"Aku membutuhkan kehangatan dan kau menginginkan keturunan, aku rasa itu impas tidak perlu melibatkan apapun termasuk perasaan, karena aku sudah bersuami dan kau juga kakakku!." Ucap seorang wanita berparas jelita pada pria di hadapannya.
"Kau memilihku maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku juga." Kageo Matthew.
Begitulah hubungan ini dimulai..
Setelah kepergian ibunya Amora melakukan banyak hal untuk membalas pengkhianatan, namun setelah dua tahun papanya menikah lagi, ia terpaksa harus kembali pulang atas permintaannya untuk berkumpul dengan keluarga baru.
Bertemulah Amora dengan sosok kakak tirinya pria tampan blasteran Asia-Eropa, sosok pria yang tak ingin ia temui lagi namun kini malah menjadi bagian dari keluarganya.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?
.
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11
"Kau!??.... Bukankah Amora adikmu kenapa kau mengklaim bahwa istriku wanitamu?." Ujar Andre dengan nafas yang memburu juga terengah-engah akan cengkraman kuat Kageo. "Apa kau menginginkannya hah!!?."
"Tak perlu ku jelaskan lagi kurasa anda sudah paham!.." Dingin Kageo, seraya memukul titik vital leher Andre.
"Akh!."
Tak lama Andre lemah lalu hilang kesadaran, dalam waktu bersamaan juga dua orang berbaju hitam datang membopong tubuh Andre keluar.
Kageo beralih melihat adiknya menghampiri Amora yang tampak cukup ketakutan. Kedua tangannya diikat dasi, kedua kakinya juga diikat sabuk. Pantas saja ia tak punya akses untuk melepaskan diri.
"Aku di sini, jangan takut..."
Dengan perlahan Kageo melepaskan kedua ikatan itu, jaket yang ia kenakan Kageo lepas untuk menutupi tubuh Amora yang hampir telanjang.
"K-Kak.." Lirih Mora terbata yang masih syok.
"I'm here.."
Huft!!
Tanpa bicara apa-apa Kageo langsung mengangkat tubuh adiknya menggendong Amora dibawa keluar.
"Kita akan kemana?."
"Pulang.. Tolong jangan ngeyel lagi setelah kejadian ini." Dinginnya.
Amora terdiam ia benar-benar tak bisa berkata apa-apa lagi, Kageo menyelamatkan dirinya dan tanpa dia sepertinya Mora akan memiliki trauma seumur hidup.
Wanita itu melingkarkan kedua tangannya pada leher Kageo. "Izin memelukmu dan.... Terimakasih.."
Kageo tak menjawabnya namun ia tak menolak juga.
Pintu mobil dibuka, Kageo mendudukkan adiknya setelah itu masuk mobil juga. Kageo menancap gas meninggalkan pelataran rumah Amora.
Sementara itu..
"Ck! Belum pulang??." Sergah Rania saat mendapat laporan dari menantunya Karina.
"Iya ma, di telpon juga Andre tak aktif."
"Kemana anak itu? waktunya lebih dari yang disepakati."
"Pasti dia sedang digoda oleh wanita licik itu! Amora memang wanita j*lang!." Ujar Karina yang tak terima takut suaminya tergoda dan beneran jatuh cinta.
"Ya sudah mama suruh orang untuk mengeceknya ke sana."
"Oke."
Panggilan pun berakhir..
Rania pun menghubungi orang kepercayaannya untuk menyusul Andre, setelah itu ia mondar-mandir tak bisa diam.
Ada perasaan yang ganjel takut kalau anaknya gagal merebut akta itu. Namun Rania yakin setiap niatnya pasti semuanya akan berhasil.
.
Di tengah perjalanan..
Sudut mata tajam Kageo melirik adiknya yang terdiam.
"Tolong jangan beritahukan ini pada papa.." Tiba-tiba Mora.
Kageo tersenyum sinis. "Kenapa? apa kau akan tetap keras kepala membalas dendam sendirian?."
Amora melirik kakaknya itu, sosok yang menyebalkan namun ternyata mempedulikan dirinya. "Aku tak suka saja melihat reaksi papa saat melihat diriku tersiksa seperti tadi."
Ckittt!
"Jduk!.." Akibat rem mendadak yang dilakukan Kageo, Amora tak sengaja kepalanya sedikit terbentur. "Kak!!.." Protesnya.
Kini Kageo merubah posisi menghadap wanita cantik di hadapannya yang tampak marah itu. "Papa harus tahu ini, jangan keras kepala bocah! apa kau mau terus diposisi tadi hah?."
"Aku gak keras kepala! aku juga gak bodoh setelah mendapat perlakuan dari Andre! cuma...... Aku gak suka melihat wajah khawatir papa saja." Ujar Mora.
Pria tampan itu menghela nafas berat. "Tak usah berpikiran kesana, jika kau patuh aku akan membawamu pulang ke rumah utama dan jika tidak, akan ku tinggalkan di sini."
Amora melihat sekeliling yang di mana itu merupakan tanah kuburan. Bulu kuduknya seketika merinding. "Pulang..."
Sudut bibir Kageo terangkat ancamannya berhasil, tanpa bicara apa-apa lagi ia melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di rumah utama..
Bella langsung menghampiri mengecek tubuh Amora, mencari-cari luka yang ditinggalkan Andre. Ia begitu panik dengan apa yang Kageo sampaikan.
Anggara menggertakan rahangnya ia menatap putri satu-satunya itu, namun Amora menunduk tak berani adu tatap. Pasti papanya murka dan kecewa.
Bella langsung membawa Amora masuk ke dalam kamarnya.
"Dimana pria yang bernama Andre itu!?." Tanya Anggara.
"Sudah di amankan pah, besok kita selesaikan di kantor polisi." Jawab Kageo.
Anggara yang masih tak terima benar-benar murka, kali ini ia tak akan diam tak akan mendengar putrinya lagi, ia akan memberi jera langsung keluarga pengkhianat itu dengan tangannya sendiri.
"Kageo, terimakasih.."
Pria itu mengangguk. "Amora juga adikku."
Setelah selesai bicara, Kageo melangkah menuju kamarnya. Ia menjatuhkan diri pada sofa.
Matanya menatap langit-langit kamar..
Saat ini dirinya cukup tenang. Kageo tahu walaupun Amora dititipkan oleh Anggara untuk dipantau dirinya, tapi di satu sisi Kageo juga sadar bahwa dia tidak akan sejauh ini melindungi Amora jika dirinya tak menginginkan wanita itu. "Oh s*it baby!.."
.
Bersambung
Mama bella punya filling sangat kuat kageo dan amora memiliki hubungan tapi langsung menepis prasangka itu krn sl melihat kageo dan amora kayak tom dan Jerry keduanya sll berdebat dan tidak akur...
padahal pura2 didepan papa anggara dan mama bella papa matthew,,,
Amora dan kageo saling mencintai hubungan mereka sangat rumit pasti ditentang kedua keluarga....
semoga saja pak Matthew tau sendiri kelakuan jelekmu...heh!
Sah2 aja kageo dan amora menikah tidak ada hubungan darah....
lanjut thor..