Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keponakan-Aunty
Zoe menemani Josep tidur hingga malam mulai gelap. Nior yang tadi sudah mengisi perutnya, memilih tidur juga di sofa.
Hingga Gizele mengetuk pintu kamar adik iparnya itu untuk mengambil Josep.
Tok..tok..tok...
Zoe terperanjak dari tidurnya dan pelan pelan turun ranjang untuk membuka pintu kamar.
"Oh kak Gizele" sapa Zoe dengan mata yang masih terlihat ngantuk.
"Maaf ya ngrepoti kamu sama Nior berjam jam. Aku mau ambil Josep biar kalian bisa istirahat" sahut Gizele.
"Josep masih tidur, kak. Gapapa, biar aku jaga malam ini karena aku sangat rindu dengannya" minta Zoe.
"Beneran kamu gak keberatan atau mengganggu kegiatanmu sama Nior?" tanya Gizele memastikan. Sebenarnya dia sungkan menitipkan Josep seharian full atau sampai menginap dengan yang lain, tapi secara naluriah wanitanya ingin bermesraan dengan sang suami ataupun memanjakan diri sendiri.
"Aman, kak. Josep kalau tidur anteng banget. Aku gak kerepotan" jawab Zoe.
"Baiklah, aku tidak menolak tawaranmu karena selama 3 bulan ini aku mengutamakan tumbuh kembang Josep hingga lupa sesaat siapa diriku atau lupa sesaat siapa suamiku. Aku ingin menggunakan kesempatan ini" sahut Gizele.
"Bener banget, kak. Kamu harus gunakan tawaranku ini dengan baik biar kamu bisa istirahat" ujar Zoe.
"Terima kasih banyak, Zoe. Kalau nanti malam dia nangis ya bawa aja ke kamarku ya" ucap Gizele.
"Aman, Kak. Kakak fokus aja buat healing semalam bareng suami" sahut Zoe.
Gizele tersenyum lega.
"Oh iya, kira habis ini makan malam. Siap siap dulu, bawa Josep juga karena disana ada kereta dorong jadi bisa nemenin kita makan malam juga" ujar Gizele.
"Oke, kak" sahut Zoe.
Gizele pun kembali ke kamarnya dan Zoe pun masuk ke dalam kamarnya lagi. Ternyata keponakannya sudah membuka mata alias bangun.
"Ah udah bangun Josep ganteng. Tau aja kalau mau makan malam" ujar Zoe dengan senyuman lebar sambil menoel noel pipi si bayi.
Lalu Zoe menatap Nior yang masih pulaa tertidur di sofa.
"Nior, bangun. Mau makan malam" panggilnya pada suami palsu.
Nior tidak juga bangun, lalu Zoe pun menghela nafas panjang dan membawa Josep yang sudah bangun kearah pria itu di sofa.
Zoe pun meletakkan Josep diatas tubuh Nior.
Eh bukannya bangun, malah Nior memeluk Josep hingga bayi itu menepuk nepuk wajahnya.
Zoe tertawa kecil melihat Josep mulai bertingkah dalam pelukan Nior.
"Nior, ayo bangun! Kita mau makan malam" panggil Zoe lagi sambil mengangkat Josep dari tubuh pria itu.
"Hmmm, iyaa ini bangun" lirih Nior lalu ia segera mendudukan tubuhnya.
"Cuci muka dulu sana" suruh Zoe.
"Iya iyalah, ini aja mau ke kamar mandi. Tenang Zoe, aku bisa berperan sebagai suami tampan di depan keluarga" sahut Nior dengan kedipan mata menggoda tapi bercanda.
"Ih apaan main kedip kedip, kalau tau istrimu kamu sukanya goda istri orang, bisa rame" protes Zoe.
"Hahahahahaah, cuma kedip doang gak bikin Vic...." tawa Nior mendengar protes istri palsunya tapi sambil menyahuti hingga tak sadar sudah buka kartu AS alias rahasianya secepat ini.
