Feng Yan seorang pemuda yang tadinya di anggap jenius telah membangkitkan jiwa beladiri berupa manik hijau misterius yang tidak pernah di kenali dan tidak memiliki tingkatan kualitas sehingga semua orang mulai memandang rendah dirinya. dari yang tadi jenius yang di puja kini berubah menjadi sampah yang di pandang rendah.
tahun demi tahun berlalu. Feng Yang tidak pernah berputus asa hingga suatu hari dia kembali dengan kekuatan yang luar biasa. dia bangkit dengan kekuatan yang menggemparkan Dunia.
ikuti terus perjalanan Feng Yan untuk menjadi yang terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab32. Zirah Kirin vs Zirah Badak Purba.
Bab 32. Zirah Kirin vs Zirah Badak Purba.
Rong Bao segera melepaskan jiwa beladirinya yaitu Badak besi bintang 8 dengan elemen tanah. Feng Yan berdiri di tengah arena, dengan pandangan tajam mengawasi Rong Bao. kini tubuh Rong Bao membengkak dan ukurannya menjadi 4 meter. Dia benar-benar seperti makhluk yang mengerikan. Tranformasi dari dirinya dan monster badak. Rong Bao yang sekarang lebih mirip manusia setengah monster.
Dia menatap balik Feng Yan dengan sikap penuh percaya diri. Cahaya dari tanduk energinya bersinar, menunjukkan kekuatan yang siap untuk dilepaskan.
Rong Bao dengan suara gemuruh, mengayunkan tinjunya. Siluet bayangan monster badak melesat ke arah Feng Yan dengan gelombang energi besar yang menghancurkan.
Melihat itu semua Feng Yan melompat dengan lincah, menghindari gelombang energi sambil bersiap untuk membalas.
Melihat Feng Yan bisa menghindari menghindari serangannya, Rong Bao menunjukkan kekuatannya yang lebih. Dia mengangkat tangannya, dan dengan kekuatan elemen tanah, memanggil sepuluh golem kecil yang terbuat dari tanah dan batu, siap untuk menyerang Feng Yan.
Rong Bao menyebarkan energi Qi di sekujur tubuhnya yang dia padukan dengan elemen tanah, seketika golem-golem tanah pun terbentuk, golem itu bergerak menyerbu ke arah Feng Yan.
Reaksi Feng Yan berubah. Tidak ada lagi tatapan bosan di wajahnya.Feng Yan tersenyum, mempersiapkan serangan. “Menarik, kalau begitu, aku akan menunjukkan sebagian kekuatanku.!”
Golem-golem tanah mulai menyerang Feng Yan, berusaha menangkapnya dengan kekuatan fisik mereka. Golem itu bentuknya menyerupai Rong Bao tapi dalam versi yang lebih kecil.
WUSH! WUSH!
Tinju golem meluncur silih berganti
berusaha menghancurkan Feng Yan dengan serangan bertubi-tubi.
WUSH!
Pukulan yang sangat tajam membelah udara. Seolah itu merobek ruang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bukan hanya sekedar meninju tapi di saat yang sama juga melemparkan batu-batu besar.
WUSH! WUSH!
DUAR! DUAR! DUAR!
Batu di lemparkan ke arah Feng Yan dari segala arah.
Feng Yan melompat ke kanan dan kiri, menghindari serangan sambil melancarkan kekuatan elemen yang dimilikinya. Ia mengeluarkan semburan air yang kuat.
menghancurkan golem-golem tanah yang mendekat.
WUSH! SWOSH!
Semburan air dengan tekanan yang sangat besar langsung keluar dari tinjunya dan saat itu juga..
DUAR!
Golem itu seketika hancur berkeping keping saat bertabrakan dengan tekanan air yang sangat besar.
Rong Bao melihat golem-golem tanahnya dihancurkan satu per satu, dan bertekad untuk mengubah taktik. Dia tidak ingin di hukum oleh tetua Xia Hua karena melakukan kesalahan.
