Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Hana Aulia. Ia diberkahi wajah yang cantik dan otak cerdas, sehingga ia terima di salah satu Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas yang terkenal.Suatu hari ibu Hana sakit dan tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Hana pun mengambil sebuah keputusan yang besar dalam hidup nya, ya dia terpaksa bekerja menjadi ART di sebuah keluarga yang kaya raya demi bisa melanjutkan kuliahnya kembali yang sudah semester akhir.
Aditya Wisnu adalah seorang pemuda tampan yang menganggap pernikahan adalah hal terakhir yang akan terpikir dalam hidupnya.Di usianya yang sudah memasuki 30 tahun belum ada satu wanita pun yang mampu menaklukan hatinya yang dingin, Tapi tidak demikian dengan mamanya yang selalu mendesak ia untuk segera menikah. Selalu berusaha mencarikan istri untuk putra bungsunya itu.
Akankah Hana bisa melanjutkan kuliah nya? apakah Aditya menemukan wanita yang bisa mengubah prinsip hidupnya dan mencairkan hatinya yang dingin?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Melya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad 12 Hari pertama kuliah.
"Hana.....!"
Hana menoleh ke arah suara yang sedang memanggilnya. Seorang gadis sedang berlari ke arahnya sambil tersenyum, Hana ikut tersenyum melihat siapa yang datang, siapa lagi kalau bukan sahabatnya Dila.
Hana memiliki dua orang sahabat di kampus, salah satunya Dila. Mereka bersahabat semenjak masuk kuliah dan sampai sekarang. Nasib Dila lebih beruntung dari Hana walaupun bukan berasal dari keluarga kaya raya tetapi ia juga bukan orang susah karena ayahnya polisi dan ibunya seorang guru.
Sahabat Hana yang satu lagi namanya Frans, dia mahasiswa yang sangat populer di Fakultas. Kalau menurut kabar yang beredar di kampus, Frans itu anak dari seorang pengusaha kaya. Tapi selama bersahabat dengan Hana dia tidak pernah bercerita tentang keluarganya. Tapi kalau di lihat dari penampilan nya sih sepertinya kabar itu memang benar. Tapi Hana juga malas untuk menanyakan pada Frans, begitu pun Dila.
Begitu tiba di dekat Hana, Dila langsung memeluk Hana.
"Hana, aku kangen banget sama kamu."
" Sama...! aku juga kangen sama kamu centil, " jawab Hana sambil melepaskan pelukan.
" Jangan di lepas dulu aku masih kangen, " sungut Dila manja.
"Iya... iya, "Jawab Hana sambil mencubit hidung Dila.
" Aawwwh... sakit tau! " sungut Dila sambil melepaskan pelukannya.
Melihat wajah Dila yang manyun Hana tertawa.
"Kamu masih berutang sama aku!"
" Hutang apa?" tanya Hana bingung.
"Hutang penjelasan," jawab Dila sambil tertawa. mendengar Jawaban sahabatnya Hana ikut tertawa.
" Iya... nanti aku pasti cerita, sekarang kita ke kelas dulu, nanti kamu mau di usir sama Dosen, masa hari pertama kuliah kita sudah di adili di depan kelas. bisa merusak citra Hana sebagai mahasiswa teladan."
Keduanya pun tertawa menuju kelas sambil beriringan. Ya begitulah kalau sedang bersama Dila, Hana dapat menghilangkan sejenak beban dalam hidupnya.
Di kantin kampus.
"Aku ikut sedih mendengar kabar ibu mu Hana, " ucap Dila setelah mendengarkan cerita Hana.
" Ya... mungkin sudah jalan hidup ku Dil, " jawab Hana sambil mengaduk-aduk minumannya.
" Kamu jangan sedih, aku akan selalu ada untuk mu."
Tiba-tiba seorang pria duduk di bangku sebelah Hana. Ia duduk tanpa menoleh sedikit pun kepada dua orang penghuni meja tersebut. Ia asyik menyantap makanan nya.
"Setan apa yang merasuki mu?" tanya Dila heran.
Mendengar kalimat yang di ucapkan Dila, Hana menutup mulutnya menahan tawa.
" Kalau mau menyanyi jangan di sini, kasihan yang punya kantin nanti pelanggannya pada kabur, " jawab si pria ketus.
Mendengar jawaban yang menyebalkan dari pria itu Dila melototkan matanya kesal.
" Dila benar, kamu kenapa Frans gak biasanya begini?" tanya Hana sambil menatap pria di sebelahnya.
"Aku tak mau bicara dengan mu, " jawab Frans ketus.
" Ya udah kalau begitu aku permisi dulu, " jawab Hana sambil berdiri dan di ikuti oleh Dila.
" Kenapa tidak pernah membalas pesanku, " tanya frans akhirnya menyerah tak sanggup jika Hana mencuekinya.
" Oooo jadi itu penyebab nya, tapi kamu jangan mengamuk dulu dong, Hana tentu punya alasannya," Jawab Dila sambil menatap Frans.
" Maaf ya Frans, aku tidak bermaksud mengabaikan mu, saat kita libur kuliah kemarin ibuku sakit, " jelas Hana dengan wajah sedih.
"Apaa? Sorry aku sudah berburuk sangka kepada mu, " jawab Frans dengan wajah memelas.Tapi kenapa kamu tidak mengabariku? " lanjut Frans.
" Bukan hanya kamu, aku juga tidak mengabari Dila, aku tidak ingin mengganggu waktu liburan kalian yang berharga," jelas Hana.
" Iya tapi kan gak Harus gitu juga," jawab Frans.
" Sekarang aku bekerja jadi ART menggantikan bibiku, karena sekarang bibi yang merawat Ibu. Alhamdulillah majikan ku orang yang baik, dia mengijinkan aku kuliah sambil bekerja."
Hana sengaja tidak menceritakan syarat yang di berikan oleh Nyonya Ratna kepada kedua sahabatnya.
" Ya udah, tapi kamu janji ya kalau ada apa-apa cerita sama kita berdua, " ucap Frans sambil menatap Hana.
" Iya Han, kita kan sahabat, " sambung Dila.
" Iya...! aku janji, sambil menatap kedua sahabat nya bergantian sambil tersenyum.
Bersambung..