Kisah satu keluarga yang memiliki ilmu spiritual dan memiliki khodam pendamping dari bangsa Jin. Namun tanpa diduga itu juga terus berlanjut hingga ke anak cucu mereka.
Lalu apakah yang terjadi pada anak cucu mereka? Apakah bisa terlepas dari perjanjian dengan bangsa Jin?
Simak terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ALAM GAIB PART 2
Di luar istana ada seorang kakek-kakek berbaju putih dan bersorban, Raja Jin menyuruh bala tentaranya untuk memasukkan Aji kedalam tahanan istana, karena Aji yang masih hidup berbahaya untuk istananya.
Raja Jin itupun keluar menemui kakek-kakek tersebut, untuk menanyakan perihal kedatanganya, "Ada keperluan apa kamu datang kemari?"
"Aku ingin membawa sukma anak itu untuk kubawa pulang!"
"Anak yang mana? tidak ada anak kecil disini, lebih baik kamu kembali ke tempatmu, jangan ikut campur urusanku."
"Anak itu tidak berdosa, dia masih hidup di dunianya, sebaiknya kamu segera bertobat."
Dengan suara yang nyaring dan mendesis seperti ular, Raja Jin memerintahkan bala tentaranya untuk melawan Kakek-kakek tua itu.
Kakek tua itu mencoba melawan bala tentara dari Jin Ifrit, yang melawan lima banding satu, segala Jin berkumpul jadi satu dari yang siluman kera, maupun siluman ular.
"Bissmillah.. "
Kakek tua itu bertarung melawan Jin-jin kafir itu dengan sendirian,walau kalah jumlah, tapi tidak ada rasa ketakutan sedikitpun.
"Lebih baik kamu pergi dari sini, disini bukan tempat Jin putih, disini tempat kami para Jin hitam." Ucap salah satu Jin hitam, yang bentuknya menyerupai ular berkepala manusia.
"Lebih baik kalian serahkan anak yang tidak berdosa itu, biarkan dia berkumpul dengan orang tuanya."
"Tidak bisa, karena anak itu sudah menjadi sesembahan untuk kami."
"kalau begitu, aku tidak ada pilihan lagi untuk menghancurkan istana kalian."
"Haaaa.. coba saja kalau kau mampu."
Kakek tua itu mulai menadahkan tanganya ke atas, untuk berdoa kepada sang Rabb yang maha perkasa."
"Ya Allah, sesungguhnya kami termasuk makhluk Engkau, maka bantulah hamba untuk melawan Jin kafir ini ya Rabb."
Seluruh istana bergetar, saat kakek tua itu berdoa, namun Jin kafir itu tidak tinggal diam, dia langsung menghilang dan tiba-tiba muncul di depan sang kakek, Jin kafir itu memukul perut si kakek.
Para Jin kafir menyerang sang kakek yang hanya sendirian, terdapat pertarungan antar Jin, kilatan-kilatan seperti petir yang bergemuruh, yang jika di lihat oleh manusia pasti akan merasakan ketakutan.
Setelah bertarung dengan cukup sengit, kakek yang hanya bertarung sendirian pun tidak mampu melawan Jin yang begitu banyaknya.
"WHAHAHA.. Lebih baik kamu pergi dari sini pak tua, karena disini adalah wilayah kami, tidak sepantasnya kamu masuk kemari yang bukan wilayah perjanjian antara Jin putih dan Hitam."
"Sungguh, kalian adalah makhluk-makhluk yang akan binasa, tidakkah kalian takut akan azab-NYA? tidak kah kalian takut akan Ayat-ayat Allah?"
"Kami lebih kuat dibandingkan Jin sepertimu, kalian menghabiskan waktu kalian untuk menjaga sesuatu yang harusnya tidak perlu, karena pada dasarnya manusia yang mengingkan kami para Jin Kafir untuk membantu mereka mencapai tujuannya, jadi lebih baik pergilah sebelum Raja kami murka."
Mendengar Jin kafir berucap seperti itu, akhirnya sang kakek memutuskan untuk pergi, karena dari segi jumlah sungguh berbanding jauh.
Setelah kepergian sang kakek, para Jin kafir kembali lagi kedalam istana untuk melaporkan kepada Raja Jin.
"Tuan, kakek tua itu sudah pergi dari sini!" Ucap Jin yang menyerupai siluman ular itu.
Siluman ular adalah makhluk setengah manusia dan setengah ular, biasanya siluman ular adalah sosok perempuan yang menjelma sebagai wanita yang sangat cantik, dan digunakan untuk pesugihan, yang jika manusia memiliki perjanjian dengannya, harus dengan syarat melakukan hubungan intim di waktu yang ditentukan.