Rong Bao segera mengerahkan energi Qi yang ada di dalam tubuhnya dalam jumlah yang lebih besar, Rong Bao memanggil lebih banyak golem dari tanah, menciptakan seratus golem kecil yang mengelilingi Feng Yan.
Feng Yan tersenyum kecil, merasa pertarungan ini menjadi semakin menarik. dia pun mengubah sedikit strateginya. Ia memusatkan energinya dan memanggil kekuatan angin yang berputar di sekelilingnya, menciptakan badai kecil yang menghalau golem-golem itu.
Setelah berhasil menghancurkan banyak golem, Feng Yan fokus pada Rong Bao yang masih berdiri teguh, siap untuk melawan balik.
Rong Bao mengayunkan tangan besarnya dan menembakkan tinju ledakan Energi ke arah Feng Yan, menciptakan suara melesat yang mengerikan. Tinjunya mengeluarkan seluet kepala badak besi yang memadat dengan fluktuasi energi yang luar biasa.siap menghancurkan Feng Yan dalam satu kali gerakan.
WUSH ! DUAR
Serangan itu melesat dengan cepat dan akhirnya akan meledak mengenai target.
Tapi, sebelum serangan itu benar benar datang, Feng Yan menghindari serangan, berputar dan melompat, kemudian melancarkan semburan petir ke arah Rong Bao, menciptakan percikan yang menyala.
WUSH! BLAR! BLAR!
DUAR!
ARGH!
Rong Bao meraung kesakitan.
Setelah terkena serangan Feng Yan, Rong Bao merasakan sakit yang luar biasa, tetapi tidak menyerah. Ia menggunakan kemampuan elemental tanahnya untuk melawan balik.
Rong Bao dalam keadaan terdesak, mengalirkan energi Qi dan juga elemen tanah ke tubuhnya, memperkuat dirinya dan memanggil golem-golem tanah baru.
Feng Yan merasa tertegun,tapi senyumnya menjadi semakin lebar.
"Hahaha, ini baru pertarungan." Ucapnya
Dia tahu bahwa ia harus melawan dengan lebih serius lagi. Dia pun meluncurkan tinju api. Semburan api pun meluas dan membakar golem-golem yang mendekat.
Arena dipenuhi dengan suara gemuruh dan cahaya ledakan saat kedua petarung saling melancarkan serangan.
Suara penonton semakin bergemuruh, menggema di seluruh arena saat Feng Yan menunjukkan kemampuannya yang luar biasa. Tepuk tangan pun terdengar bersahutan, menandakan antusiasme yang tinggi dari ribuan orang yang menyaksikan pertarungan ini.
Di sudut arena, keluarga Feng sangat terkejut dengan kekuatan yang diperlihatkan oleh Feng Yan. Feng Tian, sang kakak, mengerutkan kening dengan penuh kekaguman.
“Dia benar-benar telah berkembang pesat. Tidak bisa dipercaya!” Ucapnya, mengangkat tangan dan mengepalkan erat.
“Setiap serangannya begitu presisi. Aku tidak ingin tertinggal!” seru Feng Zhen, yang tidak kalah terinspirasi. Ia melihat betapa semangat Feng Yan memotivasi mereka semua untuk lebih giat berlatih.
“Aku juga! Kita harus berlatih lebih keras agar bisa menyusul dia!” Tambah Feng Chen, adik termuda, yang tidak mau ketinggalan dalam upaya membuktikan diri.
Di sisi lain, Feng Han, ayah Feng Yan, berdiri dengan bangga. Wajahnya berseri-seri menyaksikan putranya bertarung dengan semangat yang tak tergoyahkan. “Anakku, kau telah membuktikan bahwa semua latihan dan kerja kerasmu tidak sia-sia,” Katanya, matanya berkaca-kaca.
Paman dan bibi Feng Yan pun tidak kalah kagum.
