NovelToon NovelToon
[1] 5th Avenue Brotherhood

[1] 5th Avenue Brotherhood

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

5 anggota geng pembuli baru saja lulus SMP dan kini mereka berulah lagi di SMK!

Novel ini merupakan serial pertama dari "5th Avenue Brotherhood". 5th Avenue Brotherhood atau yang sering dikenal dengan FAB adalah geng motor yang terdiri dari 5 orang remaja dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Jesika. Seorang gadis yang merupakan anak kandung dari kepala sekolah dan adik dari pendiri FAB itu sendiri. Sayangnya, Jesika tidak suka berteman sehingga tidak ada yang mengetahui latar belakang gadis ini, sampai-sampai para member FAB menjadikannya target bulian di sekolah.

Gimana keseruan ceritanya? Silakan baca sampai bab terakhir 🙆🏻‍♀️ update setiap hari Minggu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26 Berita Hangat

Devia menangis sesenggukan sembari memgangi ponselnya yang terhubung pada sang suami.

"Udah, kalo kamu memang mau angkat Gracia sebagai anak, aku nggak masalah kok. Lagian, kita nggak punya anak cewek. Kamu juga udah pernah sterilisasi jadi nggak bisa hamil lagi," ucap Tio, suami Devia sekaligus ayah dari Wandra.

"Tapi masalahnya Gracia seumuran sama Wandra, Mas. Mereka nggak mungkin tinggal satu rumah! Kamu tau nggak? Wandra itu ada banyak kasus di sekolah! Hiks! Dia pernah sebarin video anak kepala sekolah, video pelecehan secara verbal! Dia juga bolos! Pernah ketauan ngerokok! Bullying!" ucap Devia.

"Itu kan tandanya dia masih normal. Kamu liat sendiri di sini kayak gimana? Anak-anak remaja banyak yang jadi penyuka sesama jenis!" balas Tio.

"Bukan itu masalahnya, Mas! Aku khawatir Wandra macem-macem sama Gracia!"

"Itu mah gampang. Nanti aku urus surat pindah sekolah Wandra ke sini. Gracia sama Wandra nggak bakalan ketemu lagi."

***

Sesuai rencana. Wandra pindah ke luar negeri agar Gracia bisa hidup lebih tenang di dalam rumah mewah keluarga Bramantio (Tio).

"Tapi, alasan Tante ngadopsi saya apa?" tanya Cia pada pertemuan pertamanya dengan Devia.

"Intinya, mulai sekarang kamu jangan panggil Tante. Panggil Mama. Alasan kami karena rahim Mama lemah. Usia pernikahan 10 tahun, Mama sudah keguguran lebih dari 7 kali. Akhirnya, kita adopsi William dari panti asuhan. Tapi Alhamdulillah di tengah merawat William, Mama hamil Wandra dan berhasil melahirkan. Sayangnya, setelah melahirkan Wandra, tuba falopi kiri dan kanan Mama rusak dan mengalami pembusukan. Sterilisasi potong satu-satunya jalan untuk mengurangi resiko pembusukan menyebar ke rahim. Jadi, Mama nggak bisa punya anak lagi," jelas Devia.

"Tapi kan saya ...." ucap Cia tak dilanjutkan.

"Kenapa?"

"Saya anak pelacur."

Devia terdiam sejenak. Ia menatap anak perempuan yang tubuhnya masih dipenuhi bekas luka dan jahitan tersebut. Membayangkan dirinya di waktu remaja. Mungkin kurang lebih seperti inilah penampakan diri seorang Devia.

Devia mendekatkan duduknya pada Cia, ia memeluk gadis itu. Karena ia tau apa yang dibutuhkan di saat-saat seperti ini. Cia menangis tanpa suara, begitu juga Devia yang menepikkan air mata dengan senyuman. "Mama bakalan urus surat pindah sekolah kamu."

***

Baru saja 3 bulan berlalu menjadi anak orang kaya begelimang harta dan kasih sayang.

Cia yang kini berada di sekolahan elit. Semua murid sibuk pada dirinya sendiri. Tidak terasa canggung untuk Cia yang memang sering sendirian. Bertepatan dengan hari ini, Cia menjalani piket umum, yakni menjaga perpustakaan.

