NovelToon NovelToon
Between Us

Between Us

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rose Skyler

Elora percaya bahwa cinta adalah segalanya, dan ia telah memberikan hatinya sepenuhnya kepada Nolan, pria penuh pesona yang telah memenangkan hatinya dengan kehangatan dan perhatian. Hidup mereka terasa sempurna, hingga suatu hari, Nolan memperkenalkan seorang teman lamanya, kepada Elora. Dari pertemuan itu, segalanya mulai berubah.

Ada sesuatu yang berbeda dalam cara mereka bersikap. Perhatian yang terlalu berlebihan, dan senyuman yang terasa ganjil. Perlahan, Elora mulai mempertanyakan kebenaran hubungan mereka.
Apakah cinta Nolan kepadanya tulus, atau ada rahasia yang ia sembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose Skyler, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Kenapa dia?

"Dari mana kalian?" tanya Alden, suaranya datar namun matanya menatap tajam mereka berdua. Mereka tampak begitu santainya, seolah tidak terjadi apa pun

"Aku dari pantai, dan kebetulan ketemu Celine pas balik kesini, makanya kita bareng," Nolan menjelaskan dengan lancar, tanpa gugup sedikitpun. Orang yang tidak tahu apa-apa pasti akan mempercayainya begitu saja

Alden sontak tersenyum miring, "pantai mana yang kau maksud? El baru saja menyusuri sepanjang pantai ini sampai dia frustasi, tapi kenapa dia tidak melihatmu mu? Apa kau ke pantai yang lain?"

Nolan langsung menunduk dan terdiam, mendengar Elora mencarinya, mendadak dia gelisah. Ada perasaan bersalah yang menyelimutinya. Tanpa banyak bicara dia melangkah pergi mencari kekasihnya.

"Apa kau melihat kami?" tanya Celine sedikit ragu

"Apa yang perlu dilihat?" tanya Al balik, dengan wajah mengesalkannya

Celine langsung terdiam, seolah terjebak dengan pertanyaannya sendiri.

"Jangan melewati batas!" ucap Alden, lalu beranjak pergi meninggalkan Celine sendiri, termangu

Saat tengah malam, Elora terbangun. Samar-samar ia mendengar suara alunan piano yang lembut dari kejauhan. Ia duduk di atas ranjang, menyibak selimut, dan menajamkan pendengarannya.

"Nggak mungkin!" pikirnya

Dia keluar dari kamar, dan mencari asal suara itu. Elora menahan napas ketika langkahnya semakin mendekat, dan ternyata itu adalah Alden. Dia, duduk santai di bangku taman penginapan. Di tangannya, sebuah ponsel memutar alunan piano yang tadi membangunkannya.

"Ck, aku pikir ada hantu yang main piano," gumam El pelan

Alden mendongak, lalu menatapnya dengan senyum miring yang membuatnya kesal sekaligus bingung. “Hantu? bukannya kau paling takut, tapi kenapa malah datang mencari?"

"Gimana lagi, aku kan penasaran," ucapnya lantas duduk di sebelahnya. "Lagian, Pak Al ngapain sih malem-malem duduk sendiri di sini? nanti di datengin loh," imbuhnya mencoba menakut-nakuti bosnya

Alden langsung terkekeh dan mengangkat sebelah alisnya, "apa yang dateng?"

"Mbak kun.." bisiknya di dekat telinga Al

Alden masih berusaha menahan tawanya, lantas mendekat ke telinga El dan berbisik, "ini udah dateng,"

Elora sontak menoleh dan menatapnya dengan kesal, sambil menunjuk muka Alden. Namun karena saking kesalnya, dia malah tidak bisa berkata-kata. "nyebelin," Elora bangkit, namun Alden menahan tangannya, dan membuatnya kembali duduk

"Apa lagi sih, aku mau balik," ucap El dengan wajah masamnya

Alden menatap Elora dengan senyum yang sulit diartikan, setengah misterius, setengah menggoda. Cahaya bulan yang menyelinap melalui dedaunan menerpa wajahnya, mempertegas garis rahangnya yang tajam.

"Kenapa lihat-lihat?" tanya Elora, mencoba terdengar santai meskipun tatapan Alden membuatnya sedikit canggung.

“Wajahmu sangat lucu saat marah, seperti anak kecil yang kehilangan permen,” goda Alden, senyum jahilnya semakin lebar.

Elora mendengus, menatapnya dengan kesal. "Bisa nggak sih kalo nggak ngeledek. Mulut Pak Alden gatel gitu ya kalo sehari aja nggak nyinyir,"

Alden sama sekali tidak terpengaruh oleh ketusnya nada suara Elora, "jadi, apa kau ingin aku memujimu? misalnya, kamu terlihat manis bahkan saat sedang marah.”

Elora melipat tangan di dada, berusaha mengabaikan panas yang merayap ke pipinya. “Anda memang ahli membuat orang kesal, ya?” Alden hanya terkekeh pelan, matanya berbinar seolah menikmati setiap reaksi darinya.