“Dia sangat luar biasa! Sepertinya Feng Yan benar-benar tumbuh menjadi sangat kuat,” komentar bibi Feng Yan dengan nada bangga.
“Aku tidak sabar untuk melihat kemana dia akan pergi setelah ini.”
“Lihat cara dia menghindar dari serangan! Gerakannya begitu lincah dan penuh strategi!” Paman yang lain juga menambahkan, matanya mengikuti setiap langkah Feng Yan di arena.
Di tempat lain, Wen Yang, pemimpin Sekte Api Naga, tidak bisa menyembunyikan semangatnya.
Matanya berbinar penuh kegembiraan saat melihat Feng Yan terus bergerak membalas serangan Rong Bao. Dia berteriak dalam hati
“Lihat! Dia berhasil mengalihkan serangan itu! Feng Yan memang hebat!” serunya, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
"Dia pasti akan memenangkan pertarungan ini". Tambahnya penuh keyakinan, meskipun di hati kecilnya ada sedikit rasa cemas melihat betapa kuatnya Rong Bao.
"Feng Yan tidak akan menyerah. Aku tahu dia bisa!"
Feng Yan adakah harapan Sekte Api Naga untuk keluar dari permasalahan yang menjerat sekte mereka. Di tengah keramaian, suara-suara komentar dari penonton lain terdengar.
“Dia memang layak menjadi petarung terkuat! Lihat bagaimana dia mempermainkan lawannya !” Seru seorang penonton dengan suara keras.
“lawannya tampaknya tertekan. Tuan muda Feng Yan benar-benar mengambil alih pertarungan ini!” komentator lain menambahkan, semakin memanaskan suasana.
Keluarga Feng terus memberikan dukungan, menyemangati Feng Yan dengan suara lantang.
"Kau bisa, Yan! Teruslah berjuang!" Seru Feng Tian, Feng Zhen, dan Feng Chen secara bersamaan, menunjukkan solidaritas dan dukungan penuh kepada Feng Yan.
Melihat banyak golem yang telah terhancur, golem-golem yang tersisa mulai mengeluarkan cahaya terang.
Dalam momen yang mengejutkan, Golem-golem mulai bergetar dan bersatu, membentuk Badak golem yang kokoh dan besar. Kemudian Rong Bao pun berkata dengan senyum masam.
"Sepetinya aku harus benar benar melakukan tehnik terlarang itu."Ucap Rong Bao.
Yang dia maksud Rong Bao tehnik terlarang adakah seniah tehnik yang menggabungkan diri dengan jiwa beladiri, dan juga Badak golem yang baru saja dia ciptakan dengan tambahan pembakaran esensi darah.
Hal ini memungkinkan Rong Bao meningkat pesat hingga setara dengan tahap kekosongan level 9 puncak selama 1 jam. Dia juga menelan pil ungu 9 garis pemberian tetua Xia Hua yang mampu meningkatkan ranahnya satu alam penuh untuk sementara. Jadi saat Tong Bao menelannya kekuatannya akan berada di tingkat 7 tahap kesengsaraan level 9.
Tanpa ragu lagi Rong Bao menelan pil itu zan mulai bergabung dengan kekuatan jiwa beladirinya dan juga Badak golem yang dia ciptakan. Saat esensi darahnya terbakar. Saat itu juga kekuatan yang luar biasa langsung meletus dari dalam tubuhnya.
Di sisi lain, Feng Yan merasa darahnya mendidih kali ini dia bahkan sampai mengerutkan keningnya.
"Membakar esensi darah? Apa yang dia lakukan? Tapi Feng Yan tidak ingin banyak berfikir. Dia harus lebih fokus kali ini. Karena kekuatan lawannya benar benar meningkat tajam.
Saat ini tubuh Rong Bao bersinar terang. Saat itu juga sebuah zirah megah yang sangat kuat membungkus tubuhnya.
