NovelToon NovelToon
Melawan Luka

Melawan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Kisah mengharukan datang dari seorang gadis yang bernama, Shafina yg dulu pernah terjerat pergaulan bebas bersama dengan kekasihnya sehingga membuat dirinya hamil di luar nikah dan melahirkan anak seorang diri.

Beruntung waktu itu ada seorang lelaki yang tak di kenal datang membantunya hingga membawanya ke rumah laki-laki yang menghamili Shafina.

Setelah berdebatan yang cukup alot dan dengan desakan Pak RT dan warga setempat akhirnya laki-laki yang bernama Seno itu yang merupakan ayah dari anak Shafina. Mau untuk bertanggungjawab.

Tapi setelah itu pernikahan Shafina dan Seno melalui banyak ujian dan cobaan yang datang dari orang tua Seno yang tidak merestui hubungan keduanya.

Akankah gadis malang ini bisa menemukan kebahagiaannya? temukan jawabannya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Orang-orang sudah mulai bubar satu persatu di sini Shafina mulai masuk ke dalam rumah, dia begitu terkejut ketika melihat sang putri Chantika sedang bersembunyi di balik jendela, dan matanya sembab di penuhi dengan air mata.

  "Mama, jadi orang tadi adalah orang tuanya Papa?" tanya anak itu.

  "Sayang kamu tahu dari mana!" pekik Shafina.

  "Aku dengar sendiri pembicaraan mereka. Mam, kenapa mereka sangat jahat kepada kita bukannya kita ini adalah keluarga?" tanya polos bocah kecil itu.

  "Sayang, kamu masih terlalu kecil untuk mengetahui kebenarannya. Yang jelas kamu tidak boleh membenci mereka ya? Karena biar bagaimanapun mereka Nenek dan Kakekmu," terang Shafina.

  "Baik Ma, tapi Tika hanya sedih saja, sejak kecil Tika hanya hidup dengan Mama sama Papa, di sini tidak ada saudara palingan hanya Om Gilang dan para tetangga yang baik sama kita, Tika juga pengen hidup dengan mereka saudara Tika di kampung," ungkap anak itu.

Shafina tidak pernah membayangkan jika pemikiran anaknya akan sejauh itu, sedari dulu Shafina dan Seno hanya mengenalkan anaknya dengan keluarga dari pihak Shafina melalu handphone saja, jadi wajar jika anak tersebut sangat merindukan saudaranya yang ada di kampung halamannya.

  "Sayang, kamu sabar saja dulu, nanti kalau Mama sudah banyak uang kita tengok saudara kita yang ada di Surabaya ya," jelas Shafina.

  "Hah, apa benar itu Ma?" tanya anak itu dengan penuh kegembiraan.

  "Bener banget Sayang," sahut Shafina.

*******

  Tiga bulan kemudian, Shafina dan Chantika mulai terbiasa hidup tanpa Seno. Tapi meskipun begitu setiap hari kamis sore ibu dan anak ini selalu menyempatkan diri untuk menyambangi makam suaminya itu, seperti saat ini yang mereka lakukan.

  "Assalamualaikum Mas Seno, aku dan anak kita datang, lihatlah dia mulai mengerti dan menjadi anak yang baik, berbahagialah kau di sana dan Alhamdulillah aku sekarang sudah bisa bekerja, semoga aku bisa membesarkan anak kita dengan baik," ucap Shafina di atas pusara suaminya.

  "Papa Tika pulang dulu ya," pamit anak itu ketika selesai mendoakan sang ayah.

  Sekarang Shafina mulai meninggalkan makam suaminya, di perjalanan menuju ke rumah tiba-tiba saja Shafina bertemu dengan Andi seorang mandor sawit yang dulu pernah mencoba mendekatinya. Beruntung sekarang dia sudah berhenti bekerja di sawit itupun karena gangguan dari pria yang sekarang ada di hadapannya ini.

  "Hai Fin, dari mana?" tanya Andi sambil menggoda genit.

  "Dari makam," sahut Shafina datar.

  "Jangan buru-buru dong, ayo ikut jalan-jalan yuk denganku," rayu Andi.

 "Maaf gak ada waktu, aku mau pulang dulu," tolak Shafina, lalu pergi sambil menggandeng tangan anaknya.

  "Heeemb sombong amat jadi janda, awas saja suatu saat aku akan bisa mendapatkan mu Shafina," gumam Andi.