"Wajar sih kalo dibunuh. Suaminya aja kayak gitu! Kan katanya si suami duluan yang ngancem mau bunuh!" gosip itu terdengar hingga ke telinga Cia.

Ia menoleh pada sumber suara. Dua anak perempuan kembar sedang duduk di pojok rak buku.

"Iyaa! Kalo gue dapet suami tukang judi, tukang mabok, udah gue cerein! Ngapain bertahan sama cowok kayak gitu? Kayak nggak punya pikiran aja! Seumur hidup itu lama, Gilak!"

"Iya sih, tapi ada juga berita yang bilang istrinya itu sering open BO. Sama-sama nggak sehat sih menurut gue suami-istri itu!"

Cia menghampiri mereka, membuat dua gadis itu merapikan duduknya dan diam tanpa suara karena mengira bahwa Cia akan memarahi.

"Nggak ada yang boleh bawa HP ke sekolah!" tegas Cia menadahkan tangan di hadapan mereka.

Dengan berat hati mereka memberikannya.

  - Deg!

Betapa terkejutnya gadis itu begitu melihat foto ibunya berpakaian oranye dan diborgol di dalam ponsel tersebut.

[Istri Bunuh Suami Sebab Diancam Mau Dibunuh!] Tag line dari berita tersebut.

Napas Cia terengah-engah begitu menbaca kronologi dan keterangan dari berita tersebut. Ia memberikan ponsel itu pada gadis kembar lagi. Bergegas pergi ke lorong loker dan mengemasi barang-barang.

Untuk pertama kalinya Cia bolos sekolah demi melihat keadaan sang ibu di Polres.

***

Hari-hari berlalu, Cia selalu mengunjungi ibunya di rutan. Sekedar mengantarkan makanan atau memberikan keperluan sehari-hari. Di sana juga Cia bertemu Denis yang diajak makan bersama oleh ibu Cia pada jam kunjungan.

"Umur kamu berapa?" tanya Cia.

"Dua puluh," jawab Denis sambil makan.

"Kasus apa, Bang?" tanya Cia lagi.

"Nggak ada kasus, tapi gegara duit Bupati jadi masuk penjara."

"Maksudnya? Koropsi?"

"Anak Bupati nyulik orang, awalnya anak si wakilnya yang jadi tersangka soalnya ada bukti telponan sama korban sebelum si korban hilang. Tapi nggak tau gimana ceritanya disulap, Denis yang jadi tersangka soalnya waktu itu dia nggak di rumah, lagi order BO. Dia nggak kasih penjelasan ke tim penyidik soalnya takut didenger keluarganya dan bikin malu," jelas Ibu Cia.

"Bang Denis kenal sama korbannya?" tanya Cia.

"Kenal, kan tetangga."

"Siapa sih? Cantik emang orangnya?"

"Iihh itu loh anaknya kepala sekolah kamu yang dulu! Jesika Vi namanya," sahut sang ibu.

Lagi-lagi Cia tertegun mendengarnya. "Jesika?!"

"Iya, adeknya Rian, Rian 5th Avenue Brotherhood," jelas Denis.

Cia tidak terlalu mengenal anak Bupati. Yang ia ketahui adalah Jesika memang punya masalah dengan Ale dan Toleh adalah anak wakil Bupati yang dimaksud Denis.

***

Sepulang dari rutan, Cia mencoba untuk menghubungi Ale melalui akun Instagramnya. Mereka sepakat untuk bertemu.

Setelah menunggu cukup lama di sebuah kafe, akhirnya Ale datang dengan masker hitan menutupi wajahnya. Sama persis seperti Cia sewaktu menutupi luka di wajahnya.

"Lo sendirian?" tanya Ale.

"Gue mau nanya soal Jesika sama lo!" tegas Cia tanpa basa-basi.

Tiba-tiba Ale berlari menjauh.

"Aleeeee!!" panggil Cia.

Gadis itu kabur sejauh-jauhnya.

1
Iam-aam
Haris pawang ngadem
Iam-aam
tolol lo yg tolol bjir
Iam-aam
Berapa bang* kasar bjir le
Ciret
next kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!