Zirah tidak hanya menempel, tetapi menyatu dengan tubuh Rong Bao, memperbesar otot dan mengeraskan tubuhnya. Dada zirah menyatu dengan paru-parunya, memberinya kemampuan menyerap energi bumi. Tanduk badak purba di helmnya memberinya kekuatan penglihatan untuk melihat kelemahan lawan. Tangan dan kaki, dilapisi tanduk badak, membuat serangannya sekuat gempa.
Saat transformasi selesai, Rong Bao terhubung sepenuhnya dengan energi bumi. Dia mampu mengendalikan gempa, sembuh dengan cepat, dan pola runik di punggungnya melindunginya dari serangan sihir. Kini, Rong Bao berdiri sebagai sosok raksasa, memancarkan kekuatan bumi, dengan tubuh bertekstur tanduk dan aura badak purba yang melindunginya.
Feng Yan pun akhirnya serius. Dia segera bertransformasi dan memakai Zirah Kirin untuk yang pertama kalinya di hadapan semua orang.
Feng Yan memulai dengan Nafas Badai Alam Semesta, menghembuskan badai energi alam semesta yang menghantam Rong Bao dengan kekuatan luar biasa. Tornado energi menghancurkan batu-batu di sekitar, menyapu segala sesuatu di jalurnya.
WUSH! WUSH! WUSH!
DUAR! DUAR! DUAR!
Suara angin menderu dan ledakan demi ledakan pun terdengar memekakkan telinga.
Namun, Zirah Badak Purba Rong Bao menahan serangan tersebut dengan kokoh. Regenerasi tanah yang dimiliki zirahnya memungkinkan Rong Bao memperbaiki dirinya dengan cepat.
Tidak tinggal diam, Rong Bao melancarkan Hentakan gempa Bumi. Kakinya menghantam tanah dengan kekuatan luar biasa, memicu gempa besar yang menjalar ke seluruh area.
BOM! DUAR!
Getaran dahsyat itu memecah tanah di bawah Feng Yan, namun dengan kecepatan kilat, Feng Yan melayang ke udara, menghindari dampak penuh serangan.
Kekuatan Alam Semesta melawan Kekuatan Bumi pun di mulai.
Feng Yan lalu memanggil Serangan Tornado Guntur, menciptakan pusaran angin yang dipenuhi petir yang menuju Rong Bao.
WUSH! WUSH!
BLAR! BLAR! BLAR!
Tornado tersebut menghantam zirah Badak Purba dengan kekuatan destruktif, membuat percikan energi dan listrik menghujani tubuh Rong Bao.
Meskipun serangan itu berhasil menciptakan beberapa kerusakan, kemampuan Regenerasi Bumi dari zirah badak terus memperbaiki kondisi Rong Bao.
Rong Bao merespon dengan Tanduk Penembus, berlari cepat ke arah Feng Yan dengan tanduknya yang bersinar terang. Tanduk tersebut sangat kuat hingga menimbulkan area sekitar bergetar hebat.
WUSH!
Tanduk penembus melesat cepat membelah udara dan menerbangkan debu debu di sekitar arena yang telah hancur luluh lantak. Bahkan perisai energi yang di pasang di sekitar arena bergetar hebat seolah bisa runtuh kapan saja.
Namun, Feng Yan dengan cermat mengaktifkan Penguasaan Elemen Penuh, menggunakan elemen udara untuk melayang lebih tinggi, menghindari serangan dengan elegan.
Feng Yan lalu mengaktifkan Mata Penghancuran Alam Semesta, memusatkan energi alam yang terkumpul di mata zirahnya.
WUNG! DUAR! DUAR!
Tatapannya menghancurkan medan energi di sekitar Bao, membuat lapisan pertahanan energi Rong Bao runtuh. Serangan ini memukul keras Rong Bao, membuat beberapa bagian tubuhnya retak
Namun, Rong Bao tidak menyerah. Dengan Regenerasi Kilat, Dia dengan cepat memperbaiki bagian tubuhnya yang retak, kembali siap tempur dalam hitungan detik.
