NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Sebagai Penakluk Galaksi

Terlahir Kembali Sebagai Penakluk Galaksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Menjadi NPC / Dunia Lain
Popularitas:744
Nilai: 5
Nama Author: Rafli Ananda

Rey yang mana adalah putra dari seorang Baron keluarga Lions di kerajaan Galaksi yang memimpin planet Aqua, tersadar akan kehidupannya di masa lalu saat dirinya berusia 10 tahun dan melakukan upacara kedewasaan, di sana dia menyadari kalau dunia yang selama ini dia tinggali adalah sebuah game online yang mana pernah dia mainkan.

Menggunakan pengetahuannya sebagai player rangking tertinggi Rey memutuskan untuk menjelajah alam semesta yang luas, dan dia akan membuat namanya terdengar di sejarah sebagai seorang penguasa gila yang tak terkalahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Tehnik Pedang Lions

Phantom Saber adalah item yang mana lumayan populer di kalangan player pemula di game SCO, pada saat itu adalah seorang player dengan bakat Kreasi yang menciptakan pedang laser tersebut, menggunakan energi Force dia mampu membuat pedang energi panas yang dapat memotong Rare metal. Akan tetapi Phantom Saber itu langsung di lupakan dengan cepat, alasannya adalah harga pembuatan pedang tersebut dan lagi Phantom Saber yang mana memiliki kekuatan memotong itu hanya bisa di gunakan beberapa kali.

Dengan kata lain Phantom Saber adalah senjata pedang laser yang menghabiskan banyak uang, karena hal itulah mayoritas player mulai melupakan pedang Phantom Saber, namun karena kekuatannya yang luar biasa Rey tetap memakai pedang tersebut dan menggunakannya sebagai salah satu senjata utamanya di dalam perang player saat itu. Dan sekarang ini Rey maju dengan cepat menyerang musuh di hadapannya.

Melihat pena dengan mata laser itu, insting dari Mad Demonic Barbarian bereaksi, dengan cepat “Dushkk…” dia menendang Rinia dan berbalik kearah Rey. Menggunakan senjata parang di tangannya “Fushkk…” Mad Demonic Barbarian melemparkan senjatanya kearah Rey, melihat hal itu “Srranggs…” menggunakan pena dengan mata pedang laser di tangannya Rey menghancurkan senjata dari Mad Demonic Barbarian itu.

Akan tetapi gerakan Rey tadi memberikan sebuah celah untuk Mad Demonic Barbarian menyerang, lalu dengan menggunakan tinju miliknya “Bushk…” Mad Demonic Barbarian itu menyerang Rey. “Fushkk…” saat itu Rey terhempas cukup jauh dan “Druskk…” dia berhasil mendarat dengan selamat, sambil menahan rasa sakit serangan tinjuan itu Rey lalu menarik senjata pistol Magnum miliknya.

“Lumayan juga, sekarang giliranku” kata Rey.

“Dorst… Dorst… Dorst…” Rey mulai menembaki Mad Demonic Barbarian itu, lalu tampa pandang bulu “Frushkk…” Mad Demonic Barbarian itu mulai maju kearah Rey, “Crrasst… Krrast…” dia tidak memperdulikan luka peluru yang dia dapatkan dan tetap maju kearah Rey. Dan saat Mad Demonic Barbarian tersebut sudah berada sangat dekat dengan Rey, “Fushkk…” menggunakan tinjunya dia menyerang Rey, di sisi lain Rey yang melihat serangan itu tetap tenang dan “Taask…” melompat mundur untuk menghindari serangan tersebut.

Sambil melompat mundur Rey mulai mengendalikan Drone capung miliknya yang tersisa untuk mendekati Mad Demonic Barbarian itu, dan dengan beberapa Drone capung yang ada di sekitar Mad Demonic Barbarian itu “Bomshkk… Bomshkk…” Rey membuat ledakan di sekitar kepala Mad Demonic Barbarian itu.

“Ini mungkin tidak cukup untuk  menghabisinya, namun aku tidak punya pilihan lain… aku harus mengulur cukup waktu untuk perempuan itu agar bisa mempersiapkan gerakan terkuatnya” pikir Rey.

Sementara itu Rinia yang mana sedari tadi tetap diam sedang berusaha untuk mengumpulkan energi Force di jantungnya, dengan energi Force yang cukup banyak itu Rinia sedang bersiap untu melancarkan serangan terkuatnya. Mad Demonic Barbarian yang terkena ledakan tersebut secara tiba-tiba berubah menjadi linglung, dan dia berkata.

“Grrr… barbarian… kehormatan… bertarung…”

Mendengarkan hal itu Rey kemudian sadar kalau Mad Demonic Barbarian itu mulai memulihkan kesadaran miliknya, dengan cepat “Fushkk…” Rey langsung maju sambil mengarahkan senjata Magnum miliknya, “Dorst… Dorst…” sambil berlari kearah Mad Demonic Barbarian itu Rey menembakkan dua peluru kearahnya. Lalu tampa berusaha untuk menghindarinya Mad Demonic Barbarian itu menggunakan tangan kirinya “Crrast… Krasst…” untuk menahan dua tembakkan Rey.

