Kisah ini menceritakan tentang Sagara dan Allana yang dipersatukan karena adanya perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.
Perjodohan yang awalnya ditolak keras oleh Allana, tetapi pada akhirny...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adtnaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbentuknya Helios
“Gimana Alll?? Udah sembuhhh??” tanya Farel ketika melihat Allana yang sedang berada di ruang tamu,
“Udahh kokkk, tumben kesini??” tanya balik Allana kepada Farel,
“Tumben amat nyamperinn,, biasanya juga telfon” ucap Sagara,
“Guaa dari tadi udah nyoba buat telfon luu sama Allana ngga ada yang angkat telfon gua anjirr!!” kesal Farel,
Disini Sagara baru sadar jika handphone miliknya tertinggal di dapur sejak siang tadi, sedangkan handphone milik Allana berada di kamar dan juga dalam mode silent.
Sagara langsung mengambil handphone miliknya yang berada di dapur, dan setelah Sagara mengecek handphone nya ternyata ada lebih dari lima belas panggilan tak terjawab dari Davin, Naren dan juga Farel.
Farel mengajak Sagara pergi ke balkon kamar apartemennya untuk membicarakan suatu hal.
Disana farel mulai menceritakan kejadin yang terjadi sore tadi di markas Helios.
Farel mengatakan jika, sore tadi ada seorang kurir paket yang mengantarkan paket ke markas Helios, padahal sebelum sebelumnya tidak pernah ada yang memesan paket dan di kirim ke markas helios.
Tetapi setelah mereka amati, kurir paket tadi tampak begitu mencurigakan karena hanya membawa satu paket saja dan pakainnya pun tidak seperti kurir paket pada umumnya.
Dalam paket tersebut tidak ada nama khusus penerima hanya tertuliskan nama markas Helios, bahkan pengirimnya pun tidak jelas.
Kebetulan sesaat setelah datangnya paket misterius itu, Farel, Naren dan Davin tiba di markas setelah pulang sekolah.
Anggota Helios yang menerima paket tersebut langsung menyerahkannya kepada Farel selaku wakil ketua dari genk tersebut.
Sebenarnya paket itu hanya tampak seperti paket pada umumnya, bentuknya kotak tidak terlalu besar tetapi terasa cukup berat.
Farel mulai membuka paket tersebut dengan disaksikan oleh Naren, Davin dan anggota Helios yang lain.
Setelah membukanya, Farel dan mereka semua yang ada di sana melihat isi pakett tersebut yang ternyata adalah batu bata yang di belah menjadi dua dilapisi oleh secarik kertas yang sudah berlumuran cairan merah seperti darah.
“Anjirrrrr darahhh cogggg!!!” seru Farel sembari melempar batu bata yang dilapisi kertas belumuran darah tersebut,
Darah tersebut berbau sangat amis seperti darah ayam yang nampak masih fres karena darah tersebut terlihat masih basah belum mongering sedikit pun.
Naren berjalan mengambil secarik kertas yang melapisi batu bata tersebut.
Ternyata dalam kertas tersebut bertuliskan, “SEMUA BARU AKAN DI MULAI!”
Kalimat ancaman yang entah datang dari mana dan dari siapa, yang pasti ancaman tersebut membuat anggota Helios menjadi mulai was was takut nya terjadi terror lain atau mungkin penyerangan secara tiba tiba ke markas mereka.
Itulah sebabnya Farel sampai menghampiri Sagara ke apartemennya seorang diri karena ia juga masih menjaga privasi Sagara yang belum di ketahui siapapun anggota Helios kecuali dirinya.
Malam ini Farel berniat untuk mengajak Sagara untuk menadakan pertemuan dan menysun strategi untuk mewaspadai terror yang baru saja terjadi sore tadi.
Entah kenapa Farel sangat yakin bahwa tidak hanya sekedar paket iseng yang dikirim kan oleh seseorang, pasti ada arti dibalik kiriman paket sore tadi.
Sagara meminta tolong Farel untuk mengheandeal pertemuan mala mini karena dirinya masih tidak bisa meninggalkan Allana seorang diri.
Apalagi setelah terror tersebut, Sagara takut jika akan terjadi sesuatu kepada Allana.
Setelah mendapatkan persetujuan untuk mengadakan pertemuan malam hari ini oleh ketua Helios, Farel kembali menuju markas dan meminta semua anggota untuk berkumpul disana saat itu juga.
Setelah Farel pergi meninggalkan apartemen mereka.