Rong Bao mengeluarkan Serangan Guncangan Tanah, mengirim gelombang energi ke tanah, mengguncang medan tempur dan mencoba menjatuhkan Feng Yan yang masih melayang.
WUSH! BOM! DUAR!
Angin menderu, ledakan keras terdengar membuat suasana menjadi kacau balau.
Para penonton yang melihat itu semua merasa ngeri sekaligus bersemangat. Sorak-sorai semakin sering terdengar.
Kembali Ke Arena
Merasa pertarungan semakin sengit, Semangat juangnya pun terpicu, Feng Yan menggunakan Kebangkitan Kekuatan Alam Semesta, meningkatkan kekuatannya saat mengalami benturan dahsyat dengan Rong Bao.
WUSH! BRUAK! DUAR!
Fluktuasi energi pun tercipta. Saat dua kekuatan hebat bertabrakan ledakan besar pun langsung mengguncang area sekitar.
Gampa hebat pun langsung terjadi, menggetarkan tahan hingga rasisu 5 km.
Tubuh Feng Yan memancarkan energi alam semesta yang bersinar terang, mengisyaratkan ledakan kekuatan yang akan datang. Dia kemudian melancarkan Taring dan Gading Penebas Dimensi.
WUSH! SRAING!
KRAK! PYAR! DUAR!
Serangannya menebas ruang dan waktu, mencoba menembus zirah Rong Bao.
Rong Bao, dalam pertahanan terakhirnya, mengaktifkan tehnik Ketahanan Absolut. Dalam kemampuan ini, zirah badaknya menjadi dua kali lebih kuat, hampir tidak bisa ditembus. Serangan Feng Yan yang dahsyat hanya sedikit merusak zirah itu, namun tidak cukup untuk menghancurkannya sepenuhnya.
Mengetahui pertempuran berlarut larut tidak tidak akan berguna , Feng Yan mengaktifkan Nafas Kehidupan Alam Semesta, memulihkan dirinya dari cedera yang diderita selama pertempuran. Tubuhnya bersinar dengan cahaya penyembuhan, memulihkan kekuatan dan stamina.
Melihat ini, Rong Bao melancarkan serangan terakhirnya dengan Tanduk Penembus, tanduk yang dapat menembus apapun dan menghancurkan apapun, kali ini dengan kekuatan penuh.
Namun, Feng Yan, dengan Penglihatan Masa Depan dan Kebijaksanaan, melihat serangan tersebut datang. Dia menghindar di detik terakhir dan membalas dengan Serangan Tornado Guntur yang diaktifkan secara bersamaan dengan Mata Penghancuran Alam Semesta.
Serangan ganda ini menghancurkan pertahanan Rong Bao, membuatnya terguncang hebat. Akhirnya, Rong Bao terjatuh ke tanah dengan ledakan besar, sementara Feng Yan berdiri sebagai pemenang, memancarkan cahaya ilahi dari zirah Kirin-nya.
Saat Feng Yan turun Zirah Kirimnya telah masuk kembali ke dalam tubuhnya.
Di sisi lain Tubuh Rong Bao melemah dan bersimbah darah, esensi darahnya bahkan hampir kering dan vitalitasnya menurun sangat tajam. Hanya menunggu waktu baginya untuk mati.
Melihat Itu Feng Yan langsung memasukkan jejak jiwanya ke dalam tubuh Rong Bao sambil menuggu apa yang akan di lakukak oleh Keluarga Utama klan Feng padanya.
Jika mereka menolongnya, Feng Yan tidak akan bertindak. Tapi jika mereka membuangnya maka di situlah Feng Yan akan bertindak. Dia ingin mengamati situasi lebih jauh terlebih dahulu sambil menilai bagaimana keluarga Utama memperlakukan orang orang yang setia dan mengabdi pada mereka di saat kondisi mereka berada di titik paling rendah.
terlalu lama bulet di sini aja hadeh lebih baik cabut by by by