berkali-kali menyuruh nya untuk pergi dia akan tetap datang kembali dan memohon cinta pada ku". Dengan rasa percaya diri yang tinggi Alexander mengucapkan hal itu tanpa terbebani sama sekali. Sambil berjalan ke luar dari ruangan yang menjadi tempat pelelangan tersebut.

sekali lagi Jake mendengar ucapan percaya diri dari Alexander dan dia hanya bisa diam menanggapi nya.

setelah mereka benar benar keluar dari tempat itu Alexander dan Jake akan mencari pria yang membeli pedang eternal magic sword yang baru saja terjual. Namun saat mereka keluar dan melihat ke sekeliling. Mereka tidak menemukan siapa pun yang mengikuti ciri-ciri yang di sebut oleh pemilik pelelangan.

"aku rasa kita harus berpencar, dia mungkin belum terlalu jauh dan belum keluar dari kota ini". Mendengar ucapan dari Alexander, Jake mengangguk mengerti dan mereka dengan cepat berlari menuju arah yang berlawanan.

Sementara itu Beberapa saat yang lalu Clarisse yang berhasil mendapatkan pedang tersebut terburu-buru keluar dan menemui Cloude yang bersembunyi di atas atap mengawasi pergerakan orang-orang yang masuk dan keluar dari tempat itu.

Melihat Clarisse yang keluar dari tempat itu dengan tergesa-gesa Cloude menghampiri nya.

"ada apa kak? Kenapa kau terlihat seperti di kejar sesuatu? Apakah kau mendapatkan barang yang kau ingin kan?".

"nanti saja aku menjawab pertanyaan mu. Sekarang kita harus segera pergi dari sini dan kembali ke bangunan tua". Ucap Clarisse sambil mengikat pedang yang dia dapatkan ke punggung belakang tubuh nya.

Cloude mengangguk mengerti dengan melihat mimik wajah Clarisse yang seperti takut tertangkap seseorang.

Mereka segera pergi dari tempat itu dengan jalur yang sama memanjat atap-atap rumah dan melompati nya. akhir nya mereka sampai di tempat semula bangunan tua di mana Cloude dan anak-anak miskin lain nya berkumpul dan bermain.

Clarisse segera mengganti pakaian nya dengan gaun yang sebelumnya dia pakai. Sementara Cloude kembali memberi makan Gold. Setelah selesai wanita itu berganti pakaian Cloude menatap heran ke arah Clarisse yang tersenyum dan kemudian tertawa sendiri.

"kenapa kau terlihat menyeramkan kak? Tertawa sendiri seperti itu. Kau membuat ku takut. Lihat lah Gold nona mu tertawa seperti orang gila".

"kau tau Cloude aku baru saja mengalah kan seseorang". Clarisse sangat bahagia dugaan nya ternyata benar. Di kehidupan sebelumnya Clarisse mendengar jika Alexander mendapatkan sebuah pedang yang langka dari pelelangan haram dan memberikan nya kepada kaisar. Dan setelah itu Clarisse tidak mengetahui informasi apapun tentang yang terjadi dengan pedang tersebut. Karena saat itu dia terlalu memfokuskan diri merebut hati Alexander.

Sekarang dia merasa beruntung dan bahagia mendapatkan pedang tersebut. Clarisse kemudian menyimpan pedang tersebut di dalam peti di mana dia meletakkan barang-barang penyamaran nya kemudian menguncinya.

"baiklah Cloude aku akan pergi sekarang. Aku menitipkan Gold kepada mu hingga Minggu depan, begitu pula jaga peti ini serta cari barang-barang yang aku tuliskan tadi. Dan ini upah mu. Jika kau bekerja dengan baik aku akan menambah nya". ucap Clarisse sambil melempar kan kantung kain kecil berisi koin emas ke arah Cloude.

Dan lihat saja wajah Cloude yang tadi terlihat terbebani menjadi cerah secerah matahari pagi. Apalagi melihat isi di dalam kantung tersebut mata remaja berambut ikal itu terlihat berbinar.

"kak kau tau saja apa yang aku sukai. Jika begini kan aku jadi semangat menjaga kuda pemarah itu hingga satu Minggu kemudian. Aku juga akan melakukan tugas yang lain nya, bahkan mencari benda-benda aneh dalam daftar itu!".

"baiklah Cloude aku akan kembali setelah satu Minggu. Dan jaga peti ini dengan segenap nyawa mu!" Clarisse bersiap untuk pergi dan menemui Lula.

"akan saya laksanakan kakak Clarisse yang baik hati berwajah cantik". Cloude Mengantar kepergian Clarisse dengan senyuman yang masih secerah matahari.

Clarisse segera meninggalkan tempat itu dan menuju tempat di mana Lula biasa menunggu nya jika dia pergi melalukan hal-hal yang berurusan dengan mengejar Alexander dulu.

namun sebelum sampai di tempat itu seseorang menabrak nya dan hampir saja Clarisse terjatuh jika orang tersebut tidak dengan cepat menangkap tubuh Clarisse dan memegang pinggang wanita itu agar tidak terjatuh ke tanah.

seketika pandangan mata mereka saling menatap satu sama lain wajah tak asing di mata Clarisse, ternyata seorang pria yang dulu pernah melamar nya namun di tolak mentah-mentah oleh Clarisse dengan alasan dia tidak akan menikah jika bukan dengan Alexander. Alasan yang sangat konyol menurut Clarisse saat ini.

"anda tidak apa-apa lady Clarisse?" tersadar dan mereka kembali berdiri berhadapan.

Clarisse yang di tanya seperti itu hanya senyum seadanya dan memperbaiki gaun yang sedikit berantakan.

"saya....." belum sempat Clarisse menyelesaikan kalimat nya datang lagi seseorang memotong ucapan nya.

"menjauh dari istri ku Oliver Leofric!!"