***

Elora duduk di tepi pantai, dagunya bertumpu pada telapak tangan, pandangannya terarah jauh ke laut lepas. Menunggu yang lainnya, entah apa saja yang mereka lakukan, kenapa harus selama ini hanya untuk berganti baju?

Elora mendengus kesal, lalu suara langkah kaki dan obrolan mulai mendekat.

"El, kamu kenapa cemberut begitu?" tanya Celine sambil tertawa pelan

"Bosan nunggu kalian semua lama banget, bahkan aku udah nggak mood sekarang," katanya lugas

Nolan merangkul kekasihnya, mencoba membujuknya. "Maaf ya El, udah buat kamu nunggu. Tapi kita udah terlanjur sewa speed boat, sayang kan kalau nggak jadi." Elora akhirnya menurut saja, mereka ingin pergi ke pulau yang ada di seberang.

Elora duduk bersandar di dada Nolan, angin laut yang berembus menerpa rambutnya, membuat helaian itu beterbangan liar. Nolan, dengan tenang, merapikan rambut Elora yang mengganggu wajahnya, menyelipkannya ke belakang telinga.

Mereka duduk di ujung speed boat, posisi mereka yang begitu dekat, membuat Celine menatap tajam ke arah mereka. Wajahnya memperlihatkan ekspresi kesal yang jelas, meskipun ia berusaha keras menyembunyikannya.

"Cemburu?" tanya Alden pelan dengan nada ringan, ia duduk di sebelahnya

Celine memutar bola matanya, tapi tak menjawab. Pandangannya kembali pada dua insan yang tengah bermesraan.

Celine akhirnya bangkit, dan mengajak semuanya untuk minum bersama.

"Wine?" tanya El, mengangkat sebelah alisnya

"Tenang aja, alkoholnya rendah banget, dijamin aman," ujar Celine

Celine mengangkat gelasnya dengan senyum tipis, mengajak semua menikmati angin laut yang semakin sejuk. Elora, dengan enggan, ikut berdiri di dekat Celine. Mereka bersandar di pagar kapal, angin laut bermain-main dengan rambut mereka.

Ombak besar tiba-tiba menghantam kapal, membuat mereka kehilangan keseimbangan. Elora dan Celine terjungkal bersamaan, dalam hitungan detik, Nolan sudah bergerak. Dia meraih Celine yang hampir terjatuh ke laut. Tangannya mencengkeram lengan gadis itu dengan kuat, menariknya kembali ke dek.

Namun Elora kehilangan pijakan, ia langsung terjun ke laut. Air dingin langsung menyelimuti tubuhnya, membuatnya terengah-engah mencari napas.

“Elora!” teriak Nolan, matanya terbelalak saat menyadari apa yang baru saja terjadi. Tapi sebelum dia sempat melompat ke laut, Alden sudah bergerak lebih dulu.

Tanpa berpikir dua kali, Alden menerjang pagar dan melompat ke air yang dingin, tubuhnya menghantam ombak yang bergelombang keras. Alden berenang dengan kuat menuju Elora, yang berusaha mengambang meski wajahnya menunjukkan kepanikan.

"Elora, aku di sini! Jangan panik!" teriak Alden, suaranya berusaha menenangkan

Ketika akhirnya ia mencapai Elora, Alden segera meraih tubuhnya yang menggigil. "Aku memegangmu," ucapnya dengan tegas, matanya bertemu dengan milik Elora yang basah oleh air dan ketakutan

Tak lama kemudian, Nolan ikut melompat ke laut, mendekati mereka dengan cepat. "Alden, biar aku yang membawanya,"

"Tidak perlu! kau bantu tarik dia ke atas," jawabnya tegas, sambil menahan tubuh Elora yang mulai lemas.

Nolan langsung membawanya masuk ke dalam kapal, dan membungkus tubuh Elora dengan selimut tebal, memastikan ia tetap hangat.

"Aku minta maaf," kata Nolan, suaranya terdengar rendah dan penuh rasa bersalah. "Aku tidak bisa menjagamu dengan baik,"

"Sudahlah, lagi pula aku baik-baik saja," ucapnya pelan, berusaha menyembunyikan perasaan yang mengganjal di dalam dada.

Rasa kecewa, Kenapa Nolan lebih dulu menolong Celine daripada dirinya?

"Aku akan selalu menjaga mu, El," ujarnya pelan, mengelus rambutnya dengan lembut. Namun, tanpa ia sadari, Elora merasa ada jarak yang semakin lebar di antara mereka. Sesuatu yang tidak bisa ia sebutkan, namun mulai terasa.

*

*

1
Tek deli
aku suka☺️☺️lanjut ya thor dan semangat👍👍👍
Yuri Lowell
Gue ga bisa berhenti baca!!
Rose Skyler: udah ada bab baru kak😊
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Rose Skyler: sudah up kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!