“Ngobrol apa sama Farel?? Kok kayanya serius banget” tanya Allana kepada Sagara yang kembali duduk di sampingnya,
“Ngajak ngadain pertemuan di markas” jawab Sagara,
“Markas Helios yang kemarin aku kesana ituuu??” tanya Allana, yang sudah sempat ke markas Helios beberapa hari lalu untuk menjemput Sagara yang sedang dalam keadaan mabuk,
“Iyaa sayangg”
“Aku mau tau dongg asal usul kamu bisa jadi ketua Helios tu gimana sihh??”
*Flashback*
Beberapa tahun lalu ketika Sagara duduk di bangku kelas dua SMP, ada seseorang kakak kelasnya yang bernama Egar mengajaknya untuk bergabung dengan anggota geng motor miliknya yang bernama REGARS.
Sejak kelas dua SMP, Sagara dan Farel bergabung dengan geng motor yang bernama Regars di Surabaya, atas ajakan Egar yang menyukai keberanian Sagara dan Farel kala itu.
Sejak SMP Sagara dan Farel sudah banyak di segani oleh teman teman sekolah karena keberaniannya, dan mereka berdua juga tidak pernah main main semisal ada seseorang yang mengejek atau menjelek jelekan mereka berdua.
Sejak bergabung dengan Regars Saraga dan Farel jadi sering keluar malam berkumpul dengan anak anak Regars dan sering juga mengikuti acara balap liar.
Bahkan ketika bergabung dengan geng motor tersebut, Sagara sempat beberapa kali masuk kantor polisi akibat sering tertangkap ketika balap liar.
Hampir dua tahun Sagara dan Farel ikut dalam geng motor tersebut dan terjun ke dunia malam yang membuatnya tersesat kala itu.
Namun, ketika Baskara dan Abimana memasukannya ke SMAGA Sagara dan Farel pun keluar dari geng motor tersebut.
Baru berjalan dua bulan di SMAGA, Sagara mengajak Farel untuk mendirikan sebuah geng motor baru yang diberi nama Helios.
Ketika masuk ke SMAGA, Sagara dan Farel memiliki dua orang teman baru yaitu Naren dan Davin yang sekarang resmi menjadi anggota inti Helios.
Awalnya Helios hanya memiliki sekitar dua puluh orang anggota, tetapi lama kelamaan seiiring berjalannya waktu, anggota Helios semakin bertambah hingga kini menjadi ratusan orang yang bergabung dalam geng motor tersebut.
Berbeda dengan Regars yang sering mengadakan dan menerima tantangan balap liar, Sagara dan Farel membentuk Helios hanya untuk menambah pertemanan dan bersenang senang.
Jadi Sagara juga sering kali menolak ajakan balap liar, tetapi tidak jarang juga menerima ajakan tersebut karena adanya tujuan tertentu.
*Real life*
“Jadi setelah kamu sama Farel pindah ke Jakarta udah ngga pernah berususan sama anggota Regars lagi??” tanya Allana,
“Nggaa,, aku juga gatau gimana mereka sekarang masih ada atau ngga nya geng motor itu aku udah ngga tau apa apa lagi sekarang” jawab Sagara,
“Terus kenapa kamu ngga ikut pertemuan sama anggota Helios yang lain?? Mereka pasti butuh kamu sebagai ketua mereka” ucap Allana,
“Aku ngga mungkin ninggalin kamu sendirian malem malem gini,, apalagi kamu lagi tanggal merah bisa abis aku sama kamu” jawab Sagara
Allana terkekeh pelan mendengar jawaban Sagara yang tidak pernah ia bayangkan.
“Mau lanjut nonton atau gimana??” tanya Sagara kepada Allana,
“Tidur aja dehhh,, aku ngantukkk” jawab Allana dengan suara manjanya,
Sagara pun mematikan televisi sembari sedikit membereskan ruang tamu, sedangkan Allana mengembalikan beberapa cemilak ke dapur dan menyimpan kembali beberapa minuman di kulkas.
“Garaaaaaaa” panggil Allana ketika mereka berdua sedang bersiap untuk tidur,
“Kenapa sayangg???” tanya Sagara dengan sangat lembut,
“Bbo nyaa sambil pelukkkkk” pinta Allana dengan gemas,
Padahal sebelumnya Allana dan Sagara tidak pernah bersentuhan sedikit pun walaupun tidur di satu tempat tidur yang sama.
***