  Shafina langsung pulang. Beruntung dia berdua dengan Chantika coba saja kalau dirinya berjalan sendiri mungkin pria genit itu akan mengejarnya.

  "Mama, Om tadi siapa?" tanya Chantika yang juga tidak suka dengan cara Andi tadi.

  "Dia itu teman Mama kerja dulu Sayang," sahut Shafina.

  "Mam, kalau ada yang ganggu bilang saja sama Om Gilang biar gak ada yang macam-macam sama Mama," terang Chantika.

  "Iya Sayang, terima kasih ya untuk perhatiannya," ungkap Shafina.

 "Iya dong Tika, kan sayang Mama."

******

 Di Surabaya, seorang Bibi yang sangat merindukan sang keponakan yang berada jauh di pulau Sumatera sana, kondisi Bi Mina saat ini tidak baik-baik saja, terkadang keponakannya yang ada di sini tidak mau mengurus tubuh rentangnya itu, karena bagi mereka yang di rawat dulu adalah Shafina maka dari itu mereka begitu iri dengan Shafina dan tidak mau merawat Bi Mina.

  "Shafina pulanglah Nak, Bibi sangat merindukan mu," ungkap Bi Mina.

 "Tok ... Tok ....." Suara pintu di ketuk segera Bi Mina membuka pintunya.

  "Eh Bella, ayo masuk Nak," ajak Bi Mina.

  "Gak usah deh Bik, aku hanya sebentar, mau nagih uang ojek kemarin Bi Mina kan sudah aku antar periksa, katanya mau Bi Mina bayar," tagi wanita itu.

  "Iya bentar Bell, aku baru punya 30 ribu sisanya besok saja ya," ucap Bi Mina.

  "Tu kan ini yang tidak aku suka dari Bi Mina selalu saja ngutang, makanya suruh saja si Shafina itu pulang toh suaminya sudah meninggal ngapain lama-lama di pulau orang kalau di sini ada yang harus dia rawat," cerocos Bella.

  "Ya Allah Bell, kalau ada biaya pasti Shafina pulang, lagian dia juga masih ngirimin uang bulanan untuk ku, jadi aku mohon jangan pernah memojokkan dia," ungkap Bi Mina.

  "Hallah, ngirimnya paling gak seberapa! Sudah deh aku gak mau di repotin Bibi terus, panggil saja anak kesayangan Bibi itu biar pulang," celetuk Bella, sambil meninggalkan tempat.

  Bi Mina begitu sakit ketika mendengar penuturan dari Bella, ketiga keponakannya yang ada di sini tidak pernah mau membantu dirinya di saat sudah tua seperti ini, yang mereka tunjuk selalu Shafina karena memang sejak kecil Shafina dia yang merawatnya.

  "Nduk pulanglah, Bibi sudah tua." lirih Bik Mina.

*****

 Keesokan harinya saat ini Shafina mulai mengais rezeki dengan berjualan di depan rumahnya, memang semenjak berhenti dari perkebunan sawit Shafina mulai membuka toko kelontong di depan rumahnya.

  Dengan bermodalkan sisa tabungan yang di miliki Seno akhirnya dia bisa mendirikan toko kelontong yang cukup ramai, karena di daerahnya ini masih belum ada orang jualan, kalaupun ada posisinya sangat jauh dari rumah warga.

  "Mbak berasnya satu liter," ucap seorang pembeli.

  "Baik Bu," sahut Shafina sambil menimbang beras.

  Shafina mulai sibuk dengan para pembeli yang mulai memadati tokonya, tangan kecilnya begitu gesit melayani pembeli satu persatu, janda satu anak ini selalu membuka tokonya di subuh hari maka dari itu banyak warga yang suka berbelanja di sini.

Toko sudah mulai sepi biasanya di jam siang seperti ini pembeli hanya tinggal satu atau dua orang saja, maka dari itu Shafina pergunakan untuk menata stok bahan yang sudah habis, ketika dia mulai menata barang-barang di rak besar tiba-tiba saja suara handphone berbunyi segera Shafina mengangkat telepon.

"Hallo assalamualaikum ini siapa?" tanya Shafina yang memang menanggapi nomor baru.

