Berandal Jatuh Cinta

Anya merapikan meja makan, dia berusaha menjalani aktivitas seperti biasanya, dia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, selama beberapa hari terakhir, arga merasakan pergerakan Guntur semakin nyata, ia menatap Anya dengan pandangan yang cukup dalam, setelah pertemuannya dengan para bandit dan mafia dia merasa guntur tidak akan tinggal diam ia kemudian menyadari bahwa hal ini sudah tidak bisa ia sembunyikan lagi."Anya, kurasa aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu."

Anya menghentikan aktivitasnya sejenak,menatap arga dengan ekspresi serius."apa yang terjadi arga? "

"Aku tidak ingin menakut nakutimu Anya, tapi aku merasa saat ini Guntur akan memulai pergerakannya, aku tidak tahu pasti tapi aku bisa merasakannya sebab aku mengenal guntur, dia tidak akan berhenti sebelum ia mendapatkan apa yang dia inginkan."

Anya menunduk, ia tahu berbahayanya seorang guntur, namun ia berusaha kuat dan yakin bahwa arga pasti mampu menghadapinya. "Kita akan menghadapi masalah ini bersama, aku tidak akan lari, aku akan selalu berada disampingmu arga."

"beberapa orang mengatakan padaku bahwa guntur saat ini memiliki sekutu baru dan dia adalah orang yang sangat membenciku, Dan beberapa orang ku mengatakan bahwa itu adalah mantan bosmu, dedi."

Anya terkejut mendengar nama dedi, tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dedi akan terlibat dalam hal seperti ini. Dedi yang selama ini di dalam pandangan Anya adalah seorang bos yang profesional dan tak mungkin menurutnya terlibat dalam hal sekejam ini. Dengan rasa tidak percaya. "Dedi? kenapa dedi bisa mengenal orang sepertinya? Apa hubungannya di dalam dunia seperti ini?"

"Dia mencintaimu Anya, sepertinya dia memiliki dendam terhadapku, dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa kau telah menikah denganku, dan saat ini dia bersekutu dengan Guntur untuk melampiaskan kemarahannya.

Anya merasakan campuran ketakutan dengan kemarahan, dia tak menyangka bahwa dedi melakukan hal segila ini. "aku akan melakukan apapun untuk mendukungmu arga, aku tidak akan takut pada mereka berdua, kita harus mengalahkan mereka."

Sementara itu di markas Guntur, Dedi dan Guntur sedang merencanakan langkah berikutnya. Dedi Duduk di samping Guntur dengan kepercayaan dirinya dia menjelaskan rencana yang telah disusun. "kami telah memonitor pergerakan Arga, menurut informasi dari beberapa orang kami di saat ini sedang sibuk mempersiapkan peperangan kecil tapi sepertinya dia tidak siap untuk serangan besar besaran seperti yang kita rencanakan."

Dedi tersenyum puas mendengarkan rencana yang keluar dari mulut Guntur, ia merasa balas dendamnya akan segera tercapai dia saat ini merasa tidak sabar melihat penderitaan arga. "Aku tidak peduli seberapa sulitnya kalian mengalahkan Arga, yang jelas aku hanya ingin dia dihancurkan dan menyesali apa yang telah dia lakukan, dan untuk masalah keuangan aku akan membayar berapapun yang kalian butuhkan."

Guntur mengangguk, ia merasa bahwa Dedi merupakan sekutu yang sangat bermanfaat bagi kelompoknya. Dengan bantuan keuangan yang cukup besar dari Dedi, Guntur dengan leluasa menggerakkan pasukannya lebih besar dan bisa memastikan bahwa rencana mereka berjalan sesuai dengan yang ia rencanakan. "saat ini aku sudah mempersiapkan semuanya, kali ini aku yakin seratus persen arga tidak lagi memiliki ruang untuk bersembunyi."

Dedi menyandarkan kepalanya di berusaha tenang untuk sementara waktu, namun disisi lain ia juga tidak sabar untuk melihat penderitaan arga.

__________

Dirumah, Anya masih merenung memikirkan kata kata arga, ia tidak mengerti mengapa bisa orang berpendidikan tinggi seperti Dedi bisa bekerja sama dengan orang semacam Guntur. Arga yang melihat kecemasan di wajah Anya berusaha untuk menenangkannya, ia memegang erat tangan Anya. "kita akan mengakhiri ini Anya, kau tidak perlu cemas, percayakan saja semua ini padaku."

"aku percaya padamu arga."

Pertempuran belum berlangsung namun bayang bayang guntur dan dedi semakin dekat ancaman mereka semakin nyata, mereka sudah siap untuk menghancurkan mimpi kedua pasangan itu.