NovelToon NovelToon
Pengasuh Bayi Professor

Pengasuh Bayi Professor

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Cintamanis / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Beda Usia / Pembantu
Popularitas:201.5k
Nilai: 5
Nama Author: unchihah sanskeh

Saat acara perayaan desa, Julia justru mendapati malam yang kelam; seorang lelaki asing datang melecehkannya. Akibat kejadian itu ia harus mengandung benih dari seseorang yang tak dikenal, Ibu Asri yang malu karena Julia telah melakukan hubungan di luar nikah akhirnya membuang bayi itu ke sungai begitu ia lahir.

3 tahun kemudian, dia pergi ke kota untuk bekerja. Namun, seorang pria kaya mendatanginya untuk menjadi pengasuh anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon unchihah sanskeh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 03 - Profesor Galak dan Calon Ibu?

Hari ini aku bekerja shift pagi, dan beruntung sekali aku bisa melihat mahasiswa lebih banyak dibanding waktu sore. Entah mengapa aku merasa sangat cocok bicara dengan beberapa dari mereka, malah sebagian ada yang suka beri aku jajanan. Mas Andrean misalnya.

Kepala janitor pagi ini meminta ku untuk membersihkan kaca jendela kelas di lantai 3. Sendiri saja, karena rekanku berhalangan masuk.

Aku mendongak sambil melirik sasaranku sekilas. Kaca yang letaknya paling atas, tentu adalah penguji keahlianku. "Lakukan saja, Julia. Tinggal naik tangga dan bersihkan." Pikirku santai, karena sialnya aku memilliki phobia terhadap ketinggian.

Kusambar lap dan tangga lipat di pojok ruangan, ku samakan posisinya pada jendela yang harus dibersihkan. Dengan tatapan terpaku pada kaca di hadapanku, aku menaiki anak tangga perlahan-lahan.

Dari kejauhan, aku mendengar mesin mobil menyala dan berdecit saat pengemudinya menekan rem secara mendadak, aku terkesiap dan reflek menoleh ke bawah di arah jalan depan bangunan kampus dan aku membeku. Mendadak kepalaku ringan dan kaki ku langsung lemas saat kulihat sesuatu yang ada di bawah, ketakutan ku memuncak. Aku kehilangan keseimbangan.

"Awas!" Suara pria. Sangat dekat.

Aku bahkan hampir tak menyadari keberadaan pria itu sebelum dia menangkap ku jatuh dari tangga.

Aku menengadah.

Melihat jauh ke atas.

Penglihatan ku menelusuri sepasang mata tajam di hiasi alis tebal dan janggut tipis dan rapi. Wajahnya yang coklat dengan setiap sentuhan garis tegas serta hidung mancung yang pas, dia menatapku tanpa berkedip.

"Pak Bima."

Dia mengernyit, mengedarkan pandangan ke tangga dan jendela yang tadi kupakai, kemudian menatapku lagi. "Kamu lagi. Bagaimana kamu bisa bekerja sendirian membersihkan jendela setinggi itu? Mana rekanmu? Suruh laki-laki yang kerjakan."

Aku mendorong tubuh ke posisi tegak sempurna dan menyingkir dari dekapan dosen yang paling dipuja para mahasiswi perempuan di sini. "Rekan saya sakit, Pak. Jadi saya kerja sendirian."

"Itu tidak bisa di jadikan alasan." Pak Bima berkacak pinggang. "Yang kerja disini kan bukan cuma dua orang. Nanti biar saya yang temui atasan kamu."

"Oh, tidak. Tidak perlu Pak, ini cuma murni kecerobohan saya saja." Jawabku panik.

"Papa ... "

Dari belakang badan Pak Bima, aku melihat seorang anak perempuan yang tiba-tiba menyihir ku. Suaranya lirih malu-malu dan takut. Mengenakan sepatu bot dipadu rok pendek dengan motif polkadot dan baju atasan berbulu warna krem. Dan yang membuat penampilannya tampak lucu adalah rambutnya yang gelap ditarik ke sisi kiri dan kanan kepala, memusat pada sanggul bergaya Putri Cina.

Rasanya aku baru pertama kali melihatnya. Dia barusan memanggil Pak Bima dengan sebutan 'Papa', mungkinkah ini anaknya? Tapi, loh yang benar saja, kenapa tidak ada satu pun kabar dari mahasiswi yang bilang kalau Pak Bima sudah memiliki istri, sudah punya anak lagi.

 "Anaknya, Pak?" tanyaku sambil tertawa kaku.

Pak Bima cuma balas menatapku beku.Tidak ada jawaban.

"Aahh..." aku berusaha mencari topik lain, biar bisa sekalian pamit pergi. "Bapak tumben berangkat ke kelas lebih pagi, ada tugas ya? Atau ada barang ketinggalan?" Timpal ku.

"Saya harus ke klinik dokter dulu tadi." Pak Bima berkata sambil membenarkan kemejanya yang tadi ku cengkeram.

"Siapa yang sakit Pak?"

"Lily," jawabnya. Dia mengelus kepala anak nya sambil tersenyum tipis. "Dia sakit demam, jadi aku harus mengantarnya berobat."

Melihat senyum Pak Bima, entah mengapa perkataan kalau dia adalah jelmaan siluman tiba-tiba hilang seolah sirna begitu saja. Memang, aku sering dengar dari orang-orang di kampus ini, Pak Bima adalah dosen paling kejam dan garang. Aku salut, lalu bisakah ku sebut ini sebagai keberuntungan karena aku mungkin satu-satunya orang yang berhasil menyaksikan sisi lembut Pak Bima yang langka sekali ia tampakkan.