"Mbak Shafina ini Bella, tolong dong Mbak itu harus pulang ke Surabaya, karena Bi Mina sudah sakit-sakitan seharusnya Mbak itu sebagai anak yang di urus sejak kecil membalas Budi kepada Bi Mina, bukan malah lepas tanggung jawab dan menyerahkan tugas kepada kita yang jelas-jelas tidak pernah di rawat sama Bi Mina," cerocos Bella panjang lebar.

"Ya Allah Bella aku tidak ada niat seperti itu, bahkan almarhum Mas Seno dulu, sudah sering menawarkan kepada Bi Mina untuk tinggal di sini bersama kita, tapi beliau menolaknya," ungkap Shafina.

"Ya sudah kalau Bi Mina tidak mau Mbak saja yang pindah ke sini, ingat ya Mbak! kami di sini tidak sudi merawat beliau yang memang sedari dulu tidak pernah merawat kita, seharusnya Mbak tidak lepas tanggung jawab seperti itu!" tekan Bella.

Shafina begitu bingung harus berbuat apa baru saja dirinya mendapatkan ketenangan karena perekonomian di sini sudah ada kemajuan, tapi ada saja masalah yang datang seperti tidak ada habisnya, apakah dia harus meninggalkan usaha yang baru dia rintis ini? Dan kembali lagi ke kampung halamannya, entahlah untuk saat ini masih belum bisa memutuskan.

1
Bundanya Pandu Pharamadina
Seno semangat untuk sembuh
Bundanya Pandu Pharamadina
Safira Seni ujian kalian belum selesai juga dari mertua lucknut
Bundanya Pandu Pharamadina
orang tua yg kejam, semoga Sena Safira selalu saling mendukung dan hidup rukun damai bahagia
Bundanya Pandu Pharamadina
dengan harapan Seno suatu saat nanti tidak ingkar janji
Bundanya Pandu Pharamadina
Shafina 😢.
Adli dirimu orang baik
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
Eha Dj
tenaga aja GK usah takut fin, masih banyak orang-orang yang sayang sama kalian berdua apa lagi ada Gilang dan Adli pasti mereka selalu membantu
CintaAfya
Bi Mina pindah saja ke tempat Shafina, kerana Shafina baru saja menjalani usaha yg dirintisnya... sekiranya Shafina pulang ke Surabaya pasti mendapat cemuhan dari Bella dan yg lain2 pastinya merasa iri hati pd Shafina..
Zahbid Inonk
Alhamdulillah d tolong warga ,, thor kasih karma ja lh orang tua Seno biar kecelakaan trs hidup nya tuh d gantung mati ga hidup pun enggan gedek banget 😡 sombong nya minta ampun d skat mat Allah juga kayanya ga bakal tobat
CintaAfya
dasar org tua gila dan tamak pd harta.. lanjut thor terus semangat utk update nya.... semakin seru...
CintaAfya: sama2 kasih thor ♥️🥰
Ayumarhumah: terima kasih banyak kakak 🙏🙏🙏
total 2 replies
Hana Roichati
lanjut thor
Ayumarhumah: iya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
Thor kk beri Kopi dan vote utk Shafina dan Chantika
Ayumarhumah: Terima kasih kakak atas dukungannya, love you sekebon ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
wlpun Seno sudah menemui sang penciptanya ... ortunya masih lg bersikap egois... tanpa memikirkan perasaan menantu dan cucu mereka...
Ayumarhumah: bener bgt 😂😂😂
CintaAfya: rasa mau digertok saja kepala mereka..supaya bisa berpikir dgn waras🤣🤣🤣
total 3 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
CintaAfya
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihirojiun semoga roh Seno tenang.. semoga Shafina diberi kekuatan utk menjalani hari2nya tanpa suami tercinta... kini tinggal Shafina bersama Anak semata wayangnya Chantika dari buah cinta Seno....😭😭😭😭
Hana Roichati
lanjut thor, 💪💪
Ayumarhumah: ok kak
total 1 replies
Irene Rumbiak
Ceritanya bagus dan menarik, terimakasih penulis novel ini, tetaplah berkarya dan sukses selalu. 👍👍👍🙏
CintaAfya
semoga Seno gak papa..
CintaAfya
seno sakit apa ya thor sehingga sembunyikan kesakitannya... semoga Seno mau di rawat di rumah sakit...kasihan Shafina dan chantika Jika berlaku sesuatu kpd Seno 😭
mbok Darmi
sakit apakah seno jgn sampai mati kasihan istri dan anaknya yg ada nanti nabrina nyalahin shafina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!