Zoe langsung menatap Nior tajam, karena dia mendengar "Vic" yang dalam pikirannya saat ini langsung mengarah ke adik iparnya, Victoria.
"Vic? Istri kamu Victoria!? Victoria Fredo?" tebak Zoe serius dan wajahnya begitu mengintimidasi pria dihadapannya.
Seperti tikus yang tertangkap di perangkap, Nior garuk garuk kepala dan berfikir dia harus jujur sekarang atau mencoba memberi alasan.
Namun seperti mendapatkan pertolongan, pintu kamar Zoe ada yang mengetuk lagi.
Tok..tok..tok...
"Ayo makan malam, kalian sudah bangun kan?" panggil Violet.
Zoe masih menatap Nior dengan tajam dan meminta jawaban segera namun Nior malah menyahuti panggilan dari luar kamarnya.
"Aaah, ibu! Kami sudah bangun! Sebentar lagi akan turun!" seru Nior lalu ia menatap Zoe dengan senyum terlihat giginya dan berlari ke kamar mandi untuk cuci muka.
"Baiklah, kami tunggu di ruang makan" sahut Violet lalu berjalan menuju ruang makan.
"Tidak salah lagi, ternyata selama ini Nior bersama adik Ben, Victoria" lirihnya lalu fokus teralihkan ke Josep yang mendusel dusel di dada.,, seperti mencari sumber makanannya.
"Oh kamu mau minum susu ya, sayang? Wait aunty belum punya, jadi ayoo kita ke ibu mu" ucap Zoe kepada Josep dan berjalan ke luar kamar.
Sampai di ruang makan, Lio, Violet, Gizele dan Laz sudah berada disana.
"Aah putrakuu!! Kamu betah banget sama aunty yaaa" celetuk Gizele sambil mengambil anaknya dari gendongan Zoe.
"Anakku betah banget sama kamu ya" tambah Laz.
"Iya dong, Kak Laz. Josep udah sering sama aku kalau main kesini atau ke kantor kan, kemarin aku tinggal beberapa hari jadi kangen nih" sahut Zoe.
"Oh ya, Kak Gizele, kayaknya dia haus dan lapar, kak" lanjutnya saat Josep sudah tidak ia gendong lagi.
"Iyaa, aku susuin dulu kalau gitu" ujar Gizele lalu berjalan ke ruang tamu untuk menyusui disana.
Zoe pun duduk di kursinya sambil menunggu Nior datang.
Tak lama kemudian yang ditunggu datang juga.
"Sepertinya tidurmu sangat nyenyak ya, Nior" celetuk Lio.
"Iya, Yah. Aku udah puas tidur sore ini tadi" sahut Nior lalu ia duduk di kursi kosong sebelah Zoe.
"Hahahaha, bilang aja kangen tidur bareng Zoe kan?" goda Laz.
"Kakak tau ajaa" ucap Nior mengikuti arus omongan meskiun dapat tatapan tajam dari Zoe.
"Hahahah, kamu pengalaman banget Laz kayaknya" sahut Violet.
"Ya iyadong, aku gak bisa tidur kalau gak lihat wajah Gizele" jujur Laz.
"Bener banget! Mas Laz gak bisa tidur kalau gak lihat wajahku" tiba tiba suara Gizele ikut nimbrung padahal mungkin baru 5 menit ia izin untuk menyusui Josep.
"Kok bentar sayang, nyusuin Josep?" tanya Laz heran.
"Dia udah tidur. Tau aja kalau ibunya lagu lapar" jawab Gizele sambil menidurkan Josep di stroller.
"Karena Josep udah tidur, ayo duduk di kursimu lagi, Zel" ujar Lio.
"Baik, Ayah" sahut Gizele menurut dan langsung duduk di kursinya.
Mereka pun akhirnya makan malam bersama sambil ngobrol ngobrol ringan hingga makan malam selesai dan memutuskan untuk kembali ke kamar masing masing.