"Kalian jangan senang dulu, karena ada sosok manusia yang sholeh, berada di dekat tubuh anak itu, kita tidak boleh lengah."
"Mengapa kita tidak melepaskan anak itu saja Tuan?"
"Dasar bodoh, anak itu adalah milikku, dia adalah sesembahan yang sudah diberikan oleh orang yang memiliki perjanjian denganku."
Tiba-tiba seekor kera muncul di depan Raja Jin, dan ketika sudah berada di depan sang Raja, badannya berubah menjadi manusia pada umumnya.
"TUAN, terjadi keributan di tempat tahanan, emmm.. anak itu emmm, sepertinya ada yang menjaganya Tuan."
"Apa maksudmu?"
"Lebih baik, Tuan lihat saja sendiri."
Akhirnya Raja Jin pergi dimana Aji di tahan, dengan diikuti oleh bala tentaranya, setelah sampai di tempat tahanan para manusia yang menjadi tumbal, sang Raja Jin tertuju dengan keadaan Aji yang duduk bersilah.
"Assalamu'alaikum ya efrit."
"Waalaikumsalam, mengapa kamu berada di tubuh anak itu, bukan kah ini bukan wilayahmu?"
"Kamu yang mengingkari janjimu sendiri, bukankah anak ini masih hidup ya efrit?"
"Lebih baik kau keluar dari tubuhnya, tidak sepantasnya Jin muslim datang ke tempat kami yang kafir ini." Dengan sorot mata yang tajam, kepala bertanduk dan gigi yang runcing Raja Jin menjadi sosok makhluk yang menyeramkan.
Begitu juga Aji yang bersikap tenang, namun siapa sangka di dalam tubuhnya ada sosok Jin yang berhasil masuk kedalam sukma nya.
"Lebih baik kita tentukan siapa yang paling kuat di antara kita, kamu atau aku?"
"Bukan kah kamu tau Efrit, bahwa kita di perintahkan oleh Tuhan kita untuk beribadah kepadaNya, Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'budun"
Yang artinya "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." ( Az Zariyat ayat 56 )
"Apakah kamu ingin mengingkarinya? dan berdusta kepada Rabbku?"
Mendengar ucapan Jin Muslim, membuat Raja Jin murka, sehingga dia mengeluarkan kekuatannya untuk mencoba membunuh Jin Muslim itu, dengan muncul cambukan yang ada di genggaman nya Raja Jin memukulkan cambukan itu sehingga terdengar sangat keras seperti guntur yang menyambar.
"Tidak perlu kau ceramahi aku, lebih baik kita lihat siapa yang paling kuat di antara kita," Mereka bertarung di udara yang dimana Jin Muslim itu sudah keluar dari Aji, karena takut justru Aji yang akan terluka.
Petarungan terlihat seperti cahaya merah dan putih, sedang beradu kekuatan, tak berselang lama istana kembali bergetar dengan dahsyatnya, seperti di guncang oleh badai sehingga membuat puing-puing istana jatuh berhamburan.
"SIALLL, Ustadz itu sudah beraksi."
Terdengar lantunan-lantunan Ayat suci Al-Quran, yang berasal dari rumah Aji, sehingga membuat Istana itu bergetar hebat, karena bukan hanya Ustadz Rizal tetapi juga oleh anak-anak yatim yang sedang mendoakan kesembuhan Aji.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
***
Note
Wa anna minnash-shalihuna wa minna duna dzamalik, kunna thara'iqa qidada
Sesungguhnya di antara kami ada yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda. ( Al- Jin ayat 11 )
Doa anak yatim sangat mulia dan di ijabah...
Dalam Islam, anak yatim sangat istimewa dan dianjurkan untuk disayangi. Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang memberi makan anak yatim, maka baginya seperti dia memberi makan aku dan orang yang memberi minum kepada mereka, maka baginya seperti dia memberi minum aku."
semangat
Subroto nampak dilema, entah harus membuang benda itu atau tidak. Tapi, jika di buang, dia sedikit tidak rela.
Kalau seperti kata-kata di atas, mungkin bisa sedikit baik
Itu mungkin sedikit lebih bagus
Setelah tanda titik, awali dengan huruf besar
Spasi
Mungkin ga perlu ada tanda , di kalimat (Ketika Subroto)
Itu bisa di gabung aja (Ketika Subroto mencari kunci lemari itu)
/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/......