Melihat hal itu “Srrahkk…” Rey langsung mengalirkan energi Force miliknya dari jantungnya menuju ke tumit kakinya, dengan energi Force tersebut “Fushkk…” Rey secara tiba-tiba langsung melesat kearah Mad Demonic Barbarian itu dan menggunakan pena yang ada di tangan kirinya “Srrask…” dia berhasil memotong tangan kiri dari Mad Demonic Barbarian itu.

Marah karena tangan kirinya di potong “Trrak…” Mad Demonic Barbarian itu kemudian memunculkan energi Force hitam di tangan kanannya, dia membalut tinju miliknya dengan energi Force hitam tersebut.

“Sialan… kalau kena bisa-bisa aku langsung mati…” pikir Rey.

Akan tetapi di saat itu juga baik Rey dan juga Mad Demonic Barbarian secara tiba-tiba “Fuhkk…” merasakan angin dingin di sekitar leher mereka, angin dingin tersebut langsung membuat insting keduanya menjerit ketakutan, dan asal dari angin dingin itu adalah Rinia yang telah menyiapkan kuda-kudanya. Dengan cepat “Bushkk…” Rey menggunakan seluruh energi Force di dalam tubuhnya untuk menjauhi Mad Demonic Barbarian, sementara itu menggunakan energi Force hitam miliknya Mad Demonic Barbarian langsung berlari kearah Rinia.

“GROAAAR… MANUSIA… BUNUH… WANITA… BUNUH…” kata Mad Demonic Barbarian tersebut.

Menggunakan energi Force hitam di tangan kanannya dia membuat cakar hitam raksasa dan berusaha untuk menyerang Rinia, akan tetapi dengan tatapan mata dingin Rinia tetap tenang dan saat dia mulai menarik pedang miliknya, “Srringgs…” dalam kecepatan yang mana sama dengan suara Rinia bergerak dan menebas Mad Demonic Barbarian itu.

“Tehnik pedang Lions, Raungan raja rimba” kata Rinia.

Saat Mad Demonic Barbarian itu melihat kearah belakangnnya Rinia sudah melewatinya dan menyarungkan kembali pedangnya, dan dalam jeda beberapa detik “Crrast… Kraastk…” darah mulai bermunculan keluar dari tubuh Mad Demonic Barbarian itu. Rinia menebas tubuh Mad Demonic Barbarian itu dengan kecepatan suara, dan bukan hanya itu saja dia menebas lebih dari 10 kali dan membuat Mad Demonic Barbarian itu mati kehabisan darah.

“Itu… kalau tidak salah adalah tehnik berpedang keluarga Lions, tehnik yang di ciptakan kakek saat dirinya memasuki tingkatan Grand Master…”

“Ayahanda bilang padaku kalau dia tidak bisa menunjukkan tehnik itu karena aku belum mencapai tingkatan Master, akan tetapi siapa perempuan ini… kenapa dia bisa mengetahui tehnik keluargaku…??” pikir Rey.

Rinia lalu mulai berjalan kearah Rey dan dengan tatapan tajam dia bertanya pada Rey.

“Siapa kau… kenapa kau terlihat sangat tidak asing…??”

“Namaku Rey Lions, putra ke 2 dari keluarga Lions” balas Rey.

Mengetahui kalau Rey adalah anak dari Burn Lions membuat Rinia langsung tersenyum, dengan nada manis dia kemudian berkata.

“Hahah… jadi orang kaku itu sudah punya anak, bagus sekali… senang bermu denganmu Rey, aku Rinia Atlantis… putri termuda keluarga Atlanti yang mana juga murid dari Lions pertama kakekmu”

Setelah mereka berdua mengetahui identitas masing-masing, Rey kemudian langsung kembali ke dalam kamarnya, sementara itu Rinia dengan para bawahannya langsung mengurus mayat dari 3 barbarian yang telah tewas dan juga membawa barbarian Shaman yang masih hidup. Di dalam kamarnya Rey tergeletak seperti orang mati, dia telah mengeluarkan hampir seluruh energi Force yang ada di jantungnya, karena hal itulah seluruh tubuhnya langsung mati rasa.

“Ugghkk… sial, ini sama seperti saat aku menggunakan energi Force ketika berusia 10 tahun” pikir Rey.

Di saat dirinya sedang berbaring secara tiba-tiba notifikasi sistem muncul.

“Pinggs…”

“Selamat kepada anda karena telah mengalahkan 4 barbarian gila, hadiah anda akan di berikan sekarang juga”

“Sringgs…” sebuah cahaya biru muncul di sebelah tempat tidur Rey, dan dari cahaya biru itu “Traak…” sebuah kotak berwarna putih muncul entah dari mana, akan tetapi Rey sama sekali tidak tertarik pada kotak putih tersebut, matanya terfokus akan hal lain yang ada di depannya.

“Cahaya biru tadi… tidak salah lagi itu adalah cahaya Warp, dengan kata lain asal cahaya itu adalah tempat sistem ini berada” pikir Rey.

.

.

.

Bersambung….

1
arfan
semangat up terus
Raja Semut
up author/Frown/
Raja Semut
Semangat author gw dukung lu/Proud/
Raja Semut
karya yg bagus author /Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!