"Papa ... " Anak itu sekali lagi meraih lengan Pak Bima, dan kali ini profesor itu membalasnya.

"Lily temani Papa kerja dulu, bisa? Nanti kalau pulang kita beli bando yang banyak."

Demi Tuhan, saat itu suara Pak Bima merendah. Jauh lebih lembut bahkan dari suara bisikan.

Tapi sayangnya anaknya menolak dan berkata; "Mau main."

"Boleh, tapi nanti. Papa kerja dulu."

Hampir terjadi perdebatan antara bapak dan anak dan bila kuperhatikan nampaknya Pak Bima mulai kewalahan meyakinkan Lily; putrinya, terlebih karena jam mengajar akan segera di mulai.

"Maaf, Pak." Kataku berusaha melerai. "Bagaimana kalau saya saja yang ajak Lily main? Ehm, bapak jangan salah sangka dulu, saya benar-benar cuma mau bantu Pak Bima selagi bapak menyelesaikan pekerjaan."

Pak Bima sempat berpikir sejenak, sambil sesekali melihat Jam tangan, aku dan anaknya.

"Oke, saya cuma mengajar satu mata kuliah saja. Saya pastikan selesai secepatnya. Mohon bantuan kamu." Katanya menyetujui.

Aku hanya mengangguk lantas membungkuk setengah badan, di hadapan Lily.

"Kalau main sama Kakak, Lily mau?" Kataku padanya, sementara diluar dugaanku Lily menyambut tawaran itu dengan sumringah.

Kami keluar kelas dan main di taman depan kampus, biar Pak Bima tidak susah mencari nantinya. Ku pikir awalnya Lily anak yang pendiam, mirip seperti bapaknya tapi rupanya aku salah dia lebih aktif bahkan di saat demam begini.

"Kak, kakak istrinya Papa, ya?"

Aku hampir tersedak saat Lily mengatakan demikian. Oh, mimpi apa? Aku cuma pembantu, bukan ibumu Lily, pikirku.

"Bukan, bukan." Sergahku.

Dia kecewa mendengar sanggahan ku saat itu, tapi Lily bukan lah anak pemurung, itu tidak serta merta membuatnya diam, dia justru memiliki pemikiran yang sulit ditebak untuk anak seusianya.

Apa?

Ya, dia memiliki pemikirannya tersendiri.

"Berarti bukan ibunya Lily, ya?" tanyanya lagi sambil memandangku dengan matanya yang lugu.

"Bu-bukan." Jawabku gugup.

Dia melihatku sekali lagi, dengan kepolosan yang hakiki.

"Tapi kalau jadi ibunya Lily, kakak mau?"

Oh, Tuhan. Matilah aku.

1
Rui_holib
belum lanjut ditunggu ka
Dewdewdew
Slalu nungguin up.nya kakak author ini. Semangat kak🫶🫶🫶
ummah intan
Lily benar² anak kandung pak Bima dan julia
Teh Yen
ah syukurlah benar ternyata Lily ank kandung bima dan Julia ,,.cepet.sembuh Lily mmh kandung kamu ada d sini jagain kamu cepet sadar yah
Andriyani Lina
congratulations pak Bima dan Julia, akhirnya lily anak kalian. benar katanya pak Bima, liliy tidak disia-siakan.. tinggal tunggu lily sembuh, pasti sangat bahagia memiliki orang tua sempurna.
lanjut kak uchi
Sidieq Kamarga
Uuuuh lepas sudah ini air turun dari mataku 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
ngatun Lestari
ikut seneng, akhirnya bisa kumpul ya dgn keluarga utuh
winnidew
Bima dan julia bahagia.. lalu bagaimana dgn ibumu julia? bahagia krn mendapatkan org kaya?
Esther Lestari
akhirnya tes dna membuktikan kalo Lily anak kandung pak Bima & Julia....selamat buat kalian berdua🥰🥰.

bgmn skrg perasaan ibu Julia melihat cucu kandung nya yg dulu dibuang dan skrg dalam keadaan sakit ?
Del Rosa
huaaa sedih sekali, semoga lily baik baik ajaa... aku kan pendukungnya lily, ga terima kalo lily kenapa napa!!!! awass ajaa ya thorr!!?!
Del Rosa
puk puk puk peluk jauh untuk pak Bima (sambil di sinisin julia)
Iges Satria
senangnya /Heart//Heart/
Debu Nakal
kok daku rada tak nyaman dg panggilan julia yg djadikan "jul"
imajinasi penokohannya jd brubah arah /Smirk//Applaud/
Yayuk Bunda Idza
Alhamdulillah.... untuk hasil Julia dan Lily kok gak dibacakan??
Brizy El-anshory
cuma dalem novel anak d buang neneknya trus d temukan bapak kandungnya sendiri y gk tw klo udah punya anak....
Ummee
huhu... ikut terharuuu
Sri Rahayu
Alhamdulillah....ternyata Lily benar2 anak Bima dan Julia, semoga Lily lekas sembuh 😘😘😘.... lanjut Thorr 🥰
Sugiharti Rusli
walo harus berdarah-darah dulu sama kondisi Lily selama ini, semoga dengan diketahui kalo dia putri kandung mereka, kelak kesehatan Lily semoga semakin pulih yah,,,
Retno Amin
Alhamdulillah..aku sampe sedih bacanya 🥲
ERNY TRY SANTY
Alhamdulillah akhirnya, Lily benar ank kandungnya pak Bima n Julia 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!